Anda di halaman 1dari 20

Pelatihan

Teller
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sultan Maulana Hasanuddin – Banten
23 – 24 September 2020

Ikatan Ahli Ekonomi Islam


PENGERTIAN TELLER
SERVICE
Teller servis adalah petugas front-linear pada industri
perbankan.

Dalam menjalankan tugasnya seorang Teller harus :


- Bekerja dengan teliti
- Menunjukkan sikap yang ramah dan profesionalisme
- Tidak melakukan kesan yang negatif dan tidak
profesionalisme
- Bersifat jujur yang tidak merugikan nasabah dan
perusahaan.
Tugas Teller Servis
1 Membuka loket Bank di sistem komputer

2 Melayani transaksi setor/tarik tunai diloket bank

Melayani pemindahbukuan transaksi non tunai/tunai di


3 loket bank

4 Membuat laporan pertanggungan teller

Menyerahkan laporan pertanggungan teller beserta uang


5 yang diterima kepada atasan Head Teller)

6 Menutup loket Bank di sistem komputer

7 Menjaga kerapian dan kebersihan ruang loket Teller


Tanggung Jawab Teller
Servis
1. Datang tepat waktu
2. Berbusana sesuai standar bank
3. Memastikan semua perlengkapan berfungsi baik
4. Bersikap ramah kepada nasabah
5. Memberi greeting dan senyum
6. Menyimpan uang yang diterima dari nasabah
7. Menyerahkan uang yang diterima teller kepada
Head Teller
8. Bertanggungjawab terhadap kesamaan jumlah fisik
uang dan laporan sistem.
9. Patuh terhadap peraturan perusahaan
Wewenang Teller Servis
.

Melakukan
verifikasi
Melakukan nasabah
proses dengan
penukaran uang mencocokkan
dokumen slip
Melakukan
dengan
pembayaran
identitas
transaksi yang
nasabah
dilakukan
nasabah
Menerima
setoran baik
tunai maupun
non tunai
Open Branch (Awal Hari)
Awal hari adalah tahap awal sebelum dimulainya tugas sebagai teller. Sebelum memasuki
ruang, kondisi busana dan penampilan teller sudah harus siap untuk bekerja sesuai
ketentuan yang ditetapkan Bank, seperti baju seragam, ID Card, penampilan rapi, jika
berkumis dicukur rapi serta tidak tercium bau badan atau mulut.

Adapun kegiatan awal hari Teller adalah sebagai berikut :


• Memeriksa papan nama Teller, dibiasanya disebelah • Memeriksa Pinpad dapat berfungsi dengan baik.
depan nama teller dan disebelah belakang tulisan • Mempersiapkan stempel.
tutup. • Mempersiapkan ban uang
• Mengambil uang dari kas besar untuk modal awal • Mempersiapkan amplop uang
teller. • Memeriksa telstruk
• Mempersiapkan permen didepan loket teller • Memeriksa timestamp
• Memeriksa semua perangkat komputer berfungsi • Memeriksa lampu ultraviolet pengecekan uang
dengan baik seperti personal komputer atau laptop, palsu
passbook printer, dan jaringan komuinikasi dan listrik. • Memeriksa mesin hitung uang
Perlengkapan Teller
• Login-on/sign-in ke sistem komputer, lalu
Memulai memasukkan user-id dan password (open
branch)
Operasional • Melakukan input modal awal yang diterima
dari Head Teller, posting saldo awal hari.
Pre Activity • Printer hasil posting tersebut lalu cocokan
antara jumlah fisik uang dan jumlah uang
pada report di komputer, baik nominal
maupun satuannya.
• Menyimpan uang tersebut dilaci masing-
masing teller dan dikunci, dimana kuncinya
dipegang oleh masing masing teller yang
bersangkutan.
• Teller dapat mengajukan tambahan modal
kepada Head Teller, apabila terdapat
nasabah yang melakukan penarikan
melebihi jumlah saldo yang dimiliki oleh
teller.
Transaksi Tunai
Melaksanakan transaksi tunai dari nasabah berupa penarikan dan penyetoran secara tunai yang
dilakukan nasabah diloket teller.

