Anda di halaman 1dari 33

KARYA TULIS

PERMAGANGAN BAKTI
TAHAP MAHIR ANGKATAN
261

LOKE FRISTANTO
80620642

BCA KCP
BUARAN RAYA

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan hidayahNya dengan penuh cinta kepada seluruh hambanya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini.
Karya tulis ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat telah menyelesaikan
Program Permagangan Bakti Tahap mahir (III) yang berdasarkan tugas-tugas
pekerjaan selama mengikuti Program Permagangan Bakti BCA.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Etty, selaku Pimpinan BCA KCP Buaran raya.
2. Ibu Ike R dan Ibu Gustina, selaku Kabag Layanan Operasi KCP Buaran raya.
3. Beserta rekan-rekan di BCA KCP Buaran raya.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih mempunyai banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis. Untuk itu
segala saran dan kritik dari berbagai pihak akan penulis terima demi tercapainya
suatu penulisan yang lebih baik lagi dimasa mendatang.
Akhir kata penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat.

Jakarta, 11 Januari 2016


Penyusun

Loke Fristanto

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................

Kata Pengantar... 2
Daftar Isi 3
Lembar Pengesahan ...................... 4

Bab I Pendahuluan
1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...... 5
1.2 Visi dan Misi Bank Central Asia......

1.3 Keunggulan Bank Central Asia

1.4 Rahasia Bank

Bab II Pembahasan
2.1 Pemahaman selama magang tahap dasar 1........... 16
2.2 Pemahaman selama magang tahap dasar 2........... 17
2.3 Pemahaman selama magang tahap terampil dan mahir........ 24
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan.......... 32
3.2 Saran dan kritik........ 32

LEMBAR PENGESAHAN
4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank
Central Asia. Banyak hal yang telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali
yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.

Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan
di Indonesia. Namun secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di
BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik
lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan
dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu
mengambil alih BCA di tahun 1998.

Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil
pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ketiga
telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67,93 triliun padahal
di bulan Desember 1997 hanya Rp 53,36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA
telah sepenuhnya pulih dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun
2000.

Selanjutnya BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public.


Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar
22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu,
BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua
dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001 dengan BPPN mendiventasikan 10% lagi
dari saham miliknya di BCA

Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di
Mauritius, memenangkan tender tersebut.Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi
tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun
sebagai lembaga intermediasi finansial.

1.2 Visi dan Misi Bank Central Asia


Prioritas utama kami adalah tetap mempertahankan posisi BCA sebagai salah
satu institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di
Indonesia.Layanan perbankan yang nyaman, aman, dan andal merupakan faktor
penting dalam membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi
BCA sebagai bank transaksi.

VISI
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting
perekonomian Indonesia.

MISI

Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan


solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.

Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial


yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.

BCA terus meningkatkan kualitas produk dan layanan perbankannya guna


memberikan manfaat bagi para nasabah. BCA juga menyediakan berbagai produk dan
layanan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para pelaku
bisnis.Berbagai jenis produk dan layanan kredit juga disediakan, untuk memenuhi
kebutuhan para nasabah secara optimal.

1.3 Keunggulan Bank Central Asia


Sebagai bank transaksional, BCA menawarkan rangkaian jasa yang luas untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabah kami.Sebagai lembaga
intermediari keuangan, BCA telah bekerja keras untuk memperkuat sisi kredit dengan
mempersiapkan berbagai paket yang menarik bagi nasabah yang potensial.Kami
memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi kunci keberhasilan kami dalam
menyediakan jasa-jasa yang berguna, efisien dan mudah. Keunggulan-keunggulan ini
adalah:

1.

Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti


kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan internasional;

2.

Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada
pelayanan bagi nasabah;

3.

Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang
aktual

4.

Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat;

5.

Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan


perbankan yang paling tinggi;

6.

Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di
seluruh Indonesia;

7.

Pilihan saluran penghantaran (delivery channel) yang luas untuk


mencapai tingkat kenyamanan pelanggan yang maksimum, dan

8.

Per 31 Maret 2011 telah memiliki sekitar 7.555 ATM tunai maupun nontunai serta ATM Setoran Tunai yang disediakan di berbagai
lokasi strategis di seluruh Indonesia.

1.4 Rahasia Bank


Rahasia Bank adalah segala informasi yang berhubungan dengan keterangan
mengenai Nasabah Penyimpan dan Dana Simpanannya.

Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank


dalam bentuk simpanan.

Dana Simpanan adalah dana yang di simpan masyarakat di bank dalam


bentuk Giro,Tabungan, Deposito, Sertifikat Deposito dan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Yang wajib menjaga rahasia bank adalah Bank dan pihak terafiliasi dengan Bank.
Yang dimaksud dengan pihak terafiliasi adalah :
1. Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi atau kuasanya, pejabat, atau
karyawan bank;
2. Anggota pengurus, pengawas, pengelola atau kuasanya, pejabat, atau karyawan
bank, khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
3. Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain akuntan publik, penilai,
konsultan hukum dan konsultan lainnya.
4. Pihak yang menurut penilaian Bank Indonesia turut serta mempengaruhi
pengelolaan bank, antara lain pemegang saham dan keluarganya, keluarga
komisaris, keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.

PENGECUALIAN

RAHASIA

BANK

MENURUT

UNDANG-

UNDANG PERBANKAN
A. Bank wajib memberikan keterangan dengan terlebih dahulu memperoleh
perintah atau izin tertulis untuk membuka Rahasia Bank dari Pimpinan bank
Indonesia dalam hal :

1. Untuk kepentingan perpajakan, Pimpinan Bank Indonesia atas permintaan


Menteri Keuangan berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada bank
agar memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tertulis serta
surat-surat mengenai keadaan keuangan nasabah penyimpan tertentu kepada
pejabat pajak. (Psl. 41)

2.

Untuk penyelesaian piutang Bank yang sudah diserahkan kepada

Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara / Panitia Urusan Piutang Negara,
Pimpinan Bank Indonesia atas permintaan tertulis dari Kepala BUPLN/Ketua
PUPN, dapat memberikan izin tertulis kepada pejabat BUPLN/PUPN untuk
memperoleh keterangan dari bank mengenai simpanan nasabah debitur. Izin
tersebut harus menyebutkan nama dan jabatan pejabat BUPLN/PUPN, nama
nasabah debitur yang bersangkutan dan alasan diperlukannya keterangan. (Psl.
41A).Untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, Pimpinan Bank
Indonesia atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia,
Jaksa Agung atau Ketua Mahkamah Agung, dapat memberikan izin tertulis
kepada polisi, jaksa atau hakim untuk memperoleh keterangan dari bank
mengenai simpanan tersangka/terdakwa pada bank.
Izin tersebut harus menyebutkan nama dan jabatan polisi, jaksa atau hakim,
nama tersangka/terdakwa, alasan diperlukannya keterangan dan hubungan
perkara pidana yang bersangkutan dengan keterangan yang diperlukan. (Psl.
42).

B. Bank dapat memberikan keterangan tanpa harus terlebih dahulu memperoleh


perintah atau izin untuk membuka rahasia bank dari Pimpinan Bank Indonesia
dalam hal:

1. Pembinaan dan pengawasan oleh Bank Indonesia, berupa:


Pemeriksaan oleh Bank Indonesia (Psl. 30)
Pelaporan kepada Bank Indonesia (Psl. 34)

2. Perkara perdata antara bank dengan nasabahnya, direksi bank yang


bersangkutan dapat menginformasikan kepada pengadilan tentang keadaan
9

keuangan nasabah yang bersangkutan dan memberikan keterangan lain yang


relevan dengan perkara tersebut (Psl. 43).

3. Tukar-menukar informasi antarbank, direksi bank dapat memberitahukan


keadaan keuangan nasabahnya kepada bank lain, sesuai dengan ketentuan
yang diatur oleh Bank Indonesia (Psl. 44).

4. Atas permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat
secara tertulis, bank wajib memberikan keterangan mengenai simpanan
nasabah penyimpan pada bank yang bersangkutan kepada pihak yang ditunjuk
oleh nasabah penyimpan tersebut (Psl 44 A ayat 1).

5. Apabila nasabah penyimpan telah meninggal dunia, ahli waris yang sah dari
nasabah yang bersangkutan berhak memperoleh keterangan mengenai
simpanan nasabah penyimpan tersebut (Psl.44A ayat 2).

SANKSI ATAS PELANGGARAN RAHASIA BANK


Sesuai dengan UU Perbankan No. 10/1998, pihak-pihak yang melakukan
pelanggaran terhadap rahasia bank akan dikenakan berbagai sanksi yang berat

1. Pasal 47 ayat 1
Pihak lain tanpa membawa perintah tertulis atau ijin dari Pimpinan Bank
Indonesia dengan sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi memberikan
keterangan yang wajib dirahasiakan diancam dengan pidana penjara sekurangkurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta denda sekurangkurangnya Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp
200.000.000.000,- (dua ratus miliar rupiah).

2. Pasal 47 ayat 2
Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya
yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan diancam

10

dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun serta
denda sekurang-kurangnya Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) dan paling
banyak Rp 8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah).

3. Pasal 47 (a)
Anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja tidak
memberikan keterangan yang wajib dipenuhi diancam dengan pidana penjara
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun serta denda
sekurang-kurangnya Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah) dan paling banyak
Rp 15.000.000.000,- (lima belas miliar rupiah).

4. Pasal 48 ayat 1
Anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai bank yang :
A. Dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi dalam
rangka pemeriksaan Bank Indonesia dan pelaporan kepada Bank Indonesia
sebagaimana yang telah ditetapkan, diancam dengan pidana penjara
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun
serta denda sekurang-kurangnya Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah)
dan paling banyak Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).

B. Lalai tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi dalam rangka


pemeriksaan Bank Indonesia dan pelaporan kepada Bank Indonesia
sebagaimana yang telah ditetapkan, diancam dengan pidana penjara
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan paling lama 2 (dua) tahun serta
denda sekurang-kurangnya Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) dan
paling banyak Rp 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah).

11

Beberapa Peraturan Perundangan Yang Mengatur Pengecualian Terhadap


Ketentuan Rahasia Bank sebagaimana diatur dalam UU Perbankan yaitu :

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 2003 tentang Perubahan


Atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 tahun 2002 tentang Tindak
Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU Pencuciang Uang.)

Di dalam UU Pencucian Uang ini diatur hal-hal sebagai berikut :


Bank sebagai Penyedia Jasa Keuangan wajib menyampaikan laporan kepada Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (yang selanjutnya disebut PPATK)
untuk hal-hal sebagai berikut :

a.Transaksi Keuangan Mencurigakan, yaitu :


Transaksi keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau
kebiasaan pola transaksi dari nasabah yang bersangkutan,

transaksi

keuangan oleh nasabah yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk
menghindari pelaporan transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan
oleh Penyedia Jasa Keuangan sesuai ketentuan undang-undang ini atau
transaksi

keuangan

yang

dilakukan

atau

batal

dilakukan

dengan

menggunakan harta kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.

Penyampaian laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dilakukan paling


lambat 3 (tiga) hari kerja setelah Penyedia Jasa Keuangan mengetahui adanya
unsur Transaksi Keuangan Mencurigakan.

b.Transaksi Keuangan yang dilakukan secara tunai dalam jumlah kumulatif


sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) atau lebih atau mata uang
asing yang nilainya setara, baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun
beberapa kali transaksi dalam 1 (satu) hari kerja.

Penyampaian laporan Transaksi Keuangan yang Dilakukan Secara Tunai,


dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal
transaksi dilakukan.

12

Transaksi Keuangan Tunai yang dikecualikan dari kewajiban pelaporan


meliputi :
Transaksi antarbank, transaksi dengan Pemerintah, transaksi dengan bank
sentral, pembayaran gaji, pensiun dan transaksi lainnya yang ditetapkan oleh
Kepala PPATK atau atas perintah Penyedia Jasa Keuangan yang disetujui oleh
PPATK.

Pelaksanaan kewajiban pelaporan oleh Bank, dikecualikan dari ketentuan


rahasia bank sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur
mengenai rahasia bank. Bank, pejabat, serta pegawainya tidak dapat dituntut
baik secara perdata maupun pidana atas pelaksanaan kewajiban pelaporan
sebagaimana dimaksud di atas.

Sanksi :
Bank yang dengan sengaja tidak menyampaikan laporan kepada PPATK,
dipidana dengan pidana denda paling sedikit Rp 250.000.000,- (dua ratus lima
puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

Pasal 33 :
1) Untuk kepentingan pemeriksaan dalam perkara tindak pidana pencucian
uang maka penyidik, penuntut umum atau hakim berwenang untuk meminta
keterangan dari Penyedia Jasa Keuangan mengenai Harta Kekayaan setiap
orang yang telah dilaporkan oleh PPATK, tersangka atau terdakwa. \
2) Dalam meminta keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap
penyidik, penuntut umum, atau hakim tidak berlaku ketentuan undangundang yang mengatur tentang rahasia bank dan kerahasiaan transaksi
keuangan lainnya.
3) Permintaan keterangan harus diajukan secara tertulis dengan menyebutkan
secara jelas mengenai :
a. nama atau jabatan penyidik, penuntut umum, atau hakim.
b. identitas setiap orang yang telah dilaporkan oleh PPATK, tersangka atau
terdakwa.
c. tindak pidana yang disangkakan atau didakwakan; dan
d. tempat Harta Kekayaan berada.
13

4) Surat permintaan untuk memperoleh keterangan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dan ayat (2) harus ditandatangani oleh :
a. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kepala Kepolisian
Daerah dalam hal permintaan diajukan oleh penyidik;
b. Jaksa Agung Republik Indonesia atau Kepala Kejaksaan Tinggi dalam
hal permintaan diajukan oleh penuntut umum;
c. Hakim Ketua Majelis yang memeriksa perkara yang bersangkutan.

2. Undang-Undang No. 15 tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2002
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Undangundang.(Selanjutnya disebut juga UU Terorisme)

Di dalam undang-undang tersebut diatur hal-hal sebagai berikut :

Pasal 30 :

1) Untuk kepentingan pemeriksaan dalam perkara tindak pidana terorisme, maka


penyidik, penuntut umum, atau hakim berwenang untuk meminta keterangan
dari bank dan lembaga jasa keuangan mengenai harta kekayaan setiap orang
yang diketahui atau patut diduga melakukan pidana terorisme.

2) Dalam meminta keterangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terhadap


penyidik, penuntut umum, atau hakim tidak berlaku ketentuan undangundang yang mengatur tentang rahasia bank dan kerahasiaan transaksi
keuangan lainnya.

3) Permintaan keterangan harus diajukan secara tertulis dengan menyebutkan


secara jelas mengenai :
a. nama dan jabatan penyidik, penuntut umum, atau hakim
b. identitas setiap orang yang diketahui atau patut diduga melakukan
tindakan

terorisme

c. tindak pidana yang disangkakan atau didakwakan, dan


14

d. tempat harta kekayaan berada

4) Surat Permintaan untuk memperoleh keterangan sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1) dan (2) harus ditandatangani oleh :
a. Kepala Kepolisian Daerah atau pejabat yang setingkat pada tingkat
Pusat dalam hal permintaan diajukan oleh penyidik
b. Kepala Kejaksaan Tinggi dalam hal permintaan diajukan oleh penuntut
umum
c. Hakim Ketua Majelis yang memeriksa perkara tersebut.

3. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak


Pidana Korupsi.(Selanjutnya disebut juga UU KPK)

Menurut ketentuan Pasal 12 butir c Undang-Undang No. 30 Tahun 2002


tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) :

KPK berwenang meminta data nasabah dengan ketentuan nasabah yang


bersangkutan sudah berstatus tersangka atau terdakwa.

Permintaan data dilakukan dengan menggunakan surat resmi dari KPK yang
harus ditandatangani oleh :
a. Pejabat KPK serendah-rendahnya Deputi atau Sekjen atas nama
Pimpinan KPK , atau
b. Pegawai KPK yang diberi perintah berdasarkan Surat Perintah/Surat
Tugas yang ditandatangani oleh salah satu Pejabat KPK sebagaimana
dimaksud pada butir a di atas.

(BERDASARKAN SURAT DARI DIREKTORAT PENELITIAN DAN


PENGATURAN PERBANKAN BI NO.7/84/DPNP/IDPNP TANGGAL 24
FEBRUARI 2005)

15

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pemahaman selama magang tahap dasar 1


Pada tahap ini selama pelatihan kami mempelajari tentang apa itu smart teller.

SMART ADALAH
Sigap

=> siap membantu, cekatan, antisipatif, dapat diandalkan


informative.

Menarik => penampilan fisik dan non fisik.


Antusias => semangat, pandangan positif dan proaktif.
Ramah => senyum, nada suara dan sopan.
Teliti

=> akurat, cermat dan seksama.

7 Kunci Sikap Teller :


1. Senyum
2. Salam
3. Siap membantu
4. Proses transaksi dengan teliti
5. Konfirmasi
6. Sebut nama
7. Terimakasih

Lagu standart sikap teller


Beri senyum serta salammu
Ramah dan sopan siap membantu
Lakukan posting dan validasi
Proses transaksi dengan teliti
Konfirmasi dan sebut nama
Janganlah lupa terimakasih (nada mengikuti lagu menanam jagung)

16

Teller yang SMART di harapkan memiliki :

2.2

Attitude (sikap)

Positif dan integritas

Siap membantu

Fokus kepada nasabah

Pantang menyerah

Terorganisir

Profesional

Knowledge ( pengetahuan )

Produk knowledge

Nasabah

Kompetitor

Skill ( kompetensi )

Komunikasi yang efektif

Proses transaksi

Menghadapi situasi sulit

Pemahaman selama magang tahap dasar 2


Produk simpanan rupiah BCA
Tabungan
Tahapan
Tahapan Gold
Tapres
Tabunganku

17

Giro
Rupiah ( IDR )
Deposito
Rupiah ( IDR )

