Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI 1

Diskusikan dengan teman-teman tentang persyaratan yang harus dipenuhi oleh


bank untuk meningkatkan status usaha bank di Indonesia. Untuk saat ini, apakah
persyaratan tersebut masih relevan atau tidak?

Bank sebagai badan usaha yang menyimpan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan serta menyalurkan kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat juga. Selain itu bank juga memiliki sebuah visi dan misi
yaitu sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang.
Mengingat besarnya pengaruh kegiatan operasional bank terhadap masyarakat luas
dan perekonomian nasional, Pemerintah melakukan penelitian mendalam terhadap
setiap permohonan izin pendirian usaha bank. Izin diberikan oleh Menteri
Keuangan setelah pertimbangan Bank Indonesia. Pemberiannya dilakukan dalam
dua tahap. Pada tahap pertama diberikan suatu izin prinsip untuk melakukan
persiapan pendirian bank dalam kurun waktu 1 tahun. Setelah persiapan pendirian
selesai, maka pada tahap kedua diberikan izin usaha untuk melakukan kegiatan
operasional atau usaha bank.
Sejalan dengan ketentuan dalam surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tersebut,
pada dasarnya semua bank pembangunan daerah, bank umum swasta nasional, dan
bank umum koperasi yang memenuhi persyaratan dapat ditunjuk menjadi bank
devisa. Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu bank untuk dapat
ditunjuk sebagai bank devisa antara lain adalah....
1. Bank yang bersangkutan selama 24 bulan terakhir, minimal dalam 20 bulan
tergolong sehat dan selebihnya sekurang-kurangnya tergolong cukup sehat.
Penentuan tingkat kesehatan tersebut didasarkan pada kriteria penilaian tingkat
kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Jumlah modal bank yang bersangkutan menurut perhitungan kebutuhan modal
yang cukup (capita adequacy) selama 24 bulan terakhir, minimal dalam 20 bulan
tergolong sehat, dan selebihnya sekurang-kurangnya cukup sehat. Cara
perhitungan modal bank tersebut didasarkan pada surat edaran Bank Indonesia.
3. Selama 6 bulan terakhir secara berturut-turut:
a. Volume usaha bank sekurang-kurangnya mencapai jumlah sebesar Rp 100
miliar. Pengertian volume usaha itu adalah total assets bank yang tercermin pada
neraca, setelah rekening-rekening antarkantor sisi debet dan antarkantor sisi kredit
dikompensasikan. Jumlah volume usaha setelah dikurangi komponen-komponen
termaksud minimal harus mencapai jumlah Rp 100 miliar. Dalam hal ini, pospos
rekening administratif tidak termasuk dalam total assets dimaksud.
b. Jumlah dana pihak ketiga bank sekurang-kurangnya sebesar Rp 80 miliar. Dana
pihak ketiga tersebut adalah berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
dan tabungan milik pihak ketiga bukan bank, yang berhasil dihimpun oleh bank
yang bersangkutan.
c. Pinjaman yang diberikan sekurang-kurangnya sebesar Rp75 miliar. Pinjaman
yang diberikan adalah saldo debet dari pemberian kredit kepada nasabah bank.
Menurut saya, sebuah usaha bank yang menjalankan syarat yang sudah ditentukan
oleh BI ataupun pemerintah itu seharusnya di laksanakan. Karena itu mampu
menjadi ukuran untuk menilai kesehatan yang sudah ditentukan oleh BI. Maka
bank umum harus membuat laporan secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya,
sebab kinerja merupakan cerminan perusahaan dalam mengelolanya. Informasi
kinerja bank diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi
yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi ini berguna untuk
memprediksi kapasitas bank dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang
ada. Selain itu, informasi ini berguna dalam perumusan tentang efektivitas bank
kinerja bank tergambar dalam laporan laba rugi.
Referensi:
Suryanto, Uang dan Perbankan, Universitas Terbuka
Yang Ahmad Rizal & Suryati Rizal, Operasional Bank, Universitas Terbuka
DISKUSI 3
Berikan Penjelasan tentang hal-hal dapat berpengaruh terhadap inflasi dan
delasi di Indonesia. Berikan contoh kongkritnya!

Inflasi merupakan peristiwa ekonomi yang terdapat kenaikan dalam pembelian


secara keseluruhan dengan jumlah rumah tangga yang tidak berubah. Inflasi
disebabkan oleh beberapa factor yaitu konsumsi masyarakat yang meningkat atau
ketidak lancaran distribusi barang. Inflasi dianggap terjadi jika kenaikan harga
terus menerus dan saling mempengaruhi. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut
meluas kepada (mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-
barang lain. Kenaikan harga-harga disebabkan oleh faktor-faktor musiman
(misalnya menjelang peringatan hari-hari besar), atau yang terjadi sekali saja (dan
tidak mempunyai pengaruh lanjutan) tidak disebut inflasi.
Ada beberapa penelitian yang telah meneliti mengenai penyebab terjadinya inflasi
di Indonesia. yang meneliti di Indonesia selama periode tahun penelitian tahun
1951-1972, melihat bahwa inflasi yang terjadi ketika pemerintah Indonesia
melakukan ekspansi pembiayaan kegiatan militer untuk menanggulangi
pemberontakan di Sumatera 1957-1958 yang diperparah oleh musim kekeringan
yang mengakibatkan paceklik, sehingga harga bahan pangan melonjak naik.
Ditengah laju kenaikan harga-harga yang cepat, pemerintah meningkatkan total
pengeluarannya meskipun anggaran penerimaan mengalami kemerosotan, defisit
anggaran ini dibayai dengan mencetak uang. Ekspansi penawaran uang semakin
menekan tingkat harga umum untuk naik sehingga perekonomian Indonesia
mencapai tingkat hiperinflasi pada tahun 1960-an. Mereka berpendapat ketika
tingkat harga naik maka pendapatan dari pajak akan menurut relatif terhadap
belanja pemerintah. Meskipun pemerintah menargetkan belanja pemerintah harus
diimbangi dengan pendapatan dari sektor pajak, kenaikan harga tetap akan
mengakibatkan defisit anggaran. Apabila defisit anggaran ini ditutup dengan
pencetakan uang, ekspansi jumlah uang beredar akan menimbulkan tekanan inflasi
kembali.

Pengaruh inflasi secara lebih terperinci antara lain adalah:


1. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan.
Contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan, misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan
adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan
dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
2. Menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin
menurun
3. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan,
karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang
meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
4. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh
lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila terjadi naiknya biaya produksi
hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk
meneruskan produksinya

Deflasi adalah suatu periode di mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai
uang bertambah (Menurut Wikipedia). Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi,
jika inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat,
maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar.
Deflasi dapat terjadi karena beberapa sebab berikut ini, antara lain:
1. Menurunnya jumlah uang yang beredar di masyarakat, sedikitnya jumlah uang
yang beredar di masyarakat menjadi penyebab pertama.
2. Naiknya jumlah barang di pasar produsen yang terus melakukan produksi tidak
mempunyai orientasi atau perhitungan yang tepat, mereka menganggap jika jumlah
permintaan masyarakat meningkat maka barang yang diminta banyak.
3. Permintaan barang menurun seperti yang kita tahu, jika konsumen mempunyai
sifat alami yang mudah bosan, jadi ketika sudah bosan dan tidak tertarik, maka
permintaan barang akan menurun, selain itu konsumen lebih memilih uangnya di
Bank dalam jangka panjang atau untuk menyiapkan masa depan. Secara otomatis
permintaan barang akan mengalami penurunan yang besar

Pengaruh deflasi antara lain :


1. Penurunan persediaan uang
2. Memperlambat aktivitas ekonomi
3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang
akhirnya mengalami PHK karena pemilik bisnis tidak sanggup membayar gaji
karyawannya
4. Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai
bursa.
5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen.
6. Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar
dihargai dan jaminan keamanan sosial politik
7. Deflasi akan membuat jatuh nilai property
Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,16% (month on month/mom) dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,46 pada Juni 2021. Angka ini turun
dari Mei 2021 yang mencatatkan inflasi sebesar 0,32%.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga dari beberapa kelompok
pengeluaran. Makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi tertinggi
sebesar 0,71%. Kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami deflasi adalah
transportasi sebesar 0,35%, pakaian dan alas kaki 0,12%, serta kelompok
informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi adalah perawatan
pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,35%, restoran sebesar 0,24%, kelompok
rekreasi, olahraga, dan budaya 0,23%, serta perlengkapan rumah tangga 0,17%.
Kemudian perumahan sebesar 0,07%, serta kesehatan dan pendidikan masing-
masing 0,03%.
Deflasi tertinggi tercatat berada di Kupang sebesar 0,89% dan terendah di
Palembang sebesar 0,01%. Sementara inflasi tertinggi di Singkawang sebesar
1,36% dan terendah di Pekanbaru dan Tanjung Selor dengan masing-masing
0,01%. 
Sebagai informasi, secara tahunan Indonesia mencetak inflasi sebesar 1,33% dan
tahun kalender sebesar 0,74%.

REFERENSI
Suryanto. Uang dan Perbankan. Universitas Terbuka. 2022
Bida Sari. Makro Ekonomi. 2019
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/01/indonesia-alami-deflasi-
016-per-juni-2021

Anda mungkin juga menyukai