Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salman Farizal

Nim. : 190105173
Kelas. : V/F
UAS ekonomi moneter

1. Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus
dalam jangka waktu tertentu. Inflasi dikatakan menjadi sebuah kerugian ketika rasio inflasi terus
naik hingga menembus angka 2 persen, maka saat itulah kondisi menjadi lebih serius. Hiperinflasi
atau inflasi yang terlalu tinggi bisa menghabiskan semua tabungan masyarakat dan berdampak
pada ketidak stabilan yang signifikan. Kerugian tersebut Seperti Jatuhnya gaji yang sebenarnya
Tingginya rasio inflasi dapat menyebabkan jatuhnya upah riil. Saat nilai inflasi lebih tinggi dari
upah nominal, maka upah riil akan jatuh.
2. Instrumen Kebijakan Moneter Secara umum, instrumen yang biasa digunakan oleh bank sentral
dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter adalah sebagai berikut :
a. perasi Pasar Terbuka
Operasi Pasar Terbuka adalah kegiatan bank sentral dalam melakukan jual beli surat-surat
berharga jangka pendek. Jika Bank Sentral menginginkan adanya penambahan jumlah uang
beredar di masyarakat, maka Bank Sentral akan membeli surat-surat berharga dari bank-bank
umum berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan dari Pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN)
dan Surat Utang Negara/SUN).
b. Giro Wajib Minimum (GWM)
Giro wajib minimum (GWM) adalah ketentuan bank sentral yang mewajibkan bank-bank untuk
memelihara sejumlah alat-alat likuid (reserve) sebesar persentase tertentu dari kewajiban
lancarnya.
Semakin kecil persentase tersebut, semakin besar kemampuan bank memanfaatkan likuiditasnya
(reserve-nya) untuk memberikan pinjaman dalam jumlah yang lebih besar.
c. Fasilitas Diskonto
Fasilitas diskonto adalah kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada suatu bank dalam rangka
mengatasi kesulitan likuiditas yang disebabkan oleh ketidaksesuaian (mismatch) pengelolaan dana
yang bersifat sementara (discountwindow).
Bank Sentral ingin menambah jumlah uang beredar yang ada di masyarakat, maka Bank Sentral
menurunkan tingkat diskonto dan suku bunga pinjaman yang diberikan kepada bank-bank umum,
sehingga biaya atau bunga yang harus dibayar oleh bank-bank umum menjadi lebih murah.
d. Himbauan Moral
Bank Sentral dapat melakukan himbauan moral terhadap perbankan. Biasanya himbauan moral
merupakan pernyataan bank sentral (misalnya oleh Gubernur Bank Indonesia) yang bersifat
mengarahkan atau memberi informasi yang lebih bersifat makro.
Informasi tersebut untuk dijadikan masukan bagi bank-bank umum dalam pengelolaan aset dan
kewajibannya. Instrumen ini digunakan untuk mendukung efektifitas kebijakan moneter lainnya
yang dilakukan bank sentral.

Penerapan instrumen bauran kebijakan moneter, makroprudensial, nilai tukar, aliran modal dan
penguatan kelembagaan untuk mengoptimalkan peran kordinasi dan komunikasi kebijakan.
3. Bank Indonesia memperkuat sinergi kebijakan dan mendukung berbagai kebijakan lanjutan untuk
membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional, melalui pembukaan sektor-sektor ekonomi
produktif dan aman Covid-19, akselerasi stimulus fiskal, penyaluran kredit perbankan dari sisi
permintaan dan penawaran, melanjutkan stimulus moneter dan makroprudensial, serta
mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan. Di samping kebijakan tersebut, Bank
Indonesia menempuh pula langkah-langkah sebagai berikut:
a) Melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental dan
mekanisme pasar.
b) Memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung stance kebijakan moneter
akomodatif.
c) Memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong peningkatan
kredit/pembiayaan kepada sektor-sektor prioritas dalam rangka pemulihan ekonomi
nasional di tengah terjaganya ketahanan sistem keuangan.
d) Mendorong penurunan suku bunga kredit melalui pengawasan dan komunikasi publik atas
transparansi suku bunga perbankan dengan koordinasi bersama OJK.
e) Memperkuat pendalaman pasar uang melalui perluasan underlying DNDF guna
meningkatkan likuiditas dan penguatan JISDOR sebagai acuan dalam mekanisme
penentuan nilai tukar di pasar valas.
f) Memperkuat koordinasi pengawasan perbankan secara terpadu antara Bank Indonesia,
OJK dan LPS dalam rangka mendukung stabilitas sistem keuangan.
g) Mempercepat transformasi digital dan sinergi untuk memperkuat momentum pemulihan
ekonomi melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran dan percepatan
implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/Tinjauan-Kebijakan-Moneter-Desember-
2020.aspx
4. teori Harrod Domar menjelaskan bahwa kegiatan melakukan investasi dianggap menjadi salah
satu faktor penting terhadap 2 peran untuk membawa pengaruh terhadap perekonomian. Yang
pertama yaitu investasi memiliki hubungan yang positif terhadap pendapatan negara. Kenapa
demikian karenanya, semakin mudah proses investasi, maka akan semakin banyak pula kegiatan
investasi dan semakin tinggi juga pendapatan yang bisa dihasilkan suatu negara.
Kedua investasi bisa memperbesar kapasitas produksi ekonomi dengan cara meningkatkan stok
modal. Pembentukan modal tersebut bisa dianggap sebagai suatu pengeluaran yang dapat
menambah permintaan kebutuhan seluruh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai