TUGAS 2
Penyebab inflasi yang pertama yakni meningkatnya permintaan atau demand pull inflation.
Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu
barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat
yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Keinginan
yang terlalu berlebihan, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap
yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
Penyebab inflasi selanjutnya yakni dikarenakan bertambahnya uang yang beredar. Teori inflasi
disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar dikemukakan oleh kaum klasik yang
menyatakan bahwa ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga.
Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang uang yang beredar lebih besar dua kali lipat
maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua kali lipat.
Jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa bertambah apabila suatu negara menggunakan
sistem anggaran defisit. Sehingga untuk menutup kekurangan anggaran tersebut, negara
mencetak uang baru yang menyebabkan harga naik.
Faktor penyebab inflasi selanjutnya yakni meningkatnya biaya produksi. Inflasi kenaikan biaya
produksi atau cost push inflation disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi
dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara umum inflasi kenaikan biaya
produksi ini disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang terus naik. Inflasi yang
disebabkan oleh kenaikan biaya produksi biasanya terjadi di negara dengan pertumbuhan
ekonomi yang sedang berkembang atau tumbuh pesat namun dengan angka pengangguran
yang cukup rendah. Kenaikan biaya faktor produksi biasanya diakibatkan oleh beberapa hal:
- Turunnya nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing atau Depresiasi.
Kenaikan nilai tukar mata uang juga menyebabkan bahan baku atau barang dari luar negeri
menjadi semakin mahal.
- Inflasi di luar negeri, khususnya negara partner dagang menyebabkan barang dan produk dari
luar negeri juga semakin mahal.
- Ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dan permintaan barang produksi membuat
pemerintah akan menaikkan harga produksi. Salah satu cara menikkan harga produksi adalah
dengan menaikkan upah atau gaji karyawan serta merekrut karyawan baru dengan tawaran gaji
atau upah yang lebih tinggi. Kebijakan yang seperti ini menyebabkan biaya produksi
meningkat, sehingga harga barang produksi juga menjadi naik.
Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Hal ini terjadi
karena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Ketika permintaan
terhadap suatu barang atau jasa bertambah, kemudian mengakibatkan penyediaan barang dan
faktor produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa
tersebut terbatas atau tidak ada.
Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik.
Inflasi jenis ini akan sangat sulit diatasi atau dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu
barang atau jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.
Penyebab inflasi selanjutnya yakni inflasi ekspektasi. Expected inflation atau inflasi inspektasi
terjadi sebagai akibat dari perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di
masa yang akan datang akan menjadi lebih baik lagi. Harapan masyarakat akan kondisi
ekonomi di masa yang akan datang juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau
juga inflasi biaya produksi. Inflasi jenis ini tergolong sulit untuk dideteksi karena kejadiannya
tidak terlalu signifikan.
Jika terjadi inflasi tentunya akan berdampak terhadap beberapa sektor. Namun inflasi tersebut
juga bisa diatasi dengan beberapa cara tersebut. Cara-cara yang dapat diambil adalah dengan
memberlakukan kebijakan-kebijakan tertentu. Kebijakan yang bisa diambil untuk mengatasi
masalah inflasi adalah:
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk memengaruhi penerimaan dan
pengeluaran pemerintah, yang memiliki beberapa keuntungan seperti menghemat pengeluaran
pemerintah dan menaikkan tarif pajak.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan selanjutnya yang bisa diambil adalah kebijakan moneter. Kebijakan moneter
bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni
kebijakan penetapan persediaan kas, kebijakan diskonto yaitu untuk meningkatkan nilai suku
bunga, dan kebijakan operasi pasar terbuka.
3. Kebijakan Lainnya
Selain kedua jenis kebijakan di atas, ada pula kebijakan-kebijakan lain yang dapat ditetapkan
oleh pemerintah untuk mengendalikan atau mengatasi inflasi, yakni meningkatkan produksi
dan menambah jumlah barang di pasar. Selain itu juga dapat menetapkan harga maksimum
untuk beberapa jenis.
4. Jelaskan apa itu inflasi dan dampak negatif inflasi pada suatu negara?
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. Pada
kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha untuk
memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian. Namun, inflasi akan berdampak
buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap sedangkan harga
barang/ jasa naik.
Dampak selanjutnya yakni inflasi juga dapat berdampak terhadap ekspor negara. Kemampuan
ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih
mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan, yang pada akhirnya
pendapatan dari devisa pun berkurang.
Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit karena
bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar. Persentase inflasi yang terjadi di masa depan
seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat. Hal ini kemudian akan membuat proses
penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat.
Pada kondisi inflasi minat menabung sebagian besar orang akan berkurang. Alasannya, karena
pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil sedangkan penabung harus membayar biaya
administrasi tabungannya.
5. Jelaskan instrumen kebijakan moneter yang dapat digunakan dengan bank indonesia dalam
mencapai tujuan yang diambil?
Instrumen kebijakan moneter Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi
terhadap kontrol peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel
makroekonomi yaitu tingkat pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih ada
instrumen kebijakan moneter lainnya, diantaranya sebagai berikut.