Anda di halaman 1dari 6

Nama : Eko prasetiyo

Nim 20022000270
Prodi : S1 Manajemen Kelas Sore
Nomor I.
Apa itu system moneter per bankkan?
Sistem Moneter di Dunia Internasional dan Indonesia. Di dunia internasional, sistem moneter
internasional atau IMS berperan besar terhadap perdagangan internasional dan investasi. Ini
karena IMS adalah kesepakatan antarnegara secara formal mengenai nilai mata terhadap mata uang
lainnya.

Pada dasarnya, kecanggihan sistem pembayaran suatu negara akan berpengaruh pada ketangguhan
negara pada IMS. Jika nilai rupiah tidak stabil, akan menyebabkan perdagangan Indonesia tidak
bisa berjalan dengan baik.

Diperlukan peran serta pihak yang terlibat terutama oleh BI dan negara. Dalam menjalankan
kebijakan sistem pembayaran, BI perlu menerapkan 4 prinsip, yaitu:

• Keamanan.
• Kesetaraan akses.
• Efisiensi.
• Perlindungan konsumen.

Tanpa 4 prinsip tersebut dan keikutsertaan semua pihak, kebijakan sistem moneter di Indonesia
tidak akan berjalan baik.

Jadi, pengertian sistem moneter adalah sistem yang mengatur kebijakan untuk mencapai
kestabilan nilai mata uang.

Semakin baik sistem moneter yang diterapkan, maka nilai mata uang semakin stabil dan
perdagangan terutama di dunia internasional berjalan dengan baik.

Bagaimana system moneter yang ada di Indonesia?


Sistem moneter Indonesia adalah lembaga-lembaga atau institusi yang dapat menciptakan uang kartal,
uang giral dan kuasi. Kemudian Sistem moneter Indonesia terdiri dari autoritas dan bank pencipta uang
giral yang terdiri dari bank-bank umum, berikut ini adalah penjelasannya:
Autoritas Moneter yaitu Bank Indonesia yang berperan sebagai bank sentral. Autoritas moneter
menjalankan fungsi sebagai lembaga yang mengeluarkan uang kartal atau currency, mengelola cadangan
devisa dan mengawasi jalannya sistem moneter.

Bank Pencipta Uang Giral yang terdiri dari bank-bank umum. Bank umum mempunyai kedudukan atau
peran yang penting dalam sistem moneter. Bank umum dapat dan memiliki izin untuk menerima
simpanan dalam bentuk giro.

Nah ?? Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang Giro???

Giro merupakan simpanan yang dapat ditarik setiap waktu oleh nasabah pemiliknya dengan
menggunakan bilyet giro, cek, atau surat perintah pemindah bukuan lainnya. Simpanan giro
diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai uang dan memenuhi fungsi-fungsi uang. Hal ini menyebabkan
bank umum dapat menciptakan uang giral. Penciptaan uang giral ini pada akhirnya akan mempengaruhi
jumlah uang beredar.

Sistem moneter Indonesia memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

a. Melaksanakan atau menyelenggarakan mekanisme lalu lintas pembayaran yang efektif dan
efesien dengan biaya dan hambatan seminimal mungkin. Hal ini bertujuan agar dapat mendorong
kelancaran dari kegiatan transaksi dalam perekonomian.
b. Menjadi perantara atau penghubung atau intermediary antara penyimpan atau penabung sebagai
pemilik dana dengan penanam modal sebagai pemakai dana. Hal ini bertujuan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Menjaga tingkat harga pada kondisi yang stabil melalui penciptaan uang dalam jumlah yang sesuai
dengan keadaan riil perekonomian. Hal ini bertujuan agar dapat menekan tingkat inflasi maupun
tingkat pengangguran pada level yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

Apa saja tiga kebijakan moneter yang dilakukan bank Indonesia?

Pengertian Kebijakan Moneter


Kebijakan moneter adalah keputusan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menunjang
aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang
di masyarakat.

Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ketersediaan uang suatu negara.
Karena persediaan uang negara mempengaruhi berbagai aktivitas ekonomi, seperti inflasi, suku
bunga bank, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, penanggung jawab dan pelaksana kebijakan moneter di Indonesia yaitu Bank
Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. Hal ini didasari pada Undang-Undang No. 23 Tahun
1999 mengenai Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Selain kebijakan moneter, terdapat kebijakan fiskal yang juga berguna dalam menjaga stabilitas
ekonomi Indonesia. Bedanya, kebijakan fiskal merupakan keputusan yang berfokus pada
pendapatan dan pengeluaran negara. Penerapan kebijakan fiskal dapat dilihat melalui pengelolaan
pajak dan APBN. Sementara, kebijakan moneter di Indonesia bisa diperhatikan melalui kebijakan
diskonto, suku bunga bank, dan sebagainya.

Tujuan Kebijakan Moneter

Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan Moneter Bank
Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni menjaga kestabilan nilai rupiah. Demi
mewujudkan hal tersebut, banyak aspek yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
kebijakan moneter Bank Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan kebijakan moneter adalah berikut
ini.

1. Menjamin Stabilitas Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus berjalan dengan terkontrol dan berkelanjutan.
Hal ini dapat diwujudkan melalui keseimbangan arus barang/jasa dengan peredaran uang.
Oleh karena itu, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas ekonomi melalui
pengaturan dan penetapan terkait peredaran uang di masyarakat.

2. Mengendalikan Inflasi
Agar inflasi dapat ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan bertujuan
mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank.
Sehingga, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah mengendalikan inflasi.

3. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan


Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia berikutnya yaitu meningkatkan lapangan
pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi meningkat. Dengan
naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber daya manusia dalam pengelolaannya.
Sehingga hal ini mampu menyerap tenaga kerja dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.

4. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar


Tujuan kebijakan moneter diharapkan mampu melindungi stabilitas harga pasar. Ketika
harga stabil maka menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat harga sekarang
dan di masa mendatang. Sehingga tingkat daya beli antar periode tetap sama. Kestabilan
harga ini bisa diatur melalui keseimbangan peredaran uang, permintaan barang, dan
produksi barang.

5. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional


Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri saja,
namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga
keseimbangan neraca pembayaran Internasional. Hal ini dapat diwujudkan melalui
kestabilan jumlah barang ekspor dan impor sama besarnya. Oleh sebab itu, tak heran
pemerintah sering melakukan devaluasi dalam hal ini.

6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi


Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan berbagai kesuksesan tiap
komponen. Misalnya seperti, tersedia lapangan pekerjaan, kontrol tingkat inflasi, aktivitas
produksi dan permintaan barang, dan lainnya.

Jenis Jenis Kebijakan Moneter


Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia menggunakan dua jenis
kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai berikut.

1. Kebijakan Moneter Ekspansif


Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran uang
dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam hal ini,
tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda
perekonomian meningkat.
Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian sekuritas
pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga, menurunkan persyaratan
cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya merangsang kegiatan bisnis atau
daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat pengangguran.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif


Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif dimana kebijakan
diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di masyarakat saat terjadi inflasi. Hal
ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan suku bunga bank, dan
meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.

Instrumen Kebijakan Moneter

Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran uang
dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi yaitu tingkat
pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih ada instrumen kebijakan moneter lainnya,
diantaranya sebagai berikut.

1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)


Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang mengukur melalui
tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank umum meminjamkan dana kepada
bank Indonesia selaku bank sentral membuat peredaran jumlah uang teratur.
Ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan suku bunga
pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika peredaran uang harus
dikurangi.

2. Operasi Pasar Terbuka


Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian surat-
surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan moneter adalah
operasi terbuka.
Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah menjual surat
berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka pemerintah
membeli surat berharga.

3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib


Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat Bank
Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang diedarkan di masyarakat
melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas uang bank harus ditambah, uang yang
beredar di masyarakat ditarik dengan peningkatan suku bunga tabungan.

4. Penetapan Suku Bunga Acuan


Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki wewenang
dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Besaran suku bunga yang
ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia dalam
menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah penetapan
suku bunga acuan.

5. Imbauan Moral
Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank
Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan
kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia

Dalam praktiknya, banyak sekali aturan yang terselenggara akibat dari kebijakan moneter di
Indonesia. Di bawah ini merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia.

1. Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia


Pertama, contoh kebijakan moneter adalah Bank Indonesia mengadakan kredit langsung.
Pemberian kredit langsung kepada berbagai sektor atau proyek yang memerlukan dana
secara mendesak. Hal ini dapat meningkatkan jumlah uang yang beredar karena harus
membiayai kegiatan dengan segera.

2. Penyediaan Fasilitas Overdraft


Saat Bank Indonesia membantu bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas jangka
pendek, maka hal ini termasuk contoh kebijakan moneter di Indonesia melalui fasilitas
overdraft. Bantuan yang diberikan berupa pinjaman jangka pendek dengan suku bunga
tinggi. Hal ini diharapkan mampu mengontrol peredaran uang agar tetap stabil.

3. Penerbitan Surat Utang Negara


Selanjutnya, contoh kebijakan moneter adalah menerbitkan surat utang negara. Dalam hal
ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari masyarakat agar uang yang beredar di
masyarakat mengalami penurunan.

4. Program Intervensi Rupiah


Program intervensi rupiah merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia yang
dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara proses pinjam meminjam dana secara langsung
di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. Hal ini dilakukan sebagai upaya
mendukung instrumen kegiatan operasi pasar terbuka

Bagaimana kewenangan bank Indonesia di bidang moneter?

Pengertian Bank Indonesia adalah lembaga negara yang bersifat indenpenden dan bebas dari
campur tangan pemerintah dan / atau pihak lainnya.

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki sejarah, tujuan, fungsi, dll. Sejarah dari bank
sentral negara Republik Indonesia dimulai dari masa – masa kolonial belanda. Awalnya Bank
Indonesia merupakan bank komersil seperti bank lainnya. Bank sentral di Indonesia pertama kali
didirikan pada tanggal 24 januari 1828 oleh pemerintahan kolonial belanda dengan nama De
Javasche Bank. Setelah kemerdekaan, bank tersebut dikuasai dan dilegalisasi oleh Indonesia
dengan nama Bank Indonesia. Pada masa itu operasional Bank Indonesia masih bersifat komersil.

Kedudukan Bank Indonesia (BI) di NKRI

Kedudukan dari Bank Indonesia di negara adalah suatu lembaga keuangan indenpenden. Sehingga
Bank Indonesia, mempunyai kedudukan yang tidak sejajar dengan lembaga tertinggi negara
lainnya. Hal ini bermaksud tujuan dan fungsi dari Bank Indonesia berjalan secara efektif dan
efisien. Peran Bank Indonesia sebagai bank sentral negara Republik Indonesia dapat dilihat sesuai
dengan tugas dan wewenang dari Bank Indonesia. Tugas dan wewenang tersebut merupakan suatu
cara untuk menjaga kestabilan sistel keuangan Indonesia. Tugas dan wewenang dari Bank
Indonesia antara lain Menetapkan dan melaksakan kebijakan moneter Sebagai lembaga keuangan
negara yang bersifat indenpenden, Bank Indonesia mempunyai tugas untuk mengatur kebijakan-
kebijakan moneter. Dan semua hal yang menyangkut tentang keuangan negara harus sesuai dengan
kebijakan moneter yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Oleh karena itu Bank Indonesia
dengan pemerintah saling berkoordinasi supaya pelaksanaan dari kebijakan moneter berjalan
dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai