NIM : 030605201
JAWABAN :
2. Dampak Inflasi :
Dari sisi negatifnya adalah daya beli masyarakat menurun karena harga barang naik.
Positifnya kita bisa tahu bahwwa aktifitas perekonomian terus berjalan, yang artinya proses
permintaan dan penawaran terus terjadi di dalam pasar asalkan inflasinya tetap dijaga.
3. pemerintah dalam mengatasi inflasi melakukan 3 kebijakan yaitu ;
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang
moneter (keuangan) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi.
Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar
dengan jalan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan
uang kas pada bank-bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat
ditekan.
Kebijakan Diskonto
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan
cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong
untuk menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uang yang beredar dapat
berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar
dengan cara menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang Negara (SUN).
Semakin banyak jumlah surat-surat berharga yang terjual, jumlah uang beredar akan
berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat inflasi.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan itu dapat memengaruhi tingkat inflasi. Kebijakan fiskal antara lain
sebagai berikut.
Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah dapat menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran, sehingga
permintaan akan barang dan jasa berkurang yang pada akhirnya dapat menurunkan
harga.
Menaikkan Tarif Pajak
Untuk menekan inflasi, pemerintah dapat menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak
untuk rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat konsumsi. Pengurangan
tingkat konsumsi dapat mengurangi permintaan barang dan jasa, sehingga harga dapat
turun.
Kebijakan Lainnya
Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi, pemerintah menerapkan kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal. Tetapi selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah
masih mempunyai cara lain. Cara lain dalam mengendalikan inflasi adalah sebagai
berikut.
Meningkatkan Produksi & Menambah Jumlah Barang di Pasar
Untuk menambah jumlah barang, pemerintah dapat mengeluarkan perintah untuk
meningkatkan produksi. Hal itu dapat ditempuh dengan memberi premi atau subsidi
pada perusahaan yang dapat memenuhi target tertentu. Selain itu, untuk menambah
jumlah barang yang beredar, pemerintah juga dapat melonggarkan keran impor.
Misalnya, dengan menurunkan bea masuk barang impor.
Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang
Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Tetapi penetapan itu harus realistis. Kalau penetapan itu tidak realistis,
dapat berakibat terjadi pasar gelap (black market).
Contohnya ketika Bank sentral memberlakukan kenaikan dan penurunan suku bunga, hal ini
dilakukan untuk menstabilkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, ketika terjadi gejala
inflasi dimana uang masyarakat yang beredar banyak maka diterapkanlah sistem diskonto
kenaikan suku bunga agar masyarakat mau dan tertarik untuk menabung. Di sisi lain ketika
jumlah uang yang beredar di masyarakat rendah maka suku bunga Bank akan diturunkan agar
masyarakat tidak menabung dan uangnya tetap berputar sehingga jumlah uang yang beredar
semakin lama akan stabil
Penetapan Cadangan Wajib Minimum (Reserves Requirements)
Kebijakan ini berhubungan dengan cash ratio, dimana Bank sentral memiliki wewenang untuk
membuat peraturan yakni dalam menaikkan ataupun menurunkan cadangan khas atau yang
sering kita sebut dengan cash ratio. Bank umum dalam keadaan ini akan menerima uang dari
para nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito, dan jenis tabungan lainnya. Namun dalam
hal ini ada sebuah pengecualian yakni adanya presentase tertentu dari uang yang disetor oleh
nasabah yang tidak diperbolehkan untuk dipinjamkan.
Contohnya : saat Bank sentral menahan atau melarang sebagian dari tabungan serta uang yang
beredar di masyarakat baik deposito, giro, sertifikat dan lain lain untuk dipinjamkan kepada
pihak lain, hal ini dimaksudkan untuk membuat kondisi peredaran uang menjadi stabil kembali,
yakni dengan berupaya menurunkan jumlah uang berlebih yang beredar di masyrakat.
Pengumuman, pidato dan edaran ini berisi tentang ajakan atau larangan dengan tujuan menahan
pinjaman tabungan dan melepaskan pinjaman yang ada. Untuk kebijakan yang satu ini layaknya
seperti perintah dari atasan dan secara langsung akan ditindak lanjuti. Untuk kebijakan ini
memiliki kekurangan yakni tidak semua responden yang diperintahkan untuk melakukan
perintah tersebut. Hal ini terjadi karena tidak ada aksi yang signifikan dan control yang minimal.
5.Jalur Biaya Modal Jalur Biaya Modal (The Cost Of Capital Channel)
Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sektor moneter dan sektor
rill. Dengan demikian, tingkat bunga uang merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai
indikator pengaruh kebijaksanaan moneter/sektor moneter terhadap keseimbangan pendapatan
nasional (sektor rill).