Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 1

1. Bagaimana cara kerja bank desa? ( Ayu afsari )


2. Apa jaminan pada saat melakukan kredit di bank? ( Nur afni )
3. Pada masa 1997-1998 Indonesia mengalami krisis moneter . Apa langkah pemerintah dalam
menanggulangi krisis tersebut? ( Baby hannah )
KELOMPOK 2
1. Bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam Bank Indonesia? ( Nona santri )
2. Berikan contoh kesulitan likuiditas jangka pendek! ( Fitri anggrianti )
3. Bagaiaman Peran Bank Indonesia dalam menstabilkan keuangan? (Nadia frientina panjaitan)
KELOMPOK 3
1. Mengapa Leabilitas itu mempengaruhi Likuiditas? ( Linda sari hasibuan )
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Bank yang awalnya sehat kemudian menjadi tidak
sehat? (Riza fahlevi harahap )
3. Bank yang sehat secara kualitatif ( Buk Indah permata sari )

KELOMPOK 4

1. Awal berdiri nya bank Indonesia darimana modal awal bank tersebut serta siapa saja yang
menanam saham di bank tersebut? (Aisyah Harahap)
2. Apa pengertian dari spread negatif? (Yuliana Tumangger)
3. Berapa periode krisis ekonomi yang telah terjadi di Indonesia? (Khairunnisa Nasution)

KELOMPOK 5
1. Apa Alternatif dari penggunaan dana? ( Nur hafni laduni )
2. Kenapa Bank Syariah lebih besar bunganya dibanding bank convensional? (Rara erinda )
3. Bagaimana mengatasi masalah kredit macet? (aisyah turrodiyah)
KELOMPOK 6
1. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kredit tanpa agunan? Jelaskan! ( Aqthori syukron )
2. Bagaimana jika orang lain ingin mengambil alih kredit (over kredit sepeda motor), apakah
dalam mengambil alih tersebut lebih mudah atau dipersulit ? Bagaimana caranya? ( Dimas
Erlanga )
3. Apa saja jenis-jenis kredit selain dari tiga jenis kredit (Kredit investasi, kredit modal kerja, dan
kredit konsumtif) tersebut? Berikan contohnya! ( Buk Indah )
KELOMPOK 7

1. Jelaskan pengertian kriling aktif dan pasif secara sederhana ( Devi permata sari )
2. Apa maksud dari transaksi lokal dengan transaksi daerah ( Ismi )
3. Bank garansi bank yang seperti apa? ( Marniati ginting )

KELOMPOK 8
1. Kenapa bank syariah baru di kenal pada tahun 2000an? (bu indah)
2. Bank syariah apa yang pertama kali ada di indonesia? (bu indah)
3. Rasio pangsa pasar pada bank syariah dan bank konvensional! (Harve Amnar)

JAWABAN:
KELOMPOK 1
1. Cara kerja bank desa atau BPR yaitu :
 Dalam memberikan kredit, bank desa atau BPR wajib mempunyai keyakinan atas
kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai perjanjian.
 Dalam memberikan kredit BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai
batas maksimum pemebrian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang
dapat dilakukan BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait,
termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR
tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30% dari modal yang sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia
2. Jaminan yang dapat diberikan dalam melakukan kredit di bank ialah : misalnya surat tanah,
BPKB, SK CPNS, dsb.
3. Usaha yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi krisis moneter 1998 ialah :
 Bulan Desember 1997 mentri keuangan melakukan road show keluar negri untuk
menyakinkan para krediktur .
 Untuk mengatasi masalah hutang luar negri di bentuk Tim Negosiasi Utang Luar Negri
Swasta di bawah pimpinan Bank bertaraf Internasional, seperti Bank Of
England,Standard Chartered Bank, Dan Bank Switaerland East Asia.
 Menjamin penuh pada semua deposan krediktur dari semua bank umum yang berbadan
hukum indonesia, baik swasta nasional, patungan mau pun pemerintahan.
 Intervensi BI pada pasar valuta asing dan kebijakan suku bunga SBI.
 Di bentuk dewan pemantapan ketahan ekonomi dan keuangan (DPKEK)
 Dalam rangka restrukturisasi sektor perbankan, dibentuk lembaga baru, yaitu Badan
penyelamatan perbankan nasional (BPPN) lankah ini diambil untuk memulihkan
kepercayaan masyarakatan.
KELOMPOK 2
1. 1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu
menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berlimbang . hal ini mengingat gangguan
stabilitas moneter memiliki dampk langsung terhadap berbagai aspek ekonomi.Kebijakan
moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan
kegiatan ekonomi., untuk menstabilkan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan
suatu kebijakan yang disebut inglation targeting frame work

2.Bank Indonesia memiliki peran dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat,
khususnya perbankan Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui
mekanisme pengawasan dan regulasi. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem
pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu,disiplin
pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum
harus di jalankan

3.Bank Indonesia memiliki kewenangan utuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Bila terjadi gagal bayar pada salah satu peserta dalam sistem pembayaran,maka
akan timbul risiko potensial yang cukup seris yang menggangu kelancaran sistem pembayaran.
Bank indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi
mengembangkan mekanisme dan pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara
lain dengan menerpakan sistem RTGS(Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih
meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.

4.Melalui fungsinya Bank Indonesia mengakses informasi-informasi yag dinilai mengancam


stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential,Bank Indonesia dapat
memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada
stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indoensia dapat mengembangkan instrumen
dan indikator untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Maka hasil pemantaun ini
selanjutnya akan menjadi rekomndasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.

5.Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi
bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsinya merupakan peran tradisional
Bank Indoensia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan fungsi LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi
normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah
likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik.
2. Menurut kami dalam Jangka Pendek tidak ada contoh dalam kesulitan likuiditas.
Kecuali dalam Jangka Panjang baru ada contoh kesulitan dalam likuiditas.
3. 1. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu
menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berlimbang . hal ini mengingat gangguan
stabilitas moneter memiliki dsmpk langsung terhadap berbagai aspek ekonomi.Kebijakan
moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan
kegiatan ekonomi., untuk mestabilkan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan
suatu kebijakan yang disebut inglation targeting framework

2.Bank Indonesia memiliki peran dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat,
khususnya perbankan Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui
mekanisme pengawasan dan regulasi. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem
pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu,disiplin
pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum
harus di jalankan

3.Bank Indonesia memiliki kewenangan utuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Bila terjadi gagal bayar pada salah satu peserta dalam sistem pembayaran,maka
akan timbul risiko potensial yang cukup seris yang menggangu kelancaran sistem pembayaran.
Bank indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi
mengembangkan mekanisme dan pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara
lain dengan menerpakan sistem RTGS(Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih
meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.

4.melalui fungsinya Bank Indonesia mengakses informasi-informasi yag dinilai mengancam


stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential,Bank Indonesia dapat
memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan yang berdampak pada
stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indoensia dapat mengembangkan instrumen
dan indikator untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Maka hasil pemantaun ini
selanjutnya akan menjadi rekomndasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
5.Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi
bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsinya merupakan peran tradisional
Bank Indoensia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya
ketidakstabilan sistem keuangan fungsi LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi
normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah
likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik.

KELOMPOK 3
1. Arti dari likuidas adalah hutang/sesuatu yang wajib dibayar, sedangkan Leabilitas adalah
kemampuan untuk membayar hutang tersebut. Jadi, hutang yang tidak dapat terkendali
memperburuk Likuiditas perusahaan.
2. Factor-faktor yang menyebabkan Bank yang awalnya sehat menjadi tidak sehat yaitu :
1. Bank tidak mampu mencegah, mengatur, memperbaiki aspek-aspek Bank.
2. Factor Eksternal seperti : resiko pasar, resiko kredit, resiko hokum dan reputasi.
3. Factor Internal seperti : resiko likuiditas, operasional, resiko kepatuhan dan strategis.
3 poin tadi merupakan factor dari Profile resiko. Tata kelola yang buruk
mengakibatkan Bank yang awalnya sehat menjadi tidak sehat.
3. kualitatif Bank dilihat dari pengelolahan/manajemen sejarah pemiliknya, tata
kelola,resiko,rangka manajemen resiko,proses manajemen,kecukupan dari segi pendidikan,
Sumber Daya Manusia (SDM) dan kecukupan sistem informasi manajemen.

