Anda di halaman 1dari 16

MENGHITUNG INFLASI,

DAMPAK DAN CARA


MENGENDALIKAN INFLASI
MENGHITUNG INFLASI
Inflasi harus dapat dihitung agar ada patokan
dalam mengambil keputusan. Inflasi dapat
diukur dengan menghitung tingkat persentase
perubahan Indeks Harga Konsumen tahun yang
dihitung dengan tahun sebelumnya.
Rumus =

IHK(t) = IHK tahun yang dihitung


IHK(t-1) = IHK tahun sebelumnya
Dari data diatas, tinggi inflasi pada tahun 2013, adalah
Inflasi =

= =

= 27,60%
DAMPAK INFLASI
Inflasi di Indonesia dapat berdampak positif dan
dampak negatif terhadap perekonomian masyarakat,
tergantung tinggi rendahnya tingkat inflasi. Inflasi
yang rendah dapat meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat minat orang untuk menabung
lebih tinggi. Inflasi yang rendah menyebabkan
pendapatan riil masyarakat tetap stabil, standar
hidup lebih baik dan lebih sejahtera. Bagi dunia
usaha perdagangan, laporan keuangan perusahaan
bernilai positif. Sementara, neraca keuangan negara
tetap stabil.
Sebaliknya, jika dampak dari inflasi itu  parah
maka dapat menurunkan perekonomian masyarakat
secara luas. Inflasi yang tidak stabil akan
menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi
dalam mengambil keputusan. Inflasi yang tidak
stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat
dalam melakukan konsumsi, investasi, dan
produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan
pertumbuhan ekonomi.
• Dampak Inflasi terhadap Pendapatan
Inflasi dapat mempengaruhi pendapatan.
Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau
merugikan. Inflasi dapat mendorong para
pengusaha memperluas produksinya, sehingga
kesempatan kerja dan pendapatan seseorang
dapat meningkat. Namun, bagi masyarakat
berpenghasilan tetap akan merugi. Selain itu,
inflasi yang berat dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi.
• Dampak Inflasi terhadap Ekspor
Inflasi dapat menyebabkan daya saing untuk
barang ekspor berkurang, sehingga
menyebabkan harga barang ekspor semakin
mahal. Negara mengalami kerugian karena
daya saing barang ekspor berkurang, sehingga
jumlah penjualan berkurang dan devisa yang
diperoleh negara juga semakin kecil.
• Dampak Inflasi terhadap perekonomian
1. Para pemilik modal cenderung melakukan
investasi spekulatif, misalnya membeli rumah,
tanah, menyimpan barang berharga. Daripada
melakukan investasi yang produktif.
2. Inflasi bisa mengurangi penanaman modal
untuk mengembangkan usaha-usaha produktif.
3. Perbankan atau lembaga keuangan lainnya
akan menaikkan tingkat bunga pinjaman untuk
menghindari kemerosotan nilai uang (modal)
yang mereka pinjamkan.
5. Gagal mengendalikan inflasi akan menimbulkan
ketidakpastian ekonomi dan arah perkembangan
ekonomi susah untuk diramalkan.
6. Inflasi bisa menyebabkan masalah neraca
pembayaran. Inflasi selalu menyebabkan harga
barang ekspor selalu lebih murah dari barang
produksi luar negeri. Dan arus modal keluar
negeri akan lebih cepat daripada ke dalam
negeri. Sehingga, mengakibatkan kemerosotan
nilai mata uang dan defisit neraca pembayaran.
• Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok
Keadaan inflasi menyebabkan perhitungan untuk
menetapkan harga pokok dapat terlalu kecil atau
terlalu besar. Karena persentase inflasi tidak
teratur, maka pemerintah akan sulit untuk
memastikan berapa persen inflasi untuk masa
tertentu.
• Dampak Inflasi terhadap minat untuk menabung
Pada saat inflasi, pendapatan seseorang akan
berkurang. Maka dari itu, minat untuk menabung
juga akan berkurang karena laju inflasi yang
besar.
CARA MENGENDALIKAN
INFLASI
Inflasi dapat dikendalikan dengan beberapa
cara, antara lain:
1. Kebijakan Fiskal
2. Kebijakan Moneter
3. Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Fiskal
dan Moneter (Kebijakan Non-Moneter)
• Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal sendiri pada dasarnya merupakan
kebijakan dari pemerintah yang berhubungan erat
dengan keadaan finansial negara.
Contoh kebijakan fiskal pemerintah, misalnya
adalah menurunkan pungutan pajak secara dinamis,
menaikkan dunia usaha yang melakukan
perdagangan internasional, kebijakan ekspor-impor
yang secara positif dapat menurunkan tingkat
inflasi, kebijakan pembangunan infrastruktur yang
tidak menekan dunia usaha, menghemat
pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak.
• Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang
berkaitan dengan mengatur peredaran uang
agar dapat menjamin kestabilan nilai uang.
Macam kebijakan moneter antara lain:
1. Politik diskonto (Discount Policy), adalah
kebijakan bank yang berhubungan dengan
perubahan tingkat suku bunga.
2. Politik pasar terbuka (Open Market Policy),
adalah kebijakan yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan surat berharga.
3. Politik pembatasan kredit (Plafon Credit
Policy), adalah membatasi pemberian
pinjaman atau kredit kepada masyarakat.
4. Politik uang ketat (Tight Money Policy),
artinya kebijakan untuk mengurangi
banyaknya jumlah uang yang beredar.
5. Politik cadangan kas (Cash Ratio Policy),
adalah kebijakan yang berhubungan dengan
perbandingan antara kas dengan kredit yang
diberikan kepada masyarakat.
• Kebijakan Lain (Kebijakan Non-Moneter)
1. Menaikan hasil produksi. Pemerintah
memberikan subsidi kepada industri untuk
lebih produktif dan menghasilkan output
yang lebih banyak, sehingga harga akan
menjadi turun.
2. Kebijakan upah. Pemerintah menghimbau
kepada serikat buruh untuk tidak meminta
kenaikan upah disaat sedang inflasi.
3. Pengawasan harga. Kebijakan pemerintah
dengan menentukan harga maksimum bagi
barang-barang tertentu.
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai