Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI

Pada umumnya proses konsolidasi dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan


perusahaan induk untuk mencatat investasinya dalam perusahaan anak.
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain
dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan
Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company)
digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsur-unsur yang sejenis dari Aktiva,
Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci
lagi, yaitu:

1. Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Reciprocal Account)


Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-rekening yang
bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak
(induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama.
2. Menyusun Kertas Kerja (Worksheet).
Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan Prosedur
penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai, yaitu Laporan Keuangan
Individual atau Neraca Saldo Individual.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan dapat digunakan 3 (tiga) metode yaitu:
A. Metode Ekuitas (Equity Method)
B. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
C. Metode Harga Perolehan (Cost Method)

A. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)

Berbagai pendekatan konsolidasi dan setiap kombinasi penyesuaian serta eliminasi


akan menghasilkan jumlah yang benar bagi laporan keuangan konsolidasi. Ayat jurnal
penyesuaian dan eliminasi yang disajikan dalam kertas kerja tidak mempengaruhi akun buku
besar perusahaan induk maupun perusahaan anak. Penyesuaian atau eliminasi akun atau saldo
hanya berarti bahwa jumlah yang tercamtum pada kolom – kolam perusahaan terpisah dalam
kertas kerja (1) disesuaikan sebelum dimasukan dalam kolom laporan konsolidasi atau (2)
dieliminasi dan tidak disajikan pada kolom laporan konsolidasi.
Laba ditahan konsolidasi awal
Ditambah : laba bersih konsolidasi
(atau dikurangi rugi bersih konsolidasi)
Dikurangi : Deviden perusahaan Induk .
Laba ditahan konsolidasi akhir
Dalam format kertas kerja, baris laba bersih diturunkan ke bagian laba Laba ditahan
kertas kerja tanpa penyesuaian lebih lanjut. Demikian juga, baris labaditahan akhir
diturunkan ke bagian Neraca, yang sekali lagi tanpa penyesuainan atau eliminasi lebih lanjut.
Perhatikan bahwa setiap baris dalam kerja akan menghasilkan jumlah konsolidasi dengan
menjumlahkan saldo akun perusahaan induk serta perusahaan anak dan kemudian atau
mengurangkan penyesuaian serta eliminasi secara layak. Laba bersih dan laba ditahan
perusahaan induk menurut metode akuntansi ekuitas yang lengkap adalah sama dengan laba
ditahan konsolidasi.
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan
terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih
Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan
menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan. Data Pencatatan investasi
saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan
investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-
perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta
bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan
usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh sebab itu
perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan
harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan
posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak
Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak
Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini
nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta
jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh
perubahan modal anak Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.
Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan


Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
3. Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus
dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi.
Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
5. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak
Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi,
artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.

B. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap

Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama
dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo
laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini
tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara
benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.

Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuitas mungkin


mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh pada buku
terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi antar-
perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya penerapan
akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas
menyebabkan salah saji yang serupa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.

Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode
biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan “akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan
mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada
perusahan anak”. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan
perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain.
Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa
perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya
sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

C. Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)

Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak
Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak
Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya
laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh
jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual. Pada metode biaya bagian dividen yang
dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen
(Kas)”, dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Dividen”.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:


1. Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan
jumlahnya. Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian
Dividen tidak mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk
Perusahaan tidak menyesuaikan Investasinya.
2. Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase
(%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang
ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada
Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.
3. Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan
Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun
atau Saldo Awal pada saat kepemilikan.
4. Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan
merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya saja.
6. Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan
operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.

SUSUNAN AYAT JURNAL DALAM KERTAS KERJA

Dengan bertam bahnya kompleksitas proses konsolidasi, susunan penyesuaian dan


eliminasi pada kertas kerja dapat diperluas ke hal – hal berikut ;
1. Penyesuaian terhadap kesalahan san pengabaian dalam laporan keuangan perusahaan induk
dan perusahaan anak yang terpisah.
2. Penyesuaian untuk mengeleminasi laba dan rugi antar perusahaan.
3. Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan deviden dari perusahaan anak dan menyesuaikan
investasi dalam perusahaan anak dengan saldo awal periode.
4. Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas pada laba dan deviden perusahaan anak.
5. Mengeliminasi saldo investasi dalam perusahaan anak dan ekuitas perusahaan anak.
6. Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan biaya / nilai buku (dari langka 5).
7. Mengeliminasi saldo yang bersifat resiprokal lainnya (utang-piutang antar perusahaan,
pendapatan serta beban, dan lain – lainnya)

Meski ada beberapa susunan lainnya, susunan ini dapat dianggap cukup memadai. Dan
diajnurkan untuk mempelajari dan menerapkannya selama mempelajari konsolidasi.
Hak minorotas yang direfleksikan dalam neraca konsolidasi dihitung sebagai hak minoritas
awal ditambah beban hak minoritas dikurangi deviden hak minoritas. Demikian pula, laba
investasi dari perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu dieliminasi. Laba bersih
konsolidasi dihitung dengan mengurangi beban konsolidasi dan beban hak minoritas dari
pendapatan konsolidasi.

MENEMUKAN KESALAHAN

Bagian terakhir dari kertas kerja konsolidasi yang akan diselesaikan adalah bagian
neraca konsolidasi. Sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam mengkonsolidasikan
laporankeuangan akan tampak apabila neraca konsolidasi tidak seimbang. Jika neraca
konsolidasi tetap tidak seimbang setelah totalnya dihitung kembali, setiap pos harus diperiksa
untuk memastikan bahwa semua pos telah dicatat. Kelalaian mencata beban hak minoritas
dalam laporan laba rugi konsolidasidan ekuitas hak minoritas dalam neraca konsolidasi sering
terjadi karena pos – pos tersebut tidak tercantum pada laporan perusahaan yang terpisah.
Kesamaan debet dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja diperiksa dengan menjumlahkan
kolom penyesuaian dan eliminasi.

PENGALOKOSIAN KELEBIHAN KE AKTIVA BERSIH YANG DAPAT


DIIDENTIFIKASI.

FASB Statement No 141 maupun No142 mengharuskan perusahaan menyediakan


setidaknya ikhtisar pengungkapan menyangkut alokasi harga beli perusahaan anak yang
diakuisisi, terutama yang berkaitan dengan perolehan goodwill adn aktifa tidak berwujud
lainnya. Ini secara khusus mengharuskan perusahaan mengungkapkan, pada tahun akuisisi,
neraca ringkas yag menunjukan jumlah yang dibebankan ke dalam aktifa dan kewajiban
utama, jumlah penelitian dan pengembangan dalam proses yang dibeli serta penghapusan,
dan jumlah total yang dibebankan ke kategori utama aktifa tidak berwujut. FASB Statement
No 142 mengharuskan lebih lanjut bahwa jumlah goodwill ditunjukan sebagai baris terpisah
dalam neraca (dengan asumsi jumlah tersebut bersifat material).
Dimana bab ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengalokasikan setiap kelbihan
biaya investasi atas nilai buku baik ke paten maupun goodwill yang sebelumnya belum
dicatat. Prosedur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan kelebihan ke aktifa dan
kewajiban khusus serupa dengan prosedur yang diilustrasikan untuk mengalokasikan
kelebihan ke aktiva dan kewajiban khusus serupa dengan prosedur yang diilustrasikan untuk
paten. Namun dalam ayat jurnal kertas kerja jauh lebih kompleks karena mempengaruhi lebih
banyak akun dan memerlukan skema alokasi, amortisasi, dan penyusutan tambahan.
Misalnya :
Pate Corporation dan Perusahaan anaknya yang memiliki 90 %, yaitu solo
corporation. Pate memperoleh kepemikikan ekuitasnya dalam solo pada tanggal 31 Desember
2006 secara tunai sebesar $ 365.000 ketika ekuitas pemegang saham solo terdiri dari modal
saham sebesar $200.000 dan laba ditahan sebesar $50.000. pada tanggal tersebut solo
menjadi perusahaan anak Pete. Dimana nilai buku dan nilai wajar aktiva solo adalah sebagai
berikut :

Dinilai terlalu
Rendah
Nilai (Dinilai terlalu
Wajar Niali Buku Tinggi)
Persediaan $ 60 $ 50 $ 10
Tanah 60 30 30
Bangunan
Peralatan 180 100 80
70 90 (20)
$ 370 $ 270 $ 100

Bedasarkan informasi ini, Pete mengalokasikan kelebihan biaya atas nilai buku yang
diperoleh sebesar $ 140.000 [Biaya sebesar $ 365.000 – (90% x $250.000 ekuitas solo] ke
aktiva yang dapat diidentifikasi dan goodwill, seperti yang ditunjukan pada skedul berikut :

Dinilai terlalu Kepemilikia


keterangan Rendah n Alokasi Periode
(Dinilai terlalu Kelebiha
Tinggi) yg diperoleh n Amortisasi
Terjual pada tahun
Persediaan $ 10 x 90% = $ 9 2007
Tanah 30 90% 27 tidak ada
Bangunan –
Bersih 80 90% 72 36 Tahun
Peralatan -
Bersih (20) 90% (18) 9 Tahun
Goodwill 50 tidak ada
$ 140

Skedul tersebut juga menunjukan periode amortisasi yang dibebankan ke aktiva yang dinilai
terlalu rendah dan yang dinilai terlalu tinggi.

1. KONSOLIDASI PADA SAAT AKUISISI

Karena alokasi kelebihan biaya atas nilai buku cuku kompleks, akun kelebihan yang
belum di amortisasi digunakan dalam kertas kerja. Ayat jurnal kertas kerja yang pertama
mengeliminasi akuninvestasi dalam solo dan ekuitas pemegang saham solo yang bersifat
resiprokal, mencatat 10% hak minoritas pada solo dan mendebet akun kelebihan yang belum
diamortisasi sebesar $140.000 untuk kelebihan biaya atas nilai buku yang diperoleh.

2. KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI

Misalnya Anak Perusahaan (Solo) melaporkan laba bersih tahun 2007 sebesar
$60.000 dan mengumumkan deviden sebesar $10.000 pada tanggal 1 juni serta 1 desember
(total selama tahun 2007 sebesar $20.000). solo mebayar deviden tanggal 1 Juni, tetapi
deviden tanggal 1 Desember masih belum dibayarkan pada tanggal 31 Desember 2007.
Selama tahun 2007 solo menjual persediaan yang dinilai terlalu rendah, tetapi tanah dan
bangunan yang dinilai terlalu rendah serta peralatan yang dinilai terlalu tinggi masih
digunakan oleh solo pada tanggal 31 Desember 2007. Pada tanggal penggabungan usaha,
bangunan mempunyai sisa umur manfaat selama 36 tahun dan peralatan selama 9 tahun.

KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PATE CORPORATION DAN PERUSAHAAN


ANAK
PER - 31DESEMBER 2006 ( DALAM
RIBUAN )

Keterangan 90% Penyesuaian Neraca


Pete solo dan Eliminasi Konsolidasi
Aktifa
$ 20 $5 $ 25
Kas
Piutang - Bersih 90 25 b 9 115
Persediaan 80 50 b 27 139
Tanah 60 30 b 72 117
Bangunan - Bersih 200 100 b 18 372
Peralatan - Bersih 135 90 a 365 207
Investasi dalam solo 365 b 50
Goodwill a 140 b 140 50
Kelebihan yg belum di Amortisasi
Total $ 950 $ 300 $ 1.025
Kewajiban dan Ekuitas
$ 130 $ 50 $ 180
Utang Usaha
Modal saham - Pete 700 700
Laba ditahan - Pete 120 120
Modal Saham - Solo 200 a 200
Laba ditahan - Solo 50 a 50
Hak Minoritas a 50 25
Total $ 950 $ 300 $ 1.025

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI


Laporan arus kas konsolidasi disusun dari laporan laba rugi konsolidasi, bukan dari
laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang terpisah. Dengan sedikit
pengecualian, penyusunan laporan arus kas konsolidasi melibatkan analisis dan prosedur
yang sama seperti yang digunakan dalam menyususn laporan arus kas entitas yang terpisah.
Neraca konsolidasi pada awal dan akhir tahun akan digunakan untuk menghitung perubahan
yang terjadi selama tahun tersebut, yang harus dijelaskan dala laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan mengunakan konsep tunggal : kas dan ekuivalen
kas. Prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) mengizinkan dua cara
penyajian pelaopran arus kas bersih dari operasi. Metode tidak langsung dimulai dengan laba
bersih konsolidasi dan mencakup penyesuaian atas pos – pos yang tidak menghasilkan atau
menggunakan kas untuk memperoleh arus kas bersih operasi. Sementara itu, metode
langsung mengoffset kas yang diterima dari pelanggan dan laba investasi terhadap kas yang
di bayarkan kepada pemasok, karyawan, badan pemerintah, dan sebagainya untuk
memperoleh kas bersih dari operasi.

1. Laporan Arus Kas Konsolidasi – Metode Tidak Langsung

Laporan Arus Kas Konsolidasi disusun secara langsung dari kolom – kolom “Arus
Kas dari Operasi “ “ Arus Kas – Aktivitas Investasi” dan “ Arus Kas – Aktivitas
Pembiayaan” pada neraca lajur.
Beban hak minoritas ( noncontroling interest expense) adalah kenaikan arus kas dari
aktivitas operasi karena beban hak minoritas meningkatkan aktiva dan kewajiban konsolidasi
dengan cara yang sama seperti pada laba bersih konsolidasi. Demikian juga, deviden hak
minoritas dikurangkan dalam pelaporan arus kas dari aktivitas pembiayaan.

a) Laba dan Deviden dari Investee Menurut Metode Tidak Langsung dan Langsung.

Jika metode tidak langsung yang digunakan, laba dari ekuitas investee adalah pos-pos
yang membutuhkan perhatian khusus dalam laporan arus kas konsolidasi. Laba dari ekuitas
investasi meningkatkan laba tetapi tidak meningkatkan kas karena kenaikan tersebut
direflesikan dalam akun investasi. Sabaliknya, deviden yang diterima dari ekuitas investee
meningkatkan kas tetapi tidak mempengaruhi laba karena akun investasi mereflesikan
penurunan.
Jumlah bersih pos-pos tersebut dikurangikan dari (atau ditambah ke ) laba bersih
dalam bagian “Arus Kas dari Aktifa Operasi” pada laporan arus kas. Kelebihan deviden yang
diterima atas pendapatan ekuitas akan ditambahkan. Jika mengunakan metode langsung
dalam menyusun laporan arus kas, deviden yang diterima dari ekuitas investee dilapporkan
sebagai arus kas masuk dari aktivitas operasi.

b) Laporan Arus Kas – Metode Langsung

Menurt metode langsung pos-pos laporan laba rugi konsolidasi yang melibatkan arus
kas diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, pos-pos yang tidak melibatkan kas dijelaskan
dalam catatan atau skeduel pendukung laporan arus kas.

MEMBUAT NERACA LAJUR KONSOLIDASI

Secara vertikal, bagi neraca lajur tersebut menjadi tiga bagian yang terpisah untuk
membuat tiga laporan keuangan yang kita inginkan : Laba Bersih, Laba Ditahan, Total
Aktiva dan Total Ekuitas. Tidak ada jumlah yang dimasukan untuk pos-pos tersebut, karena
dihitung atau dicatat langsung dari bagian neraca lajur sebelumnya.
Kertas Kerja dibuat untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi entitas bisnis
yang dikonsolidasikan. Tujuannya adalah membuat laporan keuangan konsolidasi yang
berguna. Kertas kerja merupakan sarana untuk mengatur dan memanipulasi data. Laporan
arus kas konsolidasi dapat disusun dari neracca dan laporan laba rugi konsolidasi.

Referensi
M. Arief Effendi, SE, Msi, Ak, QIA. Modul 7 Laporan Keuangan Konsolidasi-Teknik &
Prosedur Konsolidasi (Bagian Ketiga). Jakarta : Pusat Pengembangan Bahan Ajar-
UMB.
PSAK No.4 (paragraf 8, 21 & 23)
http://rinaldy-tuhumury.blogspot.com/2012/07/teknik-dan-prosedur-konsolidasi.html
2.4 D. TEKNIK DAN PROSEDUR LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan
bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk
Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu
persatu dengan menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas,
Pendapatan dan Beban.

Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci


lagi, yaitu:
1. Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi
2. Memasukkan laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan neraca
masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya masing-masing.
3. Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti koreksi
terhadap pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke metode ekuitas) perlu
dibuatkan jurnal penyesuaian (diposting ke buku besar perusahaan induk atau anak).
4. Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti:
ü Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang telah diakui dalam
laporan laba-rugi perusahaan induk). Mengeliminasi dividen anak perusahaan yang telah
dicatat pada saat perusahaan induk menerima dividen dari anak.
Pendapatan dari perusahaan anak..................xxx
Dividen............................................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak................. xxx
ü Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas dalam laba dan dividen perusahaan anak.
Beban hak minoritas.................................... xxx
Dividen...................................................... xxx
Hak minoritas............................................ xxx
ü Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu akun investasi pada perusahaan anak (di neraca induk)
dan akun ekuitas (di neraca anak) dikali dengan persentase kepemilikan induk.

Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak = NB dari akun ekuitas

Modal saham................................................. xxx


Tambahan modal (jika ada).......................... xxx
Laba ditahan.................................................. xxx
Investasi pada perusahaan anak................................. xxx
Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)........ xxx

Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak > < NB dari akun ekuitas. (catatan lihat
penjelasan selanjutnya)

Modal saham................................................. xxx


Tambahan modal (jika ada).......................... xxx
Laba ditahan.................................................. xxx
Alokasi kelebihan ......................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak.............................. xxx
Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)..... xxx

ü Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan nilai wajar dari akun investasi dengan nilai
buku ekuitas (dari langkah ke 5).
Jika ada perbedaan itu dialokasikan ke aktiva tetap, maka perlu dibuatkan jurnal penyusutan.
Demikian pula jika ada hak paten perlu diamortisasi pertahun.

ü Mengeliminasi akun resiprokal lainnya (seperti hutang, piutang, pembelian dan penjualan antar
perusahaan.

5. Menjumlah akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yang tidak resiprokal
pada kolom laporan konsolidasi.

6. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan dikurangi akun-
akundalam kolom jurnal eliminasi.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
a. Metode Ekuitas (Equity Method)
b. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
c. Metode Harga Perolehan (Cost Method)
a. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan
terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih
Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan
menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan.data.

Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada
suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada
perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan
atas suatu fakta bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian
dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-
Cabangnya. Oleh sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang
saham pada Anak Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat
mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak Perusahaan
memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan
menderita kerugian.

Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya akan
sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk
penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal
anak Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.

Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:


1. Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.
3. Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus
dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi.
Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
5. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak
Perusahaan sendiri.

Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan


Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi,
artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.

b. Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap


Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan
laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba
konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini
tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara
benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.

Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuias mungkin


mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh pada buku
terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi antar-
perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya penerapan
akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas
menyebabkan salah saji yang seruppa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.

Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode
biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan
mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada
perusahan anak. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan
perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain.
Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa
perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya
sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

c. Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)


Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan,
maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan)
yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi
atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang
dimiliki tersebut dijual.

Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat pada sisi
debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan kredit “Penghasilan
Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:
1. Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan
jumlahnya. Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian
Dividen tidak mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk
Perusahaan tidak menyesuaikan Investasinya.
2. Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar
Prosentase (%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan
“Laba yang ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak
pada Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.
3. Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan
Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun
atau Saldo Awal pada saat kepemilikan.
4. Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan
merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya saja.
6. Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan
operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.

2.5 E. KONSOLIDASI SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI


PT. Raihan membeli semua saham PT. Ramadhan dengan kas sebesar Rp600.000,- tunai.
Diasumsikan, nilai wajar/harga pasar PT. Ramadhan sama dengan nilai bukunya pada tanggal
penggabungan.
Neraca kedua perusahaan sebelum tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:

Dari neraca diatas, dapat diketahui bahwa total saham yang diperoleh adalah 400.000 +
200.000 = 600.000.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Karena nilai wajar/harga pasar dan nilai bukunya sama, maka tidak ada selisih, dan tidak ada
pengakuan terhadap goodwill.
Selanjutnya transaksi pembelian saham PT. Ramadhan ini dicatat dalam jurnal seperti
berikut:
(a) Investasi di PT. Ramadhan (Db) 600.000
Kas (Kr) 600.000
(Mencatat pembelian saham PT. Ramadhan)
Dalam hal ini, tidak ada penambahan aset (aktiva) maupun kewajiban, melainkan dicatat
sebagai “Investasi” saja karena yang diakuisisi hanya sahamnya saja, dimana nilai saham
seharga 600.000 tersebut merupakan cerminan dari nilai net aset atau aktiva bersihnya juga.
Disini, hak pengendali diperoleh dengan membeli saham PT. Ramadhan.

Berikut ini adalah neraca kedua perusahaan setelah akuisisi:

Perlu diingat bahwasannya neraca konsolidasi ini dibuat oleh PT. Raihan adalah untuk
menyatukan laporan keuangan dua perusahaan yang sebelumnya terpisah. Transaksi investasi
ini merupakan transaksi antar perusahaan yang ada dalam satu grup, maka harus dieliminasi.
Sehingga perlu membuat jurnal sebagai berikut:
(a) Saham – PT. Ramadhan (Db) 400.000
Laba di Tahan (Db) 200.000
Investasi di PT. Ramadhan (Kr) 600.000
(mencatat eliminasi di PT. Ramadhan)

Kemudian dibuat kerja kertas kerja konsolidasi:


Dan setelah kertas kerja selesai dibuat dengan diikutsertakan eliminasi, Neraca Konsolidasi
PT. Raihan akan tampak seperti berikut:

Anda mungkin juga menyukai