Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS TERBUKA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN/SEMESTER-2


SOAL DAN JAWABAN TUGAS WAJIB TUTORIAL 2
MATA KULIAH: BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

TGL: APRIL 2020

NAMA : INDRA SETIAWAN

NIM : 041305964

SOAL

1. Uraikan tujuan dan sebutkan wewenang Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam
rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran!
2. Sebutkan kondisi apa saja menurut anda yang dapat ditimbulkan oleh ketidakstabilan
sistem keuangan Indonesia !
3. Apa yang dimaksud dengan bank syariah? Sebutkan pula prinsip-prinsip yang
berlaku pada bank syariah! dan apa yang membedakannya dengan bank
konvensional ? sebutkan contoh nya yang anda ketahui di Indonesia !
4. Deskripsikan apa yang anda ketahui tentang lembaga yang menanggani tentang dana
pensiun di Indonesia yaitu PT. Taspen Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan pegadaian? Jelaskan pula tiga contoh produk
pegadaian!
JAWABAN:

1. Berbagai tugas Bank Indonesia di bidang Sistem Pembayaran dilaksanakan dalam satu
struktur organisasi sistem pembayaran yang menangani sistem pembayaran dan pengedaran
uang sebagai berikut :
TUJUAN BI
Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua
aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata
uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua
tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan
tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta
batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia
ini kelak akan dapat diukur dengan mudah.
Tugas Dan Wewenang Bank Indonesia

Peran Bank Indonesia sebagai bank sentral negara Republik Indonesia dapat dilihat sesuai dengan
tugas dan wewenang dari Bank Indonesia. Tugas dan wewenang tersebut merupakan suatu cara
untuk menjaga kestabilan sistel keuangan Indonesia. Tugas dan wewenang dari Bank Indonesia
antara lain :

1. Menetapkan dan melaksakan kebijakan moneter


Sebagai lembaga keuangan negara yang bersifat indenpenden, Bank Indonesia mempunyai
tugas untuk mengatur kebijakan-kebijakan moneter. Dan semua hal yang menyangkut
tentang keuangan negara harus sesuai dengan kebijakan moneter yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia. Oleh karena itu Bank Indonesia dengan pemerintah saling
berkoordinasi supaya pelaksanaan dari kebijakan moneter berjalan dengan lancar.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
Ini adalah fungsi utama dari Bank Indonesia sebagi bank sentral. Terutama dalam
peredaran mata uang rupiah dalam bentuk tunai maupun e-money yang harus dijaga
kelancarannya. Serta berbagai macam sistem alat pembayaran.
3. Mengatur dan mengawasi bank
Semua bank yang ada di Indonesia diawasi secara langsung oleh Bank Indonesia. Serta
beberapa ketentuan dari perbankan seperti besarnya bunga harus sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Dalam hal ini Bank Indonesia membentuk suatu lembaga OJK ( Otoritas Jasa Keuangan ).
Sehingga pengawasan dari Bank Indonesia hanya sebatas kebijakan makroprudensial.
Kebijakan makroprudensial merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk membatasi
risiko dan biaya krisis secara sistematis untuk memelihara dan menjaga keseimbangan
sistem keuangan sercara menyeluruh. Sedangkan untuk pengawasan secara
mikroprudensial dilakukan oleh OJK.
4. Memantau dan meneliti
Bank Indonesia secara rutin melakukan survei di berbagai bank, koperasi, money changer
dan lain – lain. Kemudian Bank Indonesia meneliti dan memperhatikan adanya kerentaan
dari sekyor keuangan yang berpotensi dan berlengaruh pada kestabilitas sistem keuangan.
5. Memberikan pinjaman kepada bank yang berupa pinjaman likuiditas
Bank Indonesia yang berfungsi sebagai The Lender Of The Last Resort yang berfungsi
sebagai upaya preventif saat terjadi suatu ketidakstabilan sistem keuangan. Hal ini
dilakukan dengan cara memberikan pinjaman likuiditas kepada suatu bank yang akan
mengembalikan kondisi sistem keuangan menjadi stabil.
6. Membantu pembiayaan APBN dengan menerbitkan surat hutang negara
Rencana APBN yang telah disusun oleh pemerintah juga memasukkan sumber pembiayaan
APBN. yang berasal dari Bank Indonesia dengan melalui surat hutang negara. Penerbitan
surat tersebut harus mendapat persetujuan dari DPR.
7. Mengurus rekening pemerintah atau memegang kas negara
Semua dana simpanan pemerintah diatur oleh Bank Indonesia. Dengan kata lain Bank
Indonesia adalah sebagai pemegang utama dari kas negara. Dengan adanya rekening Bank
Indonesia, dapat memudahkan pemerintah dalam menerima punjaman yang berasal dari
negara lain.
8. Menyumbang saran yang berhubungan dengan perbankan, ekonomi dan keuangan
pada pemerintah. Sebagai lembaga keuangan, Bank Indonesia sudah dipastikan memiliki
pandangan luas mengenai kebijakan moneter. Oleh karena itu saran dari Bank Indonesia
sangat bermanfaat bagi sistem keuangan Indonesia.
2. Secara umum dapat dikatakan bahwa ketidakstabilan sistem keuangan dapat
mengakibatkan timbulnya beberapa kondisi yang tidak menguntungkan seperti:
1. Transmisi kebijakan moneter tidak berfungsi secara normal sehingga kebijakan moneter
menjadi tidak efektif.
2. Fungsi intermediasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya akibat alokasi dana
yang tidak tepat sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi.
3. Ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang umumnya akan diikuti dengan
perilaku panik para investor untuk menarik dananya sehingga mendorong terjadinya
kesulitan likuiditas.
4. Sangat tingginya biaya penyelamatan terhadap sistem keuangan apabila terjadi krisis
yang bersifat sistemik.
5. Atas dasar kondisi di atas, upaya untuk menghindari atau mengurangi risiko
kemungkinan terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan sangatlah diperlukan,
terutama untuk menghindari kerugian yang begitu besar lagi.

