Anda di halaman 1dari 5

Nama : Khosiyah

NIM : 030605201

Jawaban Tugas 2 Ekonomi Moneter

1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penyebab inflasi ? (20)


2. Jelaskan dampak dari inflasi ? (20)
3. Jelaskan langkah-langkah atau kebijakan yang diambil pemerintah dalam menanggulangi
inflasi ? (20)
4. Sebutkan dan jelaskan instrumen – instrumen kebijakan moneter ? (20)
5. Jelaskan beberapa jalur mekanisme kebijakan moneter yang dapat digunakan ? (20)

JAWABAN :

1. Penyebab inflasi pada umumnya ada 3 :


 Volatile Food
Harga makanan yang bergejolak. Terjadi karena banyak faktor diantaranya jika petani
gagal panen, cuaca buruk yang berpengaruh kepada produksi pangan, adanya bencana alam
sehingga mengakibatkan produksi bahan makanan yang ada sangat terbatas dan pada
akhirnya harga melambung naik.
 Administered Price.
Harga yang diatur oleh pemerintah. Contohnya harga BBM, listrik, tarif angkutan umum.
Jika tarif ini naik biasanya berpengaruh pada harga barang yang akan kita beli.
 Inflasi Inti
Inflasi barang atau jasa yang dipengaruhi oleh perubahan ekonomi secara umum atau
global. Contohnya nilai tukar Rupaih terhadap mata uang asing. Kalau nilai Rupiah
melemah atau menguat akan berpengaruh pada keseimbangan permintaan dan penawaran
yang pada akhirnya berpengaruh pada perubahan harga.

2. Dampak Inflasi :
 Dari sisi negatifnya adalah daya beli masyarakat menurun karena harga barang naik.
 Positifnya kita bisa tahu bahwwa aktifitas perekonomian terus berjalan, yang artinya proses
permintaan dan penawaran terus terjadi di dalam pasar asalkan inflasinya tetap dijaga.
3. pemerintah dalam mengatasi inflasi melakukan 3 kebijakan yaitu ;

 Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang
moneter (keuangan) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi.
 Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar
dengan jalan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan
uang kas pada bank-bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat
ditekan.

 Kebijakan Diskonto
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan
cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong
untuk menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uang yang beredar dapat
berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.
 
 Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar
dengan cara menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang Negara (SUN).
Semakin banyak jumlah surat-surat berharga yang terjual, jumlah uang beredar akan
berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat inflasi.

 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan itu dapat memengaruhi tingkat inflasi. Kebijakan fiskal antara lain
sebagai berikut.
 
 Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah dapat menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran, sehingga
permintaan akan barang dan jasa berkurang yang pada akhirnya dapat menurunkan
harga.
 
 Menaikkan Tarif Pajak
Untuk menekan inflasi, pemerintah dapat menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak
untuk rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat konsumsi. Pengurangan
tingkat konsumsi dapat mengurangi permintaan barang dan jasa, sehingga harga dapat
turun.

 Kebijakan Lainnya
Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi, pemerintah menerapkan kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal. Tetapi selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah
masih mempunyai cara lain. Cara lain dalam mengendalikan inflasi adalah sebagai
berikut.
 
 Meningkatkan Produksi & Menambah Jumlah Barang di Pasar
Untuk menambah jumlah barang, pemerintah dapat mengeluarkan perintah untuk
meningkatkan produksi. Hal itu dapat ditempuh dengan memberi premi atau subsidi
pada perusahaan yang dapat memenuhi target tertentu. Selain itu, untuk menambah
jumlah barang yang beredar, pemerintah juga dapat melonggarkan keran impor.
Misalnya, dengan menurunkan bea masuk barang impor.
 
 Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang
Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Tetapi penetapan itu harus realistis. Kalau penetapan itu tidak realistis,
dapat berakibat terjadi pasar gelap (black market).
 

4.instrumen kebijakan monter diantaranya ;


Kebijakan operasi pasar terbuka (open market operation)
Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebiajkan yang diambil oleh bank sentral untuk
mengurangi atau menambahkan jumlah uang yang sedang beredar di masyarakat. Hal ini
dilakukan dengan cara menjual serifikat Bank Indonesia (SBI) atau bisa juga dengan membeli
surat berharga yang ada dalam pasar modal. Contoh dari kebijakan ini adalah ketika Bank
Indonesia melelang sertifikatnya atau bisa juga membeli atau menarik surat-surat berharga yang
beredar di pasar modal.

