Anda di halaman 1dari 15

ACCOUNTING THEORY

Chapter 9 – Revenue
• Revenue : kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi berupa arus masuk atau
penyempurnaan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas,
selain yang berkaitan dengan kontribusi peserta ekuitas. (menurut AASB Framework)

• Revenue : pernyataan yang berhubungan dengan uang atau keuangan dari keseluruhan hasil
usaha pokok produk atau jasa-jasa yang dilakukan oleh perusahaan dalam suatu periode.
Secara sederhana revenue merupakan jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari hasil
penjualan produk (barang atau jasa) dari pelanggan dan tidak berasal dari penanaman
modal. (secara umum). Examples are sales, fees, interest, dividends, royalties and rents

• Pengakuan pendapatan yang benar melibatkan 3 syarat:


1. Pendapatan direalisasikan pada saat sebuah perusahaan melakukan pertukaran barang
dan jasa untuk mendapatkan cash.
2. Pendapatan dapat direalisasikan ketika aset yang diterima perusahaan dari pertukaran
(exchange) siap untuk ditukarkan menjadi sejumlah uang.
3. Pendapatan dihasilkan/didapatkan ketika sebuah perusahaan telah menyelesaikan apa
yang harus dia kerjakan untuk mendapatkan keuntungan, ketika earning process selesai.

• Ada 4 transaksi pendapatan yang diakui berkenaan dengan prinsip ini:


1. Perusahaan mengakui pendapatan ata penjualan produk pada tanggal penjualan.
Tanggal ini biasanya diintepretasikan sebagai tanggal pengiriman produk ke pelanggan
2. Perusahaan mengakui pendapatan atas penyelesaian jasa, ketika jasa telah dilakukan
dan dapat ditagih.
3. Perusahaan mengakui pendapatan atas pemberian izin kepada pihak lain untuk
menggunakan aset perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalti.
4. Perusahaan mengakui pendapatan atas penjualan aset (disposal) selain produk pada
tanggal penjualan.

• Revenue Measurement
▪ Framework - menyediakan 2 kriteria untuk pengakuan pendapatan :
1. besar kemungkinan bahwa keuntungan ekonomi masa depan yang terkait dengan
item tersebut akan mengalir ke atau dari entitas
2. item tersebut memiliki biaya atau nilai yang bisa diukur dengan reliabilitas
▪ Pendapatan IAS 18 / AASB 118
1. pendapatan diukur pada nilai wajar dari pertimbangan yang diterima atau piutang

• Masalah untuk auditor


Masalah utama adalah overstatement-revenue oleh manajer
1. Tujuannya adalah untuk menipu pengguna laporan keuangan
2. mengelola penghasilan
3. over-optimism
4. penipuan (fraud)

Chapter 9 – Expense
• Expense : penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

• Ada tiga karakteristik beban dalam akuntansi :


1. Penurunan Aktiva : Dalam hal ini, pemakaian aktiva mengakibatkan timbulnya beban
karena telah habis untuk pengiriman barang atau diberikan perusahaan sehingga tidak
merasakan lagi manfaat ekonomi aktiva tersebut.
2. Operasi utama yang berkesinambungan : Tidak semua penurunan aktiva dapat menjadi
beban, agar terjadi maka harus berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan yang
continue. Kegiatan utama perusahaan adalah yang berkaitan dengan proses produksi
dan pengiriman barang.
3. Kenaikan kewajiban : Definisi FASB yang menyatakan beban sebagai kewajiban cukup
tepat karena secara konseptual semua hal yang dikeluarkan untuk kepentingan proses
produksi dan pengiriman perusahaan secara terus-menerus dinyatakan sebagai beban.

• Jenis-jenis Beban
1. Beban penjualan (Selling expenses) : Beban penjualan adalah semua beban yang terjadi
dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang seperti kegiatan
promosi, penjualan dan pengangkutan barang-barang yang dijual. Contoh : beban iklan
dan promosi.
2. Beban administrasi dan umum (General and administrative expenses) Beban yang
bersifat umum dalam perusahaan. Contoh: beban gaji dan upah, beban pemeliharaan,
dll
3. Beban lain-lain (Other Expense) : Beban-beban yang tidak dapat dihubungkan secara
langsung dan pasti dengan kegiatan utama perusahaan (perdagangan) dikelompokkan
kedalam beban lain-lain (other expenses) atau beban non-usaha (non operating
expenses).

