Anda di halaman 1dari 28

Bank Sentral, Sistem

Pembayaran, dan Alat


Pembayaran
Peta Konsep
Bank Sentral
Bank Sentral adalah lembaga yang bertanggung
jawab untuk mengatur keuangan di suatu negara
agar tetap stabil.
01
Fungsi Bank Sentral
Dalam struktur moneter, fungsi bank sentral adalah sebagai
pengendali peredaran uang.
Fungsi tersebut antara lain:

A. Bank sirkulasi (Bank of Issue)


Bank sentral adalah pemegang hak tunggal (hak oktroasi) dalam pengedaran uang kertas
dan uang logam (uang kartal) sebagai alat pembayaran yang sah di suatu negara.
B. Banker’s Bank
Bank sentral adalah bankir dari bank-bank. Dalam hal ini, bank sentral berkedudukan
sebagai salah satu sumber dana bagi bank lain
C. Lender of last resort
Bank sentral adalah pemberi pinjaman pada tingkat terakhir. Artinya, bank sentral dapat
memberikan pinjaman kepada bank dalam bentuk fasilitas kredit likuiditas darurat.
02
Tujuan Bank Sentral
Setiap negara memiliki Bank Sentralnya masing-masing yang
bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai mata
uang, stabilitas sektor perbankan, dan keseluruhan sistem
finansial di negara tersebut.
Tujuan Pokok Bank Indonesia
Bank Indonesia sendiri sebagai Bank Sentral di Indonesia
memiliki tujuan pokok berdasarkan UU RI No. 3 Tahun
2004 pasal 7 yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah, yang dapat dilihat dari 2 aspek:

Kestabilan nilai rupiah


Kestabilan nilai rupiah
terhadap mata uang asing, yang
terhadap harga barang dan
diukur dengan nilai tukar
jasa, yang diukur
atau kurs.
dengan inflasi.
Untuk mengatur tujuan tersebut, Bank Indonesia didukung tiga
pilar yang merupakan bidang tugasnya, yaitu sebagai berikut:
03
Tugas dan Wewenang Bank
Indonesia
Bank Sentral tentunya memiliki tugas dan wewenang agar tujuan
yang dimiliki bisa tercapai.
Jawab sama-sama yuk!
1. Pada awal perkembangannya fungsi Bank Indonesia bukan
hanya sebagai bank sirkulasi, melainkan juga sebagai bank
komersial. Dalam kaitannya sebagai bank komersial, Bank
Indonesia...
A. menerbitkan dan mengedarkan uang
B. menerima simpanan dari masyarakat
C. menerbitkan surat utang negara (SUN)
D. menerima dana hibah dari pemerintah
E. melakukan penawaran saham perdan
2. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing stabil,
bahkan cenderung menguat. Kondisi tersebut
menumbuhkan kepercayaan masyarakat dalam
menjalankan aktivitas ekonomi. Berdasarkan
pernyataan tersebut, Bank Indonesia telah
melaksanakan tugasnya, yaitu ...
3. Bank sentral berwenang menerbitkan uang kartal sebagai alat
pembayaran yang sah di suatu negara. Wewenang tersebut menunjukkan
bank sentral juga berkedudukan sebagai.... 
A. Central Bank
B. Bank of Issue
C. Bank of Settlement
D. Lender of Last Resort
E. Bank of Commercial  
4. Kestabilan nilai rupiah dilihat dari aspek kestabilan nilai mata
uang terhadap barang dan/atau jasa, ditunjukkan oleh ....
A. perkembangan laju inflasi dalam negeri
B. nilai ekspor ilnpor dalam periode tertentu
C. nilai pendapatan nasional dalam satu tahun
D. perkembangan jumlah wirausahawan di dalam negeri
E. fluktuasi nilai kurs rupiah selama periode tertentu
Sistem
Pembayaran
Dalam UU RI No. 6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia disebutkan sistem pembayaran
adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang
digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban
yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.

Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan


dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu
pihak ke pihak lain.
SISTEM PEMBAYARAN
Mekanisme
Alat Pembayaran Kliring
Pemindahan sejumlah
Tunai & Non Tunai
saldo antar bank
Settlement
Penyelesaian akhir dari
transaksi keuangan
01
Peran Bank Indonesia dalam
Sistem Pembayaran
Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
yang diatur dalam UU Nomor 23 tahun 1999, UU No. 2 tahun 2009
tentang Bank Indonesia, bahwa Bank Indonesia berwenang untuk
menetapkan kebijakan, mengatur, melaksanakan, memberi
persetujuan, perizinan, dan pengawasan atas penyelenggaraan sistem
pembayaran.
02
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Non
Tunai oleh Bank Indonesia

Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia dilakukan


dengan dua cara, yakni;
1. Pertama, transaksi yang bernilai besar (high value) diselenggarakan dengan
menggunakan perangkat Bank Indonesia Real Times Gross Settlement (BI-
RTGS) dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS).
2. Kedua, transaksi yang bernilai kecil (retail value) diselenggarakan dengan
menggunakan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Bagan Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai
oleh Bank Indonesia
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar pesertadalam mata uang rupiah
yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika (bersifat real time) per transaksi. Sistem BI-RTGS
pertama kali digunakan pada tanggal 17 November 2000.

Sistem BIRTGS mampu menjadi sumber informasi pengawasan bank maupun pelaksanaan kebijakan
moneter. Pengembangan sistem BI-RTGS antara lain bertujuan:
1) Menyediakan sarana transfer dana antarbank yang lebih cepat, efisien, andal, dan aman kepada
bank dan nasabahnya.
2) Memberikan kepastian setelmen dan penatausahaan dapat diperoleh dengan segera.
3) Menyediakan informasi rekening bank secara real time dan menyeluruh.
4) Meningkatkan disiplin dan profesionalisme bank dalam mengelola likuiditasnya.
5) Mengurangi risiko-risiko setelmen dan penatausahaan.
Tersedianya sistem BI-RTGS dapat mendorong bank untuk menjalankan manajemen likuiditas
secara lebih baik, sehingga kemungkinan kegagalan salah satu bank dalam memenuhi kewajibannya
yang jatuh tempo dapat dihindari, dan dapat menghindari dampak sistemik terhadap bank lainnya.

Penyelenggara sistem BI-RTGS adalah Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI). Sedangkan
peserta sistem BI-RTGS adalah seluruh bank umum di Indonesia. Lembaga-lembaga selain bank
yang memiliki rekening giro di Bank Indonesia dapat menjadi peserta sistem BI-RTGS dengan
persetujuan Bank Indonesia, untuk memperlancar sistem pembayaran nasional. Kantor Pusat Bank
Indonesia dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri secara otomatis menjadi peserta
sistem BI- RTGS.
Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System(BI-SSSS)
Bank Indonesia memiliki sebuah sarana khusus untuk mencatat dan menatausahakan transaksi surat
berharga secara elektronik yang dikenal dengan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement
System (BI-SSSS). BISSSS adalah sarana transaksi Bank Indonesia untuk setelmen dan
penatausahaan surat berharga secara elektronik yang terhubung langsung antara peserta,
penyelenggara, dan sistem BI-RTGS.

Penatausahaan surat berharga terdiri atas kegiatan pencatatan kepemilikan, melakukan kliring dan
setelmen, serta pembayaran bunga atau imbalan dan nilai pokok/nominal surat berharga. Transaksi BI-
SSSS antara lain transaksi operasi pasar terbuka (OPT), pemberian fasilitas pendanaan dari Bank
Indonesia kepada bank umum, dan transaksi Surat Berharga Negara (SBN) untuk/dan atas nama
pemerintah.
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Jika sistem pembayaran yang bernilai besar merupakan urat nadi sistem pembayaran, sistem
pembayaran yang bernilai kecil diibaratkan sebagai jaringan pembuluh darah yang menghubungkan
seluruh perekonomian suatu negara. Sistem kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan
elektronik antar peserta kliring, baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta, yang
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Transaksi kliring yang dapat dilakukan meliputi:
1) Transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro, atau warkat debet lainnya).
2) Transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank) yang kemudian akan dikirim
oleh bank melalui data keuangan elektronik yang disediakan dalam SKNBI.

Pada penyelenggaraan SKNBI, batas nilai nominal maksimal untuk transfer kredit yang dapat
dikliringkan melalui kredit sebesar Rp500.000.000,00.
Layanan SKNBI memiliki manfaat antara lain; 1) memperoleh pelayanan dengan cepat, 2) rasa aman
dalam bertransaksi, 3) biaya relatif murah, dan 4) mendapat alternatif pelayanan jasa transfer yang
kompetitif.
1. Salah satu peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran yaitu sebagai pengawas.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia berkaitan dengan .... 
A. perkembangan sistem pembayaran dan prinsip sesuai dengan sistem pembayaran
B. masyarakat sebagai pengguna sistem pembayaran dan aturan yang berlaku
C. proses pembayaran dan aktivitas pelaku yang terlibat dalam sistem ekonomi
pembayaran    
D. lembaga yang terlibat dan komponen yang digunakan dalam sistem pembayaran    
E. jenis sistem pembayaran dan aturan yang berlaku dalam sistem pembayaran
2. Transaksi yang dapat dilakukan pada sistem pembayaran Bank
Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) adalah ....
A. tingkat bunga diskonto, pemberian kredit pendanaan, dan pelaksanaan
proses kliring
B. operasi pasar terbuka, pemberian fasilitas pendanaan, dan transaksi
surat berharga
C. pemberian hibah atau bantuan, transaksi surat utang, dan kebijakan
diskonto
D. pemberian cadangan kas, transfer antarbank, dan pemberian kredit
3. transfer kredit, transfer debit, dan transaksi kliring antarbank
3. Bank Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem
pembayaran oleh industri yang bergerak dalam bidang keuangan.
Fungsi Bank Indonesia ini disebut sebagai fungsi...

Anda mungkin juga menyukai