Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN MAGANG

PROSEDUR E-FILING UNTUK PPh ORANG PRIBADI DI KANTOR


PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN
Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya
Dosen Pembimbing :
1. Faiz Zamzami, S.E., M.Sc., QIA.
2. Suminten, S.I.P.

Oleh :
RAHMAT JULIANTO
13/354470/SV/04697

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016

HALAMAN PERSETUJUAN
Nama

: Rahmat Julianto

NIM

: 13/354470/SV/04697

Program Studi : Akuntansi


Judul

: Prosedur e-Filing Untuk PPh Orang Pribadi di Kantor


Pelayanan Pajak Pratama Wates

Menyetujui :
Dosen Pembimbing Magang

Dosen Pembimbing Lapangan

Faiz Zamzami, S.E., M.Sc., QIA.

Suminten, S.I.P.

Mengetahui :
Ketua Program Studi

Sumirah, S.E., M.Sc.

UNIVERSITAS GADJAH MADA


DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS, SEKOLAH VOKASI
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan pelaksanaan magang dengan


judul :
Prosedur e-Filing Untuk PPh Orang Pribadi di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Wates
Adalah hasil karya saya pribadi.
Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan sesungguhnya tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang
saya akui seolah-olah sebagai pemikiran dari penulis lain, yang saya akui
solah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja ataupun


tidak, dengan ini saya menyatakan menarik laporan magang yang saya ajukan
sebagai tulisan saya sendiri. Apabila kemudian hari terbukti saya ternyata
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah
adalah hasil pemikiran saya sendiri, berarti saya bersedia melepaskan semua
hak yang telah diberikan oleh Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta,

Maret 2016

Pembuat pernyataan

Rahmat Julianto
Mengetahui:
Dosen Pembimbing Magang

Ketua Program Studi Akuntansi

Faiz Zamzami, S.E., M.Sc., QIA.

Dra. Sumirah, M.Si., Ak.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan
Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan
magang yang berjudul Prosedur E-Filling. Penulis menyadari bahwa tanpa
adanya bantuan dari pihak lain, laporan magang ini tidak dapat diselesaikan
dengan baik. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Sumirah, M.Si., Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Departemen Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.
2. Bapak Anda Amirullah selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Wates yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan
magang di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates.
3. Faiz Zamzami, S.E., M.Sc., QIA. selaku Dosen Pembimbing Magang yang
membimbing dan mengarahkan penulis selama penulisan laporan magang.
4. Suminten, S.I.P. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan saran dan arahan selama kegiatan magang.
5. Teman teman yang saya cintai, terutama teman kelompok magang dan
pihak-pihak yang terkait.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan magang ini masih jauh
dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan guna menyempurnakan Laporan Magang ini. Akhirnya harapan
penulis semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak
Yogyakarta,

Maret 2016
Penulis

DAFTAR ISI

Ha

PROSEDUR E-FILING UNTUK PPh ORANG PRIBADI DI KANTOR


PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN.........................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG............iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Magang...............................................................................................3
1.3 Manfaat magang.............................................................................................4
BAB II PELAKSANAAN MAGANG....................................................................6
2.1 Institusi...........................................................................................................6
2.1.1 Sejarah Berdirinya KPP Pratama Wates..................................................6
2.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi KPP Pratama Wates.....................................7
2.2.1 Kedudukan KPP Pratama Wates..............................................................7
2.2.3 Tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates........................................8
2.2.4 Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates......................................9
2.3 Visi, Misi, dan Motto....................................................................................10
2.3.1 Visi KPP Pratama Wates........................................................................10
2.3.2 Misi KPP Pratama Wates.......................................................................11
6

2.3.3 Motto KPP Pratama Wates.....................................................................11


2.4 Struktur Organisasi.......................................................................................12
2.5 Tugas dan Fungsi..........................................................................................13
2.6 Bentuk Kegiatan Magang.............................................................................16
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................20
3.1 Pengertian SPT.............................................................................................20
3.2 Fungsi SPT...................................................................................................20
3.3 Jenis Surat Pemberitahuan (SPT).................................................................21
3.4 Penyampaian SPT secara elektronik............................................................23
3.5 Dasar Hukum................................................................................................24
3.6 Prosedur e-Filing..........................................................................................27
3.7 Tata cara penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi............................30
3.8 Analisis Sistem Pelaporan SPT Tahunan Dengan e-Filing..........................35
BAB IV PENUTUP...............................................................................................37
4.1 Kesimpulan...................................................................................................37
4.2 Saran.............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................40
LAMPIRAN...........................................................................................................42

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman globalisasi ini, pendidikan merupakan hal yang penting
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini
merupakan faktor terpenting agar dapat bersaing di dunia kerja. Pendidikan
merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan manusia
yang berkualitas dan mandiri.
Universitas Gadjah Mada merupakan institusi pendidikan yang
bertujuan untuk menciptakan mahasiswa yang berkualitas dan terampil di
dunia kerja. Dalam hal ini, peran dosen sangat penting demi kelancaran
proses belajar mengajar dan memberi gambaran bagaimana dunia kerja.
Untuk lebih mendalami tentang dunia kerja , maka Universitas Gadjah Mada
khususnya Sekolah Vokasi mengadakan Program Magang, agar mahasiswa
bisa menerapkan langsung ilmu yang sudah di dapat selama di bangku kuliah.
Kegiatan magang tersebut merupakan syarat dalam menempuh pendidikan D
III (Diploma) untuk mendapatkan gelar Ahli Madya. Adapun kegiatan
magang tersebut selain bertujuan untuk menerapkan ilmunya, mahasiswa juga
bisa mendapat gambaran bagaimana dunia kerja sesungguhnya. Disini
mahasiswa berperan langsung terhadap pegawai, baik dengan pegawai tetap
maupun antar sesama pegawai magang. Mahasiswa di hadapkan langsung

dengan pekerjaan yang sesungguhnya, khususnya di sini saya mengambil


dunia perpajakan.
Pajak merupakan penerimaan terbesar dari semua pemasukan kas
negara, sekitar 74,6%. Pemerintah dalam hal ini selalu meningkatkan upaya
agar target penerimaan pajak tercapai, sehingga perekonomian khususnya di
Indonesia dapat berkembang sesuai target yang telah di tentukan. Maka dari
itu perlu peningkatan kualitas SDM agar target pencapaian terpenuhi. Salah
satu upaya pemerintah adalah melatih petugas pajak agar di masa yang akan
datang pemerintah tidak kekurangan petugas yang terampil.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates merupakan institusi
pemerintah yang bertempat di Jalan Ring Road Utara No 10 Maguwoharjo,
Depok, Sleman yang bertugas melaksanakan penyuluhan dan pelayanan pajak
negara serta pengawasan wajib pajak dalam wilayah wewenangnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penulis memilih
KPP Pratama Wates selain lokasinya yang strategis,juga sarana dan prasarana
mendukung untuk melaksanakan kegiatan magang.
Sebelum melaksanakan kegiatan magang, mahasiswa di haruskan
untuk membuat surat pengajuan magang terlebih dahulu yang di terbitkan
dari kampus, yang kemudian di sampaikan kepada Institusi bersangkutan
untuk mendapat persetujuan oleh kepala kantor KPP Pratama Wates. Setelah
mendapat persetujuan, mahasiswa sudah bisa memulai kegiatan magang.
Selama kegiatan magang, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan apa

yang sudah di dapat selama perkuliahan serta bertanggung jawab agar


mendapatkan pengalaman kerja nyata sesuai dengan yang diharapkan. Disini
penulis mengambil tema dari salah satu seksi, yaitu Seksi Pelayanan. Dalam
Seksi Pelayanan, di bagi beberapa tugas, salah satunya bertugas untuk
melayani WP di Tempat Pelayanan Terpadu.
Mulai tahun 2005 Ditjen Pajak menerapkan sistem baru yang bernama
e-Filing. Sistem tersebut secara sederhana merupakan penyampaian SPT
tahunan tetapi lewat online (website). Tujuan dibuatkan sistem tersebut yaitu
untuk memudahkan WP dalam menyampaikan SPT Tahunan sehingga WP
tidak perlu datang ke Kantor Pajak untuk menyampaikan SPT Tahunan.
Dikarenakan sistem tersebut masih dalam proses sosialisasi, penulis
bermaksud mendeskripsikan tentang prosedur e-Filing yang nantinya dapat
digunakan untuk referensi atau pengetahuan baik untuk Wajib Pajak maupun
Masyarakat.
1.2 Tujuan Magang
Kegiatan magang bagi mahasiswa Departemen Ekonomika dan
Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada secara umum bertujuan
untuk menerapkan ilmu yang sudah di dapat selama perkuliahan dan
menjembatani kesenjangan antara teori profesi dengan praktik profesi pada
dunia kerja nyata. Sedangkan tujuan khusus dilakukan dilakukan kegiatan
magang di Kantor Pelayanan Pratama Pajak Wates sebagai berikut :

a) Sebagai syarat kelulusan Program Diploma Ekonomika dan Bisnis dan


untuk mendapat gelar Ahli Madya (Diploma)
b) Memahami prosedur e-Filing yang di terapkan di KPP Pratama Wates
c) Mengetahui tugas tugas yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Wates
d) Mendapat pengalaman di dunia kerja khususnya pengalaman bekerja di
intitusi pemerintah di bawah Kementerian Keuangan
e) Memiliki ketrampilan untuk mempraktikan langsung ke dalam dunia
perpajakan khususnya pada Seksi Pelayanan
1.3 Manfaat magang
Kegiatan magang memberikan manfaat yang penting, antara lain :
a) Bagi Mahasiswa
1. Menambah pengalaman dalam dunia kerja yang nyata
2. Dapat menerapkan ilmu yang sudah di dapat selama perkuliahan
ke dalam dunia kerja
3. Menambah wawasan tidak hanya dalam bidang akuntansi, tetapi di
bidang perpajakan
4. Dapat terjun langsung di situasi dunia kerja yang nyata
b) Bagi KPP Pratama Wates :
1. Memperoleh manfaat berupa bantuan tenaga kerja dari pelaksana
magang
2. Menjalin hubungan yang baik antara KPP Pratama Wates dengan
Universitas Gadjah Mada
c) Bagi Universitas Gadjah Mada
1. Dapat dijadikan sarana untuk menilai kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan ilmu di perkuliahan
2. Menjalin hubungan yang baik antara Universitas Gadjah Mada
dengan KPP Pratama Wates

BAB II
PELAKSANAAN MAGANG

2.1 Institusi
2.1.1 Sejarah Berdirinya KPP Pratama Wates
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates berdiri pada tahun 2007
tepatnya pada tanggal 30 Oktober 2007, yang kemudian diresmikan pada
tanggal 05 November 2007. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates
5

beroperasi di bawah naungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui


koordinasi Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah kerja
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates meliputi seluruh Daerah Kabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Wates membawahi 12 kecamatan, yaitu meliputi Nanggulan,
Pengasih, Wates, Sentolo, Panjatan, Lendah, Galur, Temon, Kokap,
Girimulyo, Kalibawang, dan Samigaluh. Sejak dilakukannya pemecahan
menjadi Kantor Pelayanan Pajak tersendiri, dimana tidak tergabung lagi
dalam Kantor Pelayanan Pajak Yogyakarta II, hingga sekarang

Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates belum memiliki gedung tersendiri


secara mandiri di daerah yang meliputi wilayah kerjanya. Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Wates masih menjadi satu kesatuan dengan gedung
Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terletak di
Jalan Ring Road Utara No. 10 Pugeran, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates sementara menempati
gedung Kantor Wilayah (Kanwil) DJP Daerah Istimewa Yogyakarta pada
sebagian dari lantai I yang digunakan khusus untuk Tempat Pelayanan
Terpadu (TPT) dan Seksi Pelayanan, dan pada semua bagian lantai VI yang
difungsikan untuk mayoritas aktivitas operasional, administrasi, dan kinerja
seksi-seksi lain yang terdapat di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Wates. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates mempunyai 66 orang
pegawai, 10 (sepuluh) orang satpam, dan 2 (dua) orang cleaning service.

Guna mempermudah dan memperlancar pelayanan yang diberikan kepada


Wajib Pajak yang berada di wilayah kerjanya, KPP Pratama Wates hingga
saat ini masih mengoperasikan dan memfungsikan Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan Wates sebagai Pos Pelayanan. Pos Pelayanan
tersebut berlokasi di Jalan Khudori No. 53 Wates, Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Pegawai yang ditempatkan di Pos Pelayanan tersebut
sebanyak 5 (lima) orang pegawai dan 2 (dua) orang satpam.
2.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi KPP Pratama Wates
2.2.1 Kedudukan KPP Pratama Wates
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama merupakan naungan dari
kantor wilayah (Kanwil) seluruh Indonesia. Dalam hal ini, Direktorat Jenderal
Pajak membawahi kantor wilayah (Kanwil) seluruh Indonesia. Kanwil inilah
yang membawahi KPP dimana DJP akan mempertanggungjawabkan
semuanya itu kepada Menteri Keuangan sebagai pertanggungjawaban atas
tugas pokoknya di bidang penerimaan negara sektor pajak.
Kedudukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Wates yang
belum berlokasi di wilayah kerjanya, dimana masih berada dalam satu
kesatuan gedung Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi
salah satu kendala untuk memberikan pelayanan yang optimal secara
langsung kepada Wajib Pajak. Guna mempermudah dan memperlancar
pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak yang berada di wilayah
kerjanya, KPP Pratama Wates hingga saat ini masih mengoperasikan dan

memfungsikan Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan


Wates sebagai Pos Pelayanan. Pos Pelayanan tersebut berlokasi di Jalan
Khudori No. 53 Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pegawai
yang ditempatkan di Pos Pelayanan tersebut sebanyak 5 (lima) orang pegawai
dan 2 (dua) orang satpam.
2.2.3 Tugas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates
Sesuai dengan SK Menteri Keuangan, Pasal 58 disebutkan bahwa
tugas pokok KPP Pratama adalah melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan
pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Tak Langsung Lainnya
dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Selain itu Kantor Pelayanan Pajak mempunyai tugas
melakukan kegiatan operasional di bidang Pajak Negara di dalam daerah dan
berwenang berdasarkan Kebijaksanaan teknis yang ditetapkan Direktorat
Jendral Pajak. Kebijaksanaan teknis yang dimaksudkan adalah kegiatan
operasional dalam penetapan perpajakan misalnya pemberian Nomor Pokok
Wajib Pajak, pemungutan pajak dan restitusi. Sedangkan yang dimaksud
dengan Pajak Negara adalah Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Tidak
Langsung Lainnya (PTLL).
2.2.4 Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates

Dalam melaksanaan tugas seperti Pasal 58, Kantor Pelayanan Pajak


menyelenggarakan fungsi antara lain:
a) Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, penetapan dan
penerbitan produk hukum perpajakan.
b) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan
dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT), serta penerimaan surat
lainnya.
c) Pengawasan, pembayaran masa Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan
atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
d) Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian
keberatan penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak
Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), dan Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
e) Pelaksanaan pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi
f)
g)
h)
i)

perpajakan.
Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
Pelaksanaan penyuluhan dan konsultasi perpajakan.
Pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi.
Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates.

2.3 Visi, Misi, dan Motto


2.3.1 Visi KPP Pratama Wates

Dalam menjalankan tugas-tugasnya KPP Pratama Wates mempunyai


visi sebagai berikut :
Menjadi

Institusi

pemerintah

yang

menyelenggarakan

sistem

administrasi perpajakan yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat


dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi.
Dari penggalan kalimat visi tersebut menegaskan bahwa KPP Pratama
Wates ingin menjadi institusi pemerintah yang menjalankan sistem
administrasi perpajakan modern, efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat.
Efektif dan efisien artinya KPP Pratama Wates melakukan pengukuran dan
pertanggungjawaban terhadap sistem modern yang dijalankan tersebut.
Dipercaya masyarakat memliki arti yaitu, KPP Pratama Wates memastikan
masyarakat yakin bahwa sistem administrasi perpajakan memberi manfaat
yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
2.3.2 Misi KPP Pratama Wates
Dalam rangka pencapaian visi maka diperlukan misi. Misi KPP
Pratama Wates adalah :
Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan undang-undang
perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui sistem administrasi
perpajakan yang efektif dan efisien.

10

Misi tersebut menjelaskan bahwa keberadaan KPP Pratama Wates


adalah untuk menghimpun pajak dari masyarakat guna menjunjung
pembiayaan pemerintah yang dijalankan melalui sistem administrasi
perpajakan yang efektif dan efisien. Sistem administrasi tersebut dapat diukur
dan dipertanggungjawabkan dalam rangka melayani masyarakat secara
optimal untuk menjalankan hal dan kewajiban perpajakannya.
2.3.3 Motto KPP Pratama Wates
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayanan masyarakat dibidang
perpajakan. KPP Pratama Wates memiliki motto yaitu JUST yang berarti
Jujur, Simpatik dan Transparan. Dengan motto tersebut diharapkan KPP
Pratama Wates dalam menjalankan tugasnya dapat berlaku jujur, simpatik dan
transparan terhadap masyarakat.
2.4 Struktur Organisasi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates memiliki struktur organisasi
meliputi kelompok struktural dan kelompok fungsional yang terdiri dari Seksi
Pengolahan Data dan Informasi, Seksi Pelayanan, Seksi Penagihan, Seksi
Pengawasan dan Konsultasi 1, Seksi Pengawasan dan Konsultasi 2, Seksi
Pengawasan dan Konsultasi 3, Seksi Pemeriksaan, Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan, Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal serta kelompok
jabatan fungsional. Adapun struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Wates adalah sebagai berikut:
a) Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wates
11

b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
k)