Transaksi Penyetoran/Penarikan Tunai


Dalam melakukan transaksi penyetoran tunai maka langkah-langkah yang dilakukan teller adalah
sebagai berikut :
• Posisi teller harus berdiri menghadap nasabah dengan tangan dilipat didepan dada.
• Menyapa nasabah sesuai ketentuan yang diatur oleh bank.
• Memperkenalkan diri
• Menanyakan kebutuhan transaksi yang diinginkan nasabah.
Daily Activity • Menerima uang dan buku rekening serta slip setoran dari nasabah.
• Menghitung uang dihadapan nasabah (nasabah menyaksikan penghitungan uang). Penghitungan
(Kegiatan Harian)
dapat dilakukan dengan manual ataupun dengan mesin.
• Transaksi tunai • Lalu teller melakukan input transaksi ke sistem dan mencetak ke buku rekening nasabah dan
• Transaksi Kliring validasi di slip setoran.
• Transaksi non tunai • Menyerahkan buku rekening dan slip setoran kepada nasabah serta menanyakan apakah ada
• Transaksi pembayaran permintaan transaksi yang lain, bila tidak harus memberikan salam, ucapan terimakasih, dan
mendoakan nasabah agar sehat dan sukses selalu.
• Khusus untuk bukan nasabah non nasabah (working customer), maka nasabah tersebut diminta
untuk mengisi formulir Customer Information File (CIF) dan formulir asal uang dan tujuan
transaksi, kaitannya dalam rangka penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan
pendanaan terorisme (APU/PPT). Serta minta fotokopi identitas customer tersebut. Juga
termasuk nasabah yang melakukan setoran diatas 100 juta, Teller berhak untuk meminta nasabah
mengisi formulir sumber uang dan tujuan transaksi dan fotokopi identitas nasabah tersebut.
Apabila nasabah keberatan maka Teller berhak untuk menolak mellayani transaksi terseebut.
Transaksi Kliring
Proses transaksi kliring dan titipan kliring berhubungan dengan Bank Indonesia (BI) atau
pihak lain yang ditunjuk oleh BI sebagai penyelenggara kliring. Setoran Kliring adalah
transaksi setoran cek BG (warkat) bank lain untuk dikreditkan ke rekening nasabah di
Bank pelaksana.
Syarat transaksi kliring :
• Cek/BG bank lain
• Formulir Bukti setoran kliring, titipan kliring, dan titipan warkat

Transaksi kliring mengacu pada hal-hal sebagai berikut :


Daily Activity • Setoran kliring dapat dilakukan di cabang bank
(Kegiatan Harian) • Setoran kliring ke rekening tabungan/giro rupiah dibukukan pada hari dilakukannya
Kegiatan harian seorang penyetoran
teller adalah melakukan • Setoran kliring ke rekening giro valas atau untuk transaksi lainnya dibukukan setelah
transaksi perbankan dananya efektif
dengan nasabah yang • Setoran efektif menjadi saldo kredit pada rekening, jika pada proses kliring BI warkat
meliputi : tidak ditolak pembayarannya oleh bank penerbit
• Transaksi tunai • Warkat tolakan kliring disimpan oleh bank yang mengkliringkan warkat, untuk
• Transaksi Kliring dikembalikan kepada penyetor.
• Transaksi non tunai • Setoran kliring dapat dikenakan biaya sesuai jumlah warkat yang dikliringkan. Biaya ini
• Transaksi pembayaran dibebankan kepada rekening penerima dan menjadi pendapatan bank yang
mengkliringkan warkat.
Transaksi non Tunai
Transaksi non tunai yang dilakukan oleh teller berupa pemindahbukuan dari satu rekening
ke rekening nasabah lain, baik didalam bank tersebut maupun diluar bank
Untuk transaksi non tunai maka langkah-langkah yang dilakukan teller adalah sebagai
berikut :
• Posisi teller harus berdiri menghadap nasabah dengan tangan dilipat didepan dada.
• Menyapa nasabah sesuai ketentuan yang diatur oleh bank.
• Menanyakan kebutuhan transaksi yang diinginkan nasabah.
• Menerima buku rekening serta slip pembayaran dari nasabah.
Daily Activity • Mencocokan tandatangan di slip pembayaran dengan di buku rekening, bila berbeda
(Kegiatan Harian) transaksi tidak dapat dilanjutkan.
Kegiatan harian seorang • Lalu teller melakukan input transaksi ke sistem dan mencetak ke buku rekening nasabah
teller adalah melakukan dan validasi di slip pembayaran.
transaksi perbankan • Apabila Bank sudah menggunakan pinpad, maka nasabah diminta menswipe kartu
dengan nasabah yang ATMnya dimesin pinpad di hadapan Teller.
meliputi : • Teller baru dapat melanjutkan proses transaksi berikut apabila PIN yang dimasukkan
• Transaksi tunai nasabah setelah melakukan swipe adalah benar. Bila transaksinya melebihi kewenangan
• Transaksi Kliring teller, maka Teller tersebut minta atasannya (head teller) untuk melakukan override.
• Transaksi non tunai • Menyerahkan buku rekening kepada nasabah serta menanyakan apakah ada permintaan
• Transaksi pembayaran transaksi yang lain, bila tidak harus memberikan salam, ucapan terimakasih, dan
mendoakan nasabah agar sehat dan sukses selalu.
Transaksi Jasa Lainnya
Transaksi jasa lainnya adalah pembayaran (payment) kepada pihak III yang dapat
dilakukan melalui loket teller, baik tunai maupun pemindahbukuan.
Ada 2 tipe pembayaran, yaitu :
• Online real-time, artinya begitu transaksi sudah diinput maka langsung terkredit
direkening tujuan. Tipe ini biasa dikenal dengan sebutan host to host.
• Batch processing, artinya transaksi yang sudah diinput baru akan dikreditkan pada saat
proses akhir hari, biasanya malam hari.
Jenis payment yang dapat dilayani adalah :
Daily Activity • Pembayaran kartu kredit
(Kegiatan Harian) • Pembayaran pajak secara online
Kegiatan harian seorang • Pembayaran open payment dapat dilakukan berupa payment atau billing, seperti
teller adalah melakukan pembayaran PLN, PDAM, SPP, dan lain sebagainya.
transaksi perbankan • Pembayaran premi asuransi
dengan nasabah yang
meliputi :
• Transaksi tunai
• Transaksi Kliring
• Transaksi non tunai
• Transaksi pembayaran
Close Branch (Akhir Hari)
Akhir hari adalah kegiatan akhir teller setelah selesai melaksanakan kegiatan operasional
bank pada hari tersebut. Sebelum akhir hari dilakukan Teller harus memisahkan slip
transaksi pada hari tersebut per masing-masing jenis transaksi.

