Anda di halaman 1dari 21

KLIRING

Aulia Rahma Oktavia (17013010088)


Ananda Wahyu Rahmadiany (17013010119)
Anisa Hediyanti Muasiri (17013010175)
Aida Febriyanti (17013010189)
Puspanagari Putri R (17013010200)
Pengertian
Kliring
Kliring adalah jasa
penyelesaian utang Lembaga kliring
piutang antar bank adalah Lembaga
dengan cara saling yang dibentuk dan
menyerahkan warkat dikoordinasikan oleh
yang akan di bank Indonesia.
kliringkan di
Lembaga kliring
Tujuan Utama Kliring

A. Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas


pembayaran giral antar bank di seluruh Indonesia .

B. Agar perhitungan penyeleseian utang piutang


dilaksanakan lebih mudah aman dan efisien.

C. Salah satu pelayanan bank kepada nasabah


masing masingnya, terutama dalam hal keamanan
dan biaya.
Sistem Kliring
berdasarkan sistem penyelenggaraannya, kliring dapat
menggunakan:

Sistem
Sistem
semi
manual
otomasi

Sistem
Sistem
elektroni
otomasi
k
Peserta Kliring
Peserta Langsung adalah peserta yang
turut serta dalam pelaksanaan kliring
secara langsung dengan menggunakan
identitasnya sendiri.

Kantor bank yang dapat menjadi peserta langsung


adalah:
1. Kantor cabang yang telah memperoleh izin
pembukaan kantor dari Bank Indonesia
2. Kantor bank mempunyai kantor lain yang
memiliki rekening giro di salah satu kantor
Bank Indonesia.
3. Lokasi kantor bank memungkinkan bank
tersebut untuk mengikuti kliring secara
tertib sesuai jadwal kliring lokal yang
ditetapkan.
Peserta Tidak Langsung adalah peserta yang turut
serta dalam pelaksanaan kliring melalui dan
menggunakan identitas peserta langsung yang
menjadi induknya yang merupakan bank yang sama.

Kantor bank yang dapat menjadi peserta tidak


langsung harus memenuhi persyaratan, yaitu :
1. Kantor cabang yang telah memperoleh izin
pembukaan kantor dari Bank Indonesia
2. Kantor cabang pembantu dari bank yang
kantor pusatnya berkedudukan di luar
negeri yang telah memperoleh izin
pembukaan kantor dari Bank Indonesia
3. Kantor cabang pembantu dari bank yang
kantor pusatnya berkedudukan di dalam
negeri yang telah dilaporkan kepada Bank
Indonesia.
Warkat Kliring
Adalah alat pembayaran bukti tunai tunai yang diperhitungkan atas beban atau
untuk untung rekening nasabah atau bank melalui kliring. Warkat yang dapat
digunakan adalah :

Cek
Bilyet Giro
Termasuk dividen, cek
perjalanan, cek cinderamata, dan
Surat perintah dari nasabah bank penyimpan
jenis cek lainnya yang dana untuk memindahbukukan sejumlah dana
penggunaannya dalam kliring dari rekening yang bersangkutan kepada
disetujui oleh BI rekening pemegang yang disebutkan namanya

Wesel bank untuk transfer


Wesel yang sebagaimana diatur
dalam KUHD yang diterbitkan
oleh bank khusus untuk sarana
transfer
Surat bukti penerimaan Nota kredit
transfer Digunakan untuk menyampikan
Surat bukti penerimaan transfer dana pada bank lain untuk untung
dari luar kota yang dapat ditagihkan bank atau nasabah bank yang
kepada bank peserta penerima dana menerima warkat tersebut
transfer melalui kliring lokal

Nota debet
Digunakan untuk menagih dana pada bank lain untuk
untung bank atau nasabah bank yang menyampaikan
warkat tersebut. Nota debet yang dikliringkan harus
telah di perjanjikan dan diinformasikan oleh bank yang
menyampaikan nota debet kepada penerima
Yaitu dokumen yang berfungsi sebagai alat bantu dalam Dokumen
proses perhitungan kliring ditempat penyelenggara.
kliring
Dokumen kliring yang digunakan dalam penyelenggaraan kliring lokal
dengan sistem manual berupa daftar warkat kliring penyerahan yang
berfungsi sebagai bukti penyerahan baik pada kliring penyerahan maupun
kliring pengembalian.