Sub Bagian Umum


Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pelayanan
Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (Waskon I)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II (Waskon II)
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III (Waskon III)
Seksi Pemeriksaan
Seksi Penagihan
Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi

Sumber : Subbagian Umum dan KI KPP Pratama Wates

2.5 Tugas dan Fungsi


Pemisahan

seksi-seksi

tersebut

didasarkan

pada

tugas

yang

dibebankan, serta masing-masing seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama


Wates mempunyai tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda. Adapun uraian
tugas dan fungsi dari ketujuh seksi tersebut berdasar Peraturan Menteri

12

Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja


Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak adalah sebagai berikut :
a) Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas
melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah
tangga,

dan

pengelolaan

kinerja

pegawai,

pemantauan

pengendalian intern, pemantauan pengelolaan risiko, pemantauan


kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil
pengawasan, serta penyusunan rekomendasi perbaikan proses
bisnis.
b) Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas
melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data,
pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan,
perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan
perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan
aplikasi e-SPT dan e-Filing, serta pengelolaan kinerja organisasi.
c) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan
penerbitan

produk

hukum

perpajakan,

pengadministrasian

dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan


Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan
perpajakan, pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak, serta melakukan
kerja sama perpajakan.
d) Seksi Penagihan mempunyai

tugas

melakukan

urusan

penatausahaan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan

13

pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta


penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.
e) Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana

pemeriksaan,

pengawasan

pelaksanaan

aturan

pemeriksaan, penerbitan, penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan


Pajak, dan administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, serta
pelaksanaan pemeriksaan oleh petugas pemeriksa pajak yang
ditunjuk kepala kantor.
f) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I mempunyai tugas melakukan
proses penyelesaian permohonan Wajib Pajak, usulan pembetulan
ketetapan pajak, bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan
kepada Wajib Pajak.
g) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan
Konsultasi III, serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV, masingmasing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak, penyusunan profil Wajib
Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak
dalam rangka melakukan intensifikasi dan himbauan kepada Wajib
Pajak.
h) Selain melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Seksi Pengolahan Data dan Informasi pada KPP Minyak dan Gas
Bumi juga melakukan tugas melakukan pelaksanaan i-SISMIOP
dan SIG Pajak Bumi dan Bangunan minyak dan gas bumi areal
offshore dan tubuh bumi.
i) Selain melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (6),
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I pada KPP Minyak dan Gas

14

Bumi juga mempunyai tugas melakukan usulan pengurangan


Pajak Bumi dan Bangunan minyak dan gas bumi areal off shore
dan tubuh bumi.

2.6 Bentuk Kegiatan Magang


Pelaksanaan magang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Wates yang beralamat Jalan Ring Road Utara No 10 Maguwoharjo, Depok
Sleman. Tempat ini dipilih berdasarkan keinginan dari penulis sendiri, selain
lokasi yang strategis, sarana dan prasarana pun cukup memadai untuk
mendukung keberlangsungan proses kegiatan magang. Kegiatan ini
berlangsung selama 2 bulan, tepatnya mulai pada tanggal 11 Januari 2016
sampai tanggal 11 Maret 2016. Praktikan melaksanakan magang 5 hari dalam
satu minggu, yaitu mulai hari Senin Jumat.

Untuk waktu jam kerja,

praktikan mengikuti jam pegawai tetap yang bekerja di kantor tersebut yaitu
pukul 07.30 WIB. Tetapi untuk jam pulang, praktikan pulang lebih awal yaitu
pukul 16.00 WIB.
Pada awal dilaksanakanya kegiatan magang, praktikan diberi
pengarahan berupa peraturan-peraturan yang harus di taati oleh praktikan dan
penempatan tugas ke masing-masing seksi oleh dosen pembimbing lapangan.
Praktikan di beri kesempatan untuk melaksanakan tugas ke beberapa seksi,
diantaranya Seksi Pelayanan, Seksi Penagihan, Seksi Ekstensifikasi dan Seksi
15

Pengawas dan Konsultasi (Waskon). Agar masing-masing praktikan


mendapat pengalaman di masing-masing seksi, maka memakai sistem rotasi
selama penugasan tersebut berlangsung. Masing-masing praktikan setiap 2
minggu mengalami pergantian seksi secara bergilir dari seksi satu ke seksi
yang lain. Adapun deskripsi kegiatan masing-masing seksi secara ringkas.
a) Seksi Penagihan
1. Dalam seksi penagihan, kegiatan paling utama yang dilakukan
praktikan adalah menginput surat masuk dan surat keluar ke dalam
Ms Excel yang sudah terancang oleh bagian seksi penagihan.
2. Mendisposisikan surat masuk ke Kepala Seksi bagian Penagihan
untuk di tindak lanjuti, kemudian mengarsipkan surat masuk ke
map yang tersedia.
3. Membuat surat tugas yang berisi penugasan ke Juru Sita Pajak
untuk melakukan penyitaan terhadap WP yang melanggar aturan
perundang-undangan perpajakan atau WP yang sudah melewati
batas yang sudah ditentukan oleh KPP Pratama untuk membayar
pajak terutang.
b) Seksi Pengawas dan Konsultasi
1. Menginput surat masuk dan surat keluar ke dalam Ms Excel yang
sudah terancang oleh bagian seksi Pengawas dan Konsultasi.
2. Mendisposisikan surat masuk ke Kepala Seksi bagian Pengawas dan
Konsultasi untuk di tindak lanjuti.
3. Menginput korespondensi di aplikasi website pajak (approweb).
Tugas ini termasuk bagian dari aktivitas AR
4. Koreksi data yang terdapat di aplikasi website pajak (Apportal dan
DMS) dengan data scan formulir SPT asli yang telah di isi oleh
Wajib Pajak

16

c) Seksi Ekstensifikasi
Pada seksi ini, sebenarnya tugas utama adalah mengembangkan
potensi wajib pajak sehingga wajib pajak semakin luas dan membimbing
wajib pajak baru untuk di beri pengarahan. Tetapi praktikan hanya
bertugas di bagian surat-menyurat, tidak bertemu langsung dengan wajib
pajak. Tugas praktikan diantaranya :
1. Membuat surat himbauan untuk melaporkan SPT Tahunan dan surat
pemberitahuan untuk membuat EFIN khususnya bagi wajib pajak
PNS.
d) Seksi Pelayanan
Dalam seksi ini, tugas yang dilakukan praktikan cukup sibuk,
karena berhubungan langsung dengan wajib pajak di Tempat Pelayanan
Terpadu. Tugas pokok praktikan yaitu :
1. Mengkoreksi SPT Masa PPh 21/26 sebelum dikirim kepada
Direktorat Jenderal Pajak (Pusat).
2. Membuat Bukti Penerimaan Surat bagi Wajib Pajak yang sudah
melaporkan SPT Tahunan secara manual.
3. Melayani Wajib Pajak dan mengarahkan Wajib Pajak di bagian
Tempat Pelayanan Terpadu.

17

4. Mengisi lembar peneliti untuk Wajib Pajak Pensiunan yang


melaporkan SPT Tahunan baik Wajib Pajak Pensiunan PNS
maupun Pensiunan ASABRI.

18

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian SPT


Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan formulir yang berisi tentang
laporan pajak terutang (Nihil, Kurang Bayar atau Lebih Bayar) yang di isi
oleh Wajib Pajak. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) menurut undangundang No.16 tahun 2009 mengenai KUP Pasal 1 angka 11 dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.03/2009 adalah surat yang oleh wajib
pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak,
objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan.
3.2 Fungsi SPT
Funsi SPT jika dilihat dari sisi :
a) Wajib Pajak Penghasilan
1. Sarana untuk melapor dan mempertanggungjawabkan perhitungan
pajak yang sebenarnya terutang.
2. Melapor pembayaran/pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri dan/atau melalui pemotongan/pemungutan pihak lain
dalam satu tahun pajak/bagian tahun pajak.
3. Melaporkan pembayaran dari pemotong/pemungut

tentang

pemotongan/ pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain

19

dalam satu masa pajak, sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku.
b) Pengusaha Kena Pajak
1. Sarana untuk melapor dan mempertanggungjawabkan perhitungan
jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah (PPnBM) yang sebenarnya terutang.
2. Melaporkan tentang pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak
Keluaran
3. Melaporkan tentang pembayaran/pelunasan pajak yang telah
dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau melalui pihak lain dalam
satu masa pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
c) Pemotong/Pemungut Pajak
1. Sebagai sarana melapor dan mempertanggungjawabkan pajak
yang dipotong/ dipungut dan disetorkannya.
3.3 Jenis Surat Pemberitahuan (SPT)
Jenis Surat Pemberitahuan (SPT) ada 2 yaitu ;
a) Surat Pemberitahuan (SPT) Massa
Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan
perhitungan dan/atau pembayaran pajak yang terutang dalam suatu
masa pajak.

b) Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan

20

Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan


perhitungan dan/atau pembayaran pajak yang terutang dalam suatu
tahun pajak.
Menurut

Mardiasmo

(2009:30)

prosedur

penyelesaian

SPT

diantaranya, adalah:
a) Wajib pajak sebagaimana yang telah diatur, harus mengambil
sendiri SPT di tempat yang telah ditetapkan DJP atau mengambil
dengan cara lain yang tata cara pelaksanaannya diatur berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan. Wajib pajak dapat mengambil SPT
dengan cara lain, misalnya dengan mengakses situs DJP untuk
memperoleh formulir SPT tersebut.
b) Setiap wajib pajak wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan
jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin,
angka Arab, satuan mata uang Rupiah dan menandatangani serta
menyampaikan

ke

kantor

DJP

tempat

wajib

pajak

terdaftar/dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh DJP.


c) Wajib pajak yang mendapat izin Menteri Keuangan untuk
menyelenggarakan pembukuan dengan bahasa asing dan mata
uang selain Rupiah, wajib menyampaikan SPT dalam bahasa
Indonesia dengan menggunakan satuan mata uang selain Rupiah
yang diizinkan.
d) Penandatanganan SPT dapat dilakukan secara biasa dengan
tandatangan stempel atau tandatangan elektronik/digital, yang
semuanya memiliki kekuatan hukum yang sama.
e) Bukti-bukti yang harus dilampirkan dalam SPT, antara lain:
21

1. Untuk wajib pajak yang mengadakan pembukuan: Laporan


Keuangan berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi serta
keterangan-keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung
berdasarkan Penghasilan Kena Pajak.
2. Untuk SPT Masa PPN sekurang-kurangnya memuat jumlah
Dasar Pengenaan Pajak/jumlah Pajak Keluaran, jumlah Pajak
Masukan

yang

dapat

dikreditkan

dan

jumlah

kekurangan/kelebihan pajak.
3. Untuk wajib pajak yang menggunakan norma penghitungan:
perhitungan jumlah peredaran yang terjadi dalam tahun pajak
yang bersangkutan.
3.4 Penyampaian SPT secara elektronik
Pada zaman modern ini, wajib pajak bisa menyampaikan SPT secara
elektronik melalui aplikasi website pajak yang di buat oleh penyedia jasa
aplikasi (Application Service Provider). Penyampaian secara elektronik sudah
di berlakukan sejak tahun 2005 dengan nama lain e-Filing. Melalui
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 pada bulan Mei
tahun 2004 secara resmi diluncurkan produk e-Filing. Tepatnya pada tanggal
24 Januari 2005 bertempat di Kantor Kepresidenan, Presiden Republik
Indonesia bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Pajak meluncurkan
produk e-filling atau electronic filling system (Ayu, 2005). Melalui e-Filing,
wajib pajak jadi lebih mudah dalam menyampaikan SPT Tahunan karena bisa
dilakukan selama 24 (dua puluh empat) jam sehari dan 7 (tujuh) hari
seminggu.
22