Rekening Tahapan
Bukti kepemilikan rekening Tahapan adalah :
Buku Tahapan BCA

Fasilitas rekening Tahapan adalah :


Kartu Paspor BCA

Buku Tahapan BCA


Transaksi penarikan dana di Counter wajib membawa buku dan kartu
Paspor BCA
Transaksi Setoran boleh tidak membawa buku
Transaksi :
Setor dan Tarik di seluruh cabang
Setor Luar kota/dengan Berita dikenakan biaya Rp. 5.000,-

Kartu Paspor BCA

Digunakan untuk transaksi Penarikan dan Pemindahan Dana di Counter


(semua nominal SK no 043/SK/DIR/2008)

18

Digunakan untuk transaksi di ATM BCA serta untuk Tunai BCA dan Debit BCA

3 JenisKartu Paspor BCA

PASPOR SILVER

PASPOR GOLD

PASPOR PLATINUM

Kartu PASPOR yang tidak tercetak nama pemilik adalah Kartu Paspor jenis
Instant, sedangkan yang tercetak nama pemiliknya adalah Kartu Paspor
Konvensional.

Rekening Tahapan Gold


Bukti kepemilikan rekening Tahapan Gold :
Buku Tahapan Gold BCA

Buku Tahapan Gold BCA

Transaksi Penarikan dana di counter wajib membawa buku dan Paspor BCA

Transaksi setoran boleh tidak membawa buku Transaksi :

Setor dan Tarik di seluruh cabang

Setor Luar kota/dengan Berita dikenakan biaya Rp. 5.000,-

Kartu Paspor Tahapan Gold

Digunakan untuk transaksi tarikan dan Pemindahan Dana di Counter

19

Digunakan untuk transaksi di ATM BCA serta untuk Tunai BCA dan Debit
BCA

Jenis Kartu Paspor yang diterbitkan sama dengan Tahapan Biasa ( Silver,
Gold dan platinum )

Jenis Nasabah Tahapan BCA

Perorangan

Yayasan

Status Joint Account Tahapan Gold

DAN
Penandatangan Slip Penarikan/Slip Pemindahan Dana harus dilakukan oleh
kedua belah pihak

ATAU
Penandatangan Slip Penarikan/Slip Pemindahan Dana dapat dilakukan oleh salah
satu pihak.

Rekening TabunganKu

Buku TabunganKu

Fasilitas Rekening TabunganKu

Kartu ATM TabunganKu

Ketentuan Rekening TabunganKu

Maksimum penarikan TabunganKu 4x dalam sebulan.

20

Rekening Tapres
Bukti Kepemilikan Rekening Tapres
Kartu Tapres yang berfungsi sebagai kartu Paspor BCA, hanya pada Kartu
Tapres terdapat Nomor Rekening Tapres dan Tandatangan Pejabat BCA
Transaksi Tarikan dan Pemindahan Dana di Counter wajib membawa Kartu
Tapres
Kartu Tapres dapat digunakan untuk transaksi di ATM BCA serta Tunai BCA
dan Debit BCA

Transaksi :

Setor dan Tarik di seluruh cabang

Setor Luar kota/dengan Berita dikenakan biaya Rp. 5.000,-

Rekening Giro BCA


Transaksi :

Setor dan Tarik di seluruh cabang

Setor Luar kota/dengan Berita dikenakan biaya Rp. 5.000,-

Rekening Deposito BCA

Bukti Kepemilikan : Bilyet Deposito

Sarana Penarikan Dana di Counter


Rekening Tahapan/TabunganKu/Tahapan Gold :
Membawa buku Tahapan/tabunganKu/Tahapan Gold BCA
Mengisi Slip Tarikan/Slip Pemindahan Dana

21

Membawa Kartu Paspor BCA

Rekening Tapres :

Rekening Giro :

Membawa Kartu Tapres

Mengisi

Slip

Pemindahan

Cek / BG

Tarikan/Slip
Dana

Rekening BCA

Antar

Rekening Deposito :

Bilyet Deposito

Produk Layanan

Kiriman Uang

Kartu Kredit

Kliring

Inkaso

Kiriman Uang
Kiriman uang adalah layanan pengiriman uang dari nasabah BCA/ non
nasabah untuk nasabah Bank lain di dalam kota/luar kota dengan sumber dana
tunai maupun melalui pendebetan rekening BCA

Biaya Kiriman Uang


RTGS ( Real Time Gross Settlement ) atau Kiriman uang
Rp 30.000, Non RTGS ( biasa )
Rp. 10.000,22

Pembayaran Kartu Kredit Bank Lain

Rp. 30.000

Inkaso
Inkaso adalah layanan setoran ke rekening nasabah BCA menggunakan
warkat bank lain dari luar wilayah kliring (luar kota). Layanan ini diberikan
untuk Bank yang belum menjadi anggota Intercity Kliring.

