Bangsa ini pernah merasakan pukulan berat ditahun 1998 yang menimbulkan krisis ekonomi dan
juga hampir mengalami krisis ditahun 2008. Ketidakpastian perekonomian global saat ini yang
dirasakan dan terus meningkat memberikan tekanan bagi stabilitas sistem keuangan Indonesia.
Bank Indonesia sebagai salah-satu penjaga stabilitas sistem keuangan akan menempuh
kebijakan makroprudensial akomodatif. Penerapan kebijakan makroprudensial ini tidak
terlepas dari koordinasi dan sinergi yang erat antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan termasuk dalam pencegahan dan penanganan krisis keuangan.
Kebijakan makroprudensial menunjukkan hasil yang positif dapat tercermin dari kinerja
sistem keuangan, baik dari sisi intermediasi, efisiensi, maupun ketahanan, yang terjaga
dengan baik.
Prinsip Aman
Prinsip Efisiensi
Prinsip Kesetaraan Akses
Prinsip Perlindungan Konsumen
2. alat Pembayaran
Alat pembayaran tunai adalah alat pembayaran dengan memakai uang kartal (uang
kertas dan logam), yang terdiri atas uang dengan nilai nominal Rp100, Rp200,
Rp500, Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000, dan Rp100000.
Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut masih berperan penting dalam
lalu lintas pembayaran dalam transaksi sehari-hari yang tentu saja bernilai kecil.
Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai
seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.
1. Alat Pembayaran Nontunai
Alat pembayaran nontunai adalah alat pembayaran dengan tidak memakai uang
kartal (uang kertas dan logam), yang terdiri atas paper based (cek/BG), APMK (Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu), dan uang elektronik. Alat pembayaran nontunai
sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini
memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank
maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana,
penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia
dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai
besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross
Settlement), dan sistem kliring.