Anda di halaman 1dari 6

Materi Makro

Teori pertumbuhan ekonomi


menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau
menentukan pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang,
penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang
lainya, sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan.
Pertumbuhan ekonomi adalah kondisi saat masyarakat suatu wilayah atau negara mengalami
peningkatan pendapatan karena adanya kenaikan produksi barang dan jasa. Adapun tingkat
pertumbuhan ekonomi pada umumnya diukur dengan menghitung Produk Domestik Bruto (PDB)
semua produksi ekonomi yang dilakukan dan terjadi pada suatu negara, baik oleh warga negaranya
atau warga negara asing, termasuk ke dalam perhitungan Gross Domestic Product (GDP)ataupun
Produk Nasional Bruto (PNB) sebagai suatu pendapatan yang diterima oleh negara dalam satu tahun,
dengan berdasarkan kepada perhitungan pendapatan yang diterima oleh warga negaranya. Artinya
pendapatan warga negara Indonesia di luar negeri juga dihitung ke dalam Gross National Product
(GNP).
Macam-macam teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli diklasifikasikan menjadi empat, yaitu
klasik, neoklasik, historis, dan modern.

Indonesia menganut teori pertumbuhan ekonomi apa?ekonomi kerakyatan


Teori ekonomi ada berapa? (1) Teori Ekonomi Mikro, (2) Teori Ekonomi Makro.
Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi?
Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu jumlah
penduduk, jumlah barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta teknologi
yang digunakan.
faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok,
yaitu tenaga kerja, Uang, sumber daya manusia, dan kewirausahaan

Mengapa terjadi inflasi di Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin?


Jatuhnya perekonomian Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin dan inflasi yang
sangat tinggi disebabkan oleh sikap pemerintah Indonesia yang lebih mementingkan
kepentingan politik tanpa memperhatikan keadaan ekonomi.
Buruknya perekonomian pada masa Demokrasi Terpimpin membuat pemerintah mengeluarkan sejumlah
kebijakan yang signifikan. Beberapa kebijakan yang cukup dikenal yakni: Pembentukan Badan Perancang
Pembangunan Nasional (Bappenas)
Penurunan nilai uang (devaluasi)
Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Meningkatkan perdagangan dan perkreditan luar negeri
Peleburan bank
Cara mengatasi pengangguran
1. Mendorong investasi di sektor-sektor yang menjanjikan lapangan kerja baru.
2. Meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan
di pasar kerja.
3. Memberikan insentif bagi perusahaan yang menciptakan lapangan kerja baru.
4. Memperluas kesempatan kerja di sektor informal
adan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah masyarakat yang terdampak
pandemi Covid-19 mencapai 7,8 juta orang pada Agustus 2021.
Apa saja peran bank sentral bagi perekonomian Indonesia?
Sebagai penyedia fasilitas sistem pembayaran, bank sentral memiliki peran penting
terutama dalam sistem pembayaran antarbank. Peran Mempertahankan stabilitas
nilai tukar Menjaga efektifitas fungsi sistem keuangan dan ancaman ketidakstabilan
sistem keuangan dari guncangan perekonomian.

Pasar uang adalah tempat pertemuan antara pemberi dana dengan calon konsumen. Pertemuan
ini bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara. digunakan untuk membiayai modal
kerja atau ekspansi usaha

kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah di bidang anggaran dan belanja negara yang
berfungsi untuk membuat perubahan di dalam perekonomian negara

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter


Dikutip dari situs dbs.id, perbedaan kebijakan fiskal dan moneter dapat dilihat dari tujuan
masing-masing kebijakan. Kebijakan fiskal bertujuan untuk menumbuhkan ekonomi
berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan, sedangkan kebijakan moneter bertujuan untuk
mengendalikan inflasi, mempertahankan suku bunga, dan mendorong ketenagakerjaan

Contoh kebijakan fiskal Mengutip Gramedia Blog, terdapat beberapa contoh kebijakan fiskal adalah yang
sudah pernah diberlakukan pemerintah, antara lain:
1. Insentif pajak selama pandemi Covid-19.

2. Meningkatkan anggaran untuk penanganan Covid-19

instrumen kebijakan fiskal;


1. Pajak
Merupakan satu instrumen terpenting dalam kebijakan fiskal, karena dapat meningkatkan dan
menurunkan daya beli masyarakat. Yakni dengan menurunkan pajak untuk meningkatkan
produksi dan jasa sehingga daya beli menjadi meningkat, pun sebaliknya.
2. Belanja Negara
Nilai belanja negara dapat dikurangi atau ditambahkan sesuai dengan kebutuhan supaya tetap
seimbang antara pendapatan dan pengeluaran. Jika terjadi defisit pada pembayaran negara, maka
pemerintah dapat mengurangi pengeluaran belanja di sektor tertentu.
3. Obligasi Publik
Merupakan penerbitan obligasi atau surat utang bagi warga negara sebagai
investasi, seperti Surat Berharga Negara (SBN) Ritel
Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia
Adapun contoh kebijakan fiskal di Indonesia, yaitu;
 Tax Amnesty
Yakni pembebasan pajak berupa pengurangan atau peniadaan pajak dalam kurun waktu tertentu
bagi masyarakat yang mau melaporkan kekayaannya.
 Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas
Yakni bertujuan untuk memperlancar mobilitas dan transaksi ekonomi masyarakat.
 Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)

Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral dalam bentuk
pengaturan persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari kebijakan
moneter adalah mencegah terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan atau sangat
kurang

Tujuan Kebijakan Moneter


Sebagaimana yang dijelaskan dalam UU No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan Moneter Bank
Indonesia, tujuan kebijakan moneter yang utama yakni menjaga kestabilan nilai rupiah. Demi
mewujudkan hal tersebut, banyak aspek yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
kebijakan moneter Bank Indonesia. Di bawah ini berbagai tujuan kebijakan moneter adalah
berikut ini.

1. Menjamin Stabilitas Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi suatu negara harus berjalan dengan terkontrol dan
berkelanjutan. Hal ini dapat diwujudkan melalui keseimbangan arus barang/jasa
dengan peredaran uang. Oleh karena itu, tujuan kebijakan moneter adalah menjaga
stabilitas ekonomi melalui pengaturan dan penetapan terkait peredaran uang di
masyarakat.
2. Mengendalikan Inflasi
Agar inflasi dapat ditekan, maka Bank Indonesia menetapkan kebijakan bertujuan
mengurangi uang yang beredar di masyarakat dan menjaga ketersediaan uang di bank.
Sehingga, salah satu tujuan kebijakan moneter adalah mengendalikan inflasi.
3. Meningkatkan Lapangan Pekerjaan
Tujuan kebijakan moneter Bank Indonesia berikutnya yaitu meningkatkan lapangan
pekerjaan. Kestabilan peredaran uang membuat aktivitas produksi meningkat. Dengan
naiknya kegiatan produksi, maka diperlukan sumber daya manusia dalam
pengelolaannya. Sehingga hal ini mampu menyerap tenaga kerja dengan ketersediaan
lapangan pekerjaan.
4. Melindungi Stabilitas Harga Barang di Pasar
Tujuan kebijakan moneter diharapkan mampu melindungi stabilitas harga pasar.
Ketika harga stabil maka menumbuhkan rasa percaya masyarakat terhadap tingkat
harga sekarang dan di masa mendatang. Sehingga tingkat daya beli antar periode tetap
sama. Kestabilan harga ini bisa diatur melalui keseimbangan peredaran uang,
permintaan barang, dan produksi barang.
5. Menjaga Keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional
Kebijakan moneter tidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dalam negeri
saja, namun juga luar negeri. Salah satu tujuan kebijakan moneter adalah menjaga
keseimbangan neraca pembayaran Internasional. Hal ini dapat diwujudkan melalui
kestabilan jumlah barang ekspor dan impor sama besarnya. Oleh sebab itu, tak heran
pemerintah sering melakukan devaluasi dalam hal ini.
6. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Seluruh dampak atas kebijakan moneter diharapkan mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi. Sebab demi mencapai tujuan tersebut, diperlukan berbagai kesuksesan tiap
komponen. Misalnya seperti, tersedia lapangan pekerjaan, kontrol tingkat inflasi,
aktivitas produksi dan permintaan barang, dan lainnya.
Jenis Jenis Kebijakan Moneter
Dalam mengambil keputusan terkait peredaran uang, Bank Indonesia menggunakan dua jenis
kebijakan moneter. Uraian penjelasannya sebagai berikut.

1. Kebijakan Moneter Ekspansif


Jenis kebijakan moneter yang melakukan pengelolaan dan pengaturan peredaran uang
dalam aktivitas ekonomi disebut sebagai kebijakan moneter ekspansif. Dalam hal ini,
tujuan utamanya meningkatkan peredaran uang di masyarakat sehingga roda
perekonomian meningkat.
Wujud dari jenis kebijakan moneter ini melalui peningkatan pembelian sekuritas
pemerintah oleh Bank Indonesia, penurunan suku bunga, menurunkan persyaratan
cadangan untuk bank. Dampak kebijakan ini tak hanya merangsang kegiatan bisnis
atau daya beli konsumen, tetapi juga mengurangi tingkat pengangguran.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif


Berikutnya, jenis kebijakan moneter adalah kebijakan moneter kontraktif dimana
kebijakan diambil sebagai langkah mengurangi peredaran uang di masyarakat saat
terjadi inflasi. Hal ini diwujudkan melalui penjualan obligasi pemerintah, peningkatan
suku bunga bank, dan meningkatkan persyaratan cadangan untuk bank.

Instrumen Kebijakan Moneter


Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi terhadap kontrol peredaran
uang dan pertumbuhan ekonomi. Ukuran utama sebagai variabel makroekonomi yaitu tingkat
pengangguran dan inflasi. Namun tak hanya itu, masih ada instrumen kebijakan moneter
lainnya, diantaranya sebagai berikut.

1. Kebijakan Diskonto (Discount Rate)


Kebijakan diskonto merupakan instrumen kebijakan moneter yang mengukur melalui
tingkat suku bunga bank. Kondisi dimana bank-bank umum meminjamkan dana
kepada bank Indonesia selaku bank sentral membuat peredaran jumlah uang teratur.
Ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka bank Indonesia menurunkan suku
bunga pinjaman. Sebaliknya, suku bunga kredit bank akan dinaikkan ketika peredaran
uang harus dikurangi.

2. Operasi Pasar Terbuka


Ketika pemerintah mengontrol peredaran uang melalui penjualan atau pembelian
surat-surat berharga milik pemerintah, maka yang dijadikan instrumen kebijakan
moneter adalah operasi terbuka.
Saat bank Indonesia ingin mengurangi peredaran uang, maka pemerintah menjual
surat berharga. Sebaliknya, ketika peredaran uang harus ditingkatkan, maka
pemerintah membeli surat berharga.

3. Kebijakan Rasio Cadangan Wajib


Selanjutnya, instrumen kebijakan moneter adalah rasio cadangan wajib. Saat Bank
Indonesia ingin mengurangi cadangan kas uang bank, maka uang diedarkan di
masyarakat melalui pinjaman. Sementara, bila cadangan kas uang bank harus
ditambah, uang yang beredar di masyarakat ditarik dengan peningkatan suku bunga
tabungan.
4. Penetapan Suku Bunga Acuan
Dalam mencapai tujuan kebijakan moneter, maka bank Indonesia memiliki wewenang
dalam mengendalikan peredaran uang melalui suku bunga. Besaran suku bunga yang
ditetapkan oleh bank Indonesia akan menjadi acuan bank umum di seluruh Indonesia
dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu, instrumen kebijakan moneter adalah
penetapan suku bunga acuan.
5. Imbauan Moral
Terakhir instrumen kebijakan moneter adalah imbauan moral. Dalam hal ini, Bank
Indonesia selaku bank sentral menghimbau seluruh bank umum untuk menjalankan
kebijakan penurunan atau peningkatan suku bunga pinjaman

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia


Dalam praktiknya, banyak sekali aturan yang terselenggara akibat dari kebijakan moneter di
Indonesia. Di bawah ini merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia.

1. Pelaksanaan Kredit Langsung oleh Bank Indonesia


Pertama, contoh kebijakan moneter adalah Bank Indonesia mengadakan kredit
langsung. Pemberian kredit langsung kepada berbagai sektor atau proyek yang
memerlukan dana secara mendesak. Hal ini dapat meningkatkan jumlah uang yang
beredar karena harus membiayai kegiatan dengan segera.
2. Penyediaan Fasilitas Overdraft
Saat Bank Indonesia membantu bank umum yang mengalami kesulitan likuiditas
jangka pendek, maka hal ini termasuk contoh kebijakan moneter di Indonesia melalui
fasilitas overdraft. Bantuan yang diberikan berupa pinjaman jangka pendek dengan
suku bunga tinggi. Hal ini diharapkan mampu mengontrol peredaran uang agar tetap
stabil.
3. Penerbitan Surat Utang Negara
Selanjutnya, contoh kebijakan moneter adalah menerbitkan surat utang negara. Dalam
hal ini, pemerintah berusaha menghimpun dana dari masyarakat agar uang yang
beredar di masyarakat mengalami penurunan.
4. Program Intervensi Rupiah
Program intervensi rupiah merupakan contoh kebijakan moneter di Indonesia yang
dilakukan oleh Bank Indonesia dengan cara proses pinjam meminjam dana secara
langsung di Pasar Uang Antar Bank dalam periode 7 hari. Hal ini dilakukan sebagai
upaya mendukung instrumen kegiatan operasi pasar terbuka.

Anda mungkin juga menyukai