Syarat Setoran Inkaso :

Nasabah BCA

Setor Warkat (Cek/BG) Bank Lain luar kota

Tanggal Warkat Sudah Jatuh Tempo

Dana hasil Inkaso harus Masuk Rekening BCA

Dikenakan biaya Rp. 10.000,- / perlembar

Kartu Kredit
Transaksi Kartu Kredit
Cash Advance : Pemegang kartu mencairkan uang tunai dengan kartu kredit
di counter atau mesin ATM
Pembayaran tagihan kartu kredit BCA dapat dilakukan dengan cara :

Tunai ( dipelajari di Teller Bakti Tahap Dasar 1 )

Cek dan Bilyer Giro

Debet Rekening

Melalui Mesin ATM

23

2.3

Pemahaman selama magang tahap terampil dan


mahir.

Pengenalan Kurs
Setiap Negara di dunia menggunakan mata uang (valuta) tersendiri
untuk melakukan transaksi di negaranya.
Kode Mata Uang
Kode

Nama Mata Uang

Negara Pengguna

IDR

Rupiah

Indonesia

USD

Dollar

Amerika Serikat (AS)

SGD

Dollar

Singapura

HKD

Dollar

Hongkong

AUD

Dollar

Australia

CAD

Dollar

Kanada

DKK

Krone

Denmark

SEK

Krona

Swedia

CHF

Franc

Swis

GBP

Poundsterling

Inggris

JPY

Yen

Jepang

EUR

Euro

Uni Eropa

NZD

Dollar

Selandia Baru

SAR

Riyal

Saudi Arabia

CNY

Yuan

Cina

Kurs (Nilai Tukar atau Rate)


Adanya perbedaan penggunaan mata uang ini membuat seseorang yang
berasal dari sebuah negara harus menukarkan mata uang yang dimilikinya
kedalam mata uang yang berlaku di negara tempat bertransaksi, misalnya:

24

Orang Indonesia yang berbelanja di Singapura


Wisatawan Australia yang berlibur di Bali
Importir membayar barang yang dibelinya, dll

Penukaran mata uang baik dalam bentuk dana dalam rekening maupun
tunai dapat dilakukan di money changer atau bank. Perbandingan (harga)
sebuah mata uang terhadap mata uang lainnya disebut KURS atau NILAI
TUKAR atau RATE.

Nilai tukar pada setiap mata uang dapat berubah setiap saat, tergantung dari
situasi dan kondisi pasar uang yang sedang berlangsung. Di BCA, kurs
dikeluarkan oleh Divisi Tresuri melalui aplikasi RETS (Reuters Treding
Systems) yang memberikan informasi up-to-date perkembangan kurs kepada
cabang.

Pengertian JUAL dan BELI dalam transaksi dilihat dari SISI BANK.
Nasabah yang membutuhkan valas berarti harus membeli dari bank yang
menjual sehingga digunakan kurs jual. Kesalahan penggunaan kurs dalam
transaksi valas menimbulkan resiko mengganti kerugian sebesar selisih kurs.

Kurs TT (Telegraphic Transfer) / DD (Demand Draft) digunakan untuk


bertransaksi dalam rekening valas, outward remittance (OR), dan provisi:
KURS JUAL TT untuk setoran ke rekening valas dengan sumber dana rupiah,
menghitung nominal outward remittance, dan menghitung provisi
KURS BELI TT untuk tarikan dengan sumber dana rekening valuta asing, di
convert ke mata uang rupiah (IDR).

Kurs Bank Notes (B/N) digunakan untuk bertransaksi dalam bentuk bank notes,
di mana ada fisik uang kertas valuta asing yang harus diperiksa keasliannya:
KURS JUAL B/N untuk konversi dari rupiah ke bank notes, misalnya saat
nasabah membeli bank notes

25

KURS BELI B/N untuk konversi dari bank notes ke rupiah, misalnya saat
nasabah menjual bank notes

Kurs Travelers Cheque (TC), walaupun sudah jarang, digunakan untuk


konversi dari travelers cheque (cek pelawat, seperti voucher yang saat digunakan
harus ditandatangani oleh pemilik) ke dalam bentuk rupiah, berdasarkan penerbit
TC: VISA BCA. AMEX, atau lainnya (NON VISA BCA)

Kurs Tengah (m-Rate) digunakan untuk transaksi valas dalam mata uang yang
sama atau 1:1.

Produk Valas BCA


Produk rekening valas BCA terdiri dari:
BCA Dollar
Giro Valas
Deposito Valas

BCA Dollar
Tabungan dalam mata uang USD dan SGD bagi nasabah perseorangan yang
setoran awalnya USD 100 dan SGD 200. Pemilik BCA Dollar akan mendapatkan
kartu ( untuk bertransaksi di counter dan mengakses ATM BCA) serta rekening
koran bulanan berisi rincian transaksi. Selain itu BCA Dollar juga dapa di akses
melalui KlikBCA individu, m-BCA,dan BCA By Phone.

Setoran dan Tarikan BCA Dollar


Setoran dan tarikan pemindahan dalam Rupiah atau valas non tunai dapat
dilakukan di seluruh cabang.

26

Setoran dengan bank notes dalam pecahan USD 100 mendapat fasilitas 1:1
sampai dengan USD 50.000 / hari / rekening.
Tarikan dalam bank notes dapat dilakukan 1:1 sampai dengan USD 10.000 /
bulan / rekening atau SGD 10.000 / bulan / rekening. Kelebihannya dikenakan
provisi 0,5%.

Giro Valas
Rekening giro dalam mata uang SGD, EUR, GBP, JPY, AUD, USD dan
HKD, atas nama perseorangan atau badan dengan setoran awal USD 1.000 atau
EUR 1.000 atau ekuivalen.

Setoran dan Tarikan


Setoran dapat dilakukan antarcabang dalam bentuk IDR atau bank notes.
Penarikan dan pemindahan dalam IDR atau valas nontunai dapa dilakukan di
seluruh cabang.
Tarikan dalam bentuk notes USD dapat dilakukan di cabang yang ditunjuk.
Tarikan menggunakan Letter of Authorization (LA atau LoA) yang terlebih
dahulu perlu dipastikan keasliannya.

Letter of Authorization
Sifat Letter of Authorization
Tidak berlaku sebagai alat pembayaran.
Tidak dapat dipindahtangankan.
Tidak dapat dikliringkan atau diinkasokan.

Catatan
Ciri-ciri keaslian Letter of Authorizatian terdapat pada nomor seri, serat
berwarna, logo BCA (diperiksa dengan sinar UV) dan logo percetakan
(diterawang).
Tanda tangan pemilik rekening giro dicek dengan kode transaksi 9740.
Letter of Authorization menggunakan materai Rp. 6.000,-

27

Deposito Valas
Deposito dalam mata uang SGD, EUR, GBP, JPY, AUD, USD dan HKD, atas
nama perseorangan atau badan dengan setoran awal : USD 1.000 (equivalent).

Jangka Waktu
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan

Status Perpanjangan
ARO Nominal, pada saat jatuh tempo diperpanjang sebesar nominal.
ARO Plus Bunga, pada saat jatuh tempo diperpanjang sebesar nominal
ditambah bunga yang diperoleh.

Pembukaan dan Pencairan Deposito


Pembukaan menggunakan Form Pembukaan Rekening Deposito.
Pencairan menggunakan bilyet deposito di cabang asal rekening.

Bank Notes
Bank notes adalah uang kertas terbitan negara lain yang berlaku sebagai
alat pembayaran yang secara fisik dapat dipegang. Dalam setiap transaksi, bank
notes yang diterima harus diperiksa keasliannya dan memenuhi syarat yang
ditetapkan oleh BCA (mulus / cap / denominasi kecil).
Transaksi

jual-beli

bank

notes

menggunakan

slip

Permohonan

Pembelian/Penjualan Uang Kertas Asing/Cek Perjalan (PPUKA).


Jenis Pembelian atau Penjualan dilihat dari sisi bank.
Pemohon tanda tangan satu kali lagi sebagai tanda terima pada bagian
belakang lembar kedua.

28

Setoran Rekening Valas dengan Sumber Dana Bank Notes

Setoran rekening valas (giro valas atau BCA Dollar) dengan sumber dana bank
notes dapat dilakukan dengan fasilitas 1:1 (tidak dikenakan kurs sehingga saldo
akan bertambah sejumlah nominal yang disetorkan) dengan ketentuan fisik bank
notes dalam kondisi mulus (tidak ada coretan, tidak ada bekas lipatan, tidak ada
bekas staples, tidak robek, tidak ada cap atau stempel).

Bank Notes Cap dan Pecahan Kecil


Setoran rekening valas dengan bank notes USD dengan kondi cap (tidak
mulus, terlipat, bekas staples, ada coretan, ada cap) atau pecahan kecil dikenakan
provisi 0,25%.

