Anda di halaman 1dari 3

EKONOMI

DAMPAK INFLASI DAN CARA MENGENDALIKAN INFLASI

KELOMPOK 5 :
1. AMANDA DWI MEILANY
2. BAGAS FATHURRAHMAN HADI PUTRA
3. BARIROTUL AZKIYAH
4. LANDES DINDA PRAMESWARI
5. MAHDI SABIANAUFAL
6. MIRANDA PURNA AYUNINGTYAS
7. ROSA BANDATIA

GURU PEMBIMBING :
JUMARNI, S.Pd

KELAS :
XI MIPA 1

SMA NEGERI 2 SAROLANGUN


TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Dampak Inflasi
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian, di antaranya sebagai berikut.
1) Nilai suatu mata uang akan mengalami penurunan dan daya beli mata uang tersebut menjadi
semakin rendah. Penurunan daya beli mata uang selanjutnya akan berdampak terhadap individu,
dunia usaha, das APBN. Dengan kata lain, laju inflasi yang tinggi dapat berdampak bun terhadap
perekonomian secara keseluruhan.

2) Inflasi mendorong redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat Hal inilah yang disebut
dengan efek redistribusi dari inflasi (redistribution effeck of inflation). Inflasi akan memengaruhi
kesejahteraan ekonomi dan anggota masyarakat, sebab redistribusi pendapatan yang terjadi
akibat inflasi akan mengakibatkan pendapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil
yang lain akan jatuh. Umumnya bagi mereka yang berpendapatan tetap seperti pegawai negeri
akan mengalami dampak negatif inflasi. Hal tersebut dikarenakan inflasi yang tinggi menjadikan
pendapatan rill mereka menjadi turun.

3) Inflasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam output dan kesempatan kerja (employment).


Hal tersebut terjadi dikarenakan inflasi memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau
kurang dari yang telah dilakukan selama ini. Hal inilah yang disebut dengan "output and
employment effect inflation".

4) Inflasi menyebabkan sebuah lingkungan yang tidak stabil (unstabile environment) bagi kondisi
ekonomi. Jika sekiranya konsumen memperkirakan bahwa tingkat inflasi di masa mendatang
akan naik. maka akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian barang barang dan jasa
secara besar-besaran pada saat sekarang ketimbang mereka menunggu ketika tingkat harga sudah
meningkat lagi. Begitu halnya dengan bank, jika mereka menduga bahwa tingkat inflasi akan
naik di masa mendatang, mereka akan menaikkan tingkat bunga yang tinggi atas pinjaman yang
diberikan. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah proteksi dalam menghadapi penurunan
pendapatan riil dan kekayaan (losses of real income and wealth).

5) Inflasi cenderung memperendah tingkat bunga rül dan menyebabkan terjadinya


ketidakseimbangan di pasar modal. Hal tersebut menyebabkan penawaran dana untuk investasi
menurun. Sebagai akibatnya, investasi sektor swasta berkurang sampai ke bawah tingkat
keseimbangannya.

B. Cara Mengatasi Inflasi


Tingkat inflasi yang terlalu tinggi dapat membahayakan perekonomian suatu negara
Oleh karena itu, inflasi harus segera diatasi. Tindakan yang dapat diambil untuk mengatasi
inflasi dapat berupa kebijakan moneter, kebijakan fiskal, atau kebijakan lainnya.

a. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk
mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang. Kebijakan moneter yang
dapat digunakan untuk mengatasi atau mengendalikan inflasi yang semakin tinggi
diantaranya
 Kebijakan diskon
kebijakan yang mengatur tingkat suku bunga bank.

 Kebijakan cadangan kas (giro wajib minimum)


Kebijakan ini mengatur jumlah cas cadangan bank umum yang berada di
bank sentral.
 Kebijakan pasar terbuka
Bank sentral dapat menjual atau membeli surat-surat berharga milik
pemerintah seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
 Kebijakan penetapan syarat kredit
Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mempermudah atau
mempersulit pemberian kredit pada masyarakat.

b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal
yang dapat digunakan untuk mengatasi dan mengendalikan inflasi yang semakin tinggi
diantaranya
 Menghemat belanja pemerintah
 Meningkatkan tarif pajak rumah tangga dan perusahaan
 Kebijakan surplus APBN
 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

c. Kebijakan Non-moneter dan Non-fiskal


Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi, pemerintah menerapkan
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Tetapi, selain kebijakan moneter dan fiskal,
pemerintah masih mempunyai cara lain. Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut.
 Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar
Untuk menambah produksi, pemerintah dapat mengeluarkan peraturan yang
dapat mendorong produsen untuk menambah produksi. Hal itu dapat ditempuh,
misalnya, dengan memberi premi atau subsidi pada perusahaan yang dapat
memenuhi target tertentu. Selain itu, untuk menambah jumlah barang yang
beredar, pemerintah juga dapat melonggarkan keran impor Misalnya, dengan
menurunkan bea masuk barang impor.

 Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang


Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada sehingga
inflasi dapat dikendalikan. Tetapi penetapan itu harus realistis. Jika penetapan itu
tidak realistis, dapat berakibat terjadi pasar gelap (black market).

Anda mungkin juga menyukai