Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH LIABILITAS

JANGKA PANJANG
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah
Dosen Pembingbing : Ibu Maria Suryaningsih SE.MA

DI SUSUN OLEH:

Arief Aprianto
Siti Hamidah
Kevin Kavana F.
Diana Ekawati (1603501063)

Semester : IV/Minang Pagi


JURUSAN S1 AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JAKARTA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan
makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk membahas mengenai “LIABILITAS JANGKA
PANJANG”

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Maria Suryaningsih SE.MA sekalu dosen
yang telah membantu dan membimbing dalam mengerjakan makalah ini. kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman - teman yang juga sudah memberi arahan, baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca untuk lebih
memahami lagi tentang liabilitas jangka panjang untuk memperlancar proses pembelajaran.

Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat. Dengan ini, mohon maaf jika
dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Jakarta, 25 Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii
BAB IPENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 4
1. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang ............................................................................. 4
2. Yang termasuk hutang jangka panjang .......................................................................... 4
3. Penerbitan Obligasi ........................................................................................................... 5
4. Jenis dan peringkat obligasi .............................................................................................. 6
5. Penilaian Obligasi .............................................................................................................. 9
6. Biaya penerbian obligasi ................................................................................................. 10
7. Penarikan/pelunasan obligasi ......................................................................................... 11
8. Penyajian dan analisis ..................................................................................................... 12
BAB IIIPENUTUP ...................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Judul utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-
utang yangpelunasannya akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan
dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari sumber aktiva lancar. utang jangka panjang
juga sering disebut sebagai debt-financing, artinya kegiatan pendanaan yang dilakukan
dengan cara meminjam atau berutang. Dan akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan
dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham atau
investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya.
Utang jangka panjang ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu utang hipotik dan obligasi.
Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian, pemahan dan cara mengerjakan yang
berbeda satu sama lain. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan
dana untuk pembelian tambahan aktiva tetap, menaikan jumlah modal kerja permanen,
membeli perusahaan lain atau mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain.
Ada banyak instrument investasi yang tersedia di pasaran saat ini, namun pada
umumnya terdiri atas Obligasi, Saham, Derivatif, Reksadana dan Valuta Asing. Obligasi
adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga dengan nilai
nominal (nilai nominal/par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa
perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah
satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita saat ini adalah obligasi kupon
(coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi.
Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila Anda
membeli obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara berkala
biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun sekali sampai waktu jatuh tempo. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai mekanisme serta hal – hal yang berkaitan dengan
obligasi.

1
2
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Liabilitas Jangka Panjang?


2. Apa saja yang termasuk hutang jangka panjang?
3. Bagaimana Penerbitan Obligasi itu?
4. Sebutkan jenis dan peringkat obligasi?
5. Bagaimana penilaian obligasi itu?
6. Bagaimana biaya penerbitan obligasi itu?
7. Bagaimana penarikan atau pelunasan obligasi itu?
8. Bagaimana penyajian dan analisisnya?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu liabilitas jangka panjang.


2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk hutang jangka panjang.
3. Untuk mengetahui penerbitan obligasi .
4. Untuk mengetahui jenis dan peringkat obligasi.
5. Untuk mengetahui bagaimana penilaian obligasi.
6. Untuk mengetahui biaya penerbitan obligasi.
7. Untuk mengeahui penarikan atau pelunasan obligasi.
8. Untuk mengetahui bagaimana penyajian dan analisinya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang

Utang jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan


dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang
bukan dari kelompok aktiva lancar.
Atau utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun atau satu periode akuntansi. Jatuh temponya dapat terjadi dalam 1,5 tahun atau
2 tahun atau 5 tahun atau lebih dari itu. Utang jangka panjang biasanya timbul karena
adanya kebutuhan dana untuk membeli tambahan aset tetap, menaikkan jumlah modal
kerja permanen, membeli perusahaan lain, atau mungkin juga untuk melunasi utang-
utang yang lain.
Dapat disimpulkan bahwa utang jangka panjang adalah utang yang diharapkan
akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau yang jatuh temponya lebih
dari satu tahun dan dilunasi dengan sumber-sumber yang bukan dari aktiva lancar,
seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka
panjang, dan sebagainya serta jumlah utang jangka panjang tersebut tidak boleh
melebihi jumlah modal sendiri.
2. Yang termasuk hutang jangka panjang

