Anda di halaman 1dari 3

1. A.

Jelaskan kebijakan moneter di sector perbankan periode tahun 1983-1988 :


Paket Ekonomi Juni 1983 atau Pakjun 1983. Tepatnya pada 1 Juni, pemerintahan Orde Baru
meluncurkan Paket Kebijakan Juni, yang beken dengan singkatan Pakjun 83. Pakjun 83 ini
menderegulasi aturan di bidang moneter dan perbankan. Pemerintah membebaskan
penyaluran kredit perbankan melalui pencabutan pagu suku bunga dan kredit, termasuk
kredit-kredit khusus yang dikeluarkan Bank Indonesia. Awalnya, tak banyak yang tahu
kebijakan ini karena proses keluarnya paket ini dalam suasana rahasia dan mendesak.
Perbankan tidak disertakan diskusi oleh pemerintah sebelum membuat Pakjun 83. Akan
tetapi, perbankan senang dengan kebijakan ini karena sebelumnya pemerintah sangat
membatasi penyaluran kredit perbankan nasional. Namun, Pakjun 83 tidak mampu
mendongkrak kinerja kredit perbankan secara maksimal. Bank Indonesia mencatat, total
penyaluran kredit perbankan tahun 1981/1982 Rp 8,05 triliun, kemudian naik menjadi Rp
11,27 triliun pada tahun buku 1982/1983

Paket kebijakan 27 Oktober 1988 atau Pakto 88. Pakto 88 membabat habis aturan yang
menyulitkan pendirian bank. Salah satu ketentuan fundamental (dasar) dalam Pakto 88 adalah
pendirian bank swasta nasional dipermudah. Cukup dengan modal minimum Rp 10
miliar,publik dapat mendirikan bank umum. Adapun untuk pendirian bank perkreditan rakyat
(BPR), syaratnya modal minimum sebesar Rp 50 juta. Kemudahan juga diberikan untuk
pembukaan kantor cabang baru hingga tingkat kecamatan, untuk semua bank maupun BPR.
Hasilnya, industri perbankan nasional pun booming. Bank yang ada langsung memanfaatkan
kebijakan ini untuk ekspansi dengan membuka kantor cabang di mana-mana. Bank-bank baru
pun tumbuh seperti jamur di musim penghujan. Bank Indonesia mencatat pada September
1988, jumlah perbankan nasional hanya 108 bank umum yang terdiri dari enam bank
pemerintah, 64 bank swasta, 27 BPD, 11 bank campuran. Total kantor bank umum pada
periode itu sebanyak 1.359 unit.
1. B Effektifkah penetapan target inflasi bank indonesia ?

2. A. Jelaskan fungsi permintaan uang dan obligasi

2. B. Teori permintaan uang menurut boumol dan tobin


Menurut Baumol, adanya lembaga keuangan yang memberikan bunga menyebabkan
orang yang memegang uang tunai mengalami kerugian yang disebut opportunity cost
dimana ia kehilangan kesempatan memperoleh bunga dari pendapatannya. Semakin
tinggi tingkat bunga, maka akan semakin tinggi pula biaya yang harus ditanggung
seseorang dalam memegang uang tunai. Apabila ia menyimpan semua pendapatannya
di lembaga keuangan maka orang tersebut akan memperoleh keuntungan dari bunga
tetapi ia tidak dapat melakukan transaksi atau konsumsi. Oleh karena itu seseorang
akan menentukan jumlah uang yang akan dipakai untuk tujuan transaksi yang dapat
mengoptimalkan penghasilan.
Menurut James Tobin, ketidakbersamaan antara pengeluaran dengan penerimaan
penghasilan memaksa individu untuk menyediakan alat pembayar guna membiayai
transaksinya. Namun tidak berarti bahwa alat pembayar ini harus berupa uang kas.
Dapat sebagian berupa surat berharga yang memberikan bunga. Hal ini tergantung
besarnya surat berharga tersebut. Apabila tingkat bunga tinggi (dibanding dengan
biaya transaksi) maka individu akan mengurangi pembayaran berupa uang kas dan
akan mengurangi surat-surat berharga. Sebaliknya apabila surat berharga rendah
(dibandingkan dengan biaya transaksi) maka individu tersebut akan memperbanyak
uang kas untuk transaksi dan tingkat bunga.
3. A. Jelaskan pengeritan inflasi dan Deflasi

3. B. Kenapa inflasi menimbulkan masalah bagi perekonomian ?


Apa itu inflasi? Istilah ini kerap kali Anda dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inflasi adalah kemerosotan nilai uang
karena banyak dan cepatnya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga
barang-barang. Sederhananya, jika ingin membeli barang, Anda perlu membayar lebih
mahal dari biasanya. Salah satu contohnya, ketika Anda membeli buku yang semula
seharga Rp50.000,00, kini Anda perlu membayar Rp60.000,00. Itu artinya, uang
Anda mengalami penyusutan nilai karena harga buku tersebut meningkat. Itulah efek
dari adanya inflasi.

Dalam penerapannya, menurut Badan Pusat Statistik, inflasi berarti kenaikan harga
barang dan jasa secara umum yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat atau
turunnya daya jual mata uang suatu negara. Lalu apa yang membuat harga barang
naik? Penyebabnya adalah jumlah permintaan masyarakat terhadap suatu barang tidak
sesuai dengan jumlah barang yang ada. Oleh karenanya, nilai atau harga suatu barang
meningkat. Di Indonesia, hal ini seringkali dialami ketika bulan Ramadan. Permintaan
masyarakat akan bahan pokok meningkat pesat. Sementara, jumlah barang yang
tersedia tidak mencukupi permintaan yang ada. Oleh sebab itu, harga barang naik. Hal
tersebut sesuai dengan hukum ekonomi bahwa ketika permintaan naik, sedangkan
penawaran tetap, harga akan naik. Penyebab inflasi berikutnya adalah adanya
kenaikan biaya produksi. Ketika biaya produksi suatu barang naik, harga penawaran
barang akan turut naik. Hal tersebut berdampak naiknya harga dan menyebabkan
inflasi.

Namun demikian, perlu Anda ketahui bahwa inflasi tidak selalu berdampak buruk
bagi perekonomian. Jika inflasi dapat dikendalikan, justru akan dapat mengendalikan
kegiatan dalam perekonomian. Adapun, berikut ini adalah dampak dari inflasi yang
ditimbulkan terhadap perekonomian masyarakat.
1. Dampak Inflasi terhadap Pendapatan

Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat


menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi, seperti inflasi lunak, inflasi
dapat mendorong perkembangan ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha
memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru
sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang.

Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan tetap, inflasi akan menyebabkan


mereka rugi karena penghasilan yang tetap itu membuat mereka mendapatkan barang
dan jasa lebih sedikit dari biasanya. Jika melihat perspektif masyarakat Indonesia,
inflasi seringkali merugikan bagi masyarakat tingkat bawah. Oleh karena itulah,
seringkali muncul reaksi hingga kecaman terhadap pemerintah yang membuat
kebijakan kurang tepat, sehingga inflasi terus naik.
Koinworks x Cermati

Inflasi sekecil apa pun seringkali menimbulkan permasalahan. Oleh sebab itu, peranan
pemerintah untuk mengintervensi kebijakan baik menyediakan kebutuhan barang
masyarakat maupun memeratakan hingga ke pelosok negeri masih perlu ditingkatkan.
Namun, kita sebagai bagian dari masyarakat juga perlu mengawasi serta
mengevaluasi. Hal itu karena Indonesia memegang pancasila sebagai landasan negara.
Dalam hal ini menyangkut sila kedua, yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradap.”
2. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor
Ketika terjadi inflasi, daya saing barang ekspor berkurang. Hal itu terjadi karena harga
barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan kedua belah pihak, baik
pihak eksportir maupun pihak negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing
barang ekspor berkurang. Akibatnya, jumlah penjualan berkurang. Devisa yang
diperoleh juga semakin sedikit.
3. Dampak Terhadap Minat Orang untuk Menabung
Saat inflasi, pendapatan riil para nasabah berkurang karena jumlah bunga yang
diterima pada kenyataannya berkurang. Namun, biasanya untuk menghadapi inflasi,
bank akan meningkatkan suku bunga kepada nasabah untuk menarik nasabah untuk
menabung sehingga peredaran uang semakin sedikit. Oleh karena itu, umumnya pada
saat inflasi, semakin banyak nasabah yang membuka tabungan.
4. Dampak Terhadap Kalkulasi Harga Pokok

Inflasi dapat menyebabkan penetapkan harga pokok menjadi terlalu kecil atau bahkan
terlalu besar. Karena persentase dari inflasi tidak teratur, kita tidak dapat memastikan
berapa persen inflasi untuk masa tertentu. Akibatnya, penetapan harga pokok dan
harga jual sering tidak tepat. Keadaan inflasi ini dapat mengacaukan perekonomian,
terutama untuk produsen.

Hadapi Inflasi Dengan Menambah Pendapatan

Terjadinya inflasi seringkali berdampak buruk pada keuangan masyarakat. Daya beli
uang menjadi lebih rendah sehingga semakin banyak uang yang dibutuhkan uang
untuk membeli sesuatu. Oleh karena itu, untuk menghadapi dampak inflasi yang
buruk ini, Anda harus mencari pendapatan tambahan. Ada banyak peluang yang bisa
Anda manfaatkan untuk mendapatkan tambahan uang, yang perlu Anda lakukan
adalah mencari dan menekuni peluang tersebut. Dengan memiliki pendapatan
tambahan, dampak buruk dari inflasi ini dapat Anda hadapi dengan baik.
3. C. Jelaskan faktor penyebab inflasi! Lengkapi dengan kurvanya!

4. Bagaimana cara mengatasi inflasi

Anda mungkin juga menyukai