Anda di halaman 1dari 2

PT.

Bulan Purnama dalam tahun 2009 dan tahun 2010 memperoleh dan menerima penghasilan neto
dari luar negeri dan dalam negeri sebagai berikut :
a.Tahun 2009 memperoleh laba usaha dari negara Jerman Rp 2.000.000.000 dan dikenakan pajak
yang berlaku di negara tersebut sebesar 40%;
b.Pada bulan Juni 2009, sesuai hasil rapat pemegang saham Japan. Co. Ltd., perusahaan yang 50%
sahamnya di miliki oleh PT. Bulan Purnama, disepakati akan dibagikan dividen sebesar Rp
5.000.000.000 yang akan dibayarkan pada bulan Januari 2010. Dividen dikenakan pajak sebesar
10% sesuai tax treaty Indonesia – Jepang;
c.Tahun 2009 memperoleh laba usaha dari Negara Singapura sebesar Rp 2.500.000.000 dengan tarif
pajak yang berlaku sebesar 20%;
d.Tahun 2009 di Negara Afganistan mengalami kerugian sebesar Rp 1.000.000.000;
e.Penghasilan Neto di dalam negeri tahun 2009 adalah sebesar Rp 4.000.000.000
Hitunglah Pajak Terutang dan kredit pajak luar negeri (PPh Pasal 24) yang diperkenankanuntuk
tahun pajak 2009 !

Jawaban :
Diketahui
Perhitungan Kredit Pajak Luar Negeri adalah sbb:
1. Penghasilan Luar Negeri :
a. Penghasilan ( Laba ) Di Negara Jerman = Rp 2.000.000.000
b. Penghasilan ( Laba ) Di Negara Singapura = Rp 2.500.000.000
c. Rugi Di Negara Afganistan = Rp………………
Jumlah Penghasilan Luar Negeri = Rp 4.500.000.000
2. Penghasilan Dalam Negeri = Rp 4.000.000.000
3. Jumlah Penghasilan Neto = Rp 8.500.000.000
4. PPh Terutang Tarif Pasal 27 (25%) = Rp 2.125.000.000

Kredit Pajak PPh 24


Di Negara Jerman = Rp 2.000.000.000 x Rp 2.380.000.000
Rp 8.500.000.000
= Rp 500.000.000

Kalau Kredit Di Luar Negri ( Jerman) = Rp 2.000.000.000 x 40 %


= Rp 800.000.000
Pajak Yang terutang di Negara Jerman adalah Rp 500.000.000 dan Maksimum kredit Pajak Luar
Negeri yang dapat dikreditkan = Rp 500.000.000

Di Negara Singapura = Rp 2.500.000.000 x Rp 2.380.000.000


Rp 8.500.000.000
= Rp 625.000.000
Kalau Kredit Di Luar Negri ( Singapura) = Rp 2.500.000.000 x 20 %
= Rp 500.000.000
Pajak Yang terutang di Negara Jerman adalah Rp 625.000.000 dan Maksimum kredit Pajak Luar
Negeri yang dapat dikreditkan = Rp 500.000.000
Jadi Kredit Pajak Luar Negeri Yang Diperkenankan
= Rp 500.000.000 + Rp 500.000.000
= Rp 1.000.000.000

PPh 29
= Rp 2.380.000.000 – Rp 1.000.000.000
= Rp 1.125.000.000

Anda mungkin juga menyukai