1) Hutang Bond/Obligasi
Bond biasanya berasal dari bunga utang wesel ditahan yang pada umumnya
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan
sehingga banyak menarik invetor seperti halnya saham biasa yang dijual dengan
jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan menadatangkan
keuntungan dan tidak. Hutang Obligasi merupakan pinjaman yang timbul sehubungan
dengan dana yang telah didapatkan melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli
obligasi merupakan pemegang obligasi. Di dalam surat obligasi biasanya tercantum
nilai nominal obligasi, tanggal pelunasan obligasi, bunga pertahun serta ketentuan
lainnya sesuai dengan jenis obligasi yang sudah dipilih oleh pembeli atau pemegang
obligasi itu sendiri.

2) Hutang Wesel Jangka Panjang


Utang wesel ini sama artinya dengan utang wesel biasanya yang membedakan
hanyalah waktu, di mana utang ini hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.

4
3) Hutang Wesel Hipotek
Adalah penyerahan tertulis mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk
mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan
setelah waktu pembayaran. Bahwasannya hutang jangka panjang boleh membuat
hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban
jangka panjang ini adalah sewa/rental.

4) Hutang Hipotik
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak. Di
dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan
misalnya berupa tanah atas gedung. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman pada
waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan
dengan pinjaman yang bersangkutan.

5) Uang muka dari perusahaan afiliasi


Hutang kepada pemegang saham pada umumnya berasal dari pinjaman yang diberikan
oleh pemegang saham diluar setoran modal. Hutang kepada perusahaan afiliasi dapat
berasl dari pinjaman atau dari transaksi-transksi lain, misalnya pembelian barang atau
jasa.

6) Hutang Kredit Bank jangka panjang


Secara etimologis istilah kredit berasal dari bahasa latin, “Credere”, yang berarti
kepercayaan, maksudnya adalah bahwa seseorang yang memperoleh kredit berarti
orang tersebut memperoleh kepercayaan, sedangkan bagi pemberi kredit berarti telah
memberikan kepercayaan kepada seseorang dan yakin bahwa uangnya, pasti akan
kembali sesuai dengan perjanjian.
Kredit menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun 1998,”kerdit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga.”

3. Penerbitan Obligasi
Harga wajar liabilitas (harga jual) dapat berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal
adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh penerbit liabilitas pada saat
liabilitas tersebut jatuh tempo.Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka
liabilias dijual dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari
nilai nominal maka dijual dengan diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat
suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon.

Tingkat suku bunga efektif < Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada
harga premium.
Tingkat suku bunga efektif = Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada nilai
nominal
Tingkat suku bunga efektif > Tngkat bunga kupon Liabilitas dijual pada
harga diskon

5
Contoh Penerbitan Obligasi

Pada tanggal 1 januari 2015, PT Seruni menertbitkan obligasi dengan nilai nominal
Rp 100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1
januari dan 1 juli. Tingkat bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut jatuh tempo
pada tangga 1 januari 2020 PVIF(4%, 10) anuitas= 8,1109 dan PVIF (4% , 10) single sum =
0,6756

Harga obligasi:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp 100.000.000 x 0,6756 Rp 67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp 100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 Rp.40.554.000
Total Rp 108.114.000
Obligasi dijual pada harga premium.

Kas Rp 108.114.000
Utang Obligasi Rp 100.000.000
Premium Obligasi Rp 8.114.000

4. Jenis dan peringkat obligasi

A. Jenis-Jenis Obligasi
Ada banyak tolak ukur yang dapat digunakan untuk membedakan jenis obligasi,
diantaranya adalah obligasi berdasarkan sisi penerbit, system pembayaran bunga,
hak penukaran, segi jaminan, segi nilai nominal, dan obligasi berdasarkan segi
perhitungan imbal hasil.

1. Jenis obligasi berdasarkan sisi penerbit

a. Corporate Bond, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan tertentu,


perusahaan ini dapat berbentuk perusahaan swasta maupun perusahaan
Negara (BUMN).
b. Government Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bond, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah yang
akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek publik.
2. Jenis obligasi berdasarkan jaminannya

a. Secured Bond, obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan kekayaan


tertentu yang dimiliki oleh penerbit, atau bisa juga dijaminkan dengan
menggunakan pihak ketiga. Obligasi ini terbagi menjadi tiga yaitu
guaranteed bond (obligasi yang dijaminkan oleh pihak ketiga), mortgage
bond (obligasi yang dijaminkan dengan hipotik atau aset tetap), dan
collateral trust bond (obligasi yang dijaminkan dengan menggunakan efek
yang dimiliki oleh penerbitnya).
b. Unsecured Bond, obligasi yang tidak dijaminkan dengan menggunakan
kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbitnya.

6
3. Jenis obligasi berdasarkan hak penukaran

a. Convertible Bond, obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham


perusahaan penerbit. Artinya pemegang obligasi ini memiliki hak jika
sewaktu-waktu ingin menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham
perusahaan.
b. Exchangeable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham
perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi
tersebut.
d. Putable Bond, obligasi yang memberikan hak kepada investor yang
mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Jenis obligasi berdasarkan system pembayaran bunga

a. Zero Coupon Bond, system pembayaran dari obligasi ini dilakukan dengan
cara dibayarkan sekaligus ketika jatuh tempo (pokok pinjaman dan
bunganya) bukan secara periodik.
b. Coupon Bond, obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik
sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan
secara periodik.
d. Floating Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan
(benchmark) tertentu.
5. Jenis obligasi berdasarkan nilai nominal

a. Konvensional Bond, obligasi dengan satuan nilai nominal yang besar,


umumnya Rp. 1 Miliar per lot.
b. Retail Bond, kebalikan dari konvensional bond, yaitu obligasi dengan
satuan nilai nominal yang kecil.
6. Jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil

a. Konvensional Bond, obligasi yang cara kerjanya menggunakan system


bunga.
b. Syariah Bond, obligasi yang cara kerja dan perhitungannya menggunakan
system islam/syariat islam yaitu system bagi hasil (Mudharabah dan Ijarah).

7
B. Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi. Risiko dalam berinvestasi di obligasi adalah risiko perusahaan
penerbit obligasi tidak mempu memenuhi janji yang telah ditentukan, yaitu risiko
perusahaan tidak mampu membayar kupon maupun tidak mampu mengembalikan
pokok obligasi. Agar investor memiliki gambaran tingkat risiko ketidakmampuan
perusahaan dalam membayar, maka di dalam dunia surat utang atau obligasi
dikenal suatu tingkat yang menggambarkan kemampuan bayar perusahaan penerbit
obligasi. Tingkat kemampuan membayar kewajiban tersebut dikenal dengan istilah
Peringkat Obligasi. Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga independen yang
secara khusus bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan
perusahaan. Semua obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat sedemikian
agar dengan adanya peringkat tersebut maka investor dapat mengukur atau
memperkirakan seberapa besar risiko yang akan dihadapi dengan membeli obligasi
tertentu.

Peringkat investasi
a. Aaa : obligasi berperingkat Aaa merupakan obligasi berkwalitas “terbaik”
dengan risiko yang “amat kecil”.
b. Aa1, Aa2, Aa3 : obligasi berperingkat Aa adalah obligasi berkwalitas
“baik” dengan risiko yang “kecil”.
c. A1, A2, A3 : obligasi berperingkat A adalah obligasi peringkat menegah
atas dengan risiko yang “kecil”.
d. Baa1, Baa2, Baa3 : obligasi berperingkat Baa merupakan obligasi dengan
risiko moderat dan oleh karenanya memiliki karakteristik spekulatif.

Peringkat spekulatif
a. Ba1, Ba2, Ba3 : obligasi berperingkat Ba merupakan obligasi dengan
elemen spekulatif dan dapat berisiko.
b. B1, B2, B3 : obligasi berperingkat B adalah obligasi yang dianggap
spekulatif dan dapat berisiko tinggi
c. Caa1, Caa2, Caa3 : obligasi berperingkat Caa merupakan obligasi yang
“tidak kokoh” dan memiliki risiko yang amat tinggi.
d. Ca : obligasi berperingkat Ca adalah obligasi dengan tingkat spekulatif
yang tinggi dan kemungkinan atau amat mungkin sekali terjadi gagal bayar
namun masih ada harapan atas pengembalian bunga dan pokok hutang.
e. C : obligasi berperingkat C adalah obligasi dengan peringkat terendah dan
biasanya gagal bayar dengan kecil kemungkinannya atas pengembalian
pokok hutang maupun bunganya.

8
5. Penilaian Obligasi

Nilai Obligasi dan Yields


Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat bunga
disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bisa ditentukan dengan cara:
a. Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,
b. Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi
jatuh tempo,
c. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).

Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka
waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku
bunga pasar. Rumus nilai obligasi :
Nilai obligasi = C x {1 – 1/(1+r)t} /r+F/(1+r)t
Keterangan :
F = nilai nominal obligasi
C = Kupon yang dibayarkan setiap periode
t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo
r = suku bunga di pasar
Misalkan perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu 10 tahun,
dengan menerbitkan nominal Rp1.000.000 dan kupon yang dibayarkan setiap tahun
Rp80.000. jika suku bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka
nilai obligasi adalah:
Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp1.000.000/(1,08)10
= Rp1.000.000/2,1589
= Rp463.190
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp80.000 x {1-1/(1,08) 10}/0,08
= Rp80.000 x {1-1/2,1589}/0,08
= Rp80.000 x 6,7101
= Rp536.810
Nilai obligasi = Rp463.190 + Rp536.810
= Rp1.000.000
Dengan demikian jika suku bunga di pasar sama dengan coupon rate, maka
nilai obligasi sama dengan nilai nominalnya. Jika suku bunga dipasar lebih tinggi dari
padacoupon rate, maka nilai obligasi akan lebih rendah dari nilai nominalnya.
Demikian sebaliknya, jika suku bunga di pasar lebih rendah daripada coupon rate,
maka nilai obligasi akan lebih tinggi dari nilai nominalnya.
Jika suku bunga di pasar satu tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai
obligasi perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi 9 tahun adalah:
Nilai sekarang dari nominal obligasi = Rp1.000.000/(1,10)9
= Rp1.000.000/2,3579
= Rp424.100
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp80.000 x {1 – 1/(1,10)9}/0,10
= Rp80.000 x {1 – 1/ 2,3579}/0,10
= Rp80.000 x 5,7590
= Rp460.720

9
Nilai obligasi = Rp424.100 + Rp460.720
= Rp1.136.030

6. Biaya penerbian obligasi

Biaya penerbitan obligasi berdampak mengurangi hasil dari penerbitan obligasi dan
menaikkan suku bunga efektif sehinga dapat diperhitungkan sebagai diskonto yang
belum diamortisasi. Untuk biaya penerbitan obligasi, memperlakukannya sebagai
beban yang ditangguhkan dan mengamortisasikannya selama umur hutang tersebut.

Berikut ini adalah illustrasi akuntansi untuk biaya penerbitan obligasi:

Radit Corporation menjual obligasi surat hutang senilai $20.000.000, berjangka 10


tahun, harga $20.795.000 pada tanggal 1 januari 2002. Biaya penerbitan obligasi
$245.000. Ayat jurnalnya untuk 1 Januari 2002:

Kas 20.550.000
Biaya penerbitan obligasi yang belum 245.000
Diamortisasi
Premi atas hutang obligasi 795.000
Hutang obligasi 20.000.000
(untuk mencatat penerbitan obligasi)

Ayat jurnal untuk 31 Desember @002:


Beban penerbitan obligasi 24.500
Biaya penerbitan obligasi 24.500
Yang belum diamortisasi

10
7. Penarikan/pelunasan obligasi

Biasanya Penarikan atau Penebusan Obligasi dilakukan jika suku bunga pasar terus
mengalami penurunan. Obligasi lama ditarik lalu menerbitkan Obligasi baru dengan
tujuan penghematan beban bunga yang harus dibayar perusahaan kepada pemegang
obligasi.
Pada saat penarikan obligasi umumnya harga penarikan lebih tinggi dari harga
nominal. Perhatikan hukum berikut :
"Harga penarikan > nilai buku = kerugian penarikan

Harga penarikan < nilai buku = keuntungan penarikan "

Kerugian dan keuntungan dalam penarikan tersebut selanjutnya dilaporkan dalam


laporan Laba Rugi sebagai "Pos-Pos Luar Biasa".

