Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER (TUTUP BUKU) 90 Menit.

Studi Kasus:
Kasus I (SUKUK MUDHARABAH):
PT Sotolindo Tbk, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, berencana
menambah 100 Tower baru untuk meningkatkan kualitas layanan. pada tahun 2019. Diperkirakan dana
yang dibutuhkan sekitar Rp 700 Milyar, sementara perusahaan memiliki dana sekitar Rp 200 Milyar.
Untuk memenuhi kekurangan dana tersebut (sebesar Rp 500 Milyar), Dewan Direksi dan Komisaris
mengadakan rapat pleno. Rapat yang dilaksanakan pada akhir tahun 2018, tepatnya tanggal 15
Desember 2018, memutuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Perusahaan tidak memanfaatkan kredit dari kosorsium perbankan, karena mengandung riba.
2. Perusahaan juga tidak menerbitkan saham baru untuk menjaga komposisi kepemilikan saham.
3. Pada tanggal 1 Februari 2019, perusahaan menerbitkan 500 lembar obligasi syariah (sukuk)
dengan harga Rp 1 Milyar/ lembar. Untuk keperluan tersebut, perusahaan dikenai biaya emisi
oleh OJK, yang terdiri dari: biaya penjamin efek 0,22%, biaya profesi penunjang pasar modal
0,18%, biaya profesi penunjang lembaga pasar modal 0,11%), semuanya dibayar pada yang
sama. Sedangkan biaya penerbitan sukuk Rp 500.000.000,- dibayar pada tanggal 10-02-2019.
4. Sukuk diterbitkan pada tanggal 1 Februari 2019, dan jatuh tempo tanggal 31 Januari 2024 (5
tahun). Nisbah bagi hasil yang diberikan kepada pemegang sukuk sebesar 21%. Bagi hasil
didasarkan pada pendapatan yang diperoleh dari hasil operasi pemanfaatan tower (dilaporkan
setiap 31/3; 30/6; 30/9 dan 31/12). Sementara itu, pembayaran dilakukan setiap tgl 5 bulan
berikutnya (5/4; 5/7; 5/10 dan 5/1)

Sesaat setelah sukuk diterbitkan, terdapat beberapa bank Syariah yang tertarik untuk MEMILIKI sukuk
PT Sotolindo Tbk., DENGAN MENERAPKAN AKAD MUDHARABAH. Adapun bank syariah yang berminat,
antara lain:
a. IRB syariah membeli 10% sukuk pada tanggal 1/3/2019 dengan biaya transaksi 0,15%.
b. IBN Syariah membeli 5% sukuk pada tanggal 1/7/2019 dengan biaya transaksi 0,15%.

Pada tanggal 30/6/2019 perusahaan mencatat pendapatan operasional tower sebesar Rp 20 M, dan
bagi hasil atas pendapatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 /4/2019. dan pada tanggal 30
September 2019 pendapatan tercatat Rp 150 M.

Berdasarkan informasi di atas, anda diminta menganalisis transaksi dan buatlah jurnal yang diperlukan
mulai dari penerbitan (01/12/2019) s/d pembayaran bagi hasil (05/10/2019).

Kasus 2 (Asuransi Syariah).


  Perusahaan asuransi syariah “SEJAHTERA” metetapkan nisbah bagi hasil antara
perusahaan dan peserta asuransi adalah 75%:25% atas keuntungan/ hasil investasi. Dan premi
asuransi yang dibayar oleh peserta dialokasikan 30% dana tabarru’ dan 70% dana investasi.
Selanjutnya, perusahaan menetapkan premi yang harus dibayar oleh peserta asuransi syariah
sebesar Rp. 1.000.000,-/tahun, (untuk polis asuransi jiwa sebesar Rp. 10.000.000,-) dengan
masa pertanggungan selama 10 tahun.
Sampai dengan tahun ke sepuluh, dana peserta yang terkumpul dan diinvestasikan
sebesar Rp 49.000.000,- (dari 100 peserta). Dan perusahaan melaporkan keuntungan sebesar
Rp 21.000.000,-
Tuan Ali mendaftar asuransi di tahun 2010 untuk masa asuransi 10 tahun. Hitunglah :
Berapa dana yang diterima tuan Ali jika:
a. Beliau masih hidup sampai akhir tahun ke 10.
b. Berapa dana yang diterima oleh Ahli Waris, jika tuan Ali meninggal di tahun ke 10
seminggu sebelum kontrak berakhir?

-ooOoo-

Anda mungkin juga menyukai