Untuk menyadari akan besarnya maupun kecilnya dampak masalah utama ekonomi
makro dalam suatu negara , maka makalah ini kami susun dengan seksama. Sebelumnya kami
ingin menyampaikan rasa terimakasih kami pada pihak pihak yang sudah membantu kami
baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Juga kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kami kepada bapak, selaku dosen
Ekonomi makro kami karena telah diberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini. Dan
tentunya juga yang terpenting adalah rasa terima kasih kami kepada Tuhan. Karena dengan
bantuan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami sebagai penyusun menyadari tulisan ini memiliki banyak kekurangan karena
itu sangat kami harapkan kritik dan sarannya yg konstruktif dari pembaca sebagai perbaikan
dan memperbesar manfaat dari tulisan ini sebagai referensi.
Kelompok 2
Permasalahan Ekonomi Makro
Ekonomi makro merupakan salah satu cabang ilmu dari ekonomi yang mecakup
masalah- masalah yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian perekonomian secara
umum. Tugas pengendalian ekonomi yakni mengusahakan agar perekonomian dapat bekerja
dan tumbuh secara seimbang.
Beberapa permasalahan ekonomi makro yang harus selalu diatasi, antara lain:
1. Inflasi
A. Masalah Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak dialami oleh hampir
semua Negara. Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu
periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain. Kondisi
semacam itu dianggap sebagai masalah dan tidak diperlukan kebijakan khusus untuk
mengatasinya. Walaupun tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, inflasi tetap
merupakan masalah, karena dapat mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara
anggota masyarakat, dapat menyebabkan penurunan output dan kesempatan kerja dalam
masyarakat. Inflasi dapat pula berlaku sebagai akibat dari kenaikan harga-harga barang
yang diimpor, penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh
pertambahan produksi dan penawaran barang, dan kekacauan politik dan ekonomi
sebagai akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab.
Consecuency
Inflasi merupakan konsekuensi setiap Negara yang didalamnya terdapat kegiatan ekonomi
yang membedakan hanya tingkatannya, dan Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang
tidak pernah dapat dihilangkan dengan tuntas. Usaha-usaha yang dilakukan biasanya hanya
sampai sebatas mengurangi dan mengendalikannya.
Cause
Inflasi seperti ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan untuk beberapa jenis
barang. Dalam hal ini, permintaan masyarakat meningkat secara agregat (aggregate demand).
Peningkatan permintaan ini dapat terjadi karena peningkatan belanja pada pemerintah,
peningkatan permintaan akan barang untuk diekspor, dan peningkatan permintaan barang
bagi kebutuhan swasta. Kenaikan permintaan masyarakat (aggregate demand) ini
mengakibatkan harga-harga naik karena penawaran tetap.
Cure
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan operasi pasar terbuka : Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat
mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga,
misalnya Surat Utang Negara (SUN). Semakin banyak jumlah surat-surat berharga
yang terjual, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat
inflasi.
2. Kebijakan Fiskal
Bagi Produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih
tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk
melipat gandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar).
Jenis jenis inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan berdasarkan sifat, sebab
terjadinya, dan berdasarkan asalnya.
Pengertian inflasi rendah atau creeping inflation adalah inflasi yang besarnya kurang dari 10
% tahun. Inflasi seperti ini terkesan dibutuhkan dalam perekonomian untuk mendorong
produsen agar memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
Jenis jenis inflasi berdasarkan sebabnya dapat dibagi menjadi tiga yaitu demand pull
inflation, cost pull inflation dan bottle neck inflation.
Jenis jenis inflasi berdasarkan asalnya dapat dibagi menjadi dua yaitu inflasi domestik
dan inflasi diimpor atau imported inflasi
1. Inflasi Domestik
Pengertian inflasi domestik adalah inflasi yang terjadi akibat adanya defisit dalam
pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara (APBN).
2. Inflasi diimpor
Pengertian inflasi diimpor adalah inflasi yang berasal dari luar negeri yang timbul karena
negara negara yang menjadi mitra dagang negara tertentu mengalami inflasi yang tinggi.
Kenaikan harga harga di luar negeri yang menjadi mitra dagang utama yang secara langsung
ataupun tidak langsung akan menaikkan biaya produksi dalam negeri. Kenaikan ini akan
menaikkan harga harga barang
7. Beberapa negara memberikan bantuan dana kepada warganya. Akan tetapi, banyak ahli
tidak sepakat dengan cara ini bila digunakan secara berkepanjangan. Akan menyebabkan
inflasi yang lebih besar lagi karena beban negara khususnya APBN bertambah diwilayah
subsidi.
8. Mengurangi subsidi atau bahkan tidak mensubsidi barang barang yang dikonsumsi oleh
warga yang tidak miskin. Termasuk BBM diatas penggunaan 3 liter
2. Pengangguran
A. Masalah Pengangguran
Terbatasnya lapangan pekerjaan dan ledakan jumlah penduduk adalah faktor utama
terjadinya pengangguran. Jumlah penduduk yang meningkat tidak sebanding dengan
lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan jumlah pengangguran.
Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di
negara kita karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk. Di Negara kita upaya untuk
menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat pertumbuhan
penduduk. Program KB merupakan salah satu aalternatif untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk.
Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan
populasi penduduk terbanyak di dunia. Jadi apabila masalah keluarga
berencana ini tidak dijalankan secara efektif, dapat dipastikan pengangguran di
Indonesia akan semakin bertambah. Pemerintah harus berusaha untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk dan mengawasi program ini dengan
sebaik baiknya agar program ini berjalan dengan sangat baik. Karena masih
belum terlihat keberhasilan dari program KB.
Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka, adalah pengangguran yang terjadi karena lowongan pekerjaan yang
lebih rendah dan pertambahan tenaga kerja. Akibatnya, perekonomian semakin banyak
jumlah tenaga kerja yang tidak dapat memperoleh pekerjaan.
Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran tersembunyi, adalah pengangguran yang terjadi karena kelebihan tenaga kerja
yang digunakan. Contohnya iala pelayan restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan
keluarga petani dengan anggota keluarga yang besar mengerjakan luas tanah yang sangat
kecil.
Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman, ialah pengangguran yang terjadi karena faktor kondisi iklim yang
biasanya disektor pertanian dan perikanan karena pada musim hujan penyadap karet dan
nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau
para petani tidak dapat mengerjakan tanahnya
Pengangguran Menganggur
Pengangguran menganggur, adalah pengangguran yang hanya bekerja satu sampai dua hari
seminggu atau satu sampai empat jam sehari.
3. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang
terjadi antara penduduk dalam suatu Negara dan penduduk Negara lain selama jangka
waktu tertentu, dan biasanya satu tahun. Transaksi-transaksi yang terdapat dalam neraca
pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dan bentuk ekspor impor, transaksi
financial, seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari Negara lain,
penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral, seperti
pembayaran transfer dari orang-rang yang tinggal di luar negeri. Ketidakseimbangan
dalam neraca pembayaran suatu Negara dapat dikatakan merupakan masalah apabila
ketidakseimbangan tersebut cukup besar. Jika kenyataan itu terjadi, diperlukan kebijakan
pemerintah untuk mengatasinya.
B. Neraca Perdagangan
Current Account adalah semua transaksi barang dan jasa yang dicatat dalam neraca
perdagangan, jika neraca transfer tidak ada atau nol. Adapun komponen yang ada dalam
current account adalah sebagai berikut:
· Neraca perdagangan barang (visible trade), yang terdiri atas barang-barang dan emas
tidak moneter.
· Neraca jasa (invisible trade), yaitu pembayaran imbalan terhadap pemakaian faktor-
faktor produksi yang terdiri atas ongkos pengang kutan dan asuransi, hasil turisme,
pendapatan modal, pemerintah, pos dan telekomunikasi, serta jasa-jasa lainnya
termasuk pembayaran bunga utang.
Ekspor
Menurut KBBI, pengertian ekspor adalah pengiriman barang dagangan ke luar negeri.
Barang dagangan yang dimaksud bisa berupa barang secara fisik ataupun jasa. Ekspor
merupakan salah satu tolak ukur penting untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan
ekonomi di suatu negara. Dari kegiatan ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis di
sektor riil semakin terjaga. Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri saja akan
tetapi juga berputar di perdagangan Internasional. Oleh sebab itulah, dalam jangka panjang
kegiatan ekspor dapat menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Namun, menurut data yang didapat, perkembangan ekspor Indonesia mulai tahun 2011-2015
tidak mengalami peningkatan malah sebaliknya. Berdasarkan grafik di bawah ini, dalam
kurun waktu 2011-2015, nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya
dari 203.496,60 juta US$ menjadi 150.252,50 juta US$ pada tahun 2015 yang lalu. Dapat
disimpulkan, mulai dari tahun 2011-2015, penurunan nilai ekspor adalah sebesar 26,16%.
Gambar 1.
Gambar 2.
Impor
Menurut KBBI, pengertian impor adalah pemasukan barang dan sebagainya dari luar
negeri ke dalam negeri. Sama seperti impor, barang yang dimaksud disini adalah barang
dalam bentuk fisik dan juga jasa. Dengan adanya impor, pemenuhan kebutuhan suatu negara
dapat terpenuhi. Impor bermanfaat untuk mengisi kekosongan barang atau jasa yang tidak
dapat diproduksi oleh negara itu sendiri. Contohnya, mesin-mesin canggih di pabrik. Tidak
semua negara memiliki kemampuan untuk memproduksi sendiri mesin-mesin industri,
sehingga jika ingin industri mereka berkembang, negara tersebut harus mengimpornya dari
negara-negara yang mampu memproduksi mesin-mesin tersebut. Walaupun demikian, tetap
diperlukan pengendalian nilai impor agar nilai impor tidak lebih mendominasi dibandingkan
nilai ekspor.
Gambar 3.
Untuk perkembangan nilai impor sendiri, terjadi fluktuasi nilai dari tahun 2011-2015.
Yang artinya, masih ada peningkatan dalam tahun tertentu. Berdasarkan kurun waktu 2011-
2015, nilai impor tertinggi berada pada tahun 2012, namun setelah itu kembali terjadi
penurunan hingga mencapai titik terendah di tahun 2015, yaitu sebesar 142.739,60. US$.
Menurut data Kemendagri, sama halnya dengan ekspor, komoditas utama impor Indonesia
juga terdapat di sektor Non-Migas.
Ekspor diartikan sebagai kegiatan menjual barang dan jasa yang berasal dari
dalam negeri ke luar negeri sedangkan Impor itu membeli atau mendatangkan barang
dan jasa dari luar negeri untuk dijual di dalam negeri. Indonesia merupakan salah satu
negara yang mengandalkan kegiatan ekspor – impor sebagai salah satu sumber
pendapatan negara yang menghasilkan devisa ( masuknya uang asing ke negara kita
agar dapat digunakan sebgai alat pembayaran barang dan jasa yang di beli dari luar
negeri) karena adanya Bea Cukai yang menjadi suatu proses yang harus dilalui dalam
perdagangan berskala Internasional tersebut.
Bea Cukai merupakan salah satu “Alat Pembatas Perdagangan” untuk
mengatasi perbadaan impor dan ekspor yang terjadi di Negara Indonesia. Upaya ini
dilakukan sebagai “Proteksi dan Pembatasan Perdagangan” skala Internasional.
Faktor – Faktor Yang Mendorong Proteksi Di Indonesia
1. Kebijakan Fiskal
2. Kebijakan Moneter
Salah satu cara untuk melakukan kebijakan moneter adalah dengan menaikkan
atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika tingkat suku bunga rendah, maka
pengusaha akan menambah modalnya (investasinya). Sebaliknya jika tingkat bunga
tinggi, maka pengusaha akan mengurangi modalnya (investasinya) dan cenderung untuk
memperbanyak tabungan.
Tingkat pendapatan nasional yang tinggi mencerminkan jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perekonomian mengalami peningkatan, yang akhirnya akan dapat
meningkatkan kemakmuran dan pendapatan per kapita suatu negara.
7. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan yang lebih merata pada umumnya dianggap sama dengan
distribusi pendapatan yang adil. Pemerataan pendapatan merupakan suatu hal yang sangat
diinginkan oleh suatu negara, sehingga secara makro kemakmuran masyarakat akan dapat
tercapai.
8. Tingkat Inflasi
Tantangan Ke Depan
Tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk mendorong para pengusaha sektor
informal beralih ke sektor formal sehinggga memiliki akses yang lebih mudah
dalam bidang investasi dan layanan jasa keuangan dan perbankan. Untuk itu,
kredibilitas negara Indonesia di mata internasional akan semakin meningkat melalui
kontribusi ekonomi yang diberikan baik secara domestik maupun global.
20