Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATERI KULIAH AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

“Akuntansi Kliring dan Giro”

Oleh :

Richardeo Caezarade Budikarya (2107531113)


Putu Krishna Prasetya Budi (2107531114)
I Gede Bayu Saputra (2107531115)
Putu Rosayanti (2107531116)
Tarindra Ardhiningtyas (2107531118)

Kelas B3-Akuntansi Perbankan dan LPD


Dosen Pengampu: Dr. Dra. Gayatri., M.Si., Ak., CA., ACPA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
1. Akuntansi Kliring
A. Pengertian Akuntansi Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang-piutang dalam bentuk
surat-surat berharga atau surat dagang dari suatu bank terhadap bank yang lainnya
yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk secara
resmi. Hal ini sejalan dengan defenisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti:
a) Ir. Ade Arthesa
Kliring adalah salah satu sarana perhitungan warkat antar bank yang dilakukan
oleh Bank Indonesia, dimana BI menjadi bank sentral yang dapat mengatur dalam
memperluas dan melancarkan lalu lintas pembayaran giral.
b) Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Kliring ialah suatu proses perhitungan, perlunasan, penyelesaian, dan
pertukaran warkat-warkat antar bank yang dikoordinasi oleh Bank Indonesia.

Dari defenisi di atas dan juga defenisi yang telah dikemukakan oleh para ahli
Bank Indonesia merupakan lembaga resmi yang mengatur proses terjadinya kliring
sehingga Bank Indonesia mendefinisikan kliring sebagai sebuah pertukaran Data
Keuangan Elektronik (DKE) atau warkat antar peserta kliring baik atas nama para
peserta maupun atas nama nasabah yang dapat perhitungkan diselesaikan pada waktu
tertentu.
B. Jenis-Jenis Akuntansi Kliring
a) Kliring Umum
Kliring umum merupakan sebuah alat perhitungan warkat-warkat antar bank,
dimana proses pelaksanaannya diawasi dan sistemnya sudah diatur oleh Bank
Indonesia.
b) Kliring Lokal
Kliring lokal adalah suatu sarana perhitungan warkat antar bank, yang mana
ketentuannya sudah diatur dalam suatu daerah yang sudah ditentukan
sebelumnya.
c) Kliring Antar Cabang
Kliring antar cabang merupakan sebuah alat perhitungan warkat antar bank
yang biasanya berada dalam satu wilayah kota. Kliring jenis ini dapat dilakukan
dengan mengumpulkan semua perhitungan yang dilakukan suatu kantor cabang.

C. Peserta Kliring
Peserta Kliring merupakan bank yang terdaftar untuk mengikuti SKNBI (Sistem
Kliring Nasional Bank Indonesia). Terdapat 2 jenis peserta kliring yaitu:
a) Peserta Langsung
Peserta langsung merupakan Bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring
ini dan juga dapat memperhitungkan warkat atau notanya secara langsung dengan
BI atau melalui PT Trans Warkat sebagai perantara. Namun, untuk menjadi
peserta langsung terdapat beberapa syarat, antara lain:
1. Kantor Bank dapat menjadi peserta langsung apabila
 Kantor bank telah memperoleh izin pembukaan dari Bank Indonesia
 Kantor cabang pembantu dari bank yang pusatnya di luar negeri telah
memperoleh izin pembukaan dari Bank Indonesia
 Kantor cabang pembantu pembantu yang pusatnya di Indonesia telah
memperoleh izin dari Bank Indonesia untuk beroperaso di wilayah
yang berbeda dari kantor pusat.
2. Kantor bank mempunyai kantor lain yang memiliki rekening giro di salah satu
Bank Indonesia
3. Lokasi kantor bank memungkinkan untuk mengikuti kliring secara tertib
sesuai dengan jadwal kliring lokal yang telah ditetapkan
b) Peserta Tidak Langsung
Peserta tidak langsung merupakan Bank ikut dalam pelaksanaan kliring
dengan menggunakan identitas bank induknya. Untuk menjadi peserta tidak
langsung terdapat beberapa syarat, yaitu:
1. Kantor Bank dapat menjadi peserta tidak langsung apabila:
 Kantor bank telah memperoleh izin pembukaan dari Bank Indonesia
 Kantor cabang pembantu dari bank yang pusatnya di luar negeri telah
memperoleh izin pembukaan dari Bank Indonesia
 Kantor cabang pembantu pembantu yang pusatnya di Indonesia telah
dilaporkan ke Bank Indonesia
2. Kantor bank yang menjadi peserta tidak langusng menginduk kepada kantor
pusatnya yang merupakan bank yang sama dan telah menjadi peserta langsung
di wilayah kliring yang sama dengan kantor induknya
D. Sistem Akuntansi Kliring
a) Sistem Manual
Sistem ini merupakan sistem penyelenggaraan Kliring Lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan, pembuatan Bilyet Saldo Kliring serta pemilahan warkat
dilakukan secara manual oleh setiap peserta.
b) Sistem Semi Otomasi
Sistem ini merupakan sistem penyelenggaraan Kliring Lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet Saldo Kliring dilakukan secara
otomasi, sedangkan pemilahan warkat dilakukan secara manual oleh setiap
peserta.
c) Sistem Otomasi
Sistem ini merupakan sistem penyelenggaraan Kliring Lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet Saldo Kliring dilakukan oleh
penyelenggara secara otomasi.
d) Sistem Kliring Elektronik
Sistem ini diselenggarakan secara elektronik yang selanjutnya disebut kliring
elektronik. Kliring elektronik merupakan penyelenggaraan kliring lokal yang
dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet Saldo Kliring didasarkan
pada Data Keuangan Elektronik (DKE) yang selanjutnya disetiap DKE disertai
dengan penyampaian warkat peserta kepada penyelenggara untuk diteruskan
kepada peserta penerima.

E. Warkat dan Dokumen Kliring


a) Warkat merupakan alat pembayaran non tunai yang diperhitungkan atas beban
atau untung nasabah melalui kliring. Adapun warkat yang diperhitungkan yaitu:
 Cek
 Bilyet Giro
 Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT)
 Surat bukti Penerimaan Transfer (SPBT)
 Nota Debet
 Nota Kredit
b) Dokumen Kliring. Dokumen ini merupakan alat bantu perhitungan kliring berupa
daftar warkat kliring penyerahan yang merupakan bukti pengembalian warkat
dalam kliring
c) Formulir Kliring. Formulir ini digunakan untuk klirik lokal dengan sistem manual
yang meliputi Neraca Kliring Penyerahan/Pengembalian Gabungan, Neraca
Penyerahan/Pengembalian dan Bilyet Saldo Kliring.

F. Tata Cara Penyelenggaraan Kliring Manual


Terdapat dua tahap dalam menyelenggarakan kliring manual dan wajib untuk
diikuti oleh semua peserta kliring. Adapun kedua tahap tersebut yaitu:
1. Kliring Penyerahan
Pada tahap pertama ini peserta akan memberikan Warkat Debet Keluar
(WDK) yang merupakan warkat yang disetorkan nasabah bank untuk keuntungan
dari rekening nasabah itu sendiri dan Warkat Kredit Keluar (WKK) merupakan
warkat yang mana beban dari keuntungan dan kepentingan nasabah lain akan
disalurkan ke rekening nasabah yang menyetorkan.
2. Kliring Pengembalian
Pada tahap kedua ini terdapat dua warkat yang akan diterima kembali oleh peserta
kliring. Yang pertama yaitu Warkat Debet Masuk (WDM) yang merupakan
warkat yang dikumpulkan peserta atas beban nasabah bank yang menerima
warkat ini. Warkat yang kedua yaitu Warkat Kredit Masuk (WKM) yang
merupakan warkat diserahkan peserta lain untuk keuntungan dan kepentingan
nasabah bank yang menerima warkat itu.

2. Akuntansi Giro

A. Pengertian dan Jenis Rekening Giro


Giro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau
surat pemindahbukuan yang lain. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syarat,
sedangkan bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan.
Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga giro dikelompokkan sebagai sumber
dana jangka pendek bagi bank dan berbiaya murah. Bank cenderung memberikan jasa
giro relatife lebih rendah dibandingkan dengan sumber dana lainnya seperti tabungan
dan deposito.
Tingkat jasa giro dan cara pemberlakuan jasa giro antara bank yang satu
dengan bank yang lain bisa berbeda. Bank bisa menerapkan sistem bunga harian,
tetapi ada juga yang menerapkan sistem bunga terendah. Ada juga yang menerapkan
bunga yang sama besarnya untuk setiap nominal, namun di bank lain bisa
menerapkan sistem bunga berjenjang yaitu tingkat bunga giro yang semakin menaik
untuk posisi saldo tertentu.

B. Akuntansi Giro
Pada saat pembukaan, giran (nasabah) diberikan ketentuan saldo minimum,
setoran perdana, cara penarikan/penyetoran, jasa giro, penutupan giro dan biaya yang
menjadi beban giran. Setoran perdana dan saldo minimum setiap bulan pada setiap
bank berbeda, karena ketentuan ini diserahkan pada bank masing-masing. Bila calon
giran sepakat, maka giro bisa langsung dibuka dan giran dibebani penggantian barang
cetakan berupa buku cek dan bilyet giro.
Transaksi giro dicatat sebesar nilai nominal dan disajikan sebesar nilai
kewajiban bank terhadap nasabah giran. Nilai nominal adalah nilai nominal setoran
penarikan, sedangkan nilai kewajiban adalah nilai saldo setelah mengalami mutasi
pendebetan atau penarikan. Pendebetan misalnya akibat adanya penarikan dan beban
biaya bagi giran. Pengkreditan rekening giro akibat adanya setoran uang tunai/cek,
bilyet giro atau adanya jasa giro yang diperhitungkan bank.

Pada posisi normal, giro akan bersaldo kredit. Namun demikian tidak
menutup kemungkinan terdapat giran yang melakukan transaksi bisnis yang
menimbulkan penarikan cek atau bilyet giro melebihi saldo giro yang dimilikinya.
Bila hal ini terjadi maka akan terjadi saldo negatif (saldo debet untuk giro). Saldo
negatif ini (dalam arti cek/BG bisa dicairkan oleh pemegangnya) karena bank
memberikan talangan /cerukan terlebih dahulu. Dalam istilah perbankan disebut
overdraft. Overdraft ini diperlakukan sebagaimana pemberian kredit kepada nasabah.
Giran akan dikenakan biaya provisi, administrasi dan biaya lainnya.
Dalam hal mutasi giro, dapat dijadikan indikasi bahwa giro tersebut
tergolong aktif atau pasif. Giro dianggap pasif bila selama enam bulan berturut-turut
tidak mengalami mutasi dan bersaldo dibawah saldo minimal. Giro pasif tetap akan
dikenakan biaya administratif setiap bulan yang dibebankan pada rekening giro
hingga bersaldo nol dan kemudian ditutup secara sepihak oleh bank.
Daftar Pustaka
Ananda. Pengertian Kliring, Lembaga, Jenis, hingga Mekanismenya. Retrieved September 9, 2022,
from Gramedia Blog: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kliring/

Ekonomi, G. (2022, Maret 2). Pengertian Kliring: Peserta, Syarat, Tujuan, Warkat, & Jenisnya.
Retrieved September 9, 2022, from sarjanaekonomi.co.id:
https://sarjanaekonomi.co.id/kliring/

Novi, A. (2021, Desember 31). GIRO NASABAH. Retrieved from staffnew.uny.ac.id:


http://staffnew.uny.ac.id/

Novi, A. Akuntansi Kliring. Retrieved September 9, 2022, from


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/bab-5-akuntansi-kliring.pdf

Anda mungkin juga menyukai