Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Lembaga Keuangan

Bank Sentral dan Pembentukan Kebijakan Moneter (1)


Nama Kelompok
Fachrezi Rangga Nur I ( 2110280180 )
Jovan Murliandana ( 2110280185 )
Muhammad Hikmal ( 2110280168 )
Nada Nur Idzati Zafira ( 2110280195 )
Fadilla Fauziah Abbas ( 2110280153 )
Elfina Nanda Prasetya ( 2110280200 )
3

 Bank Sentral dan Pembentukan Kebijakan Moneter


 Bank Sentral
Bank sentral adalah suatu badan yang bertanggung jawab dalam mengawasi sistem
monetersuatu negara.

 Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral dalam bentuk
pengaturan persediaan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari kebijakan
moneter adalah mencegah terjadinya peningkatan uang beredar secara berlebihan atau sangat
kurang.
4

1. Neraca Bank Sentral


Kegiatan bank sentral di dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan moneter tercermin
pada bentuk umum neraca yang disusun. Surplus diperoleh dari : bunga surat berharga yang
ditahan, bunga pinjaman yang diberikan dan dari kegiatan lain. Dari uraian di atas jelas tampak
bahwa pada dasarnya kekayaan bank sentral diperoleh dengan menciptakan hutang terhadap
dirinya sendiri. Seperti pada contoh pembelian surat berharga,kekayaan yang berupa surat
berharga ini dapat diperoleh dengan menciptakan hutang berupadeposito bank umum

Neraca bank adalah laporan dalam bentuk daftar yang disusun secara sistematis yang
menyajikan informasi perbandingan apa yang dimiliki bank ( aktiva ) yang sekaligus
menunjukan penggunaan dana atau investasi pada periode yang dilaporakan, apa yang menjadi
kewajiban bank, dan modal ( ekuitas ) bank pada suatu saat atau tanggal tertentu yang
sekaligus menunjukan sumber dana yang ada pada aktiva.
5

2. Independensi Bank Sentral


adalah kebebasan bank sentral dari campur tangan Pemerintah untuk dapat melaksanakan
kebijakan moneternya yang bebas dari pertimbangan-pertimbangan politik. Untuk bisa
mengelola keuangan nasional yang sehat, bank sentral tentunya harus mandiri, bebas dari
campur tangan pihak lain, termasuk bebas dari ambisi Pemerintah untuk
meningkatkan seignorage yang dilakukan dengan cara meningkatkan pencetakan uang.

 Aspek Aspek Independensi Bank Sentral


1. Independensi Kelembagaan (Institutional Independence)
yaitu bahwa kedudukan Bank Indonesia berada di luar lembaga Pemerintah dan/atau bebas dari
campur tangan Pemerintah atau pihak lain. Pimpinan Bank Indonesia juga di luar susunan kabinet
Pemerintah. Namun demikian, dalam melaksanakan tugasnya, Bank Indonesia harus tetap
transparan dan akuntabel.
2. Independensi Sasaran Akhir (Goal Independence)
Maksudnya adalah bahwa kebebasan Bank Indonesia dalam menetapkan sasaran akhir kebijakan
moneter sebagai penjabaran dari tujuan yang ditetapkan undang-undang.
6

3. Independensi Instrumen (Instrument Independence)


Maksudnya adalah bahwa Bank Indonesia diberikan kebebasan dalam menggunakan
instrumen moneter dan menetapkan sendiri target operasional kebijakan moneter untuk
mencapai sasaran akhir yang ditetapkan. Independensi instrumen dapat berupa kewenangan
penuh Bank Indonesia dalam menetapkan jumlah uang beredar dan/atau suku bunga.

4. Independensi Personal (Personal Independence)


Maksudnya adalah bahwa Bank Indonesia memiliki kemampuan dan kewenangan sebagai
badan pembuat kebijakan untuk menolak campur tangan Pemerintah dan/atau pihak lain
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana ditetapkan undang-undang.

5. Independensi Keuangan (Financial Independence)


Maksudnya adalah bahwa Bank Indonesia diberikan kewenangan oleh undang-undang
untuk menetapkan dan mengelola anggaran dan aset kekayaannya tanpa perlu persetujuan
dari Pemerintah atau parlemen.
7

3. Perilaku Bank Sentral


Bank Indonesia (BI) dulu di sebut De Javasche Bank adalah Bank Sentral Republik Indonesia.
Sebagai Bank Sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai
mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Untuk
mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh 2 tugasnya yaitu : Menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaransistem pembayaran di Indonesia.
8

4. Pasar Cadangan dan Tingkat Bunga Bank Sentral


Kebijakan Moneter dibedakan menjadi kebijakan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif.
 Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk
mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian.
 Kebijakan moneter kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) instrumen
berikut:
A. OPERASI PASAR TERBUKA
adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank
Indonesia (SBI).
B. Politik Diskonto (Discount Policy).
adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral
pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami masalah likuiditas sehingga harus
meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan
tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang
yang beredar berkurang.
9

C. Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement Ratio).


adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan
perbankan yang harus disimpan pada Bank Sentral. Jadi, apabila terjadi kenaikan tingkat
inflasi, bank sentral akan menaikkan ketentuan cadangan wajib minimum. Akibatnya, dana
yang akan disalurkan oleh bank umum kepada masyarakat berkurang dan tingkat inflasi
turun.
10

 Kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan Bank Sentral yang bertujuan mengawasi
bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
 Tujuan utama kebijakan ini bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang,
tetapi untuk memengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan. Ini
memungkinkan bank sentral menggalakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan.
 Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a) Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih.


Bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai
dengan ketentuan dan keinginan pemerintah. Hal ini dilakukan terutama untuk mengendalikan
dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank.

b) Imbauan Moral (Moral Suasion)


Imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan bank-bank
untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya. Dengan demikian, keadaan
yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.
11

Tingkat Bunga Bank Sentral


Tingkat bunga adalah biaya dana yang dikeluarkan oleh institusi keuangan, khususnya bank,
untuk dana yang dipercayakan kepada mereka (bunga simpanan, lending rate), atau biaya
dana yang dibebankan institusi keuangan kepada peminjam (bunga pinjaman, borrowing rate).

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Januari 2023 memutuskan
untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75%,
suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending
Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50%.
Keputusan kenaikan suku bunga yang lebih terukur ini merupakan langkah lanjutan untuk
secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking memastikan terus berlanjutnya
penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan. Bank Indonesia meyakini kenaikan
BI7DRR sebesar 225 bps sejak Agustus 2022 hingga menjadi 5,75% ini memadai untuk
memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi
Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023.
12

5. Risiko dan Struktur Tingkat Bunga


Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur
Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank. Untuk
meminimalkan risiko suku bunga.
Daftar Pustaka
• https://www.pancabudi.com/Sistem-Manajemen-Resiko-Panca-Budi-ID.aspx#:~:t
ext=Risiko%20suku%20bunga%20adalah%20risiko,Untuk%20meminimalkan%2
0risiko%20suku%20bunga
.
• https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/operasi-moneter/default.aspx
• https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Ekonomi%20Kebijakan
%20Moneter-BB/Topik-3.html
• http://artikel.ubl.ac.id/index.php/LIT/article/view/1275#:~:text=Sebagai%20Bank
%20Sentral%2C%20BI%20mempunyai,terhadap%20mata%20uang%20negara%
20lain
.
• https://books.google.co.id/books?redir_esc=y&hl=id&id=nd7YDwAAQBAJ&q=
perilaku+bank+sentral#v=snippet&q=perilaku%20bank%20sentral&f=false
• https://www.coursehero.com/file/48902159/Neraca-Bank-Sentraldocx/

Anda mungkin juga menyukai