Anda di halaman 1dari 15

A.

Pengertian financial market

Pasar keuangan (financial market) adalah pasar dimana berbagai jenis


instrumen keuangan diperdagangkan, termasuk saham, obligasi, instrumen
pasar uang, komoditas, mata uang, dan lain-lain

Pasar keuangan atau financial market menyediakan suatu mekanisme


penciptaan dan pertukaran aktiva keuangan. Walaupun aktiva keuangan dapat
dibeli dan dijual secara pribadi, namun pada kebanyakan pasar keuangan
yang telah maju terdapat peluang untuk memperdagangkan aktiva keuangan
pada beberapa struktur institusional.

Pasar keuangan memiliki tiga fungsi ekonomi utama.


Pertama, pasar menentukan harga aktiva yang diperdagangkan melalui
interaksi antara penjual dan pembeli. Hal ini disebut proses penemuan harga
(price discovery process). Kedua, pasar keuangan menyediakan suatu
mekanisme bagi investor untuk menjual aktiva kewajibannya.

B. Bentuk - bentuk financial market


Pasar uang (money market) Pasar uang adalah pasar yang mana barang
dagangnya adalah berupa uang

Pasar modal (capital market) Pasar modal merupakan jenis pasar yang
memperjualbelikan modal jangka Panjang, tempat bagi berbagai pihak
(khususnya perusahaan) untuk menjual saham (stock) dan obligasi (bond).
Hasil dari penjualan tersebut nantinya akan digunakan sebagai tambahan
dana atau untuk memperkuat modal perusahaan

Pasar valuta asing (foreign exchange market) Pasar valuta asing adalah
pasar yang melakukan kegiatan transaksi valuta asing atau mata uang asing,
baik berupa transaksi spot transaction, forward transaction, maupun swap
transaction.

Pasar hipotek (mortgage market) Pasar hipotek adalah pasar yang melayani
pinjaman untuk lahan real estate atau perumahan, komersial, industri serta
pertanian.

Pasar kredit konsumen (consumer credit market) Pasar ini merupakan


pasar yang melayani pembiayaan pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas
suatu produk baik yang berupa barang maupun jasa, seperti pembelian mobil,
motor, pendidikan atau bahkan liburan.
Pasar komoditas (future market) Pasar komoditas merupakan pasar yang
kegiatannya adalah memperjualbelikan barang- barang komoditas tertentu,
seperti barang- barang pertanian.

C. Kebijakan pasar uang


Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam
rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan
dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat.
Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan
uang suatu negara. Karena persediaan uang negara mempengaruhi berbagai
aktivitas ekonomi, seperti inflasi, suku bunga bank, dan sebagainya.

Tujuan Kebijakan Moneter

Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan


Moneter Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni menjaga
kestabilan nilai rupiah. Demi mewujudkan hal tersebut, banyak aspek yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter Bank
Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan kebijakan moneter adalah berikut ini.

1. Menjamin Stabilitas Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus berjalan dengan terkontrol dan
berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan melalui keseimbangan arus
barang/jasa dengan peredaran uang. Oleh karena itu, tujuan kebijakan
moneter adalah menjaga stabilitas ekonomi melalui pengaturan dan
penetapan terkait peredaran uang di masyarakat.

2. Mengendalikan Inflasi
Agar inflasi dapat ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan bertujuan
mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di
bank. Sehingga, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah mengendalikan inflasi.

3. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan


Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia berikutnya yaitu meningkatkan lapangan
pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi meningkat.
Dengan naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber daya manusia dalam
pengelolaannya. Sehingga hal ini mampu menyerap tenaga kerja dengan
ketersediaan lapangan pekerjaan.

4. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar


Tujuan kebijakan moneter diharapkan mampu melindungi stabilitas harga pasar.
Ketika harga stabil maka menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat
harga sekarang dan di masa mendatang. Sehingga tingkat daya beli antar periode
tetap sama. Kestabilan harga ini bisa diatur melalui keseimbangan peredaran uang,
permintaan barang, dan produksi barang.
5. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dalam
negeri saja, namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah
menjaga keseimbangan neraca pembayaran Internasional. Hal ini dapat diwujudkan
melalui kestabilan jumlah barang ekspor dan impor sama besarnya. Oleh sebab itu,
tak heran pemerintah sering melakukan devaluasi dalam hal ini.

6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi


Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan berbagai
kesuksesan tiap komponen. Misalnya seperti, tersedia lapangan pekerjaan, kontrol
tingkat inflasi, aktivitas produksi dan permintaan barang, dan lainnya.

Jenis Jenis Kebijakan Moneter

Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia


menggunakan dua jenis kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai berikut.

1. Kebijakan Moneter Ekspansif


Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan
peredaran uang dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan
moneter ekspansif. Dalam hal ini, tujuan utamanya meningkatkan
peredaran uang di masyarakat sehingga roda perekonomian meningkat.
Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian sekuritas
pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga, menurunkan
persyaratan cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya merangsang
kegiatan bisnis atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat
pengangguran.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif


Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif dimana
kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di masyarakat
saat terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah,
peningkatan suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk
bank.

Instrumen Kebijakan Moneter

Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap


kontrol peredaran uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel
makroekonomi yaitu tingkat pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih
ada instrumen kebijakan moneter lainnya, diantaranya sebagai berikut.

1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)


Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang
mengukur melalui tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank
umum meminjamkan dana kepada bank Indonesia selaku bank sentral
membuat peredaran jumlah uang teratur.
Ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan
suku bunga pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika
peredaran uang harus dikurangi.

2. Operasi Pasar Terbuka


Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian
surat-surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan
moneter adalah operasi terbuka.
Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah
menjual surat berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus ditingkatkan,
maka pemerintah membeli surat berharga.

3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib


Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat
Bank Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang
diedarkan di masyarakat melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas uang
bank harus ditambah, uang yang beredar di masyarakat ditarik dengan
peningkatan suku bunga tabungan.

4. Penetapan Suku Bunga Acuan


Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki
wewenang dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Besaran
suku bunga yang ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank
umum di seluruh Indonesia dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu,
instrumen kebijakan moneter adalah penetapan suku bunga acuan.

5. Imbauan Moral
Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini,
Bank Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk
menjalankan kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia


Dalam praktiknya, banyak sekali aturan yang terselenggara akibat dari kebijakan
moneter di Indonesia. Di bawah ini merupakan contoh kebijakan moneter di
Indonesia.

1. Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia

Pertama, contoh kebijakan moneter adalah Bank Indonesia mengadakan


kredit langsung. Pemberian kredit langsung kepada berbagai sektor atau
proyek yang memerlukan dana secara mendesak. Hal ini dapat meningkatkan
jumlah uang yang beredar karena harus membiayai kegiatan dengan segera.

2. Penyediaan Fasilitas Overdraft

Saat Bank Indonesia membantu bank umum yang mengalami kesulitan


likuiditas jangka pendek, maka hal ini termasuk contoh kebijakan moneter di
Indonesia melalui fasilitas overdraft. Bantuan yang diberikan berupa pinjaman
jangka pendek dengan suku bunga tinggi. Hal ini diharapkan mampu
mengontrol peredaran uang agar tetap stabil.

3. Penerbitan Surat Utang Negara

Selanjutnya, contoh kebijakan moneter adalah menerbitkan surat utang


negara. Dalam hal ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari
masyarakat agar uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan.

4. Program Intervensi Rupiah

Program intervensi rupiah merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia


yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara proses pinjam meminjam
dana secara langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. Hal ini
dilakukan sebagai upaya mendukung instrumen kegiatan operasi pasar
terbuka.

D. Inflasi dan investasi

“Inflasi merupakan suatu kejadian yang menggambarkan situasi dan kondisi


dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata uang mengalami
pelemahan, dan jika ini terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan
pada memburuknya kondisi ekonomi secara menyeluruh.” Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah gejala yang
cenderung meningkatnya harga barang dan jasa secara umum dan
berlangsung secara terus menerus.

jenis inflasi terdiri dari 4 jenis, yaitu:


1. “Inflasi ringan Inflasi ini disebebut ringan karena skala inflasinya sangat
kecil dengan skala inflasi 100% per tahun.”
2. Inflasi moderat Inflasi ini dianggap dapat mengganggu dan bahkan
mengancam pertumbuhan ekonomi dengan skala inflasi 10-30% per tahun.
3. Inflasi berat Inflasi berat adalah yang di mana sektor-sektor ekonomi mulai
mengalami kelumpuhan kecuali yang dikuasai negara dengan skala inflasi
30-100% per tahun.
4. Inflasi sangat berat Inflasi ini terjadi pada jaman perang dunia kedua, uang
dicetak berlebihan karena kebutuhan perang dengan skala inflasi >100%
per tahun.”

Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset
berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan
harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan
setelah kurun waktu tertentu. Karena harapan mendapatkan keuntungan di
kemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai penanaman modal.
Istilah investasi sendiri berasal dari kata Bahasa Italia, investire yang
berarti memakai atau menggunakan. Umumnya, dana atau aset yang
ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan oleh badan atau
pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut
nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai
dengan ketentuan antara kedua pihak.

Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang


tidak akan dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan
sebagai harta yang setelah melewati masa tertentu dapat mengalami
perubahan nilai. Investasi tidak selalu berujung menghasilkan keuntungan.
Terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi. Maka dari itu, penting
sekali memahami jenis-jenis investasi dan risikonya.

Bentuk Investasi

Setelah mengetahui jenis-jenis investasi, deretan jenis investasi tersebut


juga dikelompokan ke dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu:

Investasi Aktiva Riil: Investasi ini dilakukan oleh seseorang baik dalam
bentuk yang terlihat maupun yang tidak terlihat, seperti investasi tanah,
investasi logam, investasi properti, dll.

Investasi Aktiva Finansial: Investasi aktiva finansial dilakukan oleh investor


sebagai bentuk sekuritas. Contohnya investasi deposito dan saham.

Tujuan Investasi

Berikut beberapa tujuan penting dari investasi:

 Untuk mendapatkan penghasilan tetap


 Untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak dan stabil di masa
yang akan datang.
 Berguna untuk mengembangkan usaha
 Mendapatkan jaminan dalam bisnis
 Membentuk dan mengontrol dana untuk suatu kepentingan khusus,
contohnya seperti kepentingan sosial, kepentingan ekspansi, dll.
 Mengurangi tekanan inflasi
 Investasi dapat dipergunakan untuk menjaga hubungan antar
perusahaan
 Berpartisipasi dalam pembangunan negara.

E. Tujuan peramalan pergerakan nilai tukar valuta asing


tujuan peramalan pergerakan nilai tukar valuta asing:
1. Untuk mengetahui apakah fluktuasi/pergerakan nilai tukar valuta
asing dapat diramalkan atau diprediksi.
2. Untuk mengetahui apakah analisis fundamental dan analisis teknikal
dapat digunakan untuk meramalkan fluktuasi/pergerakan nilai tukar.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi nilai
tukar valuta asing baik faktor-faktor yang bersifat teknikal maupun
fundamental.
Pergerakan nilai tukar menjadi bermanfaat bagi pihak manajer keuangan
jika
dilihat dari 2 (dua) segi, yaitu:
1. Jangka pendek.
Berpengaruh pada keputusan jual beli barang, dan segala
sesuatu yang menyangkut dengan pinjaman jangka pendek.
2. Jangka panjang
Menyangkut dengan keputusan investasi, dan perkiraan
perolehan keuntungan yang akan diterima dikemudian hari
termasuk periode akan diterimanya break event point (BEP).
Contohnya pembangunan pabrik baru dengan peralatan dan
berbagai komponen pabrik berasal dari impor.

kurs valas suatu negara bertambah kuat jika:


a. Ekspor lebih besar daripada impor
b. Neraca pembayaran surplus
c. Neraca pertumbuhan surplus
d. Pertumbuhan ekonomi meningkat
e. Tingkat inflasi yang rendah dan lain-lain.