Limit Setoran / Tarikan BCA Dollar dan Giro Valas

Rekening BCA Dollar dan giro valas USD :


Limit setoran 1:1 dengan bank notes USD 100 sebesar maksimum USD
50.000 / hari / rekening. Kelebihannya dikenakan provisi 0,5%.
Limit tarikan 1:1 dengan bank notes USD 100 sebesar maksimum USD 10.000
/ bulan / rekening. Kelebihannya dikenakan provisi 0,5%.
Rekening BCA Dollar SGD :
Limit tarikan 1:1 dengan bank notes SGD 100 sebesar maksimum SGD 10.000
/ bulan / rekening. Kelebihannya dikenakan provisi 0,5%

Kode Transaksi Banknotes


Rekening

Setoran

Tarikan

Keterangan

BCA

1771

1772

1771

1773

Dollar
Giro
Valas

Pengenaan Provisi 0,5%


29

Setoran / tarikan 1:1 dengan bank notes dengan nominal melebihi limit akan
dikenakan provisi 0,5% untuk sebesar kelebihannya.
Setoran USD 55.000 berarti melebihi limit USD 50.000 / hari, maka yang
dikenakan provisi adalah sebesar kelebihan : USD 5.000
Tarikan USD 12.000 berarti melebihi limit USD 10.000 / bulan, maka yang
dikenakan provisi adalah sebesar kelebihan : USD 2.000

Outward Remittance
Outward Remittance merupakan sarana transfer dana valas ke bank lain. Dana
yang dikirim akan diterima oleh Bank Korespondensi di Negara tujuan yang
selanjutnya akan membantu pemrosesan ke bank tujuan.

Value Today dan Full Amount


Nasabah dapat menggunakan fasilitas Value Today (kiriman uang tiba di bank
koresponden pada hari yang sama) dan/atau Full Amount (kiriman uang tanpa
potongan).

Provisi
Outward Remittance dengan sumber dana valas dalam mata uang sama
dikenakan provisi 0,125% dari jumlah yang dikirim, minimum USD 5 dan
maksimum USD 150.

Bank Draft (Demand Draft)


Outward Remittance dapat dikirim ke rekening penerima atau berbentuk Bank
Draft (seperti wesel atau cek) yang dapat dicairkan di bank yang ditentukan.
Dalam hal ini Bank Draft akan diserahkan kepada nasabah yang akan
menyampaikan sendiri kepada pihak penerima yang namanya tercantum pada
bank draft tersebut.

30

Inward Remittance (IR)


Merupakan transfer dana valas ke rekening di BCA. IR yang masuk ke rekening
valas akan dikenakan provisi sebesar USD 5, sedangkan ke rekening Rupiah
dikenakan provisi Rp. 35.000. FIRe cash adalah bentuk kiriman uang cepat yang
dapat dicairkan secara tunai dengan menggunakan PIN di cabang.

31

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bakti BCA adalah suatu program permagangan yang diselenggarakan
oleh PT. Bank Central Asia,Tbk yang diperuntukkan bagi lulusan SMA/sederajat,
D1/D3, dan S1 yang belum memiliki pengalaman kerja sehingga siap menjadi
seorang tenaga kerja yang siap pakai.

Pelatihan yang dilaksanakan selama

menjadi magang Bakti BCA sangat berarti bagi peserta permagangan Bakti BCA
karena apa yang disampaikan saat pelatihan berguna sekali untuk kita menjadi
tenaga kerja yang ahli dan siap pakai.

Dalam program ini peserta magang Bakti BCA diberi pelatihan mulai
dari cara melayani nasabah yang terdapat dalam SMART TELLER, pengetahuan
tentang produk rupiah BCA dan produkvalas BCA serta mengenai Kartu Kredit,
KKB BCA dan KPR BCA. Pengalaman, kesan dan materi yang di dapat selama
menjadi peserta permagangan Bakti BCA diharapkan menjadi pelajaran yang
berharga demi mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan di dunia kerja
terutama perbankan sehingga apa yang telah di dapat akan menjadi bekal yang
sangat berguna bagi kita nantinya.

3.2 Saran dan kritik


Dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan beberapa saran yang
penulis harap dapat dijadikan bahan pertimbangan :
Penulis berharap program permagangan Bakti BCA ini dapat terus

dilaksanakan karena program ini sangat bermanfaat.


Kepada PT. Bank Central Asia ,Tbk diharapkan memperbesar dan memberi

kemudahan kepada peserta Program Permagangan Bakti BCA untuk menjadi


karyawan tetap.

32

33

Anda mungkin juga menyukai