Anda di halaman 1dari 3

Hukum Kertas Berharga Rosida Diani, SH, MH

PERTEMUAN KE-12
HUKUM KERTAS BERHARGA
Perkuliahan daring, Gasal 2020/2021

BAB VI

SERTIFIKAT DEPOSITO

A. PENGERTIAN
Diatur di dalam SK Direksi BI No.21/48/KEP/DIR dan SEBI No.21/27/UPG, tanggal 27
oktober 1988. Dalam pasal 1 huruf c, disebutkan , sertifikat deposito adalah surat berharga
atas unjuk dalam rupiah yang merupakan surat pengakuan hutang dari bank dan lembaga
keuangan bukan bank (LKBB) yang dapat diperjual belikan dalam pasar uang.
Sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas unjuk, yang
dengan izin BI dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan
atau dipindah tangankan kepada pihak ketiga. Bunganya dibayar dimuka dalam arti
dipotong dari harga nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat
deposito berjangka nominal Rp.1.000.000,- dibeli dengan tunai Rp. 940.000,- setelah
sertifikat deposito jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar 1 juta.
Sertifikat deposito dapat diperjual belikan dan jangka waktu yang dimaksudkan
biasanya 1 minggu, 2 minggu, atau kurang dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
Bunga yang diberikan sebagai imbalan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat
deposito berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaanya tergantung dari kemampuan dan
kebutuhan bank yang bersangkutan atas dana yang ingin ditarik dari masyarakat.
Deposito adalah dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank
yang bersangkutan.
Sertifikat deposito tidak sama dengan deposito berjangka. Deposito berjangka bukan
merupakan surat berharga, tetapi surat mempunyai harga yang tidak dapat diperjual belikan
atau tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

1
Hukum Kertas Berharga Rosida Diani, SH, MH

Perbedaannya deposito berjangka diterbitkan atas nama, sedangkan sertifikat


deposito diterbitkan atas unjuk. Dapat disimpulkan beberapa ketentuan mengenai sertifikat
deposito:
1. Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang dikeluarkan
oleh bank
2. Terikat pada suatu jangka waktu tertentu
3. Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli sertifikat;
4. Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito mempertanggungkan seluruh harta
kekayaannya;
5. Dikeluarkan atas unjuk;
6. Dapat diperjual belikan dan dapat dipindah tangankan hanya dengan penyerahan
7. Pengeluaran sertifikat deposito tunduk pada uu yang berlaku di Indonesia;
8. Bebas dari pajak, bunga, deviden dan royalty.

Sehingga Perbedaan Deposito berjangka dengan Sertifikat Deposito, yaitu :

1. Bunga pada sertifikat deposito diperhitungkan dan dibayar di muka, sedangkan


deposito dibayar saat jatuh tempo
2. Sertifikat deposito bisa dipindahtangankan karena diterbitkan atas unjuk (penerbit)
bukan atas nama seseorang. Jadi sertifikat deposito ini bisa diperjualbelikan kepada
pihak lain. Dan siapa saja yang memegang sertifikat deposito tersebut berhak untuk
mencairkannya saat jatuh tempo. Karena diterbitkan atas unjuk dan bukan atas
nama, bank tidak menerima klaim jika Anda kehilangan sertifikat deposito tersebut.
3. Deposito berjangka nilai nominalnya ditentukan oleh deposan, sedangkan sertifikat
deposito nilai nominalnya ditentukan oleh bank
4. Deposito berjangka penyimpananya dapat berbentuk rupiah atau uang asing,
sedangkan pada sertifikat deposito hanya boleh dalam bentuk rupiah.
5. Sertifikat deposito tidak bisa diperpanjang secara otomatis (auto rollover) seperti
deposito berjangka. Jadi ketika sertifikat deposito jatuh tempo Anda harus segera

2
Hukum Kertas Berharga Rosida Diani, SH, MH

mencairkannya atau mengkonfirmasikan kepada bank untuk memperpanjang jangka


waktunya.

B. PERSYARATAN PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO


Berdasarkan SEBI No.21/27/UPG, tanggal 27 oktober 1988, persyaratan yang harus
dipenuhi dalam penerbitan Sertifikat deposito yaitu : 1
1. Pada halaman depan sekurang-kurangnya dicantumkan:
a. Kata-kata “SERTIFIKAT DEPOSITO” dan “DAPAT DIPERAGAKAN” dalam ukuran
besar sehingga mudah terlihat.
b. Nomor seri dan nomor urut.
c. Nama dan tempat kedudukan penerbit.
d. Nilai nominal dalam rupiah.
e. Tanggal dan tempat penerbitan
f. Tingkat bunga atau diskonto
g. Pernyataan bahwa penerbit mengikatkan diri untuk membyar sejumlah uang
tertentu dalam rupiah pada tanggal dan tempat tertentu.
h. Tanda tangan direksi atau pejabat yang berwenang dari penerbit
i. Tandan tangan pejabat dari kantor cabang di tempat sertifikat deposito
diterbitkan
2. Pada halaman belakang dicantumkan klausula yang skurang-kurangnya menyatakan
bahwa:
a. Penerbit menjamin sertifikat deposito dengan seluruh harta dan piutanngya
b. Sertifikat deposito dapat diperjual belikan dan dapat dipindah tangankan dengan
cara penyerahan
c. Pelunasan dilakukan pada tanggal jatuh waktu atau sesudahnya dengan
menyerahkan kembali warkat sertifikat deposito yang bersangkutan oleh
pembayar.

1
Joni Emirzon, Hukum Surat Berharga dan Perkembangannya di Indonesia, Prenhalimdo, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai