Anda di halaman 1dari 7

kebijakan fiskal dan moneter dalam islam

I. PENDAHULUAN

Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah (Bank Sentral) untuk menambah dan mengurangi jumlah uang yang beredar. Sejak tahun 1945, kebijakan moneter hanya digunakan sebagai kebijakan ekonomi untuk mencapai stabilitaas ekonomi jangka pendek. Adapun kebijakan fiscal digunakan dalam pengendalian ekonomi jangka panjang. Namun pada saat ini kebijakan moneter merupakan kebijakan utama yang dipergunakan untuk pengendalian ekonomi jangka pendek dan jangka panjang.

II.

RUMUSAN MASALAH A. Bagaimana teori inflasi konvensional? B. Bagaimana teori inflasi dalam perspektif islam? C. Bagaimana cara pemerintah mengatasi Inflasi? D. Dampak adanya inflasi di Indonesia?

III.

PEMBAHASAN

A. Teori inflasi konvensional Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga umum secara terus menerus dalam suatu perekonomian, sedang menurut rahardja; inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus, menurut sukirno; yaitu kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi karena permintaan bertambah besar dibanding penawaran dipasar/ terlalu sedikit barang yang diburu dengan banyak uang. Definisi inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan ( nilai unnit perhitungan moneter )terhadap barang barang atau komoditas dan jasa. Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dari barang atau komoditas dan jasa selama periode waktu tertentu.Inflasi dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas. Jika

terjadi penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap barang-barang atau komoditas dan jasa dapat disebut sebagai deflasi(deflasion).[1] Inflasi biasanya menunjuk pada harga-harga konsumen, tapi bisa juga menggunakan harga-harga lain, misal harga perdagangan besar, upah, harga aset, dll. Biasanya di ekspresikan dalam perubahan angka indeks, tingkat harga yang mencapai kenaikan 100 persen atau lebih dalam setahun, menyebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang, Oleh sebab itu maka masyarakat akan lebih cendrung menyimpan aktiva mereka dalam bentuk investasi, yang biasanya nilainya akan bertahan disaat inflasi tersebut, misalkan property, emas dll, hal ini akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan masyarakat, karena akan mempertimbangkan prospek harga lebih tinggi di masa yang akan datang, kebanyakan ekonomi berpendapat bahwa perekonomian akan berjalan efisien apabila inflasi rendah, karena tingkat inflasi yang rendah adalah hal baik apabila itu terjadi akibat inovasi, produk-produk baru yang diperkenalkan dengan harga tinggi akan jatuh dengan cepat karena persaingan,

Inflasi diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation ) yaitu tingkat perubahan dari tingkat harga secara umum.Namun pada umumnya ,suatu negara dalam mencatat statistik menggunakan Consumer price indexatau CPI dan producer price index atau PPI sebagai pengukur tingkat inflasi.Kedua metode tersebut mempunyai kelemahan salah satunya adalah index harga tidak merefleksikan secara akurat seluruh perubahan harga yang terjadi.Selain itu CPI dan PPI kurang dapat mengakomodasi barang dan jasa .Menurut Paul A.Samuelson inflasi dapat digolongkan menurut tingkat keparahannya yaitu sebagai berikut:[2] Moderate Inflation :karakteristik nya adalah kenaikan tingkat harga yang lambat.Umumnya disebut sebagai inflasi satu digit.Pada tingkat inflasi seperti ini orang-orang masih mau untuk memegang uang dan menyimpan kekayaanya dalam bentuk uang dari pada dalam bentuk aset riil. Galloping Inflation :inflasi pada tingkat ini terjadi pada tingakat 20% -sampai 200% pertahun.Pada tingkatan inflasi ini orang-orang hanya mau memegang uang seperlunya saja,kekayaanya disimpan dalam bentuk aset-aset riil. Hyper Inflation : inflasi jenis ini terjadi pada tingkatan yang sangat tinggi yaitu jutaan sampai trilyun persen per tahun. Menurut para ekonomi Islam ,inflasi berakibat sangat buruk bagi perekonomian karena:

Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang ,terutama terhadap fungsi tabungan ( nilai simpan)fungsi dari pembayaran di muka,dan fungsi dari unit penghitungan. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari masyarakat. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk non primer dan barang-barang primer. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non-produkdif yaitu penumpukan kekayaan (hording). Ekonomi islam Tauqiudin Ahmad ibn al- Maqrizi (1364M-1441M) yang merupakan salah satu murid dari ibn kaldunmenggolongkan inflasi dalam dua golongan yaitu: Natural inflation Inflasi jenis ini diakibatkan oleh sebab-sebab alamiah,dimana orang tidak mempunyai kendali atasnya ( dalam hal mencegah ),yaitu turunnya penawaran agregatif atau naiknya permintaan agregatif.Maka Natural Inflastion dapat diartikan sebagai:

a.

Gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.

b. Naiknya daya beli masyarakat secara riil. c. Human Eror Inflation Inflasi ini diakibatkan oleh keslahan-kesalahan dari manusia itu sendiri.Human eror inflation menurut penyebabnya dapat dikelompokan sebagai berikut: Korupsi dan administrasi yang buruk . Pajak yang berlebihan Pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang lebih.

B. INFLASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Ekonomi islam merupakan pencarian sistem ekonomi yang lebih baik setelah ekonomi kapitalis gagal total, masalah ekonomi kapitalis yang pertama yaitu ketidak adilanya dalam berbagai kegiatan, kedua, ketidak stabilan sistem ekonomi yang ada, , dalam islam tidak dikenal yang namanya inflasi, karena mata uangnya dinar dan dirham, yang mana akan selalu mempunyai nilai yang stabil Islam telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum yang baku dan tidak berubah-ubah, Rosulullah telah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang, dan menetapkanya sebagai standar uang,

Ketika Allah SWT mewajibkan zakat uang allah mewajibkan nisab tersebut dengan nisab emas dan perak

Hukum-hukum tentang pertukaran mata uang, yang terjadi dalam transaksi uang hanya dilakukan dengan emas dan perak, begitupun dengan transaksi yang lainya, Penurunan nilai dinar dan dirham masih mungkin terjadi yaitu ketika nilai emas yang menopang nilai dirham itu berkurang, misal ditemukanya emas dalam jumlah besar, tapi ini kecil sekali kemungkinanya., pada masa rosulullah ini hanya terjadi satu kali, inflasi terbagi atas dua macam yaitu akibat berkurangnya pesediaan barang dan akibat dari kesalahan manusia sendiri, inflasi akibat kesalahan manusia terbagi atas tiga hal yaitu korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang memberatkan serta jumlah uang yang berlebihan.

C. CARA PEMERINTAH MENGATASI INFLASI Penyebab terjadinya inflasi yang pada awalnya diyakini oleh pihak Bank Indonesia dan Bappenas karena kenaikan harga minyak dunia dan `subprime mortgage` yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata dihantam pula oleh kenaikan harga pangan. Gejolak perekonomian dunia yang berujung pada inflasi sesungguhnya mulai tampak saat pendapatan per kapita Amerika Serikat mulai turun. Namun sayangnya para ekonom di tanah air banyak yang tidak menyetujuinya tanda-tanda itu. Salah satu sumber mngatakan beberapa cara ubtuk mengatasi masalah inflasi tersebut. Diantaranya adalah : 1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut: Politik diskoto (Politik uang ketat): bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.Kebijakan diskonto dilakukan dengan menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inflasi. Politik pasar terbuka: bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan

perkembangan jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah.Operasi pasar terbuka (open market operation), biasa disebut dengan kebijakan uang ketat (tight money policy), dilakukan dengan menjual surat-surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank. Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan pemberian kredit oleh badan-badan kredit (bank) berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi. Peningkatan cash ratio:Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari bank sentral/pemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.

2. Kebijakan fiskal Kebijakan yang akan dilaksanakan dalam wujud mengurangi pengeluran pemerintah, langkah ini akan menimbulkan efek yang tepat dalam mengurangi pengeluaran dan perekonomian, oleh sebab itu dibedakan menjadi dua macam yaitu keadaan inflasi berlaku tanpa kontrol pemerintah, dan inflasi yang diatasi melalui kebijakan fiskal. Jika inflasi dalam keadaan tanpa kontrol pemerintah maka akan semakin berkurang pengangguran dan dan harga-harga akan mengalami kenaikan, namun bila inflasi dalam kebijaka fiskal, maka akan terwujud kesempatan kerja penuh dan harga-harga tidak mengalami kenaikan terlalu tinggi, ini bisa dilihat dengan cara pemerintah yang mengatsinya dengan cara mengurangi pengeluaran. D. DAMPAK INFLASI Inflasi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif. 1. Dampak positif: a. Peredaran / perputaran barang lebih cepat. b. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah. c. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi. d. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.[3]

2. Dampak Negatif: a. Harga barang-barang dan jasa naik. b. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang. c. Menimbulkan tindakan spekulasi. d. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar. e. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.[4]

IV.

KESIMPULAN Definisi inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan ( nilai unnit perhitungan moneter )terhadap barang barang atau komoditas dan jasa. Dalam islam tidak dikenal yang namanya inflasi, karena mata uangnya dinar dan dirham, yang mana akan selalu mempunyai nilai yang stabil cara untuk mengatasi masalah inflasi tersebut. Diantaranya adalah Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut : Politik diskoto, Politik pasar terbuka, Peningkatan cash ratio dan Kebijakan fiscal yang akan dilaksanakan dalam wujud mengurangi pengeluran pemerintah Inflasi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif

V.

PENUTUP Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

VI.

DAFTAR PUSTAKA Ir.Adiwarman A.Karim,S.E.,M.B.A.,M.A.E.P.2010.Ekonomi Makro Islam.Jakarta:PT Rajawali Pers . Huda Nurul,dkk.2008.Ekonomi Makro Islam.Jakarta:Kencana

http://daneea.wordpress.com/2010/04/24/cara-mengatasi-terjadinya-inflasi/ http://galihpangestu14.wordpress.com/2011/03/23/dampak-inflasi-terhadap-perekonomianindonesia/

Ir.Adiwarman A.Karim ,S.E.,M.B.A.,M.A.E.P.,Ekonomi Makro Islam,(Jakarta:PT Rajawali Pers ,2010),hlmn 135 [2] Ir.Adiwarman A.Karim ,S.E.,M.B.A.,M.A.E.P.,Ekonomi Makro Islam,(Jakarta:PT Rajawali Pers ,2010),hlmn 137
[1] [3] http://daneea.wordpress.com/2010/04/24/cara-mengatasi-terjadinya-inflasi/ [4] http://galihpangestu14.wordpress.com/2011/03/23/dampak-inflasi-terhadap-perekonomian-

indonesia/

Anda mungkin juga menyukai