Langkah-langkah yang dilakukan :


Mencetak Laporan Pertanggungan Teller
Laporan pertangungan teller adalah laporan dari sistem komputer tentang transaksi yang
dilakukan pada hari kerja.
Mencocokkan Laporan
Laporan pertanggungan teller yang telah dicetak dicocokkan dengan uang yang diterima, baik
tunai dan non tunai.
Serah Terima Pekerjaan
Laporan, uang tunai, dan slip setoran diserahkan kepada atasan teller (Head Teller) untuk di
approval. Untuk lanjutnya fisik uang disimpan di brankas dan laporan di filling.
Tutup Kas
Setelah menyerahkan laporan dan fisik uang, teller menutup sistem computer (log-out/sign-
off). Kemudian mematikan komputer dan semua perangkat. Sebelum keluar dari ruang, teller
harus merapikan meja dan kursi dan mematiakn lampu diruangan teller
Mengidentifikasi Transaksi Nasabah
Seorang Teller harus mengenali jenis transaksi yang dilakukan nasabah. Dengan mengenali transaksi tersebut maka
Teller dapat memitigasi risiko yang mungkin terjadi. Tata cara melakukan transaksi nasabah diatur dalam bentuk SOP.

Dalam aturan disebutkan antara lain :


1. Produk atau layanan yang dapat dimanfaatkan nasabah.
2. Dokumen persyaratan untuk melakukan transaksi tersebut, antara lain :
• Buku tabungan atau bilyet giro.
• Spesifikasi tandatangan nasabah
• Slip setoran/penarikan
• Formulir yang digunakan sesuai dengan transaksi yang dilakukan
3. Operasional day to day proses :
• Batas penarikan atau penyetoran nasabah
• Jumlah maksimum penarikan/penyetoran yang dilakukan nasabah
• Jam transaksi
• Approval transaksi
Penanganan Masalah
Ada beberapa masalah yang mungkin akan dihadapi Teller dalam melakukan kegiatan operasional sehari-hari, yaitu :

Uang Palsu
• Uang palsu adalah uang rupiah yang diragukan keasliannya karena ciri ciri pada uang tersebut dianggap bukan
merupakan ciri ciri yang asli. Beberapa ciri ciri uang palsu adalah :
• Meskipun memendar dibawah sinar UV, bahan kertas bukan dari serat cotton atau linen, sehingga tidak tahan
terhadap air dan berbagai jenis cairan kimia.
• Tanda air (watermark) merupakan hasil sablon atau offset dan dilukis, yang dapat dilihat dengan jelas tanpa
diterawang, hanya terdapat pada satu permukaan kertas dan tidak berupa relief, sehingga jika diarsir tidak akan
berbekas.
• Tidak ada benang pengaman atau kalaupun ada hanya berupa cetakan atau lipatan kertas pada salah satu
permukaannya dan tidak tidak memendar bila terkena sinar UV.
• Tidak ada tulisan rahasia (secret writing) atau kalaupun ada, warnanya memendar atau berubah, tidak terang, tidak
tercetak rapi, dan tidak memiliki serat tak kasat mata.
• Nomor seri tidak memendar terhadap sinar UV, tidak teraa kasar bila diraba.
Koreksi Transaksi
Koreksi adalah transaksi perbaikan transaksi yang salah pada saat diinput. Bila terjadi kesalahan maka transaksi tersebut
dibatalkan lalu input lagi transaksi yang benar. Dalam melakukan koreksi memerlukan approval atasan (head teller).

