Anda di halaman 1dari 2

BI-RTGS

pengertian : Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam
mata uang rupiah yang penyelesaian dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.
Sistem BI-RTGS ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

peserta BI-RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank Indonesia cukup
sebelum peserta tersebut melaksanakan transfer ke perserta BI-RTGS lainnya.

peserta : Peserta sistem RTGS terdiri dari seluruh bank dan non bank, yang dibedakan menjadi
peserta langsung dan peserta tidak langsung. Peserta langsung adalah peserta yang dapat
melakukan transaksi RTGS secara langsung dengan menggunakan RTGS terminal milik peserta.
Sedangkan peserta tidak langsung dapat melakukan transaksi RTGS secara tidak langsung yang
pelaksanaannyadilakukan oleh Bank Indonesia dengan menggunakan RTGS terminal milik Bank
Indonesia.

fungsi :

1. mengurangi resiko penyelesaian akhir (settlement risk) dalam sistem pembayaran


nasional
2. menyediakan tambahan pilihan sarana transfer dana yang efisien, cepat, aman, dan
handal.
3. meningkatkan kepastian penyelesaian akhir
4. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana (fund management) bagi bank,
melalui kebijakan sentralisasi rekening giro di bank dalam sistem BI-RTGS dan
5. memberikan informasi yang mendukung bgi kebijakan moneter dan early warning system
bagi pengawasan bank.

Biaya :

Biaya transaksi Sistem BI-RTGS yang ditetapkan oleh Bank Indonesia kepada bank adalah
sebagai berikut:

1. Untuk transaksi individual yang dikirim pada pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul
15.00 WIB, besarnya biaya transaksi adalah Rp7.000,00 (tujuh ribu rupiah) per transaksi
2. Untuk transaksi individual yang dikirim setelah pukul 15.00 WIB sampai dengan cut off
time, besarnya biaya transaksi adalah Rp15.000,00 (lima belas ribu rupiah) per transaksi.

mekanisme :

1. Nasabah pengirim memberi instruksi transfer kepada bank pengirim untuk melakukan
transfer sejumlah dana ke Nasabah penerima di bank penerima.
2. Bank pengirim memproses transfer pada komputer RTGS Terminal (RT), selanjutnya
ditransmisikan ke RTGS Central Computer (RCC) yang merupakan pusat komputer RTGS di
Bank Indonesia.
3. Selanjutnya, jika pesan dari bank pengirim diterima RCC, maka RCC memproses transfer
dana dengan mekanisme sebagi berikut:
a. Mengecek kecukupan saldo giro bank pengirim di Bank Indonesia. Jika saldo giro
mencukupi untuk melakukan transfer, dilakukan pembukuan simultan dengan mendebit
rekening giro bank pengirim dan mengkredit rekening giro bank penerima.
b. Jika saldo rekening giro bank pengirim tidak mencukupi, transfer tersebut ditempatkan
dalam antrian (queue) sistem BI-RTGS.
4. Informasi transfer yang telah diselesaikan (settled) ditransmisikan secara otomatis oleh RCC
ke RT bank pengirim dan RT Bank Penerima.
5. Bank penerima meneruskan perintah transfer dana yang diterima dari RCC, dengan cara
mengkredit dana yang sesuai dengan yang dikirim oleh nasabah pengirim. Kecepatan proses
ini bergantung kondisi dan standar bank penerima (LEVEL NASABAH).
RTGS diperlukan terutama bagi transfer dana yang penting atau bernilai besar, yang
umumnya dana tersebut akan sesegera mungkin digunakan.

Penyebab Kegagalan : Dari mekanisme di atas, tampak bahwa transfer dan RTGS dapat
terhambat jika transaksi dalam antrian, Selain itu, hambatan bahkan retur/kegagalan transakasi
dapat terjadi sehingga transaksi dikembalikan oleh bank penerima, jika data yang dapat diinput
oleh nasabah pada formulir transfer dana RTGS keliru, misalnya: nama dan nomor rekening
tujuan transfer tidak cocok/salah. Kegagalan pembayaran dapat berupa keterlambatan,
pembayaran dini, pembayaran lebih, pembayaran kurang dari nominal yang semestinya dan salah
kirim

PEMBAYARAN DINI .

Anda mungkin juga menyukai