Daftar kliring penyerahan/ pengembalian ini


disediakan oleh masing-masing peserta.
FORMULIR KLIRING

1. Neraca kliring penyerahan atau pengembalian gabungan.


formulir ini disediakan oleh penyelenggara dan digunakan oleh penyelenggara untuk
menyusun rekapitulasi neraca kliring penyerahan dari seluruh peserta.

2. Neraca kliring penyerahan atau pengembalian.


Formulir ini disediakan oleh peserta dan digunakan oleh peserta untuk menyusun neraca
kliring penyerahan/ pengembalian atas dasar daftar warkat kliring penyerahan atau
pengembalian

3. Bilyet saldo kliring.


Formulir ini disediakan oleh peserta dan digunakan oleh peserta untuk enyusun bilyet
saldo kliring berdasarkan nerca kliring penyerahan dan neraca kliring pengembalian
Mekanisme Kliring

1. Kliring Debet 2. Kliring Kedit

• Kliring Penyerahan • Kliring Kedit Keluar


Bagian siklus kliring untuk Kegiatan Kliring yang digunakan
memperhitungkan warkat atau untuk transfer kredit ke bank lain
DKE yang disampaikan oleh sebagai penerima
peserta
• Kliring Kredit Masuk
• Kliring Pengembalian Kegiatan kliring yang digunakan
Bagian dari siklus kliring untuk untuk melakukan transfer kredit
memperhitungkan warkat atau dari bank lain sebagai penarik
ketentuan BI atau karena tidak kepada bank penerima
sesuai dengan tujuan dan
persyaratan penerbitannya
Pasal 16 UU Bank Indonesia :
Lembaga Perantara Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring antar bank
Kliring yang dikenal dengan nama Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia atau SKNBI

Lembaga Kliring / Clearing House yaitu


 bentuk kerja sama bank – bank di suatu
kota dengan membentuk pusat penagihan
yang bertujuan untuk mepermudah
pertukaran cek, wesel, surat utang atau
bentuk lainnya
 Lembaga yang menagtur tata cara dan
menyelenggarakan kliring atas cek dan
surat – surat berharga dari anggota
peserta kliring
 Lembaga yang merumuskan kebijakan
dan peraturan para anggota kliring
Adapun unyuk penyelenggaraan
kliring SKNBI terbagi menjadi :

Penyelenggara Kliring Nasional (PKN) yang bertugas mengelolan dang


menyelenggarakan SKNBI secara nasional yang saat ini dilaksanakan oleh Direktorat
Akunting dan Sistem Pembayaran (DASP) c.q Bagian Penyelenggaraan Setelmen

Penyelenggara Kliring Lokal (PKL) yang bertugas mengelola dan menyelenggarakan


SKNBI di suatu wilayah kliring lokal.
- PKL BI : Kantor Bank Indonesia dan Bagian
Kliring Jakarta

- PKL Selain BI : Kantor Bank yang mendapat persetujuan


BI untuk menyelenggarakan SKNBI di wilayah yang
bersangkutan
Tata Cara Penyelenggaraan Kliring Lokal Manual

1. Kliring penyerahan Warkat Debet Keluar (WDK):


Warkat yang disetorkan oleh nasabah suatu
Kliring penyerahan meliputi
bank untuk keuntungan rekening nasabah
kegiatan yang dilakukan di kantor tersebut.
peserta dan yang dilakukan
ditempat penyelenggara. Warkat
kliring yang diserahkan oleh
masing-masing peserta: Warkat Kredit Keluar (WKK):
Warkat kredit keluar adalah warkat
pembebanan ke rekening nasabah yang
menyetorkan untuk keuntungan
rekening nasabah lain.
2. Kliring pengembalian
Warkat kliring yang diterima dari peserta lain:

Warkat Debet Masuk


(WDM):
Warkat yang
diserahkan oleh
peserta lain atas beban
nasabah bank yang
menerima warkat.

Warkat Kredit Masuk


(WKM):
Warkat yang diserahkan
oleh peserta lain untuk
keuntungan nasabah bank
yang menerima warkat.
Penyelesaian Akhir
Penyelesaian akhir atas hasil kliring dilakukan dengan melimpahkan hasil kliring masing-
masing peserta ke rekening giro kantor lain dari peserta di BI yang telah ditetapkan.
Prosedurnya sebagai berikut:
1. Penyelenggara mengirimkan informasi hasil Kliring berdasarkan BSK ke kantor
Bank Indonesia yang ditetapkan dengan menggunakan sarana teleks setelah
dilakukan test key arrangement.
2. Atas dasar instruksi pelimpahan tersebut, kantor Bank Indonesia membukukan
hasil kliring ke rekening kantor lain dari masing-masing peserta yang ada di kantor
Bank Indonesia tersebut
3. Tanggal valuta pembukuan hasil kliring adalah sama dengan tanggal hari kliring yang
bersangkutan (same day settlement)
4. Apabila terdapat kesalahan perhitungan hasil kliring yang diketahui setelah hasil
kliring tersebut dilimpahkan ke Bank Indonesia, maka penyelesaiannya dilakukan
antara penyelenggara dengan peserta.
5. Dalam keadaan darurat di mana tidak dimungkinkan menggunakan saràna teleks dan
telepon maka ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku dan
pelimpahan serta pembukuan hasil kliring dapat dilakukan pada hari kerja 3.
berikutnya.
Jadwal Kliring Lokal dan
Pelimpahan Hasil Kliring

a. Jadwal kliring penyerahan ditetapkan pukul 10.30 s/d


11.00.
b. Jadwal kliring pengembalian ditetapkan pukul 13.00
s/d 13.30. Hal ini berarti bahwa kehadiran wakil
peserta dan proses pendistribusian warkat debet
tolakan dapat dimulai pada pukul 13.00 dengan batas
akhir kehadiran wakil peserta pukul 13.30.
Mengenal Kliring
Elektronik dan Otomasi
1. Transaksi kliring dengan menggunakan sistem ini pada prinsipnya sama
dengan kliring manual. Warkat yang digunakan juga sama, yang
membedakan adalah pada penggunaan teknologi yang lebih canggih. Untuk
penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan
pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi (untuk kliring
otomasi) dan didasarkan pada Data Keuangan Elektronik yang selanjutnya
disebut DKE untuk kliring elektronik. Warkat yang digunakan relatif sama
dengan sistem kliring manual.

2. Dalam kliring elektronik dan otomasi, harus didukung oleh Sistem Pusat
komputer Kliring Elektronik (SPKE), Terminal Peserta Kliring (TPK), dan
Jaringan Komunikasi Data (JKD).
Jenis Biaya Kliring

Penyelenggaraan kliring baik secara manual, semi


otomasi, otomasi maupun secara elektronik pada
prinsipnya memerlukan biaya kliring. Biaya kliring
ini menjadi beban peserta kliring yang melakukan
kliring pada saat itu. Secara umum biaya kliring
terdiri dari dari biaya administrasi, biaya proses
warkat kliring.
Cerukan atau Overdraft

● yaitu jumlah penarikan  yang melebihi dana yang tersedia pada akun


giro; atau rekening negatif yang disebabkan oleh nasabah yang menulis
cek yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya.

● Saldo negatif ini (dalam arti cek/bilyet giro bisa dicairkan oleh
pemegangnya) karena bank memberikan talangan /cerukan terlebih
dahulu. Dalam hal ini dikenakan biaya provisi, administrasi dan biaya
lainnya.
Thanks!
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai