Pembayaran
Presented by Kelompok 2
Ekonomi
Sistem Pembayaran
Anggota Kelompok 2
Bank Indonesia berwenang menetapkan kebijakan serta Bank Indonesia berperan membuat peraturan Bank Indonesia berperan memberikan izin
yang mendukung kelancaran sistem kepada pihak yang terlibat dalam
memberi persetujuan, perizinan, dan pengawasan atas pembayaran. Contohnya, Peraturan Bank pelaksanaan sistem pembayaran. Contohnya,
Indonesia (PBI) Nomor 14/23/PBI/2012
penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Dalam rangka Bank Indonesia memberi izin terhadap
tentang Transfer Dana dan Surat Edaran (SE) lembaga yang akan melakukan kegiatan
memenuhi kewajiban sebagai penyelenggara sistem Nomor 15/23/DASP tanggal 27 Juni 2013
transfer dana serta pembayaran menggunakan
tentang Penyelenggaraan Transfer Dana.
pembayaran, Bank Indonesia memiliki peran berikut. kartu dan uang elektronik (e-money).
peran bank indonesia dalam sistem
pembayaran
Dalam menjalankan peran ini, Bank Indonesia Bank Indonesia menyediakan layanan sistem Bank Indonesia memfasilitasi
berwenang mengawasi penyelenggaraan pembayaran, yaitu Bank Indonesia Real Time Gross pengembangan sistem pembayaran
sistem pembayaran melalui kegiatan Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional oleh industri jasa keuangan (IJK).
monitoring (pemantauan) penilaian. Bank Bank Indonesia (SKNBI).Untuk Bank Indonesia Tujuan pemberian fasilitas tersebut
Indonesia juga melakukan upaya yang Scripless Securities Settlement System (BI- SSSS), oleh Bank Indonesia agar
mendorong penyelenggaraan sistem Bank Indonesia menyediakan sarana penatausahaan penyelenggaraan sistem pembayaran
pembayaran ke arah lebih baik. dan penyelesaian transaksi (setelmen) surat berharga. makin aman dan efisien.
Selain peran di atas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia melakukan berbagai transaksi seperti operasi pasar
terbuka, menyelesaikan tagihan, serta melakukan transaksi yang berkaitan dengan rekening pemerintah dan
lembaga keuangan internasional yang ada di Bank Indonesia Bank juga menjadi pengguna dan anggota sistem
pembayaran.
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai
Oleh Bank Indonesia
Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia
dikelompokkan menjadi dua, yaitu transaksi bernilai besar (high value) dan
transaksi bernilai kecil (retail value).
Setiap bank dapat menjadi peserta dalam penyelenggaraan SKNBI di suatu wilayah kliring,
kecuali bank perkreditan rakyat (BPR). Bank yang menjadi peserta kliring harus menyediakan
perangkat kliring meliputi perangkat terminal pusat kliring dan jaringan komunikasi data.
Ketersediaan perangkat kliring untuk menjamin kelancaran transaksi para nasabah.
Penyelenggara SKNBI dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut. 1) Penyelenggara kliring
nasional (PKN), yaitu unit kerja di kantor pusat Bank Indonesia yang bertugas mengelola dan
menyelenggarakan SKNBI secara nasional.
2) Penyelenggara kliring lokal (PKL), yaitu unit kerja di Bank Indonesia dan bank yang mem-
peroleh persetujuan Bank Indonesia untuk mengelola dan menyelenggarakan SKNBI di suatu
wilayah kliring tertentu.
2) Kliring Debit
Jenis layanan pada SKNBI Layanan dalam kliring debit dapat dijelaskan sebagai berikut.
sebagai berikut a) Kliring debit diselenggarakan per wilayah kliring oleh penyelenggara
kliring lokal.
b) Transaksi yang dikliringkan adalah transfer debit dari warkat debit
1) Kliring Kredit
dalam bentuk cek dan bilyet giro.
Layanan dalam kliring kredit dapat dijelaskan sebagai berikut.
c) Transfer debit yang dikliringkan berupa data keuangan elektronik
a) Penyelenggaraan kliring kredit dilaksanakan oleh
disertai penyampaian warkat debit.
penyelenggara kliring nasional (PKN)secara nasional. d) Kegiatan dalam kliring debit meliputi:
b) Transaksi yang dikiringkan adalah transfer kredit dari peserta (1) kliring penyerahan, memperhitungkan transfer debit yang
di suatu wilayah kliring yang ditujukan kepada peserta lain di disampaikan peserta pengirim kepada peserta penerima melalui PKL.
seluruh Indonesia. (2) kliring pengembalian, memperhitungkan transfer debit yang ditolak
c) Transfer kredit yang dikliringkan berupa data keuangan peserta penerima kepada peserta pengirim sesuai dengan alasan
Pada era digital saat ini penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai berperan penting dalam perekonomian
nasional. Oleh karena itu, stabilitas sistem pembayaran nontunai perlu dipelihara agar mendukung
perekonomian. Jika sistem pembayaran nontunai mengalami gangguan akan memengaruhi kelancaran dan
stabilitas sistem keuangan di dalam negeri.
Terimakasih