3.5 Dasar Hukum


a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008
b) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah tekrakhir dengan Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2009.
c) Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ/2004 tentang
Penyampaian SPT secara elektronik dilakukan melalui Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider). Dan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-05/PJ./2005

tentang Tata Cara

Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik (e-Filing) melalui


Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007 tentang Bentuk
dan Isi Surat Pemberitahuan Serta Tata Cara Pengambilan, Pengisian,
Penandatanganan, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan sebagaimana
telah

diubah

dengan

Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

152/PMK.03/2009.
e) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 Tentang Tata Cara
Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Perpanjangan Surat
Pemberitahuan Tahuanan Secara Elektronik (e-Filing) Melalui Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
f) Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-82/PJ/2009 tentang
Penegasan Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan/atau
Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan

23

Secara Elektronik (e-Filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi


(ASP).
g) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2009 tentang Tata
Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-48/PJ/2011.
h) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011 Tentang Tata
Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang
Pribadi Yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS Secara e-Filing
Melalui Website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id)
i) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2015 tentang
Penyampaian Surat Pemberitahuan Elektronik.
Wajib pajak dapat melakukan SPT Tahunan dengan jenis pajak PPN
dan PPh. Selain itu, setelah wajib pajak melaporkan melalui e-Filing maka
wajib pajak langsung mendapatkan konfirmasi pelaporan pajak (realtime
acknowledgement) yang berarti nomor konfirmasi langsung didapatkan.
Berikut beberapa istilah yang berkaitan dengan penggunaan e-Filing :
a) e-SPT
adalah data Wajib Pajak terkait dengan pajak terutang (Nihil, Kurang
Bayar atau Lebih Bayar) atau SPT tetapi dalam bentuk elektronik yang
kemudian di laporkan melalui sistem online yang telah disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
b) Electronic Filing Identification Number (EFIN)

24

adalah nomor identitas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak


kepada Wajib Pajak yang melakukan Transaksi Elektronik dengan
Direktorat Jenderal Pajak.
c) Aplication Service Provider (ASP)
adalah perusahaan penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Pajak sebagai perusahaan yang dapat menyalurkan
pelaporan SPT Tahunan maupun hal yang berkaitan dengan pelaporan SPT
secara elektronik atau online ke Direktorat Jenderal Pajak. Beberapa
perusahaan penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjuk oleh DJP menurut
Fidel (2010) adalah sebagai berikut:
1. http://www.pajakku.com
2. http://www.laporpajak.com
3. http://www.taxreport.web.id
4. http://www.layananpajak.com
5. http://www.onlinepajak.com
6. http://www.setorpajak.com
7. http://www.pajakmandiri.com
8. http://www.spt.co.id
d) Bukti Penerimaan Elektronik

25

merupakan informasi yang meliputi identitas umum yang berkaitan dengan


Wajib Pajak seperti nama dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) disertai
data mengenai tangga, jam, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE),
Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA) serta nama Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang tertera pada hasil cetak SPT Induk dan
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan.
e) Kode Aktivasi
adalah kode yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk dapat
mengaktifkan software e-SPT.
3.6 Prosedur e-Filing
Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor
PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan
Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Menggunakan Formulir
1770S dan 1770SS secara e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id), Wajib Pajak Orang Pribadi yang memenuhi kriteria untuk
menyampaikan SPT Tahunan menggunakan Formulir SPT Tahunan 1770S
atau Formulir SPT 1770SS dapat menyampaikan SPT Tahunan secara eFiling melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.djponline.pajak.go.id)
harus memiliki EFIN.
Syarat dan Ketentuan Permohonan Aktivasi EFIN khusus untuk Wajib
Pajak Orang Pribadi

26

a) Permohonan dilakukan dengan mendatangi langsung KPP/KP2KP


terdekat oleh Wajib Pajak sendiri dan tidak dapat dikuasakan
kepada pihak lain.
b) WP mengisi, menandatangani dan menyampaikan Formulir
Permohonan Aktivasi EFIN.
c) Menunjukkan asli dan menyerahkan fotokopi :
1. KTP (bagi Warga Negara Indonesia)
2. Paspor dan KITAS/KITAP (bagi Warga Negara Asing)
3. NPWP atau Surat Keterangan Terdaftar

Tabel 3.1 Flowchart Tata Cara Permohonan EFIN

Sumber : Subbagian Umum dan KI KPP Pratama Wates


Setelah mendapatkan nomor EFIN barulah Wajib Pajak mendaftarkan
diri sebagai Wajib Pajak e-Filing. Setelah itu Wajib Pajak bisa menyampaikan

27

SPT Tahunan secara elektronik (e-Filing). Untuk lebih jelasnya, berikut


langkah-langkah untuk dapat menyampaikan SPT Tahunan lewat e-Filing :
Pengajuan permohonan nomor EFIN :
a) Wajib Pajak datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak dan
langsung menuju Tempat Pelayanan Terpadu untuk mengajukan
permohonan EFIN. Kemudian Wajib Pajak diberi formulir yang
berisi identitas Wajib Pajak disertai dengan lampiran fotokopi
NPWP dan KTP.
b) Formulir kemudian diterima di bagian Seksi Pelayanan. Pelaksana
Seksi Pelayanan merekam permohonan Wajib Pajak pada aplikasi
Pendaftaran EFIN yang terdapat di portal Direktorat Jenderal Pajak
dan mencetak EFIN serta menyerahkan kepada Kepala Seksi
Pelayanan untuk diteliti lebih lanjut. Setelah Kepala Seksi
Pelayanan selesai meneliti dan disetujui, kemudian diteruskan
kepada Kepala Kantor, Kepala Kantor meneliti dan menandatangani
EFIN untuk kemudian meneruskan kepada Kepala Seksi Pelayanan.
Pelaksana Seksi Pelayanan mengadministrasi EFIN yang telah
ditandatangani oleh Kepala Kantor kemudian menyerahkan kepada
Wajib Pajak.
3.7 Tata cara penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi
Wajib pajak diharuskan menyampaikan SPT Tahunan PPh Orang
pribadi selambat-lambatnya bulan ke 3 (tiga) setelah tahun pajak berakhir.

28

Dalam menyampaikan SPT Tahunan terdapat 2 (dua) formulir yaitu Formulir


1770S dan Formulir 1770SS. Formulir 1770S digunakan apabila Wajib Pajak
berpenghasilan lebih dari Rp. 60.000.000 dalam setahun, sedangkan Formulir
1770SS digunakan apabila Wajib Pajak Berpenghasilan kurang atau sama
dengan Rp. 60.000.000 dalam setahun. Berikut merupakan mekanisme untuk
penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak PPh Orang Pribadi dengan
menggunakan formulir 1770S dan Formulir 1770SS. :
a) Wajib Pajak terlebih dahulu mengajukan nomor EFIN sebagaimana
telah dijelaskan. Setelah mendapatkan nomor EFIN, Wajib Pajak
diharuskan mendaftarkan diri secara online lewat website yang
disediakan

oleh

Direktorat

Jenderal

Pajak

(www.djponline.pajak.go.id) dengan cara mengisi secara benar dan


lengkap sesuai dengan jenis formulir masing-masing.
b) Dalam regristasi akun e-Filing, Wajib Pajak terlebih dahulu mengisi
data atau informasi Wajib Pajak seperti Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), Nomor EFIN, Nomor HP, serta email dan password email
dengan catatan email harus aktif karena pada saat verifikasi akun eFiling akan dikirimkan ke alamat email masing-masing Wajib
Pajak.
c) Setelah Wajib Pajak mendaftarkan diri maka akan mendapat balasan
berupa aktivasi akun e-Filing melalui email.
d) Setelah Wajib Pajak melakukan aktivasi, maka langkah selanjutnya
adalah Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan. Kemudian Wajib
Pajak membuat SPT Induk sesuai dengan jenis formulir masing-

29

masing (Formulir 1770S atau Formulir 1770SS) dengan catatan


Formulir harus di isi dengan benar dan lengkap karena apabila
terjadi kesalahan dalam menginput data maka Wajib Pajak
diharuskan datang ke Kantor Pelayanan Pajak untuk membenarkan
data yang salah.
e) Wajib Pajak akan mendapat pemberitahuan dan Kode konfirmasi
untuk mencetak Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) yang
dikirimkan lewat email karena telah menyampaikan kewajibanya
yaitu melaporkan SPT Tahunan.
f) Wajib Pajak yang sudah menyampaikan SPT Tahunan dan sudah
mendapat Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) tidak perlu datang
lagi ke Kantor Pelayanan Pajak karena data yang sudah di-input
oleh Wajib Pajak sudah terekam oleh database Kantor Pelayanan
Pajak.
g) SPT yang sudah direkam tersebut kemudian akan diteliti dan
diproses oleh Account Representative (AR). Apabila terjadi
kesalahan

baik

yang

bersifat

matematis

dan/atau

telat

menyampaikan berdasarkan data yang sudah direkam oleh Wajib


Pajak maka Wajib Pajak diharuskan datang ke Kantor Pelayanan
Pajak untuk melakukan konfirmasi dan pembenaran SPT yang telah
dilaporkan.

Gambar 3.1 Halaman Awal Website DJP Online

30

Sumber :

Seksi
Gambar 1.2 Pendaftaran Wajib Pajak

Ekstektifikasi KPP Pratama Wates

31

Sumber : Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Wates


Gambar 3.3 Pengisian SPT

Sumber : Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Wates


32

Gambar 3.4 Bukti Penerimaan Elektronik (BPE)

Sumber :
website
www.pajak.go.id
3.8 Analisis Sistem Pelaporan SPT Tahunan Dengan e-Filing
Sistem pelaporan menggunakan e-Filing untuk SPT Tahunan Formulir
1770S atau 1770SS pada KPP Pratama Wates berupa catatan, dokumendokumen yang diperlukan dan unit-unit yang terkait dengan pelaksanaan
sistem e-Filing. Berikut analisis secara khusus pada KPP Pratama Wates :
a) Analisis penggunaan sistem input data terkait e-Filing oleh pegawai
KPP Pratama Wates
Pelaksana pada Seksi Pelayanan dan Tempat Pelayanan
Terpadu menginput data yang terkait dengan e-Filing (Pengajuan

33

nomor EFIN, pelaporan SPT Tahunan Formulir 1770S dan 1770SS


melalui e-Filing) dengan aplikasi website pajak yang disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak (apportal). Perekaman data seringkali
terkendala karena sistem down sehingga hal ini berpengaruh
terhadap waktu pengisian data yang berkaitan dengan permohonan
EFIN.
b) Analisis permohonan pengajuan nomor EFIN
Pada KPP Pratama Wates untuk pengajuan nomor EFIN
Wajib Pajak menyerahkan formulir yang sudah terisi kepada
pelaksana Seksi Pelayanan. Perekaman data yang terkait dengan
pengajuan nomor EFIN hanya bisa dilakukan oleh 2 (dua) pelaksana
saja yaitu pelaksana Tempat Pelayanan Terpadu dan pelaksana
pegawai magang. Penerbitan nomor EFIN kepada Wajib Pajak paling
lama satu hari kerja dengan catatan data yang di-input pada formulir
permohonan EFIN dan lampiran sudah lengkap dan benar.
c) Analisis Pemanfaatan sistem e-Filing
Wajib Pajak pada KPP Pratama Wates sebagian besar sudah
menggunakan

sistem

e-Filing

meskipun

masih

ada

yang

menggunakan sistem pelaporan SPT Tahunan manual, baik berupa


Formulir 1770S dan 1770SS. Untuk menghimbau Wajib Pajak
khususnya untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) KPP Pratama Wates
membuka kelas pajak yang dilakukan setiap hari senin-jumat yang

34

terbagi menjadi 3 (tiga) sesi. Kelas pajak tersebut mempelajari


bagaimana cara menggunakan sistem e-Filing dari langkah awal
yaitu mengajukan nomor EFIN sampai melaporkan SPT Tahunan
menggunakan sistem e-Filing. Sebagian besar jenis pajak yang
dilaporkan adalah PPh Orang Pribadi dan formulir yang digunakan
Wajib Pajak adalah Formulir 1770S dan 1770SS. Hal ini dikarenakan
jenis pajak seperti PPh Pasal 15, SPT Masa PPN dan PPnBM, SPT
Masa PPh Pasal 4 ayat (2), SPT Tahunan PPh Badan, SPT Tahunan
Orang Pribadi formulir 1770 dan 1771, SPT Masa PPh pasal 21/26,
SPT Masa PPh Pasal 22 dan SPT Masa PPh Pasal 23/26 masih
menggunakan SPT manual. Direktorat Jenderal Pajak hanya
menyediakan fasilitas pelaporan SPT Tahunan dengan sistem eFiling menggunakan Formulir 1770S dan 1770SS yang sifatnya
gratis.

35

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya,
sebagian besar Wajib Pajak sudah menggunakan fasilitas e-Filing dan sudah
berjalan baik meskipun masih terdapat Wajib Pajak yang melaporkan SPT
Tahunan secara manual. Tetapi dalam proses perekaman data, sering terjadi
kendala seperti sistem down. Tentu hal ini berpengaruh terhadap proses
pengisian data yang berkaitan dengan permohonan EFIN. Berikut kelebihan
dan kekurangan dalam penggunaan fasilitas e-Filing :
a) Kelebihan
1. Penyampaian SPT bagi Wajib Pajak lebih mudah dan cepat karena
bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja yaitu 24 jam sehari , 7
hari dalam seminggu karena menggunakan jaringan internet.
2. Wajib Pajak tidak perlu datang ke Kantor Pajak untuk
menyampaikan SPT Tahunan sehingga menghemat biaya yang
muncul seperti biaya transportasi, dsb.

36

3. Lebih mudah dalam pengisian data SPT Tahunan karena dalam


bentuk wizard.
4. Menghemat biaya ATK karena meminimalisir penggunaan kertas.
5. Software aplikasi pajak yang disediakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak meudahkan dalam pengisian laporan karena menggunakan
fasilitas checking sehingga kesalahan input data dapat berkurang.
b) Kelemahan
1. Dalam pengisian data sering terjadi kendala seperti jaringan
internet down karena pengisian laporan meggunakan jaringan
internet yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak sehingga
berpengaruh terhadap proses pengisian data yang berkaitan dengan
EFIN.
2. Kerahasiaan mengenai data informasi Wajib Pajak kurang aman
karena Direktorat Jenderal Pajak menggunakan jasa Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) sehingga tidak bisa dipungkiri
dikemudian hari terjadi kebocoran tentang data informasi
mengenai Wajib Pajak yang bersifat rahasia.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh maka saran
yang dapat diberikan untuk mengatasi permasalahan e-Filing tersebut, yaitu :
a) Bagi KPP Pratama Wates untuk selalu memberikan sosialisai atau
kelas pajak kepada Wajib Pajak yang belum paham dengan sistem
e-Filing terutama bagi Wajib Pajak yang berstatus Pegawai Negeri
Sipil/ TNI/POLRI serta pemahaman internet bagi warga yang
berpendudukan di desa-desa terpenencil atau berpendidikan rendah.

37

Account Representative dilibatkan langsung dalam hal ini guna


memberi penjelasan secara personal sehingga Wajib Pajak mudah
paham dalam menggunakan sistem e-Filing.
b) Prosedur untuk menggunakan e-Filing lebih disederhanakan untuk
memudahkan Wajib Pajak yang belum pernah menggunakan sistem
pelaporan SPT Tahunan secara e-Filing.
c) Untuk Direktorat Jenderal Pajak hendaknya juga menerapkan eFiling tidak hanya untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Formulir 1770S
atau Formulir 1770SS saja tetapi untuk Wajib Pajak Badan sehingga
tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan juga meningkat.

38

DAFTAR PUSTAKA
Bisnis, D. E. (2015). Buku Panduan Magang. Yogyakarta: Departemen
Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi.
Indonesia, P. I. (t.thn.). Observation & Research of Taxation. Diambil kembali
dari Observation & Research of Taxation: www.ortax.org
Mardiasmo. (2013). Buku Perpajakan Edisis Revisi. Indonesia: Andi Publisher.
Nurhidayah, S. (2015). PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILING
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PEMAHAMAN
INTERNET SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA KPP PRATAMA
KLATEN. Skripsi , 24-37.
Pajak, D. J. (2015). DJP Online. Diambil kembali dari DJP Online:
www.djponline.pajak.go.id
Wates, K. P. (2015). DJP Online . Yogyakarta, Yogyakarta.

39

Peraturan Perundang-undangan
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-82/PJ/2009 Tentang
Penegasan Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dan/Atau
Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan
Secara Elektronik (e-Filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi
(ASP)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

40

LAMPIRAN

41

Anda mungkin juga menyukai