Kebijakan diskonto (discount policy)


Diskonto adalah suatu kebijakan dimana terjadi pengurangan dan penambahan jumlah uang yang
beredar di masyarakat dengan cara mengubah diskonto yang dimiliki oleh bank umum. apabila
pada suatu kondisi dimana bank sentral telah memperhitungkan bahwasannya jumlah uang yang
beredar telah mencapai atau melebihi kebutuhan (termasuk gejala inflasi), maka bank sentral
secara otomatis akan mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku bunga dengan hal ini maka
jumlah uang yang beredar di masayarakat sedikit demi sedikit akan berkurang, biasanya banyak
orang yang berkeinginan untuk menabungkan uangnya di Bank

Contohnya ketika Bank sentral memberlakukan kenaikan dan penurunan suku bunga, hal ini
dilakukan untuk menstabilkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, ketika terjadi gejala
inflasi dimana uang masyarakat yang beredar banyak maka diterapkanlah sistem diskonto
kenaikan suku bunga agar masyarakat mau dan tertarik untuk menabung. Di sisi lain ketika
jumlah uang yang beredar di masyarakat rendah maka suku bunga Bank akan diturunkan agar
masyarakat tidak menabung dan uangnya tetap berputar sehingga jumlah uang yang beredar
semakin lama akan stabil
Penetapan Cadangan Wajib Minimum (Reserves Requirements)
Kebijakan ini berhubungan dengan cash ratio, dimana Bank sentral memiliki wewenang untuk
membuat peraturan yakni dalam menaikkan ataupun menurunkan cadangan khas atau yang
sering kita sebut dengan cash ratio. Bank umum dalam keadaan ini akan menerima uang dari
para nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, dan jenis tabungan lainnya. Namun dalam
hal ini ada sebuah pengecualian yakni adanya presentase tertentu dari uang yang disetor oleh
nasabah yang tidak diperbolehkan untuk dipinjamkan.

Contohnya : saat Bank sentral menahan atau melarang sebagian dari tabungan serta uang yang
beredar di masyarakat baik deposito, giro, sertifikat dan lain lain untuk dipinjamkan kepada
pihak lain, hal ini dimaksudkan untuk membuat kondisi peredaran uang menjadi stabil kembali,
yakni dengan berupaya menurunkan jumlah uang berlebih yang beredar di masyrakat.

Kebijakan himbauan moral


Kebijakan atau tindakan yang satu ini berbeda dengan yang lainnya karena dalam upayanya
menstabilkan jumlah uang yang beredar baik untuk menurunkan dan menaikkan jumlah uang
tersebut. Cara atau tindakan yang ditempuh oleh kebijakan ini adalah dengan pengumuman,
pidato dan edaran yang ditunjukkan pada bank umum dan pelaku ekonomi lainnya.

Pengumuman, pidato dan edaran ini berisi tentang ajakan atau larangan dengan tujuan menahan
pinjaman tabungan dan melepaskan pinjaman yang ada. Untuk kebijakan yang satu ini layaknya
seperti perintah dari atasan dan secara langsung akan ditindak lanjuti. Untuk kebijakan ini
memiliki kekurangan yakni tidak semua responden yang diperintahkan untuk melakukan
perintah tersebut. Hal ini terjadi karena tidak ada aksi yang signifikan dan control yang minimal.

5.Jalur Biaya Modal  Jalur Biaya Modal (The Cost Of Capital Channel)
Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sektor moneter dan sektor
rill. Dengan demikian, tingkat bunga uang merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai
indikator pengaruh kebijaksanaan moneter/sektor moneter terhadap keseimbangan pendapatan
nasional (sektor rill).

Jalur Kekayaan (Wealth Channel)


Pengaruh perubahan jumlah uang yang beredar terhadap pendapatan nasional dapat juga
diterangkan melalui jalur kekayaan. Pengertian kekayaan disini meliputi:
 Barang phisik (tanah, rumah, dan sebagainya)
 Surat Berharga
 Uang Tunai
Jalur Harga Relatif (Teori Portofolio)
Teori portofolio merupakan dasar yang rasional mengapa seseorang memegang sesuatu
(beberapa) kekayaan tertentu termasuk dalam bentuk uang. Perubahan harga relatif yang terjadi
sebenarnya merupakan konsekuensi dari proses penyesuaian susunan portofolio seseorang. Jadi,
kenaikan jumlah uang akan menaikkan pendapatan nasional.

Jalur Langsung (Teori Monetarist)


Teori menjelaskan bahwa kebijaksanaan moneter bisa mempengaruhi GNP (pendapatan) secara
langsung. Menurut teori ini, karena sebenarnya mekanisme transmisi itu begitu kompleks, maka
sulit untuk digambarkan, sehingga tidak bisa dinyatakan secara spesifik dan tidak bisa
digambarkan secara terperinci.

Anda mungkin juga menyukai