• Beban diakui dalam laporan laba rugi berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
1. Adanya penurunan aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan misalnya aktiva tetap.
2. Adanya proses produksi untuk menghasilkan barang-barang atau jasa.
3. Adanya kewajiban perusahaan terhadap karyawan misalnya pembayaran gaji dan upah.
4. Adanya kewajiban perusahaan tanpa diiringi dengan perolehan aktiva, misalnya garansi
produk dan pembayaran bunga pinjaman.

• Pengukuran beban dapat didasarkan pada:


1. Historical cost : jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk memperoleh aktiva.
Pengukuran beban atas dasar kos historis dapat digunakan untuk jenis aktiva seperti
gedung, peralatan, dan sebagainya.
2. Replacement Cost / Curent Input Cost : menunjukkan jumlah harga pertukaran yang
harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis
dalam kondisi yang sama. Contohnya, penilaian untuk persediaan.
3. Cash Equivalent : jumlah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis
aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal.

• Alokasi expense
Tiga metode dasar konsep matching yang bisa digunakan :
1. hubungan sebab dan akibat : dengan mengaitkan sebab dengan efek tetapi
hubungan sebab dan akibat sangat sulit dibuktikan
2. alokasi sistematis dan rasional : biaya diasumsikan berkorelasi dengan pendapatan
untuk periode tersebut
3. Pengakuan langsung : Kenali pengeluarannya sebagai biaya apa
• Praktek alokasi mendapatkan kritikan oleh Thomas, yang berpendapat bahwa banyak dari
laporan akuntan adalah sampah, karena dasar informasi akuntansi sebagian besar
menggunakan alokasi, Thomas berpendapat bahwa alokasi teoritis dibenarkan. Untuk
menjadi dibenarkan tiga kriteria yang disarankan:
1. Aditif : keseluruhan bagian harus sama
2. Unambiguity : cara alokasi yang akan dilakukan harus jelas.
3. Defensibility : setelah metode alokasi dipilih, orang yang membuat seleksi harus mampu
memberikan argumen yang meyakinkan pilihannya, dan mempertahankannya terhadap
metode alternatif lain.

• Masalah untuk auditor


Auditor menghadapi isu-isu sekelilingnya yang berbeda antara beban dan aset, periode di mana
beban diakui, dan pengukuran yang sesuai biaya.
▪ Praktek big bath dan akuntansi cookie-jar melanggar prinsip-prinsip alokasi sistematis
dan rasional biaya terhadap periode akuntansi yang bersangkutan. Auditor bisa
terpengaruh untuk memberikan perhatian lebih terhadap kemungkinan bahwa beban
overstead dari understated karena yakin bahwa pendekatan konservatif untuk
pengukuran laba sangat diperlukan.

CHAPTER 11 - POSITIVE THEORY OF ACCOUNTING POLICY AND DISCLOSURE


• TEORI KONTRAK (Contracting theory) : Karakteristik teori kontrak perusahaan sebagai
hubungan hukum (koneksi) dari hubungan kontrak antara pemasok dan konsumen dari
faktor produksi. Kontrak tersebut meliputi:
1. Kontrak pemegang saham dengan manajer
2. Kontrak yang memberikan sumber daya
3. Kontrak dengan para pekerja
4. Kontrak dengan pemasok membutuhkan laporan keuangan, pemasok membutuhkan
dasar untuk menerima atau menolak kontrak tersebut
5. Kontrak dengan pemberi jasa pengiriman

• TEORI KEAGENAN (agency theory ) terdapat hubungan antara pemegang saham (principals)
dengan manajer perusahaan (agen) yang menggunakan dana dari para principals. Namun,
manajer (agen) tidak selalu bertindak untuk kepentingan pemegang saham. Jadi principals
harus melakukan intervensi agar kepentingan principals dapat terlaksana. Oleh karena itu,
timbullah biaya keagenan, yang meliputi:
1. Biaya monitoring : biaya pemantauan perilaku agen. Biaya pemantauan dikeluarkan oleh
pemegang saham untuk mengukur, mengamati dan mengontrol perilaku agen. Contoh
dari biaya pemantauan adalah biaya audit
2. Biaya penjamin liabilitas
3. Biaya kerugian residual