Menghitung Nilai buku Obligasi.

Untuk menghitung nilai buku obligasi perhatikan 2 cara berikut :

1. Nilai nominal obligasi - Disagio yang belum diamortisasi


2. Nilai nominal obligasi + Agio yang belum diamortisasi.

Contoh:

"Perusahaan mengeluarkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 100.000.000 Pada


tanggal 1 Desember 2006. Perusahaan menarik obligasi tersebut denan kurs 105.
Agio yang belum diamortisasi per 1 Des 2006 Rp. 4.125.000"
Jawab :
Harga penarikan = (105/100) × Rp.100.000. 000 = Rp. 105.000.000
Nilai buku obligasi = nominal obligasi + agio yang belum diamortisasi
100.000.000 + 4.125.000 = Rp 104.125.000
Maka :
105.000.000 > 104.125.000 ( selisih 875.000)

Harga penarikan > nilai buku obligasi = kerugian

Jurnal akuntansi untuk mencatat penarikan obligasi tersebut adalah :


Hutang obligasi (D) 100.000.000
Agio obligasi (D) 4.125.000
Kerugian penarikan(D) 875.000
Kas (K) 105.000.000
*catatan :
1. jika ada disagio dia ditempatkan di bagian kredit
2. Jika keuntungan penarikan, maka ditempatkan di bagian kredit

11
8. Penyajian dan analisis

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan sebagai
kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva lain selain aktiva
lancar. Jika didanai kembali, dikonversi menjadi saham atau ditarik dari dana
pelunasan obligasi, maka harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dengan catatan
penjelasan dalam likuidasinya.

Pengungkapan catatan berisi :

1. Sifat dari kewajiban


2. Tanggal jatuh tempo
3. Suku bunga provisi penarikan
4. Privillage konversi
5. Pembatasan yang dikenakan kreditor
6. Aktiva yang digadaikan sebagai jaminan.

Nilai wajar utang jangka panjang harus diungkapkan untuk mengestimasi nilai
wajarnya. Tujuan dari pengungkapan ini adalah membantu pemakai laporan keuangan
dalam mengevaluasi jumlah dan waktu dari arus kas masa depan.

Rasio utang terhadap total aktiva mengukur persentase total aktiva yang disediakan
oleh kreditor. Perhitungan rasio utang terhadap total aktiva adalah

Utang Terhadap Total Aktiva= Total Debt / Total Asset

Semakin tinggi persentase utang terhadap total aktiva maka semakin tinggi resiko
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Rasio berapa kali
bunga dihasilkan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
ketika jatuh tempo dengan cara dihitung membagi laba sebelum beban bunga dan
pajak penghasilan dengan beban bunga.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang pelunasannya
akan dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sunber yang
bukan dari kelompok aktiva lancar.
Apabila perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat
melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang.
Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan dapat
mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi perusahaan
cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi
tersebut. Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya,
harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga
obligasi harga jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan
dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Martani dwi,veronica Sylvia, wardhani ratna, farahmita aria, tanujaya Edward, dan hidayat
taufik. 2016. AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH Berbasis PSAK, Jakarta: Salemba
empat
https://evaoktaviagunawan.wordpress.com/2011/04/13/yang-termasuk-hutang-jangka-
panjang/
https://elsameirina.wordpress.com/tag/peringkat-obligasi/
https://forum-ukm.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-jenis-jenis-obligasi-bond.html
http://sitirachmamankeu1.blogspot.co.id/2016/11/obligasi-dan-penilaian-obligasi.html
http://blog.kangsatria.com/2014/09/jurnal-penarikan-penebusan-obligasi.html
https://n2cs.wordpress.com/tag/akuntansi-keuangan-2/page/2/

14

Anda mungkin juga menyukai