F. Model penentuan nilai tukar


Model penentuan nilai tukar menurut The Fei Ming, terdiri dari:
1. Traditional Theories
a. Teori Purchasing Power Parity
Teori ini menyatakan bahwa harga barang di suatu negara harus sama
dengan harga barang serupa di negara lain sesuai dengan
tingkat nilai tukar yang berlaku antar kedua negara tersebut.
Terdapat dua versi dalam Teori Purchasing Power Parity:
1. Versi Absolut
Nilai tukar sama dengan perbandingan antara tingkat
harga umum yang berlaku di dua negara, yang
merupakan rata-rata tertimbang
2. Versi Relatif
Persentase perubahan nilai tukar pada waktu yang
ditentukan sebagai periode dasar harus sama dengan
perbedaan antara
persentase perubahan harga (tingkat inflasi) domestik
dengan
persentase perubahan harga (tingkat inflasi) di luar
negeri pada
periode tersebut.
b. Teori Elastisitas
Nilai tukar adalah harga dari valuta asing untuk mempertahankan
neraca pembayaran internasional suatu negara agar tetap berada
pada
tingkat ekuilibrium.
2. Modern Monetary Theories on Short Term Exchange Rate Volatility
Teori ini memperhatikan adanya peran pasar modal dalam jangka
pendek dan peran bursa komoditi dalam jangka panjang terhadap
fluktuasi nilai tukar.
3. Synthesis of Traditional and Modern Monetary Views
Dinamika perubahan yang terjadi di pasar keuangan (pasar modal
dan pasar uang) lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan di
pasar barang/komoditi

Dalam pasar valuta asing, dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok


valuta asing yaitu:
1. Hard Currency
merupakan mata uang yang memiliki nilai relatif stabil, sehingga
tidak sering mengalami depresiasi maupun apresiasi jika
dibandingkan dengan mata uang lain. Mata uang ini yang sering
digunakan sebagai alat pembayaran dan satuan hitung dalam
transaksi internasional. Mata uang yang termasuk di dalamnya adalah
US$ (US Dolar), JPY (Yen Jepang), € (Euro), dan Poundsterling
(GBP).
2. Soft Currency, merupakan mata uang lemah yang jarang
digunakan sebagai alat pembayaran internasional karena relatif
kurang stabil serta sering terdepresiasi. Umumnya terdiri dari mata
uang negara berkembang yang sangat sensitif terhadap kondisi
politik, kebijakan pemerintah, dan faktor sosial ekonomi.

G. Kebijakan pasar modal


dalam rangka mendukung pengembangan industri pasar modal agar lebih
tangguh dan resilien. Dalam menghadapi tantangan pertumbuhan dan
perkembangan pasar modal Indonesia, beberapa kebijakan tersebut di
antaranya :

1. Pengembangan Electronic Indonesia Public Offering (e-IPO)


e-IPO adalah sarana yang dapat membantu proses penawaran umum
di pasar perdana agar dapat lebih efisien, efektif dan transparan
melalui pendekatan sistem. Melalui sistem ini diharapkan dapat
meningkatkan kemudahan akses investor untuk berpartisipasi dalam
pasar perdana baik mulai dari tahap pembentukan harga sampai
penawaran umum, serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap
proses penawaran umum dan harga IPO yang telah ditetapkan.
2. Program Sistem Penyampaian Dokumen Pencatatan Secara
Elektronik (E-Registration) Tahap II
Program ini bertujuan untuk menyediakan sistem yang dapat
digunakan oleh calon emiten dan underwriter dalam melakukan
penyampaian pernyataan pendaftaran ke OJK dan permohonan
pencatatan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) satu pintu dan
terintegrasi dalam sistem informasi perizinan dan registrasi terintegrasi
(SPRINT) OJK sehingga prosesnya dapat dilakukan secara lebih
efisien dan cepat.
3. Pengembangan Electronic Trading Platform (ETP)
Program ini sebagai bagian dari penataan pasar surat utang Indonesia
agar lebih transparan dan memberikan kenyamanan bagi investor
dalam melakukan transaksi surat utang dan sukuk
melalui platform perdagangan ETP yang terorganisasi. Sisi lain ETP
juga mengefisiensikan aspek pengawasan karena transaksi akan
dilakukan secara termonitor.
4. Pelaporan Extensible Business Reporting Language (XBRL)
XBRL adalah salah satu standar pelaporan yang banyak digunakan di
berbagai regulator keuangan di dunia. Dengan menggunakan standar
ini, kebutuhan akan pelaporan yang terstuktur dan kebutuhan
pengolahan maupun akses data yang lengkap dapat terpenuhi.
5. Decision Support System (DSS) 2020
Ketersediaan informasi dengan kualitas dan kuantitas yang baik,
khususnya di bidang pasar modal, dapat membantu dalam optimasi
kinerja pengelolaan pasar modal secara efektif dan efisien. DSS
dengan platform big data, disiapkan sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi regulator meliputi standard
setting, supervison, process authorization dan enforcement.
6. Pengembangan Papan Pemantauan Khusus
Program ini bertujuan untuk mengakomodasi perdagangan dari
saham-saham yang diindikasikan mengalami penurunan performa
(terancam delisting), sampai saham tersebut dapat diperdagangkan
normal di papan pengembangan atau ditindaklanjuti
dengan delisting. Sehingga akan memberikan awareness kepada
investor akan kualitas dari saham tersebut.
7. IDXNET-Sistem Pelaporan Emiten (SPE) Enhancement Integrasi
Dengan Sistem KSEI
Program ini akan mengintegrasikan sarana pelaporan elektronik
emiten dan perusahaan publik (IDXNet-SPE) dengan fasilitas acuan
kepemilikan sekuritas (AKSes) dan platform e-Proxy/e-Voting (e-
RUPS) yang dimiliki oleh KSEI.

AKSes KSEI merupakan sarana elektronik yang digunakan oleh


investor untuk meninjau kepemilikan sekuritasnya, sedangkan e-RUPS
merupakan sarana yang digunakan oleh emiten untuk melaporkan
kegiatan rapat umum pemegang saham (RUPS) dan juga digunakan
oleh investor untuk menyampaikan hak suara (voting) dalam
pelaksanaan RUPS secara elektronik.

Integrasi IDXNet-SPE dengan sistem KSEI ini diharapkan dapat


meningkatkan efektivitas penyebaran informasi secara langsung
kepada investor, meningkatkan kemudahaan bagi Investor untuk
mengakses dan menerima informasi penting terkait keterbukaan
informasi yang dipublikasikan oleh emiten yang menjadi portofolio
investasi Investor, mengintegrasikan informasi aktivitas RUPS, dan
untuk meningkatkan kemudahan emiten dalam menyampaikan mata
acara RUPS melalui satu pintu pada IDXNet-SPE.

8. Perubahan Maximum Price Movement Produk ETF

Program ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan ETF


serta memberikan pengaturan yang jelas kepada dealer partisipan
untuk mendukung kegiatan redemption/creation ETF serta market
making ETF di pasar sekunder dengan adanya penyesuaian besaran
parameter price movement pada perdagangan sekunder ETF di Bursa.
9. Pengembangan Aplikasi Link Analysist

Aplikasi Link Analysist adalah alat bantu analisis data dalam rangka
menampilkan visualisasi data relasi atau hubungan antar pelaku pasar
sehingga dapat melacak aktivitas transaksi dari penjual ke pembeli
untuk seluruh jenis transaksi (tidak hanya mutasi efek) yang terindikasi
tidak wajar secara valid, lengkap dan cepat.

10. Pengembangan Sistem Kliring Surat Utang dan Sukuk


Program ini dilatarbelakangi upaya mendorong efiisiensi kegiatan
kliring surat utang dan sukuk melalui pembaharuan teknologi kliring di
sistem KPEI serta membangun interkoneksi secara straight through
processing (STP) proses kliring KPEI dengan setelmen ke Bank
Indonesia dan KSEI.
11. Revitalisasi Pinjam Meminjam Efek (PME)
Program ini dilatarbelakangi atas kondisi rendahnya
partisipasi borrower dan lender sehingga transaksi PME tidak
maksimal dan potensi penggunaan portfolio nasabah kelembagaan
sebagai saham eligible PME. Karena itu, program ini bertujuan untuk
mengoptimalisasi layanan PME KPEI untuk mendukung aktivitas
transaksi bursa yang dilakukan melalui peningkatan aktivitas PME dan
penambahan jenis PME, yaitu PME bilateral.
12. Sentralisasi Data e-KYC (KYC administrator Agent)
Program ini bertujuan untuk menghindari adanya perbedaan data
investor antar pelaku jasa keuangan (PJK) dengan mensentralisasi
data KYC.
13. E-Proxy dan e-Voting Platform
Program ini dilatarbelakangi atas adanya kendala bagi pemegang
saham apabila berinvestasi di lebih dari satu efek untuk menghadiri
RUPS yang dilaksanakan pada waktu yang bersamaan dan adanya
kendala penyediaan lokasi penyelenggaraan RUPS oleh emiten, untuk
menampung jumlah investor yang banyak.
14. Penguatan Proses Survaillance
Program ini dilatarbelakangi atas upaya peningkatan pengawasan
regulator terhadap pelaku pasar modal sebagai perbaikan atas
terjadinya beberapa kasus di pasar modal sertaupaya peningkatan
pemahaman SDM pada unit pengawasan terhadap industri pasar
modal.
"Dengan meningkatkan kinerja dan mengoptimalisasi sumber daya
yang ada, OJK meyakini bahwa di tahun ke-43 reaktivasi Pasar Modal
Indonesia ini, peran dan kontribusi pasar modal modern di era ekonomi
digital akan terus meningkat dan nantinya akan membantu mendorong
program-program ekonomi prioritas pemerintah secara lebih signifikan,
serta mempunyai dampak lebih kongkret dalam mendorong
pertumbuhan sektor riil di Tanah Air," ujar Wimboh.

H. Hubungan pasar modal dengan pasar uang


Pasar uang merupakan sebuah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi
seseorang untuk dapat melakukan transaksi melalui bank maupun lembaga
sekuritas keuangan bukan bank. Pasar uang juga diartikan sebagai tempat
bagi sebuah pihak atau perseorangan untuk dapat meminjam dana dengan
tingkat bunga sebagai imbalan atau keuntungan yang ditawarkan kepada
pemberi dana. Transaksi yang dilakukan di pasar uang sendiri bisa dilakukan
secara sendiri atau juga bisa dilakukan melalui perantara atau broker.
Transaksi peminjaman dana yang dilakukan di pasar uang juga memiliki
jangka waktu yang cenderung pendek, yaitu berkisar dari satu hari hingga satu
tahun maksimal.

Dalam transaksinya, pasar uang memiliki beberapa instrumen di dalamnya


yang secara umum instrumen ini hadir dalam bentuk surat berharga. Berikut
adalah daftar surat berharga yang bisa diperdagangkan melalui pasar uang.

 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).


 Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
 Deposito
 Promissory Notes.
 Treasury Bills.
 Banker’s Acceptance.
 Commercial Paper.
 Call Money.

Pengertian pasar modal secara luas merupakan sebuah tempat bertemunya


investor dan emiten. Investor dalam pasar modal merupakan pihak yang
memiliki dana, sedangkan emiten merupakan pihak yang biasanya berasal
dari badan usaha yang membutuhkan modal. Pasar modal cenderung
menawarkan pendanaan jangka panjang. Untuk itu instrumen yang
diperdagangkan dalam pasar modal biasanya berupa saham, obligasi, serta
reksadana. Di luar itu, pasar modal juga memiliki instrumen lainnya
seperti exchange traded fund (ETF) dan derivatif.

Perbedaan pasar uang dan pasar modal

Setelah mengetahui tentang pengertian pasar uang dan pasar modal, mari
lanjut untuk menemukan perbedaan dari kedua tempat tersebut.

1. Perbedaan pasar uang dan pasar modal terkait jangka waktu dan kelola
Meskipun menawarkan transaksi pembiayaan yang berjangka, pasar uang
dan pasar modal memiliki perbedaan dalam jangka waktu yang ditetapkan.
Pasar uang dapat menjadi tempat bertemunya pemilik dana dan peminjam
dana secara langsung, Pertemuan tersebut biasanya bersamaan dengan
penawaran transaksi dalam jangka pendek. Sedangkan pasar modal
menawarkan investor penanaman modal dalam jangka panjang melalui
instrumen-instrumen yang ditawarkan. Meskipun memiliki perbedaan terkait
jangka waktunya, baik pasar uang dan pasar modal sama-sama dikelola oleh
pihak profesional yang dapat menjamin aktivitas investasi Anda berjalan
dengan lancar

2. Perbedaan pasar uang dan pasar modal berdasarkan otoritas tertinggi

Pasar uang dan pasar modal sama-sama berfungsi dalam ranah ekonomi
namun, keduanya memiliki perbedaan dari sisi otoritas atau pengawas
tertingginya. Pasar uang diatur oleh bank sentral dan di Indonesia yang
memiliki otoritas atas pasar uang adalah Bank Indonesia. Untuk pasar modal,
Kementerian Keuangan Republik Indonesia merupakan otoritas tertinggi yang
mengawasi kegiatan di bursa efek.