• Proteksi Harga dan Masalah Agency Pemegang Saham / Manager


Pemisahan kepemilikan dan pengendalian menunjukkan bahwa manajer, sebagai agen dari
shareholders, harus bertindak untuk kepentingan mereka. Tapi kepentingan agen mungkin
bertentangan dengan kepentingan pemegang saham.
Divergensi terjadi karena
1. the risk-aversion problem : Manajer lebih memilih risiko lebih kecil daripada pemegang
saham
2. the dividend-retention problem : manajer lebih memilih untuk membayar lebih sedikit
dari keuntungan sebagai dividen dari pemegang saham
3. the horizon problem : manajer memiliki waktu yang lebih pendek sehubungan dengan
hubungan mereka dengan perusahaan dari pemegang saham lakukan

• Masalah keagenan pemegang saham dan kreditur (debt-holder)


Smith dan Warner mengakui bahwa masalah keagenan dari utang dapat menimbulkan empat
metode utama dari transfer kekayaan dari debtholders kepada pemegang saham:
1. Pembayaran dividen yang berlebihan
2. Substitusi aset
3. Kurangnya investasi
4. Pencairan klaim

• EX POST OPPORTUNISM VS EX ANTE EFFICIENT CONTRACTING


Ex post oportunisme kontrak yang efisien yaitu kontrak keagenan memberikan insentif bagi
agen untuk bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan prinsipal
Bagaimanapun, fakta bahwa ada perlindungan harga berarti dalam kepentingan agen untuk
kontrak untuk mengurangi biaya keagenan.
Ex ante, pendekatan teori keagenan berpendapat bahwa agen mengakui bahwa jika mereka
mencoba untuk mentransfer kekayaan dari prinsipal, mereka akan dihukum karena bahwa
aktivitas di masa depan. Artinya, akan ada pengendapan yang akhirnya menghilangkan manfaat
dari perilaku oportunistik.

• Teori Signalling : bahwa ada insentif bagi semua manajer untuk menerima sinyal harapan
keuntungan masa depan, karena jika investor percaya akan sinyal tersebut, harga saham
akan meningkat dan para pemegang saham (dan manajer bertindak untuk kepentingan
mereka) akan mendapatkan keuntungan.

• Proses politik : pihak yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat. Teori akuntansi positif
juga merupakan model proses politik yang termasuk hubungan antara perusahaan dengan
pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan, contohnya pemerintah, persatuan
perdagangan dan grup komunitas. Dalam konteks utang dan kontrak kompensasi
manajemen, akuntansi merupakan hal yang penting dalam proses politik sebagai salah satu
sumber informasi tentang perusahaan.

• KONSERVATISME, STANDAR AKUNTANSI DAN BIAYA AGENSI


Pada dasarnya berbicara tentang tata kelola perusahaan internal dengan pemegang saham dan
demokrasi perusahaan terhadap kontrak yang efisien dengan meminimalkan biaya keagenan.
Pandangan konservatisme tradisional dalam akuntansi berarti mempercepat pengakuan
beban dan menunda pengakuan pendapatan yang bertujuanuntuk mengantisipasi keuntungan selain
mengantisipasi semua kerugian. Konservatisme muncul karena ada keperluan verifikasi asimetri
yang memaksakan tingkat yang lebih tinggi verifikasi untuk pendapatan jika dibandingkan dengan
pengeluaran dan ini umumnya berfungsi untuk mengurangi pelaporan laba.

CHAPTER 12 CAPITAL MARKET RESEARCH


• Teori positif dikeluarkan untuk memahami fenomena-fenomena akuntansi dengan
mengamati kejadian secara empiris dan hasil pengamatan tersebut digunakan untuk
membuat prediksi kejadian di masa akan datang.
• Teori akuntansi postif didasarkan atas beberapa asumsi mengenai perilaku individu, seperti:
a) Para manajer, investor dan lender merupakan orang-orang yang rasional,
menginginkan adanya keuntungan dari sisi finansial
b) Manajer bisa memilih metode akuntansi yang secara langsung memaksimalkan
kepentingan pribadinya atau merubah kebijakan yang berkaitan dengan pendanaan
dan produksi yang secara tidak langsung menyejahterakan dirinya sendiri
c) Manajer memaksimalkan nilai perusahaan

• Kelebihan dari POSITIVE THEORY


1. Teori ini bisa menghasilkan hipotesis melalui pengujian empiris
2. Memberi pemahaman tentang bagaimana dunia ini bekerja dan bukan
menggambarkan bagaimana dunia ini sebaiknya bekerja
3. Dalam penelitian pasar modal memberi pemahaman mengenai kaitan antara akuntansi
dan harga saham

• SCOPE of POSITIVE ACCOUNTING THEORY


Pengembangan teori akuntansi positif ada 2 tahap:
1. Pertama, penelitian mengenai dampak akuntansi dan perilaku dalam pasar modal.
2. Kedua, berusaha menjelaskan dan memprediksi praktek akuntansi dalam perusahaan.

CAPITAL MARKET RESEARCH and the EFFICIENT MARKETS HYPOTHESIS


• Ada 2 macam penelitian pasar modal yang secara khusus penting terhadap teori akuntansi
positif:
o Studi yang berusaha menentukan dampak perilisan informasi keuangan terhadap
return saham
o Studi yang memikirkan efek dari perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga
saham
• Sebagian besar penelitian mengenai hal ini mengarah pada satu paradigma ekonomi –
efficient markets hypothesis (EMH).
• Dalam pasar modal yang bersaing, biaya margin informasi sama dengan pendapatan margin.
• Definisi pasar efisien yang ‘menggambarkan sepenuhnya’ informasi yang tersedia didasarkan
atas asumsi:
1. Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas
2. Informasi disediakan secara cuma-cuma bagi seluruh peserta pasar
3. Ada perjanjian mengenai dampak informasi saat ini terhadap harga sekarang dan
pendistribusian harga pada masa yang akan datang
• Ada 3 macam informasi, yaitu:
1. Weak, dimana harga sekuritas saat ini hanya mencerminkan harga masa lalu
2. Semistrong, dimana harga sekuritas saat ini menunjukkan segala informasi yang
tersedia, selain dari harga masa lalu
3. Strong, dimana harga sekuritas menunjukkan seluruh informasi termasuk informasi yang
tidak dipublikasikan

• Pasar efisiensi dalam konteks EMH, secara sederhana berarti harga sekuritas
menggambarkan dampak keseluruhan atas semua informasi yang relevan sehingga tidak
bias dan membingungkan.

• Sementara EMH adalah teori tentang mekanisme harga pada pasar sekuritas, capital market
research (CMR) adalah penelitian empiris yang menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis yang berkaitan dengan perilaku pasar modal. Kebanyakan CMR
menggunakan market model.

• Asumsi dalam market model:


1. Investor merupakan risk-averse
2. Return didistribusikan secara normal dan para investor memilih portofolio mereka
sendiri
3. Investor memiliki ekspektasi yang sama
4. Merupakan pasar sempurna

• Impact of accounting profits announcements on share prices


1. Arah (direction) : Terbagi menjadi favorable dan unfavorable. Pengumuman yang
favorable dimana melaporkan profit yang lebih besar dibanding yang diprediksi.
Pengumuman unfavorable dimana melaporkan profit yang lebih kecil dibanding tahun
lalu.
2. Besaran (magnitude) : Teori yang mendasari pengujian ini yaitu bahwa apabila profit
yang diumumkan mengandung suatu informasi, maka besarnya abnormal return dapat
dikaitkan dengan besarnya profit yang tak terduga.
3. Asimetri informasi dan ukuran perusahaan : Semakin kecil perusahaan, semakin banyak
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Penelitian empiris menunjukkan profit
yang diumumkan oleh perusahaan yang kecil mempunyai dampak informasi yang lebih
besar.
4. Magnitude of profit release from other firms : Penelitian ‘transfer informasi’ ini
didasarkan pada keyakinan bahwa profit yang tak terduga dalam satu perusahaan pada
industri tertentu akan berpindah melalui industri tersebut.
5. Volatilitas : Peneliti lain telah menggunakan ‘index’ alternatif atas informasi yang
terkandung dalam profit yang diumukan. Teori yang mendasari yaitu jika pada profit
yang diumumkan mengandung suatu informasi, maka bisa diperkirakan perubahan
harga saham yang lebih besar pada saat tanggal pengumuman.
6. Association studies and earnings response coefficients (ERC) : Tujuannya untuk menguji
dampak dari variabel akuntansi dan informasi yang lebih luas yang menunjukkan return
sekuritas dalam jangka panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ERC:
▪ Risiko dan ketidakpastian
▪ Kualitas audit
▪ Industri
▪ Tingkat bunga.

• TRADING STRATEGIES
▪ Post-announcement Drift : Dua penemuan yang mewakili pertanyaan terkait efisiensi
pasar modal, yaitu adanya post – announcement drift dan penurunan trading rule
dimana abnormal return dapat diperoleh melalui perdagangan pada informasi akuntansi
yang dipublikasikan.
▪ Winners/ Losers & Overconfidence (Efek winner / loser) adalah sebuah contoh anomali
asosiasi jangka panjang. Efek ini menghasilkan sebuah strategi perdagangan.
▪ Mechanistic or behavioral effect. Dua hipotesis yang dikembangkan dalam cosmetic
accounting:
1. Mekanisme reaksi pasar untuk mengubah urutan akuntansi, tanpa memperhatikan
apakah mereka cosmetic atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, seperti
pasar secara sistematis tertipu oleh perubahan akuntansi yang meningkatkan atau
menurunkan profit (hipotesis ‘mechanistic’).
2. Pasar menolak perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas, yaitu
pasar tidak bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain dari peningkatan nilai
sekarang dari tax saving atau efek – efek lainnya dari arus kas perusahaan.(hipotesis
‘no-effects’ turunan dari EMH).

CHAPTER 13 - BEHAVIOURAL RESEARCH IN ACCOUNTING


• Behavioural accounting research : Studi perilaku akuntan atau perilaku non akuntan dimana
mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan laporan.

• Tipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui seperti human judgement theory (HJT)
atau human information processing (HIP) dan meliputi pertimbangan dan pembuatan
keputusan akuntan dan auditor dan mempengaruhi fungsi output pada pengguna
‘pembuatan pertimbangan dan keputusan’.

• WHY IS BAR IMPORTANT? KENAPA BAR PENTING?


Terdapat beberapa alasan yang sangat bagus bahwa BAR sangat pentig untuk praktisi akuntasi
dan yang lain :
1. Untuk mengisi kekosongan membutuhkan penelitian yang secara spesifik menguji
aktivitas pengambilan keputusan yang menyiapkan (penyaji), pengguna, dan auditor
informasi akuntansi.
2. BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil, proses,
dan reaksi pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi akuntansi dan
metode komunikasi. Kita dapat menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan
keputusan dalam berbagai macam cara.
3. BAR berpotensi menyediakan informasi yang bermanfaat untuk regulator akuntansi
seperti Australian Accounting Standart Board (AASB). Sebagai tujuan pokok akuntansi
adalah untuk menyediakan informasi ‘bermanfaat untuk keputusan’, anggota AASB terus
berhadapan dengan masalah dimana metode akuntansi dan apa tipe pengungkapan
yang akan terbukti ‘bermanfaat’ untuk pengguna laporan keuangan (financial
statement).
4. BAR juga dapat mengarahkan pada efisiensi dalam praktek kerja akuntan dan profesi
yang yang lain.
• Development of behavioural accounting research - Pengembangan penelitian akuntansi
perilaku (BAR)
Perkembangan penelitian HJT dalam akuntansi memberikan banyak pada adaptasi metode
penelitian telah digunakan dengan baik dalam literatur psikologi, model Brunswik lens. Dasar tujuan
penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-orang gunakan dan bagian proses
informasi akuntansi (dan yang lain) dalam suatu fakta konteks pengambilan keputusan.

• An overview of approaches to understanding information processing


1. Model Brunswik Lens (Sejak pertengahan tahun 1970) : telah digunakan sebagai kerangka
analitis dan dasar untuk pendapat penelitian yang paling memerlukan ramalan (seperti
kebangkrutan) dan/atau evaluasi (seperti pengendalian internal). Tujuannya untuk
menginvestigasi hubungan dari beberapa keping informasi dan keputusan. Keputusan
ataupun prediksi dengan melihat kesamaan dari respon terhadap informasi tersebut.

2. Process Tracing Methods : Dalam process tracing, pengambilan keputusan diberikan


serangkaian studi kasus untuk di analisis, tetapi kali ini mereka diminta untuk
mendeskripsikan secara verbal setiap langkah yang dilalui dalam pengambilan keputusan.
Kemudian deskripsi verbal tersebut direkam dan dianalisis untuk menghasilkan decision tree
untuk menggambarkan proses pengambilan keputusan tadi. Ada sebuah teknik statistic yang
dikenal sebagai classification and regression trees (CART). CART mengkombinasikan
kekuatan dominan untuk secara tepat mengklafikasikan rekomendasi analisis dengan
dekskriptor intuitif tentang proses pengambilan keputusan mereka.

3. Probabilistic Judgement : Model ini berguna untuk melihat situasi akuntansi dimana
kepercayaan awal mengenai prediksi atau evaluasi harus direvisi ketika ada bukti baru.
Model ini berpendapat bahwa cara yang paling tepat secara normative untuk merevisi
kepercayaan awal ini, dinyatakan sebagai probabilitas subjektif, adalah dengan
mengaplikasikan teorama Bayes (sebuah tenet dasar mengenai teori kondisional
probabilitas).

• Format and Presentation Of Financial Statements


Pada tahun 1976 Libby mengobservasi bahwa ada tiga pilihan dasar yang ada untuk
meningkatkan pengambilan keputusan :
1. Mengubah presentasi dan jumlah informasi
2. Memberikan pendidikan ke pembuat keputusan
3. Mengganti pembuat keputusan dengan model of themselves atau dengan ideal or with
on ideal cueweighting model

• Three rules of thumb


1. Representativeness : Aturan ini menyatakan bahwa ketika penilaian probabilitas berasal
dari populasi. Penilaian orang akan ditentukan dengan sejauh mana item mewakili
populasi.
2. Availability : Ketersediaan rule of thumb mengacu kepada probabilitas suatu kejadian
berdasarkan kemudahan contoh-contoh seperti yang ada di pikiran. Probabilitas yang
berhubungan dengan kejadian yang sensasional biasnya overestimated.
3. Anchoring and adjustment : Mengacu kepada proses judgement secara umum dimana
proses awalnya dihasilkan atau diberikan repons seperti jangkar dan informasi lain
digunakan untuk menyesuaikan respons. Akibat dari rule of thumb adalah kemungkinan
penyesuaian yang tidak mencukupi dalam perubahan keadaan

CHAPTER 14 EMERGING ISSUES IN ACCOUNTING AND AUDITING


• XBRL adalah kependekan dari eXtensible Business Reporting Language. XBRL merupakan
bahasa baku pelaporan bisnis berbasis XML yang dikembangkan untuk memfasilitasi
komunikasi data bisnis dan data keuangan secara elektronis.
• XBRL memungkinkan informasi keuangan untuk disajikan secara lebih interaktif dan mudah
digunakan (user friendly) dengan cara melakukan “tagging” data individual sehingga data
tersebut dapat diolah menggunakan software untuk menghasilkan laporan yang dapat
dimodifikasi (custom-designed) oleh pengguna.

• Efek “corporate collapse” dan The Sarbanes-Oxley Act (2002)


Pada awal tahun 2000-an, sejumlah perusahaan besar tumbang (collapse) dan aturan berganti
sebagai gambaran atas akuntansi dan audit, dan hal tersebut mempengaruhi lingkungan. Kritik atas
independensi auditor dan tata kelola perusahaan menjadi ‘front-burner’ yang menarik banyak
komentar publik dan penelitian.
Sarbanes Oxley Act (SOX/SOA) menyatakan tujuan pengaturan berkaitan dengan lima hal:
1. Mengatur persaingan (regulate competition)
2. Melindungi konsumen (protect consumers)
3. Mendorong keadilan dan keselamatan (promote equity and safety)
4. Melindungi lingkungan alam (protect natural environment)
5. Adanya etika untuk mencegah dan menegakkan hukum terhadap tindakan ilegal (ethics to
deter and provide for enforcement againts misconduct)
Sejak tahun 2004, Public Company Accounting and Oversight Board (PCAOB), yang dibentuk
dengan aturan SOX, telah mengarahkan inspeksi independen dari firma audit. Meskipun demikian,
daripada menggunakan kritik peer review AICPA yang mana mengarah pada perubahan aturan,
Hilary dan Lennox menyediakan bukti bahwa peer review menyediakan informasi yang dapat
dipercaya tentang perbedaan kualitas firma audit.

• - Issues Surrounding The Application of Fair Value Accounting During The Global Financial
Crisis
Penyebab dari krisis keuangan global (GFC) yang melanda seluruh dunia pada tahun
2008 dan 2009 merupakan hal kompleks untuk diperdebatkan. Beberapa menganggap
praktek menilai asset secara wajar adalah sebagai faktor yang berkontribusi terhadap
melebarnya masalah di pasar subprime mortgage AS, dan memperburuk lebarnya krisis.
Hal ini karena standar akuntansi (terutama standar akuntansi keuangan (FAS) No
157 Pengukuran Nilai Wajar) memerlukan write-downs atas nilai investasi yang dipegang
oleh bank saat kondisi pasar bergejolak. Write-down ini membatasi kemampuan entitas
untuk memberikan pinjaman.

• Auditor dan Krisis Keuangan Global


Sangat sedikit perhatian yang diberikan dalam tekanan peran auditor pada saat
krisis, meskipun beberapa komentator menanyakan nilai audit ketika auditor tidak
memprediksi efek dari resiko asset pada neraca beberapa bank. Canadian Institute of
Chartered Accounts dan The Institute of Chartered Accountants di Inggris dan Wales
mengeluarkan publikasi yang menekankan resiko yang dialami auditor ketika menilai nilai
asset dan mempertimbangkan jasa perencanaan manajemen untuk memitigasi resiko
berkesinambungan dan isu likuiditas selama resesi antisipasi. Publikasi ini juga menegaskan
pentingnya standar etis ketika menghadapi tekanan dari manajemen untuk menghindari
pengakuan yang tidak diinginkan atau write-down.

• Proyek Konvergensi IASB dan FASB


Pada November 2008, SEC di US mengeluarkan sebuah ‘roadmap’ untuk menerapkan IFRS
oleh perusahaan AS mulai 2014. Konvergensi ini diperhatikan oleh SEC karena SEC akan
memperkirakan akan berkembang ke arah kejadian yang penting di tahun 2011 dan akan
membuat keputusan dalam tahun 2014 maka implementasi tersebut harus sudah diproses.
Kejadian penting tersebut berhubungan dengan:
Perbaikan dalam standar akuntansi
Akuntabilitas dan membiayai IASC
Perbaikan dalam kemampuan untuk menggunakan data pelaporan IFRS
Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan IFRS
Dibatasi untuk segera menggunakan IFRS dimana hal ini akan mempertinggi komparabilitas untuk
investor US
Mengantisipasi pemilihan waktu pembuatan peraturan mendatang oleh komisi
Mengimplementasikan perintah menggunakan IFRS oleh issuers