Selisih Transaksi
Umumnya hal ini terjadi pada sore hari, menjelang laporan teller kepada head teller. Dimana jumlah fisik uang tidak
sama dengan jumlah uang dilaporan.mengenali jenis transaksi yang dilakukan nasabah. Adapun jenis jenis selisih adalah
sebagai berikut :
• Selisih kurang kas/non kas
• Selisih lebih kas/non kas
• Selisih karena salah input
• Selisih karena pembulatan
• Selish karena system

Langkah yang harus dilakukan teller bila mengalami selisih adalah :


• Mencetak laporan transaksi yang dilakukan hari ini
• Mencocokan laporan transaksi tersebut dengan slip transaksi
• Bila dari hasil penelusuran transaksi diketahui penyebabnya adalah salah input (kurang atau lebih), maka buat berita
acara lakukan koreksi input (Error Corection).
• Bila penyebabnya adalah kurang/lebih setor maka kekurang disebut offline. tanggungjawab Teller.
• Bila penyebabnya adalah system maka buat berita acara mana jelaskan mana yang benar
Transaksi Offline
Bila komunikasi dikantor cabang terputus, maka teller tidak dapat mengakses database system core banking. Kejadian ini
dalam dunia perbankan disebut offline. Beberapa bank menerapkan tidak melayani transaksi penarikan namun masih
melayani untuk setoran tunai saja. Dan diinput setelah system sudah online kembali. Namun bila sampai ssore belum
online juga maka transaksi tersebut dititipkan pada kantor cabang yang online untuk diinput.
Produk Perbankan
• Produk perbankandibagi dalam 3 katagori, yaitu :
• Produk Dana (Funding) berupa tabungan, giro, dan deposito.
• Produk Kredit (Landing) berupa kredit modal kerja, kredit investasi, kredit perumahan, dan kredit konsumtif lainnya
• Produk Jasa (Services) berupa pembayaran kepada pihak III seprrti listrik, air, telpon, pajahk dan jasa lainya.
• Khusus terkait dengan kegiatan Teler service hanya menangani transaksi produk dana dan layanan jasa.

Produk Dana
Produk dana atau lebih dikenal dengan sebutan dana pihak ketiga adalah simpanan
nasabah bank. Simpanan nasabah terdiri :
Tabungan
• Merupakan dana simpanan nasabah yang dapat diambilk setiap saat.
Bunga/margin diberikan kepada nasabah setiap akhir bulan, biasanya dari saldo
rata-rata setiap bulan. Penyetoran/penarikan dapat dilakukan melalui loket teller
atau delivery channel lainnya (ATM, mobile banking, dsb). Contoh tabungan
adalah tabungan harian, tabungan karyawan, tabungan pelajar.
• Persyaratan pembukaan tabungan diatur oleh perbankan, biasanya dengan
mengisi formulir dan dilampiri persyaratan yang ditentukan.
Deposito
Merupakan dana simpanan berjangka milik nasabah yang dapat diambil setelah jatuh tempo. Bunga/bagi hasil diberikan
kepada nasabah setelah jatuh tempo. Namun bila dicairkan sebelum jatuh tempo atau disebut di break maka akan
dikenakan finalti dan tidak mendapatkan bunga/mbagi hasil.
Jenis deposito biasanya dalam bentuk deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun atau paling lama 2 tahun.
Persyaratan pembukaan deposito diatur oleh perbankan, biasanya dengan mengisi formulir dan dilampiri persyaratan
yang ditentukan.

Giro
Merupakan dana simpanan dana pihak ketiga yang hanya dapat diambil dengan
menggunakan media bilyet/cek. Giro juga mendapatkan bunga/bonus yang diberikan
pada akhir bulan berdsarkan saldo rata rata atau saldo terendah.
Persyaratan pembukaan giro diatur oleh perbankan, biasanya dengan mengisi formulir
dan dilampiri persyaratan yang ditentukan

Produk Jasa
Produk jasa adalah jasa yang disediakan bank seperti pembayaran pada pihak III berupa
pembayaran tagihan atau belanja seperti pembayaran tagihan listrik, PDAM, pajak atau
pembayaran kepada merchant.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai