Anda di halaman 1dari 12

Ekonomi

Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

A. Bank Indonesia
Bank sentral adalah sebuah badan keuangan milik negara yang diberikan
tanggung jawab mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga-lembaga
keuangan dan menjamin agar kegiatan lembaga-lembaga keuangan tersebut
akan menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang stabil.
Bank sentral bertugas sebagai bank sirkulasi dan sebagai induk dari bank
lainnya (banker’s of bank). Di Indonesia yang berperan sebagai bank sentral
adalah Bank Indonesia. Bank sentral memiliki tugas sebagai berikut:
● Mengedarkan uang dan mengatur peredarannya
● Membina bank umum agar menjadi bank yang sehat
● Mengawasi bank-bank umum
● Mengusahakan stabilitas ekonomi
● Pemegang kas pemerintah
● Sumber dana terakhir (last lending resort)
● Membuat peraturan tentang perbankan
● Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
● Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

B. Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah
nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk
pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat
pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks
dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya.

● Peran bank sentral dalam sistem pembayaran


Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di
Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI). Dalam melaksanakan tugas
tersebut, BI mengacu pada empat prinsip, yaitu:
➢ Prinsip keamanan
Maksud dari prinsip keamanan adalah segala resiko dalam sistem
pembayaran seperti risiko likuiditas, resiko kredit, resiko fraud
(kecurangan) harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap
penyelenggaraan sistem pembayaran.
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

➢ Prinsip efisiensi
Menekankan bahwa penyelenggaraan sistem pembayaran harus dapat
digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan
lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi.

➢ Prinsip kesetaraan akses


BI tidak menginginkan adanya praktek monopoli pada penyelenggaraan
suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.

➢ Prinsip perlindungan konsumen


Terjaganya jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam
kondisi yang layak edar atau biasa disebut clean money policy.

Peran BI dalam sistem pembayaran, yaitu:


➢ Regulator
Bank Indonesia berperan dalam membuat peraturan-peraturan yang
mendukung kelancaran sistem pembayaran.

➢ Perizinan
Bank Indonesia berperan dalam memberikan izin terhadap pihak-pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin
terhadap lembaga yang akan menjadi penyelenggara transfer dana dan
uang elektronik.

➢ Pengawasan
Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses pembayaran maupun
terhadap aktivitas para pelaku yang terlibat dalam sistem pembayaran.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan sistem pembayaran, BI
berwenang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem
pembayaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
pengawasan secara tidak langsung, BI mewajibkan seluruh
penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan.
Hal itu bermaksud agar BI memperoleh informasi yang diperlukan dalam
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

menunjang pelaksanaan tugasnya. Sedangkan dalam pengawasan


langsung, BI dapat melakukan pemeriksaan kepada penyelenggara
sistem pembayaran.

➢ Operator
Sebagai operator, BI menyediakan layanan sistem pembayaran yakni Real
Time Gross Settlement (RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKNBI) dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI –
SSSS).
Sesuai dengan ketentuan BI, mulai 31 Mei 2013 batas nilai nominal
transfer kredit yang dapat dikliringkan melalui kliring kredit dalam
penyelenggaraan SKNBI mengalami peningkatan menjadi maksimal Rp
500.000.000. Adapun untuk BI-SSSS, BI menyediakan layanan sarana
penatausahaan dan settlement (sistem penyelesaian transaksi) surat
berharga.

➢ Fasilitator
Agar sistem penyelenggaraan sistem pembayaran semakin aman dan
efisien, maka BI memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh
industri yang bergerak dalam bidang jasa keuangan. BI juga
melaksanakan transaksi-transaksi seperti operasi pasar terbuka,
menyelesaikan tagihan-tagihan serta transaksi yang terkait dengan
rekening pemerintah dan lembaga keuangan internasional yang ada di BI.
Selain itu BI berperan sebagai pengguna dan sebagai anggota sistem
pembayaran.

C. Fungsi dan Peran Bank Sentral

● Fungsi bank sentral

Secara umum bank sentral berfungsi untuk melaksanakan kebijakan moneter


terkait dengan perbankan guna mengatur dan menjaga kegiatan
perekonomian. Secara khusus, bank sentral berfungsi untuk menjaga
stabilitas sistem keuangan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi bank sentral:
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

➢ Menjaga stabilitas moneter, pada otoritas moneter bank sentral


memiliki tanggung jawab untuk mengontrol banyaknya uang yang
beredar di suatu negara.
➢ Mengawasi dan membuat regulasi untuk bank. Dalam hal ini bank
sentral melakukan pengawasan dan membuat regulasi agar tidak ada
kecurangan dalam kegiatan perbankan yang membuat rugi masyarakat.
Agar fungsi ini berjalan dengan efektif, bank sentral menerapkan
disiplin pasar dan penegakan hukum. Bank Indonesia sendiri sudah
mengeluarkan banyak peraturan mengenai kegiatan perbankan, mulai
dari peraturan bank umum hingga bank syariah.
➢ Tempat menyimpan kas negara. Dalam menjalankan fungsinya ini, bank
sentral melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan.
Koordinasi yang dilakukan mulai dari pembuatan laporan, penyimpanan
dana, mengeluarkan dana, hingga mengambil pinjaman dari luar
negeri.
➢ Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi
gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem
sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup
serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan
tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion
risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank
Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk
mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin
meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang
bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time
Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan
kecepatan sistem pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem
pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk
mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.
➢ Riset dan pemantauan. Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat
memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi
kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan


instrumen dan indikator macroprudential untuk mendeteksi kerentanan
sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya
akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor
keuangan.
➢ Lender of the last resort (LolR). Fungsi LoLR merupakan peran
tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis
guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi
sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal
maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang
menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis
yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat
diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer
namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank Indonesia harus
menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan
risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam
penyediaan likuiditas tersebut.

● Peran bank sentral

➢ Sebagai agen fiskal pemerintah


Bank sentral sebagai penasehat dan memberikan bantuan untuk
mengelola berbagai masalah transaksi keuangan pemerintah.

➢ Sebagai bank bagi bank (banker’s of bank)


Bank sentral memiliki peran khusus dalam sistem moneter yaitu sebagai
sumber pinjaman bagi bank-bank umum dan menjadi sumber terakhir
bagi bank-bank tersebut dalam mendapatkan pinjaman ketika bank yang
bersangkutan mengalami kesulitan likuiditas.
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

➢ Sebagai penentu kebijakan moneter


Bank sentral berperan untuk mengatur dan mengendalikan jumlah uang
beredar serta tingkat suku bunga.

➢ Sebagai pihak yang melakukan pengawasan, evaluasi dan pembinaan


perbankan
Bank sentral diberi kewenangan untuk melakukan penilaian terhadap
rasio kecukupan modal (Capital Asset Ratio/CAR), Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) dan jaminan pemberian kredit.

➢ Sebagai pihak yang menangani transaksi giro


Bank sentral berperan dalam mengefisienkan kegiatan-kegiatan transaksi
yang menggunakan alat pembayaran giro dalam jumlah besar baik antar
bank, antar wilayah bahkan antar negara.

➢ Sebagai pihak yang mencetak uang dan menjamin uang cukup tersedia
Pemerintah memberikan kekuasaan kepada bank sentral untuk mencetak
uang untuk kelancaran kegiatan perdagangan dan produksi. Dalam hal ini,
bank sentral menentukan besarnya jumlah uang yang harus disediakan
pada waktu tertentu.

➢ Mengawasi kegiatan perdagangan luar negeri


Bank sentral berupaya menjaga keseimbangan antara kegiatan ekspor
dengan aliran masuknya modal dan impor dengan aliran keluarnya modal
agar kestabilan nilai kurs dalam negeri terjaga demi terciptanya
kestabilan ekonomi.

➢ Melakukan riset-riset ekonomi


Riset yang dilakukan berkaitan dengan masalah dan perkembangan
sektor moneter. Hal ini berkaitan dengan tujuan bank sentral dalam hal
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

D. Alat Pembayaran

● Alat pembayaran tunai (uang)


Sejarah uang:
➢ Tahap sebelum barter
Pada tahap ini masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap
orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha sendiri. Apa
yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhannya.

➢ Tahap barter
Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri
masyarakat akan mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang
dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Barter yaitu barang
ditukar dengan barang. Namun sistem barter mengalami kesulitan,
diantaranya:
- Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang
diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya.
- Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat ditukarkan satu
dengan yang lainnya yang nilai pertukarannya seimbang atau hampir
sama nilainya.

➢ Tahap uang barang


Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat tukar adalah benda-benda
yang diterima oleh masyarakat umum. Benda-benda yang dipilih bernilai
tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik) atau benda
yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya oleh orang
Romawi garam digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat
pembayaran upah.
Pada tahap ini walaupun sudah ada alat tukar, namun kesulitan
pertukaran tetap ada yaitu:
- Nilai yang dipertukarkan belum memiliki pecahan.
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

- Banyaknya jenis uang barang yang beredar dan hanya berlaku di


masing-masing daerah.
- Sulit untuk disimpan dan dipindahkan.
- Mudah hancur/tidak tahan lama.

➢ Tahap uang logam


Logam dipilih sebagai bahan uang karena digemari umum, tahan lama
dan tidak mudah rusak, bernilai tinggi, mudah dipindahkan dan
dipecah-pecah tanpa mengurangi nilainya. Bahan yang memenuhi syarat
uang logam adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak disebut
sebagai uang penuh (full bodied money), yang artinya nilai intrinsik uang
logam sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata
uang).
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, maka perkembangan
pertukaran dengan uang logam juga berkembang. Sedangkan jumlah
logam mulia terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk
transaksi dalam jumlah besar (sulit untuk disimpan dan dipindahkan)
sehingga terciptalah uang kertas.