• Sustainability Accounting, Reporting, and Assurance


Apa akuntansi ketahanan dan pelaporan?
Akuntansi ketahan dan pelaporan merupakan bagian dari akuntansi sosial. Gray, Owen, dan
Adams menyatakan akuntansi sosial sebagai kombinasi akuntansi untuk hal yang berbeda, pada
media berbeda, untuk pengguna yang berbeda, dan untuk tujuan yang berbeda.
Akuntansi sosial dan pelaporannya bertujuan untuk mengamati dan menyerap isu-isu yang tidak
dicakup oleh fungsi akuntansi tradisional menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh individu, tidak harus secara langsung atau hanya terkait dengan keberhasilan
keuangan entitas. Akuntansi sosial dan pelaporannya diatur dalam Global Reporting Initiative (GRI)
yang direvisi dan dikeluarkan pada oktober 2006. Pedoman GRI membentuk dasar framework dari
pengungkapan ketahanan dan berisi prinsip dan petunjuk serta standar pengungkapan untuk semua
tipe organisasi. Prinsip tersebut menentukan isi dari laporan ketahanan, kualitas informasi, dan
batas laporan.

• Other Non-Financial Accounting and Reporting Issues


Akuntansi Air (Water Accounting)
Akuntansi air saat ini sedang dikembangkan oleh Dewan Standar Akuntansi Air (WASB) di
Australia, dengan proyek serupa di berbagai tahap pengembangan di tempat lain. Para WASB merilis
edisi pertama kerangka konseptual akuntansi air (WACF) dan awal standar akuntansi di Australia air
(PAWAS) pada tahun 2009. Para WACF dan PAWAS mengatur penyusunan dan penyajian laporan
umum tujuan air akuntansi (GPWARs) oleh badan tertentu. Para GPWARs dirancang untuk
pengambilan keputusan oleh pengguna di mana tidak dapat memerintah informasi air miliknya
sendiri dari bebrapa entitas. Tujuan utama dari proyek akuntansi air adalah untuk memiliki sistem
akuntansi dan pelaporan yang akan menginformasikan keputusan tentang alokasi sumber daya air
dan meningkatkan kepercayaan publik serta investor tentang pengelolaan air di Australia. Tujuan
WASB tentang pengembangan standar akuntansi air dan prosedur untuk memfasilitasi dalam
pengambilan keputusan oleh berbagai pengguna yang peduli tentang distribusi, sumber manajemen,
dan penggunaan air adalah sama dengan tujuan penyusun standar akuntansi keuangan.
Sistem akuntansi air diadopsi oleh WASB adalah sistem akrual di mana laporan entitas untuk air akan
meliputi:
(a) Pernyataan Arus Air fisik;
(b) Pernyataan Air Aktiva dan Kewajiban Air,
(c) Pernyataan Perubahan Aktiva Air dan Air Kewajiban,
(d) Pengungkapan Catatan;
(e) Pernyataan Kepatuhan, dan
(f) Pernyataan Jaminan.

kerangka konseptual mendefinisikan aset air sebagai berikut:


'Aset Air adalah air, atau hak-hak atau klaim lain untuk air, dimana pelaporan air oleh entitas atau
ditahan, atau untuk entitas pelapor air memiliki tanggung jawab manajemen air, dan dari mana
seorang individu atau organisasi yang merupakan entitas pelaporan air, atau grup pemangku
kepentingan badan air fisik, memperoleh manfaat masa depan.'

• Akuntansi Air vs Akuntansi Emisi Gas Rumah Kaca (GGP)


Satu perbedaan kunci antara standar akuntansi air dan standar GGP adalah penekanan
sebelumnya atas akuntansi untuk saham dan arus air yang menggunakan proses akrual. Pendekatan
pengukuran akuntansi air berasal dari adopsi eksplisit atas tujuan untuk menghasilkan informasi
untuk membantu pengambilan keputusan, yang merupakan tujuan yang sama dengan kerangka
konseptual akuntansi keuangan.
GGP menyediakan standar untuk memandu perusahaan dalam mempersiapkan persediaan gas
rumah kaca yang menyajikan suatu akun kebenaran dan adil atas emisinya, dan menekankan
karakteristik kualitatif atas relevansi, kelengkapan, konsistensi, transparansi, dan akurasi. Namun,
standar GGP dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengukur dan melaporkan keputusan,
bukan untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan oleh stakeholder eksternal dalam
pengambilan keputusan mereka disediakan dalam bentuk yang mereka inginkan.
Saranghae Chingu! ❤️

Anda mungkin juga menyukai