3. Perbedaan pasar uang dan pasar modal dari segi risiko

Membicarakan tentang risiko, sebagai sarana dari investasi baik pasar uang
dan pasar modal menawarkan risiko yang beragam. Meskipun begitu,
investasi di pasar uang akan menawarkan profil risiko yang lebih rendah
dibandingkan dengan pasar modal. Risiko yang lebih rendah ini juga
berkaitan dengan penanaman modal yang cukup rendah di pasar uang. Anda
dapat mulai berinvestasi di pasar uang dengan modal modal yang terjangkau.

Sedangkan pasar modal menawarkan profil risiko yang lebih fluktuatif. Salah
satu instrumen pasar modal yang berpotensi memiliki risiko yang relatif tinggi
di antara lainnya adalah saham. Saat Anda membeli saham sebuah badan
usaha di pasar modal, Anda perlu paham bahwa akan ada risiko nilai saham
tersebut turun hingga mencapai titik likuiditas. Risiko tersebut akan membawa
kerugian dengan nilai yang cukup besar. Meskipun memiliki risiko kerugian
yang cukup besar, sebagai alat investasi, pasar modal juga menawarkan
keuntungan yang cukup besar juga.

Keuntungan investasi pasar uang dan pasar modal

Sebagai sebuah alat atau sarana investasi, tentu saja baik pasar uang dan
pasar modal menawarkan keuntungan yang berpotensi meningkatkan
kekuatan finansial Anda sebagai investor. Sebelum memulai, Anda pun harus
memahami tentang keuntungan investasi di pasar uang dan pasar modal agar
dapat menentukan investasi terbaik yang sesuai dengan kepribadian Anda.

1. Keuntungan investasi pasar uang


o Pergerakan nilai stabil

Saat Anda pertama kali memulai berinvestasi baik di pasar uang dan
pasar modal, tentu saja Anda menginginkan pergerakan nilai aset yang
stabil sehingga Anda bisa menerka-nerka terkait kapan Anda akan
mendapatkan keuntungan secara finansial yang baik. Dengan
menawarkan pergerakan nilai aset yang cenderung stabil, investasi di
pasar uang mungkin merupakan sarana investasi yang cocok bagi
Anda sebagai pemula. Diketahui bahwa pasar uang menawarkan
pergerakan sekaligus peningkatan nilai aset yang stabil hingga 5
persen setiap tahunnya.

o Tingkat likuiditas tinggi

Dengan menawarkan skema penanaman modal jangka pendek, pasar


uang juga menawarkan tingkat likuiditas yang tinggi. Dengan kata lain,
Anda bisa dengan mudah mencairkan keuntungan bahkan modal yang
sudah Anda tanamkan kapan saja sesuai dengan kebutuhan Anda.

o Mulai berinvestasi di mana saja

Berbeda dengan pasar modal, Anda bisa mulai berinvestasi di pasar


uang tanpa harus ke luar rumah. Investasi pasar uang ini biasanya
dikelola oleh pihak bank, sehingga Anda hanya perlu menghubungi
pihak bank untuk bertransaksi. Bahkan kini, Anda juga bisa
berinvestasi di pasar uang secara digital dengan akses internet

2. Keuntungan investasi pasar modal


o Dapat digunakan sebagai jaminan

Jika Anda terdaftar memiliki aset investasi yang berasal dari pasar
modal, Anda dapat memanfaatkan kepemilikan tersebut sebagai
jaminan dalam pengajuan utang. Di Indonesia, agunan saham
termasuk dalam praktik yang sah untuk digunakan sebagai agunan
atau jaminan utang.

o Tingkat keuntungan yang relatif tinggi

Dengan berinvestasi di pasar modal, Anda memiliki potensi untuk


mendapatkan keuntungan finansial yang tinggi. Keuntungan finansial
ini tidak hanya bersifat pada kenaikan nilai modal yang Anda miliki
atau capital gain, tapi Anda juga berhak mendapatkan dividen dari
investasi yang Anda miliki.

o Pilihan instrumen yang beragam

Sebagaimana yang telah diinformasikan sebelumnya, pasar modal


menawarkan beragam pilihan instrumen investasi. Banyaknya pilihan
modal ini akan memberi keuntungan dalam memudahkan Anda
menemukan instrumen investasi mana yang cocok dengan kepribadian
Anda.

Anda mungkin juga menyukai