3. Pengertian Bank Syariah


Sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah :
Pengertian Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
Indonesia.
Prinsip syariah misalnya prinsip keadilan dan keseimbangan (‘adl wa tawazun),
kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar,
maysir, riba, zalim dan obyek yang haram.
Selain itu, UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk menjalankan
fungsi sosial
dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal, yaitu:
 menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial
lainnya dan
 menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf
(wakif).

PRINSIP BANK SYARIAH

“prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan danadan atau pembiayaan kegiatan usah, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan, sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip,bagi hasil
(mudharabah), pembiayaan berdasarkan penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang
dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip
sewa murni tanpa pilihan (ijarah). Atau dengan adanya kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak kita (ijarah wa iqtina)

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)

Mudharabah merupakan perjanjian kerjasama antara pemilik modal dengan pengelola modal,
dimana keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan, dan kerugian
ditanggung oleh pemilik modal selama bukan merupakan kelalaian dari pihak pengelola

modal.

2. Pembiayaan berdasarkan penyertaan modal (Musyarakah)

Musyarakah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam suatu usaha, dimana masing-
masing pihak berhak atas keuntungan yang didapat sesuai dengan porsi modal yang dikeluarkan.

3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(Murabahah) Murabahah adalah perjanjian jual beli anatara pihak bank dan pihak
nasabah, dimana pihak bank membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah lalu menjualnya ke
nasabah dengan adanaya penambahan keuntungan sebesar yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak diawal perjanjian.

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murnitanpa pilihan (Ijarah)

Ijarah adalah perjanjian pemindahan hak guna atas ojek atau jasa dengan adanya biaya sewa tanpa
adanyapemindahan kepemilikan dari ojek tersebut.

5. Pembiayaan dengan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak kita
(Ijarah Wa Iqtina) Ijarah Wa iqtina adalah perjanjian pemindahan hak guna atas objek

atau jasa dengan adanya pembayaran upah sewa beli, yang diikuti dengan pemindahan
kepemilikan pada waktu yang telah disepakati di awal perjanjian.

Bank Syariah Dibandingkan dengan bank konvensional, sebenarnya ada lima poin
perbedaan yang dapat dilihat dari kedua jenis bank ini.

1. Fungsi dan Kegiatan Bank

Dalam menjalankan kegiatannya, bank konvensional berfungsi menyediakan jasa keuangan dan
sebagai intermediasi. Sementara itu, untuk bank syariah, selain menjadi intermediasi, jenis bank
yang satu ini juga memiliki fungsi sebagai manajer investasi, investor sosial, dan tentu saja
penyedia layanan keuangan.

2. Prinsip Dasar

Pada kegiatan usaha, pastinya ada prinsip dasar yang menjadi pegangan dalam menjalankan roda
kegiatan. Begitu pula yang terjadi baik pada bank konvensional maupun bank syariah. Prinsip
pertama menyangkut nilai. Bank konvensional berprinsip bebas nilai, sedangkan bank syariah
menjunjung prinsip syariah Islam yang menyatakan tidak ada pembebasan nilai.

3. Sumber Likuiditas Jangka Pendek

Kedua jenis bank ini sama-sama memperoleh likuiditasnya dari dua sumber, yakni pasar uang dan
bank sentral. Di Indonesia, yang dimaksud dengan bank sentral adalah Bank Indonesia. Hal yang
membedakan antara likuiditas bank konvensional dengan bank syariah terletak di pasar uang.
Likuiditas bank konvensional dari pasar uang bebas didapatkan dari emiten mana saja. Sementara
itu, bank syariah hanya mengambil sumber dari pasar uang yang menerapkan prinsip-prinsip
syariah.

4. Risiko Usaha

Mengenai risiko usaha, bank syariah menerapkan poin “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul”
antara bank dan nasabah. Hal ini membuat semua hal yang terjadi ditanggung secara bersama-
sama, baik berupa keuntungan maupun kerugian. Sementara itu pada bank konvensional biasa,
pihak bank tidak berurusan dengan risiko yang mungkin dihadapi nasabahnya. Pihak nasabah juga
tidak perlu memikirkan risiko yang mungkin terjadi kepada bank tempatnya melakukan transaksi
keuangan ataupun menyimpan dana.

5. Struktur Pengawas

Agar tidak melenceng dari tujuan dan fungsinya, setiap bank memiliki dewan pengawas yang
tersusun dalam struktur organisasi lembaga tersebut. Di bank konvensional, struktur pengawas
dijabat oleh dewan komisaris. Namun di bank syariah, Anda akan menemui struktur pengawas
yang lebih kompleks, mulai dari dewan komisaris, dewan pengawas syariah, hingga dewan syariah
nasional.

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA


Bank Muamalat Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Bank Victoria Syariah PT Bank Permata Tbk
Bank BRISyariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk
P.D. Jawa Barat Banten Syariah PT Bank Cimb Niaga, Tbk
Bank BNI Syariah PT Bank OCBC Nisp, Tbk
Bank Syariah Mandiri PT BPD DKI
Bank Syariah Mega Indonesia BPD Yogyakarta
Bank Panin Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
Bank Syariah Bukopin PT BPD Jawa Timur
BCA Syariah PT BPD Jambi
Maybank Syariah Indonesia PT Bank Bpd Aceh
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah PT Bpd Sumatera Utara
BPD Sumatera Barat
4. TASPEN (PERSERO) adalah sebuah badan usaha milik negara yang khusus menangani
kesejahteraan seluruh aparatur sipil negara (ASN). Istilah Taspen itu sendiri merupakan
penyingkatan dari Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri.
idak sembarangan pihak dapat menjadi peserta dari PT Taspen. Hal tersebut disebabkan
karena lembaga pengelola milik pemerintah yang satu ini hanya dikhususkan bagi para
pegawai negeri sipil. Dengan menjadi pegawai negeri sipil, secara langsung Anda akan
menjadi peserta dari PT Taspen. Akan ada potongan gaji yang telah diatur tiap bulannya
sebagai persiapan dana pensiun Anda yang akan dikelola oleh lembaga ini. Namun,
pegawai di lembaga pertahanan tidak termasuk menjadi peserta dana pensiun PT Taspen.
Badan Usaha Milik Negara ini dapat mengatur dan mengelola dana pensiun dari para
pesertanya dengan dasar hukum yang jelas, yakni Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969.
Dalam undang-undang tersebut diatur bahwa PT Taspen wajib mengelola dana pensiun
pesertanya yang merupakan pegawai negeri sipil, untuk kemudian memberikan manfaat
yang pasti setelah masa pengabdian peserta berakhir. Besarnya manfaat pensiun telah
dihitung berdasarkan rumus yang telah tertuang dan disepakati dalam pengaturan. Anda
tidak perlu khawatir dana pensiun Anda lenyap di PT Taspen saat tengah diinvestasikan,
sebab pihak yang menjadi penanggung risikonya adalah negara.

5.
Menurut kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang
diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak
tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang
atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang
tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang untuk menggunakan barang
bergerak yang telah diserahkan untung melunasi utang apabila pihak yang berutang tidak
dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara
resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa
pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti
dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas.
Produk/Layanan
Berikut Ini Merupakan Produk/Layanan Pegadaian

a. KCA (Kredit Cepat Aman)


Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan
yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi rakyat
kecil yang tidak memiliki akses kedalam perbankan.
b. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) serta
menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian
sebagai sebuah BUMN.
c. Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi
Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit
yang cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat
diperoleh para pengusaha UMKM adalah kredit KREASI.
d. KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.
e. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
f. KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil
(dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian
pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.

Anda mungkin juga menyukai