KELOMPOK 4

1. Awal berdiri nya Bank Indonesia modal awal bank tersebut adalah dari para nasabah yang
menabung di bank tersebut karna seperti yang telah dijelaskan bahwa bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan dan menyalurkan dana ke
masyarakat kembali melalui kredit. Yang menanam saham di bank tersebut adalah para
nasabah tadi yang telah menabung di Bank Indonesia tersebut
2. Spread negatif adalah tingkat suku bunga pinjaman yang lebih rendah daripada tingkat suku
bunga tabungan.
3. Indonesia sudah mengalami beberapa kali krisis ekonomi yaitu pada tahun 1977, 1998, dan
tahun 2008. Dari ketiga dampak tersebut guncaangan yang paling dahsyat terjadi adalah pada
tahun 1998 dan menjadi masa gelap dalam perekonomian nasional.
KELOMPOK 5

1. Alternatif penggunaan dana bisa berbentuk Cadangan Likuiditas, aktiva ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek. Risiko dari aktiva ini tergolong rendah dan
bank tidak dapat terlalu banyak mengharapkan adanya penerimaan dalam jumlah yang tinggi
dari aktiva ini, aktiva ini disebut aktiva yang tidak produktif.
2. Hal ini terjadi karena saat ini share bank syariah di Indonesia masih sangat kecil yakni 5% dari
bank konvensional. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo)
Achmad K Permana menjelaskan, sebenarnya terkait marjin tidak ada hubungannya dengan
syariah dan non syariah.
3. Caranya:
 Penjadwalan Kembali,
Pihak bank akan menyesuaikan (tenor) jangka waktu pembayaran untuk debitur agar
bisa kembali menyicil pembayaran kredit. Perpanjangan tenor ini akan disesuaikan
dengan kemampuan bayar debitur.
 Persyaratan Kembali
Ada syarat-syarat yang dapat diubah oleh pihak bank jika nasabahnya mengalami
kendala dalam pembayaran, perubahannya dapat mencakup perubahan jadwal
pembayaran, jangka waktu, ataupun persyaratan lainnya.
KELOMPOK 6
1. Kelebihan dan Kekurangan dari kredit tanpa agunan sebagai berikut:
Kelebihan Kredit Tanpa Agunan :
a. Praktis dan tidak membutuhkan jaminan

Dengan tidak adanya jaminan untuk mendapatkan KTA, pihak bank berusaha untuk
menanamkan kepercayaan kepada nasabah untuk mengelola dana pinjaman dengan baik. Nasabah
bisa menggunakan dana ini untuk modal kerja atau yang lainnya dengan berbagai macam kemudahan
di dalamnya. Masyarakat tidak disyaratkan untuk memberikan agunan atau jaminan aset, seperti
BPKB, sertifikat rumah, SK, perhiasan, ataupun barang-barang mewah lainnya. Ini juga merupakan
strategi promosi bank untuk menarik nasabah sebanyak mungkin.

Perlu diingat, walaupun tanpa jaminan, Anda harus tertib dalam membayar cicilan kredit
sesuai waktu yang telah ditentukan. Sebab semakin Anda tepat waktu maka kemungkinan untuk bisa
bekerja sama dengan pihak bank di lain waktu akan semakin mudah. Terkait dengan macetnya cicilan,
pihak bank tidak memiliki wewenang untuk menyita aset yang Anda miliki. Akan tetapi, bank akan
melaporkan nasabah yang bermasalah kepada Bank Indonesia (BI). Selanjutnya, BI akan memproses
dan mengevaluasi. Jika terbukti adanya kredit macet yang sudah agak parah, nasabah tersebut akan
dimasukkan dalam daftar negatif.
b. Lebih fleksibel untuk berbagai macam tujuan penggunaan kredit

Nasabah diberi kebebasan dalam menggunakan dana kredit untuk keperluan apapun, bahkan
untuk keperluan yang bersifat konsumtif. Hanya saja disarankan agar tetap menggunakan pinjaman
tersebut dalam batas-batas yang sudah Anda pahami. Jangan sampai timbul masalah kredit macet.
c. Proses pengajuan yang dikenal super cepat dan mudah

Pengajuan kredit KTA dikenal memiliki prosedur yang sangat mudah dan cepat. Berbeda
dengan pengajuan konvensional atau kredit dengan jaminan, yang mengharuskan adanya survei,
evaluasi aset jaminan, dan lain sebagainya. Bahkan, dewasa ini sudah ada lembaga perbankan yang
sudah menyediakan fasilitas online untuk pengisian formulir pengajuan KTA. Formulir tersebut dapat
diunduh kapan saja sehingga mempersingkat waktu dalam proses pengajuan.
d. Proses pencairan dana yang cepat

Selain pengajuan kredit yang mudah, pencairan dana kredit KTA juga tergolong paling cepat.
Biasanya nasabah hanya menunggu sekitar kurang dari satu minggu saja. Hal ini sangat membantu
masyarakat yang memerlukan dana secara mendadak, seperti dana pengobatan, biaya pendidikan,
biaya pernikahan, dan lain sebagainya.

Dengan demikian dapat kami simpulkan bahwa, walaupun Kredit tanpa jaminan ini dapat memproses
pengajuan dan pencairan dana dengan cepat, akan tetapi dalam hal ini pihak Bank atau debitur tetap
melakukan survei kepada nasabah yang ingin mengajukan kredit.
Kekurangan Kredit Tanpa Agunan :
a. Suku bunga yang relatif tinggi

Salah satu kekurangan kredit tanpa agunan ini yaitu suku bunga yang ditawarkan cukup tinggi.
Anggap saja ini merupakan konsekuensi dari pengganti agunan atau jaminan. Untuk kelemahan yang
pertama ini, biasanya masih cukup ditoleransi dan tidak berpengaruh secara signifikan bagi nasabah.
Sebab mereka juga menyadari tentang kemudahan tidak adanya jaminan aset. Suku bunga yang
ditawarkan biasanya bersifat flat atau tetap mulai dari awal sampai akhir pelunasan. Mengenai besaran
suku bunga, setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Namun, biasanya suku bunga bisa
mencapai 2,5%.
b. Plafon dan tenor yang terbatas
Plafon atau jumlah uang yang dipinjamkan biasanya tidak lebih dari Rp300juta. Dengan plafon
yang tidak begitu banyak, tenor atau waktu pelunasan biasanya relatif lebih pendek, yaitu mulai dari
satu hingga lima tahun sesuai dengan jumlah pinjaman.
c. Pinjaman didasarkan pada status profesi dan penghasilan

Poin ini merupakan poin terpenting untuk mengajukan kredit tanpa agunan. Biasanya pihak
bank hanya akan memberikan pinjaman kepada pegawai tetap, karyawan tetap, profesional, dan
pengusaha yang memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Pihak bank hanya memberikan
persetujuan untuk orang yang mempunyai penghasilan tetap minimal Rp2 juta setiap bulannya.

2. Biasanya over kredit dilakukan orang per orang. Bukan masalah dipermudah atau dipersulit, hanya
saja cara ini tentunya cukup ribet karena bakal memerlukan tiga pihak yang terlibat, yaitu pihak
pemilik kendaraan, pihak yang mau ambil over kredit, dan Leasing. Masing-masing pihak harus tanda
tangan berkas ini dan itu, seperti mengurus dokumen BPKB yang belum jadi. Semuanya yang kita
urus harus diketahui tiga pihak itu. Akan tetapi hal inii tentu beda kalau over kredit itu dilakukan
langsung ke pihak leasing alias perusahaan pembiayaan. Tapi tentu bukan ke leasing yang menangani
kredit kendaraan kita. Baik mobil maupun sepeda motor yang masih dikredit di leasing A bisa
dialihkan cicilannya ke leasing B. Tapi, ada sederet syarat yang harus dipenuhi.
Berikut ini persyaratan yang umumnya ditetapkan dalam over kredit kendaraan ke leasing:
Untuk unit Sepeda Motor

 Sisa angsuran maksimum 6 x bayar atau sisa pokok utang bisa ditutup dengan perhitungan
yang ditentukan sendiri oleh leasing tersebut.
 BPKB di leasing sebelumnya dipastikan bisa langsung keluar saat cicilan lunas.
 Ada print out bukti pembayaran kredit.
 Pelat nomor kendaraan sesuai dengan domisili leasing dan pemilik kendaraan.
 Tahun produksi kendaraan di atas 2005.
Skema over kredit kendaraan ke leasing untuk mendapat dana segar ini adalah leasing A akan
mengambil alih pembayaran cicilan ke leasing B sampai BPKB keluar. Sedangkan pemilik kendaraan
akan mendapat dana pinjaman dari leasing A untuk dilunasi kemudian. Dan besarnya dana yang bisa
cair bergantung pada sisa angsuran dan ketetapan leasing A. Jaminan over kredit ini adalah BPKB
yang didapat dari leasing B tadi.

