OLEH
KELOMPOK 5
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR
Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ekonomi
moneter yang berjudul “Teori Penawaran Uang”.Adapun penulisan makalah ekonomi ini bertujuan
untuk menganalisis dan memahami teori penawaran uang atau yang lebih khususnya membahas
tentang penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya
makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata, namun berkat dukungan dan
bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya kami dengan
ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada ibu pembimbing mata kuliah Ekonomi Moneter yang
telah memberi Tugas kuliah pada kami kelompok 5 Ekonomi Moneter.
Dalam penyusunan Makalah ini, kami menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman kami masih
sangat terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak
disengaja yang telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar Makalah ini lebih baik dan bermanfaat. Terima Kasih
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................…………………………………………….................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan....................................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1Kesimpulan............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan ekonomi sehari-hari selalu terdapat permintaan (demand) dan penawaran
(supply) yang saling mempengaruhi. Dalam ilmu ekonomi kata permintaan dan penawaran sudah tidak
asing lagi bagi kita, akan tetapi pengetahuan kita akan pengertian dua kata tersebut masih sangat
minim. Bahkan kebanyakan dari kita hanya bisa mengucapkannya saja.
Permintaan adalah Jumlah barang yang di minta oleh konsumen pada saat membeli suatu barang
tertentu dengan jumlah tertentu dalam waktu tertentu. Penawaran Adalah banyak nya barang yang di
tawarkan atau disediakan oleh produsen dan distributor kepada konsumen
1.3 Tujuan
2. Akan membuat seseorang yang mempelajarinya lebih mahir dan mahfum dalam perekonomian
BAB II
PEMBAHASAN
Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk melakukan
berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang dan jasa, pelunasan
hutang, investasi, dan sebagainya. Pembahasan umum yang terkait dengan teori uang dalam
ilmu ekonomi moneter biasanya mengenai dengan teori permintaan uang dan teori penawaran
uang. Teori permintaan uang sudah kita pelajari dalam modul 3, sehingga pokok pembahasan
Secara definisi, penawaran uang merupakan jumlah uang yang tersedia dalam suatu
perekonomian atau jumlah uang yang beredar (JUB) di masyarakat. Konsep penawaran uang
terkait dengan kebijakan moneter yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur jumlah
uang yang beredar. Dengan demikian penawaran uang dikendalikan sepenuhnya oleh bank
sentral. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti
dan pelipat uang (multiplier). Besarnya uang inti sangat tergantung pada kebijakan-kebijakan
yang ditentukan oleh bank sentral. Pelipat uang, selain dipengaruhi oleh perilaku bank sentral
juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat
domestik.
sesuai dengan cakupan uang beredar yang beragam maka yang dimaksud dengan jumlah uang beredar
di indonesia adalah nilai keseluruhan uang yang berada ditangan masyarakat.pengertian jumlah uang
beredar dibagi dua yaitu jumlah uang beredar dalam arti sempit dan dalam arti luas.
jumlah uang berdera dalam arti sempit (Narrow money atau 1M )adalah jumlah uang beredar yang
terdiri dari uang kartal atau uang giral.
M1=C+DD
Dimana: M = jumlah uang beredar dalam arti sempit
C = uang kartal (uang kertas dan uang logam)
DD = Demand Deposit (uang giral/cek)
M =M1 + TD
Jumlah uang beredar dalam arti luas (Broad money atau M2) adalah M1 ditambah deposito berjangka
(Time deposit).
Dalam perkembangan selanjutnya pengertian jumlah uang beredar telah berubah sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi dan perkembangan di sector keuangan dan perbankan di masing-masing negara.
Secara garis besar dapat disebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan uang beredar
antara lain: tingkat pendapatan masyarakat, suku bunga, kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh
otoritas moneter, dan faktor- faktor lain yang mencerminkan kekuatan struktur dan perkembangan
ekonomi suatu negara.
Uang Beredar
Jumlah uang beredar (JUB) tidak seluruhnya ditentukan oleh Pemerintah. Perilaku bank- bank dan
masyarakat umum ikut menentukan pula proses timbulnya uang beredar, meskipin pemerintah masih
tetap merupakan pelaku yang paling menentukan.
Quasi money mencakup saldo deposito berjangka dan simpanan tabungan di bank. Bila dilihat dari
jenisnya: meliputi Narrow Money &Broad Money
a. Narrow Money : M1 = UK + UG
UK = Uang Kartal atau Currency (uang kertas dan logam) milik/pada/dipegang/dikuasai oleh
swasta domestic (berada di luar sistim moneter).
G = Uang giral ; saldo rekening koran milik swasta domestik pada BPUG dan BI (sistem
perbankan)
b.Broad Money:
= M2 + Uang kuasi pada LTNB (Lembaga Tabungan Non Bank; mutual saving banks& postal
saving banks)
UKs = Uang Kuasi; terdiri dari tabungan dan deposito berjangka milik swasta domestic pada
BPUG
Dilihat dari neraca konsolidasi sistim moneter, Uang beredar adalah kewajiban sistim moneter [otoritas
moneter (BI + Pemerintah) + BPUG] terhadap sektor swasta domestik.
Kas dan saldo rekening Koran milik pemerintah pada BI & BPUG
Cadangan resmi pemerintah dan bank sentral Negara lain (untuk mata uang yang dipakai
sebagai cadangan devisa yaitu Trading currency/reserve currency/convertible currency
Saldo rekening koran milik BPUG pada BPUG lainnya dan saldo rekening koran milik BPUG pada
BI.
Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti (reserve money ). uang intiadalah
seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank sentral) ditambah saldo rekeningkoran milik bank-
bank (atau masyarakat) pada bank sentral.Uang inti bisa pula dilihat sebagai penjumlahan antara uang
kartal dengan cadangan bank (bank reserve).
3. Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada lembaga-lembaga lain.
Konsep Uang
Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas.Suatu asset likuid
adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengan tanpa kehilangan risiko rugi.Pada satu sisi
ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh.Pada
tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara
langsung berfungsi sebagai medium of exchange.Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik
yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan
sebagainya. Berdasarkan spectrum likuiditasnya, berikut ini adalah bentuk-bentuk uang yang secara
resmiberlaku di Indonesia .
Uang kartal adalah uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterimaseluruh masyarakat
pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas danuang logam yang di Indonesia
dibuat oleh Bank Indonesia selaku bank sentral yang diberi haktunggal mencetak uang (hak oktroi).
Sebelum tahun 1968, pemerintah (otoritas fiskal)mengeluarkan uang kertas dan uang logam pemerintah
yang terdiri dari pecahan-pecahan kecil. Uang dilindungi oleh Undang-Undang di mana pelaku
pemalsuan uang diancam oleh hukumandenda dan kurungan penjara.
Contoh uang kartal seperti uang logam Rp. 100,- uang kertas Rp.1.000,- dan lain sebagainya.
2. Uang Giral
Uang giral adalah simpanan pada bank-bank pencipta uang giral (BPUG) dan BI yang setiapdapat ditarik
(bahkan seluruh saldonya) untuk ditukarkan denagn uang kartalsebesar jumlah nominalnya dan tidak
dikenakan penalty. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan praktiskarena dalam melakukan
transaksi di mana seseorang tidak perlu menghitung dan membawabanyak uang kontan, jika hilang atau
jatuh ke tangan orang jahat dapat segera diblokir danmudah dalam penggunaannya. Termasuk dalam
uang giral adalah:
Uang kuasi adalah surat atau sertifikat berharga yang dapat dijadikan sebagai alatpembayaran yang sah.
Fungsi yang tidak sepenuhnya adalah fungsi alat tukar menukar.Termasuk uang kuasi:
Tabungan-tabungan
4. Uang Primer atau Uang Inti (Primary money, base money , high powered money )
Uang primer adalah seluruh kewajiban moneter dari otoritas moneter terhadap BPUG dan sektor swasta
domestik. Komponen uang primer adalah:
Uangkartal pada sektor swasta domestic (diluar BPUG, BI, & Pemerintah)
Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif. Seperti halnya kurva permintaan uang,
jumlah uang yang beredar juga dipengaruhi oleh tingkat bunga.
Konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu aset dikatakan likuid jika aset
tersebut dengan mudah diuangkan tanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari
spektrum likuiditas, uang tunai adalah aset yang paling likuid dengan daya beli penuh. Pada
tingkat spektrum likuiditas moderat terdapat uang kuasi yang secara definitif tidak secara
langsung berfungsi sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya terdapat aset-aset
fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka
Banyak faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, antara lain
1. Tingkat bunga.
Bunga merupakan imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu
kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut
apabila diinvestasikan. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa
(bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga. Suku bunga tetap adalah suku
bunga pinjaman yang tidak berubah sepanjang masa kredit. Suku bunga mengambang adalah
suku bunga yang berubah-ubah selama masa kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs
referensi tertentu seperti misalnya LIBOR dimana cara perhitungannya dengan menggunakan
sistem penambahan marjin terhadap kurs referensi. Tingkat bunga merupakan faktor utama
yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Tingginya tingkat
bunga menyebabkan biaya produksi meningkat yang pada gilirannya menyebabkan dunia
2. Tingkat inflasi.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan
likuiditas/alat tukar) dan yang kedua adalah tekanan produksi dan atau distribusi. Inflasi
tarikan permintaan (demand pull inflation) lebih dipengaruhi dari peran negara dalam
kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral. Inflasi ini terjadi akibat adanya permintaan
total yang berlebihan yang biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga
terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya
volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa
Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu menyebabkan harga faktor produksi
meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu
perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimana biasanya lebih
likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya
kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank
sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Sementara itu inflasi tekanan produksi (cost push inflation ) diakibatkan kurangnya
produksi dan keterbatasan distribusi. Inflasi ini dipengaruhi dari peran negara dalam
kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh pemerintah seperti fiskal, perpajakan,
kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dan lain sebagainya. Inflasi ini terjadi akibat
adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walaupun
permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya
ketidaklancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata
permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum
permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru
terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru.
3. Pendapatan Nasional.
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar
dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai
tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan
nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut
harga dan pendapatan nasional, yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran.
Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan
rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar dengan tujuan
untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan
peningkatan harga).
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang
beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga
akan naik dan nilai rupiah pun terangkat. Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar
akan selalu berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang berubah.
Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan menjadi lebih
besar dari pasokan yang tersedia. Nilai akan menjadi berkurang bila permintaan kurang dari
penawaran yang tersedia. Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik
karena dengan meningkatnya permintaan untuk transaksi uang, atau mungkin adanya
Teori-teori lama tentang jumlah uang beredar sangat sederhana dan menganggap seakan
akanperbankan tidak ada. Teori yang sederhana adalah gambaran dari sistem standar emas, yang
salahsatunya memiliki fungsi sebagai alat pembayaran. Salah satu cara untuk menurunkan jumlah
uangberedar adalah mengirim emas keluar negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran. Emas
digunakan untuk membayar barang-barang yang diimpor yang jumlahnya lebih besar daripada
nilai barang-barang yang diekspor atau karena industri-industri yang menggunakan emas dalam
proses produksinya. Dengan demikian emas yang tersedia semakin berkurang karena digunakan
untuk alat pembayaran. Jumlah uang beredar akan naik jika ada surplus neraca pembayaran atau
karena produksi emas meningkat, misalnya karena ditemukan tambang emas yang baru.
Sistem moneter tersebut tidak memerlukan regulasi dari otoritas moneter ataupun pemerintah
karena jumlah uang beredar ditentukan oleh mekanisme pasar. Dalam perekonomian tertutup
seperti ini yang menggunakan emas sebagai alat pembayaran maka penawaran uang akan
bertambah apabila orang memproduksi emas. Penawaran uang tidak bisa diubah sesuai kehendak
pemerintah dan semua tergantung pada produsen emas. Produksi emas memerlukan biaya untuk
menambang, memurnikan, mencetak dan sebagainya. Produsen emas hanya akan memproduksi
emas jika menguntungkan dirinya, artinya dia akan berproduksi apabila harga emas dipasaran
Karena emas adalah alat pembayaran umum maka jika harga emas naik berarti harga barang-barang lain
turun, demikian sebaliknya. Dengan demikian produsen akan cenderung untuk
menaikkan produksi emasnya. Selanjutnya jika jumlah emas yang tersedia bertambah dan sesuai
dengan hukum pasar, maka hal ini akan cenderung menurunkan harga emas. Jika harga emas
turun dan harga barang-barang naik maka produksi emas cenderung berkurang atau bahkan
berhenti. Jadi dalam kondisi tersebut maka penawaran uang secara otomatis akan menyesuaikan
diri dengan permintaan akan uang sehingga sehingga harga emas secara otomatis selalu mencapai
kestabilannya.
Selain uang emas, sejarah juga mencatat penggunaan kedua logam emas secara bersamaan.
Penggunaan dua mata uang tersebut juga menganut mekanisme pasar sehingga kestabilannya akan
terjaga. Salah satu dalil yang menyoroti masalah ini adalah dalil Gresham atau Gresham law yang
menyatakan bahwa uang logam mulia yang dinilai terlalu tinggi dibanding biaya produksi akan
cenderung menggeser uang lainnya yang digunakan sebagai alat pembayaran. Pernyataan ini
Perumusan teori kuantitas uang yang dikemukakan para ekonom Klasik pada umumnya
belum terbebas dari bayangan bekerjanya sistem standar emas. Irving Fisher, dalam teori kuantitas
uangnya tidak ada penjelasan mengenai bagaimana proses dan terjadinya pertambahan jumlah
uang beredar. Alfred Marshal termasuk ekonom Klasik yang menyadari bahwa proses bagaimana
tambahan uang tersebut sampai ke tangan masyarakat sangat menentukan macam mekanisme
(proses) bagaimana harga akhirnya naik. Apabila tambahan emas tersebut tersebar ke masyarakat
lewat pasar logam emas, maka menurut Marshall akibat pertama adalah tngkat bunga turun dan
selanjutnya akan meningkatkan kegiatan spekulasi yang akhirnya akan meningkatkan harga.
Apabila tambahan emas tersebut langsung diberikan kepada masyarakat, maka harga-harga
Sementara Keynes dalam teorinya mengenai pasar uang menganggap bahwa kenaikan jumlahuang
beredar (penawaran uang) langsung terjadi di pasar uang. Keynes lebih menekankan padaproses
kebijakan fiskal berupa defisit anggaran yang dianggap sebagai cara yang paling efektif
untuk mengangkat perekonomian dalam keadaan depresi. Defisit anggaan belanja tersebut dibiayai
dengan pencetakan uang dan uang baru ini langsung dibelanjakan oleh pemerintah hingga
Dalam perekonomia modern, sumber dari terciptanya uang beredar adalah otoritas moneter
(pemerintah dan bank sentral) serta lembaga keuangan. Otoritas moneter merupakan pemasok
uang inti dan uang primer, sedangkan lembaga keuangan (perbankan) merupakan pemasok uang
sekunder masyarakat.
Pasar uang itu sendiri terdiri dari dua sub pasar yaitu sub pasar uang primer dan sub pasar uang
sekunder. Meskipun masing-masing mempunyai permintaan dan penawarannya, namun kedua sub
tersebut sangat erat berhubungan satu sama lain. Sub pasar uang primer bersifat lebih fundamental
karena uang sekunder (giral) hanya bisa tumbuh apabila ada uang primer.
Proses terciptanya uang beredar merupakan proses pasar, artinya hasil interaksi antara
permintaan dan penawaran dan bukan sekedar pencetakan uang atau suatu keputusan pemerintah
semata. Apabila suatu waktu permintaan akan uang inti tidak sesuai dengan penawaran uang inti
maka para pelaku dalam pasar uang masing akan melakukan penyesuaian berupa tindakan-
tindakan di sub pasar uang inti sehingga akhirnya terjadi keseimbangan antara permintaan dan
penawaran.
Jika posisi keseimbangan belum tercapai maka akan terus terjadi proses penyesuaian berupa
tindakan-tindakan oleh para pelaku pasar uang. Tindakan-tindakan tersebut berupa usaha dari para
pelaku pasar untuk mengubah struktur atau komposisi dari kekayaan yang ia pegang menuju ke
arah struktur dan komposisi yang ia inginkan. Tindakan tersebut akan mempengaruhi permintaan
dan penawaran uang dan akan berhenti dilakukan apabila semua pelaku dalam pasar uang telah
puas dengan struktur dan komposisi neraca (kekayaan) yang mereka punya. Proses penyesuaian
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Banyak faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, antara lain
tingkat bunga, tingkat inflasi, pendapatan nasional serta nilai tukar. Teori-teori lama tentang jumlah
uang beredar sangat sederhana dan menganggap seakan akanperbankan tidak ada. Teori yang
sederhana adalah gambaran dari sistem standar emas, yang salahsatunya memiliki fungsi sebagai alat
pembayaran. Salah satu cara untuk menurunkan jumlah uangberedar adalah mengirim emas keluar
negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran.
Dalam perekonomia modern, sumber dari terciptanya uang beredar adalah otoritas moneter
(pemerintah dan bank sentral) serta lembaga keuangan. Otoritas moneter merupakan pemasok
uang inti dan uang primer, sedangkan lembaga keuangan (perbankan) merupakan pemasok uang
sekunder masyarakat.
Pasar uang itu sendiri terdiri dari dua sub pasar yaitu sub pasar uang primer dan sub pasar uang
sekunder. Meskipun masing-masing mempunyai permintaan dan penawarannya, namun kedua sub
tersebut sangat erat berhubungan satu sama lain. Sub pasar uang primer bersifat lebih fundamental
karena uang sekunder (giral) hanya bisa tumbuh apabila ada uang primer.
DAFTAR PUSTAKA
http://peaunsri.blogsp
ot.co.id/2014/03/permintaan-dan-penawaran-uang.html
http://ekonomiakuntansiid.blogspot.co.id/2015/10/permintaan-dan-penawaran-uang.html
http://ekaprasetyaa.blogspot.co.id/2013/01/teori-permintaan-uang-menurut-klasik.html
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/pengertian-teori-permintaan-uang.html
http://ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-permintaan-dan-penawaran.html