➢ Tahap uang kertas


Mulanya uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti kepemilikan
emas dan perak sebagai perantara untuk melakukan transaksi.
Selanjutnya masyarakat tidak lagi menggunakan emas secara langsung
sebagai alat tukar. Sebagai gantinya mereka menjadikan kertas bukti
tersebut sebagai alat tukar.
Dalam sejarah pemakaian kertas sebagai bahan pembuat uang, China
dianggap sebagai bangsa pertama yang menemukannya. Lalu
penggunaan uang kertas berkembang menjadi atribut dan simbol sebuah
negara. Namun sebagai garansi dari negara yang bertanggung jawab atas
peredarannya, maka jumlah uang kertas yang diterbitkan selalu dikaitkan
dengan jumlah cadangan emas yang dimiliki oleh negara yang
bersangkutan.
Sekitar tahun 1976, ketergantungan pencetakan uang kertas sudah tidak
lagi dihubungkan dengan cadangan emas, tetapi dibiarkan begitu saja
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

untuk terjun ke pasar bebas dimana terdapat hukum penawaran dan


permintaan.

● Fungsi uang
➢ Fungsi asli uang:
- Alat tukar (medium of change)
Dengan adanya uang maka orang yang akan melakukan pertukaran
tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan
uang sebagai alat tukar.
- Satuan hitung (unit of account)
Uang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan
jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan dan
menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang/jasa.
- Penyimpan nilai (store of value)
Dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke
masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran maka ia dapat menyimpan uang tersebut
untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

➢ Fungsi turunan uang


Fungsi turunan uang adalah sebagai alat pembayaran di masa yang akan
datang, alat penentu harga, alat pembayaran hutang, alat penimbun
kekayaan, alat pemindah kekayaan dan alat untuk meningkatkan status
sosial.

E. Jenis uang
● Berdasarkan bahan/material
➢ Uang logam, terbuat dari semacam logam tertentu dengan berat dan
kadar tertentu pula. Pada umumnya uang yang terbuat dari logam
memiliki nilai nominal kecil dan dibuat dengan ciri-ciri tertentu untuk
menghindari pemalsuan.
➢ Uang kertas, merupakan uang fiduciary (uang kepercayaan) karena semua
masyarakat mau menerima uang ini sebagai alat pembayaran, walaupun
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

nilai intrinsiknya lebih kecil daripada nilai nominalnya. Dasar uang kertas
adalah kepercayaan kepada pemerintah atau bank yang menjamin atas
peredaran uang tersebut.

● Berdasarkan Lembaga atau badan pembuatnya


➢ Uang kartal, diterbitkan oleh Bank Indonesia dan digunakan oleh seluruh
masyarakat dalam bentuk uang logam dan uang kertas.
➢ Uang giral, diterbitkan oleh bank umum dalam bentuk cek maupun bilyet
giro.
Berikut ini adalah perbedaan uang kartal dengan uang giral:

Uang kartal Uang giral

Berlaku dan digunakan di seluruh Berlaku dan hanya digunakan di


lapisan masyarakat kalangan masyarakat tertentu saja

Nominal sudah tertera dan terbatas Nominal harus ditulis lebih dulu
sesuai dengan kebutuhan dan
nominal tidak terbatas

Dijamin oleh pemerintah Hanya dijamin oleh bank yang


mengeluarkannya saja

Ada kepastian pembayaran seperti Belum ada kepastian pembayaran,


yang tertera dalam nominal uang termasuk dari beberapa hal
termasuk Lembaga yang
mengeluarkannya

● Berdasarkan nilainya
➢ Uang bernilai penuh (full bodied money), uang yang nilai intrinsiknya
sama dengan nilai nominal. Nominal uang yang tertera sama dengan nilai
bahan dan proses pembuatan uang ini.
➢ Uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money), uang yang
nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominal. Biasanya terdapat pada
jenis uang kertas.
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

● Berdasarkan kawasannya
➢ Uang lokal, hanya berlaku pada suatu negara tertentu
➢ Uang regional, berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas daripada uang
lokal, misalnya mata uang Euro yang dapat digunakan pada
negara-negara di Eropa
➢ Uang internasional, uang yang berlaku di seluruh dunia sebagai standar
pembayaran, misalnya US Dollar.
Ekonomi
Kelas 10
Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran

Download Materi Lainnya di KOCO Schools yuk!


Terimakasih sudah membaca rangkuman dari KOCO Schools. Kamu bisa membaca topik
lainnya di Sumber Belajar KOCO Schools

Dan khusus untuk guru, Bapak dan Ibu bisa mendapatkan 10,000+ bank soal yang siap di
bagikan ke siswa secara gratis dengan register di www.kocoschools.com

Kamu ada pertanyaan dan masukan? Silahkan kirimkan langsung pesan kamu melalui
Whatsapp kami di nomor ini (081222275122) untuk mendapatkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai