Anda di halaman 1dari 8

Cara Mengatasi Inflasi Dengan Kebijakan

Moneter Dan Fiskal Lengkap


Oleh Dosen Pendidikan 2Diposting pada 03/02/2019
DosenPendidikan.Com – Dalam ilmu ekonomi, inflasi ialah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus ( continue ) berkaitan
dengan mekanisme pasar yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain
konsumsi masyarakat yang terbilang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
demikian memicu konsumsi atau bahkan spekulasi hingga termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lian inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang dengan secara kontinu.

Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa bukan tinggi-rendahnya tingkat harga, artinya
tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi ialah indikator
untuk melihat tingkat perubahan dan dianggap terjadi bila proses kenaikan harga
berlangsung dengan secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Jadi
istilah inflasi ini juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan unag yang
kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk
mengukur tingkat inflasi dua yang paling sering digunakan ialah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan yakni inflasi ringan, sedang, berat
dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi bila kenaikan harga berada dibawah angka 10%
setahun, inflasi sedang antara 10%-30% setahun, inflasi berat antara 30%-100%
setahun dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada
diatas 100% setahun.

Cara Mengatasi Inflasi


Daftar Isi Artikel Ini :
Untuk mengatasi inflasi pada intinya pemerintah dapat melakukan tiga hal yaitu :
 Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar.
 Memperbanyak jumlah berang dan jasa.
 Dengan menetapkan harga maksimum ( agar harga tidak terus naik ).

Kebijakan Moneter Yang Bersifat Mengurangi Jumlah


Uang Beredar
Hal ini salah satu untuk mengatasi inflasi tentu digunakan kebijakan moneter yang
bersifat mengurangi jumlah uang yang beredar yang meliputi :

 Kebijakan Pasar Terbuka


Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara
menjual SBI ( Surat Bank Indonesia ).Dengan menjual SBI, Bank Sentral akan
menerima uang dari masyarakat dengan artinyan jumlah uang yang beredar
dapat dikurangi.

 Kebijakan Diskonto
Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah ng yang beredar dengan cara
menaikan suku bunganya. Dengan menaikkan suku bunga, diharapkan
masyarakat akan menabung dibank lebih banyak. Dengan demikian, jumlah
uang yang beredar dapat dikurangi.

 Kebijakan Cadangan Kas


Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara
menaikkan cadangan kas minimum. Sehingga bank umum harus menahan uang
lebih banyka dibak sebagai cadangan, dengan demikian jumlah uang yang
beredar dapat dikurangi.

 Kebijakan Kredit Selektif


Kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara
memperketat syarat-syarat pemberian kredit. Syarat pemberian yang ketat akan
mengurangi jumlah pengusaha yang bisa memperoleh kredit, dengan demikian
jumlah uang yang beredar dapat dikurangi

 Sanering
Kebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara
sudah mengalami hiperinflasi ( inflasi diatas 100% ), dengan memotong nilai
mata uang maka nilai uang yang beredar dapat dikurangi.

 Menarik Atau Memusnahkan Uang Lama


Kebijakan Bank Sentral mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara
menarik atau memusnahkan uang yang lama seperti uang logam pecahan Rp
5,00 Rp 10,00 dan Rp 25,00 serta uang kertas Rp 100,00.

 Membatasi Pencetakan Uang Baru


Untuk mengatasi inflasi pemerintah harus membatasi pencetakan uang baru
agar jumlah uang yang beredar tidak semakin bertambah.

Kebijakan Fiskal ( Kebijakan Anggaran )


Kebijakan fiskal ini ialah kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan cara mengubah
penerimaan dan pengeluaran negara, untuk mengatasi inflasi, pemerintah dapat
melakukan kebijakan fiskal sebagai berikut :

 Mengurangi Pengeluaran Pemerintah


Untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat mengurangi pengeluaran sehingga
permintaan terhadap barang dan jasa berkurang yang pada akhirnya dapat
menurunkan harga-harga.

 Menaikkan Tarif Pajak


Untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat menaikkan tarif pajak, kenaikan tarif
pajak akan mengurangi tingkat konsumsi masyarakat. Berkurangnya tingkat
konsumsi akan mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa yang akhirnya
dapat menurunkan harga-harga.

Kebijakan Bukan Moneter Dan Bukan Fiskal


Selain dengan kebijakan moneter dan fiskal untuk mengatasi inflasi pemerintah dapat
menjalankan kebijakan berikut ini.

 Menambah Hasil Produksi


Untuk menambah hasil produksi pemerintah dapat memberikan subsidi dan
premi atau membuat peraturan yang mendorong pengusaha-pengusaha menjadi
lebih produktif sehingga mampu menambah hasil produksi. Dengan
bertambahnya hasil produksi berupa barang dan jasa diharapkan mampu
mengimbangi jumlah uang yang beredar.

 Mempermudah Masuknya Barang Impor


Dengan masuknya barang impor jumlah barang yang masuk ke dalam negeri
menjadi lebih banyak dan diharapkan mampu mengimbangi jumlah uang yang
beredar. Untuk mempermudah masuknya barang impor dapat melalui penurunan
bea masuk impor dan mempermudah aturan impor.
 Tidak Mengimpor Barang-Barang Dari Negara Yang
Sedang Mengalami Inflasi
Untuk mencegah menularnya imported inflation ( inflasi dari luar negeri )
sebaiknya pemerintah tidak mengimpor barang-barang dari negara yang sedang
mengalami inflasi yang umumnya menjual barang dengan harga lebih mahal.

 Dengan Menetapkan Harga Maksimum


Agar harga tidak terus-menerus naik, pemerintah dapat menerapkan harga
maksimum sehingga produsen ( penjual ) tidak bisa menjual melebihi harga
maksimum.

 Melarang Penimbunan Barang Yang Biasa Dilakukan


Pedagang
Penimbunan barang dapat menyebabkan langkanya barang dipasaran sehingga
memicu kenaikan harga-harga. Dengan melarang penimbunan berarti mencegah
kenaikan harga-harga.

 Dengan Menjaga Kestabilan Tingkat Upah


Dengan menjaga kestabilan tingkat upah ( tidak membiarkan upah naik terus-
menerus ) maka kenaikan biaya produksi dapat ditekan

Sumber: https://www.dosenpendidikan.com/cara-mengatasi-inflasi-dengan-kebijakan-moneter-dan-
fiskal-lengkap/ (dosen pendidikan)
Cara Mengatasi Deflasi
Deflasi yang berkepanjangan dapat sangat merugikan. Sebagai contoh, produsen tidak
mendapatkan keuntungan ataupun penghasilan untuk membayar kreditnya ataupun
membeli bahan mentah. Hal ini akan mengakibatkan produsen mengambil keputusan
untuk melakukan PHK, yang akan menyebabkan pengangguran. Maka dari itu, deflasi
harus diatasi. Berikut adalah cara untuk mengatasi deflasi.

A.Kebijakan Moneter

Bank Indonesia (Bank Sentral RI)


Kebijakan Moneter merupakan kebijakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar
dimasyarakat. Kebijakan Moneter ini dilakukan oleh Bank Sentral setiap negara. Di
Indonesia, yang melakukan kebijakan moneter adalah Bank Indonesia. Berikut ini
adalah kebijakan moneter yang dapat mengatasi deflasi.

1.Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirment Policy)


Deflasi dapat diatasi dengan menurunkan cadangan minimum kas yang harus dipenuhi
oleh bank umum. Dengan menurunnya cadangan minimum kas yang harus dipenuhi
oleh bank umum, maka bank umum dapat menyalurkan lebih banyak uang, sehingga
uang yang beredar semakin banyak dan akhirnya akan menekan deflasi.

2.Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


Deflasi dapat diatasi dengan operasi pasar terbuka yang dilakukan oleh bank sentral.
Bank Sentral akan membeli surat-surat berharga di pasar uang seperti obligasi, Surat
Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Dengan membeli surat-
surat berharga, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan semakin banyak,
dan akhinrya akan mengatasi deflasi.

3.Kebijakan Diskonto (Discount Policy)


Deflasi dapat diatasi dengan kebijakan diskonto. Bank Sentral akan menurunkan
tingkat suku bunga yang ada, sehingga masyarakat akan menarik uangnya yang ada di
Bank. Dengan masyarakat menarik uangnya yang berada di bank, maka diharapkan
jumlah uang yang beredar akan semakin banyak, dan pada akhirnya akan mengatasi
deflasi.

4.Imbauan Moral (Moral Persuasion)


Bank Sentral dapat mengatasi deflasi dengan cara melakukan imbauan moral kepada
para pelaku ekonomi. Sebagai contoh, Bank Sentral menghimbau kepada bank umum
agar meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang yang
beredar.

B.Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan
perpajakan. Berikut ini adalah kebijakan fiskal yang dapat mengatasi deflasi

1.Meningkatkan Pengeluaran Pemerintah


Meningkatkan Pengeluaran Pemerintah dapat mengatasi deflasi, karena jumlah uang
yang dikeluarkan oleh pemerintah semakin banyak. Dengan banyaknya uang yang
dikeluarkan oleh pemerintah, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan
semakin banyak. Namun hal ini harus disesuaikan dengan dana yang dimiliki oleh
pemerintah.

2.Menurunkan Tarif Pajak


Deflasi dapat diatasi dengan penurunan tarif pajak. Penurunan tarif pajak akan
membuat masyarakat memiliki semakin banyak uang, karena hanya membayar sedikit
pajak. Dengan banyaknya uang yang dimiliki masyarakat, diharapkan dapat
meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat sehingga deflasi dapat diatasi.

3.Mengadakan Pinjaman Pemerintah


Pemerintah dapat mengadakan pinjaman untuk mengatasi masalah deflasi. Dengan
adanya pinjaman yang sudah tersedia, maka akan menarik minat masyarakat untuk
membuka usaha sendiri. Hal ini akan membuat masyarakat memiliki penghasilan
tambahan, yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat konsumsi.

C.Kebijakan Rill (Non Moneter, dan Non Fiskal)


Kebijakan Rill adalah kebijakan diluar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Berikut
ini adalah beberapa kebijakan rill yang dapat mengatasi masalah deflasi

1.Menurunkan Tingkat Produksi


Deflasi terjadi karena jumlah barang melebihi jumlah uang yang beredar. Salah satu
cara agar kelebihan jumlah barang dapat diatasi adalah dengan menurunkan tingkat
produksi. Hal ini akan membuat barang yang beredar semakin sedikit, dan diharapkan
mampu mengatasi deflasi yang terjadi.

2.Meningkatkan Upah Pekerja


Memang sulit untuk meningkatkan upah pekerja jika tidak ada pendapatan yang
diterima oleh produsen. Namun, hal ini dapat mengatasi masalah deflasi. Ini
dikarenakan dengan banyaknya uang yang dimiliki oleh masyarakat maka akan
menambah daya beli masyarakat, dan akan memperbanyak jumlah uang yang beredar
di masyarakat yang pada akhirnya mengatasi deflasi.
Sumber: http://thekingslau.blogspot.com/2017/02/cara-mengatasi-deflasi.html (

 Dampak Inflasi
Sebenarnya selain efek negatif, inflasi juga berdampak positif yang
disesuaikan pada tingkat keparahan yang terjadi. Jika inflasi di bawah 10% per
tahun (inflasi ringan) maka dapat membantu merangsang kondisi ekonomi
untuk lebih baik. Rangsangan tersebut dapat berupa peningkatan pendapatan
nasional dan mendorong semangat bekerja, investasi dan menabung bagi
masyarakat.
Sebaliknya jika yang terjadi adalah inflasi parah bahkan hingga tidak
terkendali maka perekonomian dapat dipastikan menjadi carut marut. Banyak
orang yang mogok kerja karena ratio kenaikan harga tidak sebanding dengan
kenaikan pendapatan mereka. Demonstrasi pekerja akan terjadi dimana-mana
dan akan mengarah pada kondisi yang lebih buruk.
Berdasarkan kondisi di atas sebenarnya inflasi secara umum banyak
memberikan dampak negatif seperti :
1. Menurunnya pendapatan riil
2. Terjadinya kesejenjangan distribusi pendapatan
3. Nilai riil tabungan menurun
4. Kerugian bagi kreditur
5. Banyak produsen yang defisit karena harga produksi yang naik

 Contoh Dampak Inflasi


Inflasi di Indonesia tentu saja menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
Sebagai contoh pada pegawai dengan pendapatan dan uang pensiunan tetap
maka akan dapat mencukupi kebutuhan hidupnya pada tahun diperolehnya
dana tersebut. Namun seiring berjalannya waktu misalnya 10 tahun atau 15
tahun kemudian maka nilai dari uang yang diperoleh akan lebih rendah
dibandingkan harapan di awal. Uang atau dana pensiun sudah tidak lagi
mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Berbeda dengan pengusaha yang tidak begitu dirugikan oleh inflasi karena
memperoleh penghasilan berdasarkan keuntungan saat itu juga.

 Pengaruh dan Dampak Deflasi


Deflasi tentu saja akan memberikan pengaruh yang signifikasn terhadap
perekonomian suatu negara. Secara umum pengaruh besar deflasi ini yaitu :
1. Berkurangnya jumlah uang beredar
2. Aktivitas ekonomi yang terhambat
3. Efek domino dari Lesunya aktivitas ekonomi
Selain efek besar dari pengaruh deflasi di atas, terdapat berbagai dampak
yang dirasakan di berbagai sektor baik positif maupun negatif.
Dampak Negatif Deflasi
Efek domino dari lesunya aktivitas ekonomi memberikan dampak negatif dari
deflasi seperti :
 Banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
 Pengurangan jumlah upah kerja
 Lesunya Investasi di Sektor Riil
 Merosotnya suku bunga di bank hingga 0%
 Menurunnya nilai property
 Nilai saham dan investasi yang merosot tajam
Dampak Positif Deflasi
Selain dampak negatif yang diberikan, akibat deflasi juga memberikan efek
positif khususnya kepada masyarakat secara langsung. Kondisi deflasi akan
merangsang banyak orang untuk menyimpan uang mereka di bank karena
merasa memperoleh jaminan keamanan baik sosial maupun politik meski suku
bunga rendah.

Sumber: https://jurnalmanajemen.com/inflasi-deflasi/

Anda mungkin juga menyukai