Misalnya Pak Adi butuh dana segar Rp 5 juta. Permohonan KTA-nya ditolak, tapi dia gak ada
aset yang bisa dijadikan jaminan buat dapet kredit multiguna. Dia hanya ada motor mio tahun 2014
yang masih dikredit, jadi belum ada BPKB. Dalam masalah ini, solusi buat Pak Adi adalah over kredit
motor yang ia punya itu untuk dapet duit tunai. Sisa cicilannya 6 x sebesar Rp 700 ribuan per bulan
ke leasing PT ABC. Nah, dia mau over kredit kendaraan itu ke leasing PT XYZ.
Perinciannya: :
Sisa cicilan ke PT ABC= 6 X Rp 700 ribu= Rp 4,2 juta
Motor Mio pak Adi dihargai sebesar Rp 9 juta oleh PT XYZ
PT XYZ memberi pinjaman sebesar Rp 9 juta, dengan syarat:

Rp 4,2 juta dari dana yang dikirim PT XYZ harus dibayarkan Pak Adi ke PT ABC untuk melunasi
motornya
BPKB motor kemudian dipegang oleh PT XYZ sebagai jaminan
Dengan begitu, total dana segar yang diperoleh Pak Adi:
= Pinjaman dari PT XYZ – sisa kredit motor ke PT ABC
= Rp 9 juta – Rp 4,2 juta
= Rp 4,8 juta
Dengan begitu, Pak Adi kini hanya berutang pada PT XYZ sebesar Rp 9 juta. Pak Adi pun
mengambil skema pembayaran selama 12 bulan. Meski demikian, tentu saja terdapat bunga dalam
proses over kredit kendaraan ini. Sekarang, Pak Adi harus membayar sebesar Rp 875 ribu per
bulannya.

Dari contoh diatas dapat kami simpulkan bahwa untuk melakukan over kredit, ini merupakan
hal yang sangat simpel, kita hanya perlu siapkan berkas-berkas yang bakal diminta. Biasanya berkas
yang diperlukan untuk over kredit kendaraan ke leasing ini antara lain fotokopi KTP, KK, rekening
tabungan 3 bulan terakhir, Slip gaji/surat keterangan penghasilan/laporan keuangan usaha, lalu kita
dapat mengajukan over kredit sesuai cara yang telah di tentukan.

3. Sebelum kita mengetahui contoh dari ketiga jenis kredit tersebut, kita harus terlebih dahulu
mengetahui apa maksud dari jenis kredit tersebut.

1) Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan bank untuk keperluan perluasan atau
pengembangan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan
rehabilitasi. Contoh kredit investasi yaitu kredit untuk membangun pabrik atau membeli mesin
– mesin. Kredit ini memliliki masa pemakaian atau pengembalian yang relatif lama.
2) Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan oleh bank untuk keperluan meningkatkan
kemampuan operasi produksi suatu perusahaan. Contoh kredit modal kerja yaitu kredit yang
diberikan untuk membeli bahan baku, membayar upah karyawan, atau biaya – biaya lainnya
yang terkait dengan operasi produksi perusahaan.
3) Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan oleh bank pada masyarakat untuk
keperluan konsumsi secara pribadi atau lembaga. Dari kredit ini tidak dihasilkan produk atau
jasa, tapi mengkonsumsi produk dan jasa yang ada di pasar. Sebagai contoh yaitu kredit
perumahan yang digunakan untuk pembelian rumah. Kredit konsumtif yang digunakan yaitu
untuk membeli kendaraan bermotor seperti sepeda motor atau mobil. Kredit rumah tangga
yang digunakan untuk keperluan perabot rumah tangga.

4. Jenis-jenis kredit itu ada banyak. Selain tiga jenis kredit yang telah di jelaskan diatas, jenis-jenis
kredit lainnya yaitu sebagai berikut :

1) Kredit Produktif.
Kredit produktif digunakan untuk peningkatan bidang usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan oleh bank untuk menghasilkan barang atau jasa. Jadi, dari kredit
ini akan menghasilkan produk atau jasa. Sebagai contoh, kredit ini diberikan untuk
membangun sebuah pabrik yang nantinya akan menghasilkan suatu produk atau barang. Kredit
pertanian akan menghasilkan produk – produk pertanian. Kredit pertambangan akan
menghasilkan bahan tambang atau bahan baku. Kredit industri akan menghasilkan produk
industri kebutuhan masyarakat pada umumnya.
2) Kredit Perdagangan.
Kredit yang diberikan oleh bank untuk keperluan membeli komoditas atau barang yang
akan didagangkan atau dijual kembali. Pembayaran utangnya diharapkan dari hasil penjualan
barang dagangan tersebut. Kredit ini diberikan kepada suplier atau agen –agen perdagangan
yang membeli produk atau barang dalam jumlah relatif besar. Contohnya kredit ekspor impor
untuk perdagangan yang melakukan transaksi ekspor impor.
3) Kredit Jangka Pendek.
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau jatuh tempo pelunasan
paling lama satu tahun. Kredit ini umumnya digunakan untuk keperluan modal kerja. Kredit
ini digunakan untuk keperluan pembayaran bahan baku, upah karyawan atau untuk melunasi
kewajiban jangka pendek perusahaan.
4) Kredit Jangka Menengah.
Kredit jangka menengah merupakan kredit yang dikeluarkan oleh bank dengan jangka
waktu pengembalian antara satu tahu sampai tiga tahun. Kredit ini dapat digunakan untuk
investasi. Contoh kredit pertanian utnuk perkebunan jeruk. Kredit peternakan untuk
peternakan kambing atau ayam.
5) Kredit Jangka Panjang
Kredit jangka panjang merupakan kredit yang memiliki jangka waktu pengembalian
lebih dari 3 tahun atau 5 tahun. Kredit ini umumnya digunakan untuk keperluan investasi
jangka panjang seperti perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit atau pambangunan pabrik
atau untuk kredit konsumtif seperti pembelian rumah.
6) Kredit Pertanian. : Kredit yang dikucurkan untuk membiayai sektor pertanian atau perkebunan
rakyat. Kredit ini bisa jangka pendek ataupun jangka panjang.
7) Kredit Peternakan : Kredit yang dikeluarkan untuk membiayai sektor usaha peternakan dengan
kredit jangka pendek atau jangka panjang.
8) Kredit Industri : Kredit yang dikucurkan oleh bank untuk membiayai sektor industri kecil,
menengah atau besar.
9) Kredit Pertambangan : Kredit yang dikeluarkan untuk usaha jenis pertambangan yang
umumnya merupakan kredit jangka panjang. Seperti untuk pertambangan minyak, timah dan
emas.
10) Kredit Profesi : Kredit ini dikeluarkan untuk digunakan oleh para profesional seperti dosen,
dokter, atau pengacara.
11) Kredit Perumahan : Kredit yang dikeluarkan untuk pembiayaan pembangunan atau pembelian
rumah oleh masyarakat.

KELOMPOK 7
1. 1) Anggota Kliring Aktif
Yaitu anggota kliring yang namanya tercatat sebagai anggota di Bank Indonesia
2) Anggota Kliring PasiF
Yaitu anggota kliring yang namanya tidak tercatat di Bank Indonesia, tetapi melakukan
kegiatan kliring dengan cara menginduk pada cabang pusat bank yang bersangkutan.
2. a) Transaksi lokal (intraregional),
Bank penarik mempersiapkan
seluruh warkat untuk dikirim ke bank tertarik. Disini bank penarik akan memeriksa
kelengkapan
data,memeriksakebenarancek,membedakanapabilatransaksitersebutberasaldaribanksendiri,ke
mudianmenyampaikandatatersebut kepada lembaga kliring.
b) Transaksi antar daerah (interregional),
Bank penarik akan menyampaikan transaksinya kepada pusat pengolahan data di
lembaga kliring lokal. Transaksi-transaksi disortir oleh bank
penarik dalam lokasi yang bersangkutan. Volume data yang
besar ini akan digabung menjadi suatu ringkasan arsip untuk
setiap lokasi, kemudian arsip ini dipindahkan ke tiap lokasi
lainnya untuk diproses lebih lanjut.
3. Bank garansi itu bagian dari bank, bukan hanya satu bank tapi semua bank, yang berupa
jaminan pembayaran dalam bentuk surat
KELOMPOK 8
1. karena pada masa operasinya keberadaan bank syariah belum mendapatkan perhatian yang
optimal dalam tatana sektor perbankan nasional.
2. Bank muamalat, berdiri pada tahun 1991 dan baru beroperasi tahun 1992 dengan modal awal
sebesar Rp 106 M
3. Perbandingan nasabahnya, bank syariah sekitar 15 juta jiwa sedangkan bank konvensional
sekitar 80 juta jiwa. Rasio nya 1/5

Anda mungkin juga menyukai