Modul Ajar
Ekonomi
QRIS
Quick Response Code Indonesian Standard
Tim Penyusun
Salihun Ino Ischak, S.
Pd, M. Pd Dra. Ha.
Hilda Deu, M. Pd
Ridwan Djabar, M. Pd
Eka Y Usman, S. Pd
Tim Reviewer
Bank Indonesia Provinsi Gorontalo
Pertemuan 1
Perkembangan inovasi teknologi informasi membawa peranan besar dalam penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran. Pesatnya perkembangan industri dan meningkatnya adopsi masyarakat terhadap
smartphone di Indonesia mendorong perusahaan teknologi dan keuangan memanfaatkan teknologi
sebagai media pembayaran retail. Hal ini membuat layanan mobile payment di dalam smartphone
menjadi media pembayaran baru bagi masyarakat sekaligus untuk meningkatkan keuangan inklusif di
Indonesia. Salah satu penggunaan teknologi dalam mobile payment yang berkembang pesat saat ini
adalah penggunaan Quick Response Code atau yang dikenal dengan QR Code.
Pembayaran dengan QR Code memiliki beberapa keunggulan, antara lain kemampuan QR Code
menampung informasi pembayaran yang banyak meski dalam ukuran yang kecil dan memiliki
kemampuan koreksi kesalahan, pembayaran menjadi lebih efisien karena tetap dapat menggunakan
infrastruktur dan media pembayaran yang sudah ada, minim investasi, memperluas akses keuangan,
serta memberikan alternatif media pembayaran kepada masyarakat. Bank Indonesia memperkenalkan
QR Code Indonesia Standard (QRIS). Hadirnya QRIS memungkinkan terjadinya interkoneksi dan
interoperabilitas pembayaran melalui standar QR Code.
Kedua, dalam mendukung digitalisasi perbankan QR Code Payment adalah salah satu bentuk
digitalisasi perbankan karena pemanfaatan QR Code meningkatkan transaksi ritel melalui mobile
banking dan dompet elektronik dengan sumber dana dari tabungan, kartu kredit,kartu debit, atau uang
elektronik server based serta dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis lainnya seperti
financing maupun wealth management.
01
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 1
Ketiga, menjamin interlink antara Financial Technology (fintech) dengan perbankan, selain
penempatan floating fund, standarisasi QR Code menciptakan interkoneksi antara fintech dan
perbankan melalui sharing QR antara bank dan non bank. Kemudian, karena adanya keterbatasan
Uang Elektronik (UE) pada Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) non bank, maka dompet
elektronik yang berisi kartu debet/kartu kredit bank dapat digunakan oleh PJSP non bank Keempat,
menjamin keseimbangan antara inovasi dengan consumers protection standarisasi QR Code
menyasar transaksi pembayaran mikro/kecil/retail serta dapat dilakukan semua PJSP dan bank
sehingga terjadi diversifikasi risiko, sumber dana yang digunakan telah melalui proses Know Your
Customer (KYC), dan data transaksi QR Code dapat dimanfaatkan untuk pengawasan, pelaporan dan
perumusan kebijakan oleh otoritas.
Kelima, untuk menjamin kepentingan nasional dalam EKD, maka standarisasi QR Code disusun
mengakomodasi kondisi di Indonesia, diproses secara domestik, dan melalui GPN. Kerjasama
transaksi internasional dan pertukaran data cross-border, baik inbound maupun outbound, akan
didasarkan pada prinsip resiprokalitas. Strategi tersebut ditempuh guna memastikan agar arus
digitalisasi tetap mampu menjamin sustainability pembangunan ekonomi domestik dalam jangka
panjang termasuk kaitannya dengan perbaikan Current Account Deficit (CAD).
Secara umum QR Code merupakan suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang
dapat dibaca dari berbagai arah secara horizontal maupun vertikal. QR Code dikembangkan oleh
Denso Wave, sebuah divisi Denso Corporation, yang merupakan perusahaan Jepang dan
dipublikasikan pada tahun 1994. Awalnya QR Code digunakan untuk pelacakan kendaraan bagian di
manufaktur, namun saat ini QR Code digunakan dalam konteks yang lebih luas, termasuk aplikasi
komersial dan kanal pembayaran yang ditujukan untuk pengguna telepon seluler.
02
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 1
PENGERTIAN QRIS
QRIS yang diluncurkan pada 17 Agustus 2019 merupakan standar QR Code Pembayaran yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran di
Indonesia dan wajib digunakan dalam setiap transaksi pembayaran di Indonesia. QRIS sebagai
standar nasional QR Code Pembayaran ditetapkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia yang mengatur mengenai National Payment Gateway (GPN). Transaksi QRIS
menggunakan sumber dana berupa simpanan dan/atau instrumen pembayaran berupa kartu debet,
kartu kredit, dan/atau uang elektronik registered (server based) dan pada tahap awal nominal transaksi
QRIS dibatasi paling banyak Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) per transaksi. QRIS memiliki informasi
mengenai data, lokasi, kategori merchant, PJSP, nominal transaksi (optional), dan lainnya.
03
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 1
Pada gambar 3 diatas, awalnya dalam satu pedagang (merchant) terdapat banyak QR Code yang
digunakan sebagai instrumen pembayaran, namun pengguna (user) hanya bisa memindai 1 (satu) QR
Code sesuai dengan aplikasi PJSP yang dimilikinya. Misalnya pengguna aplikasi “A” hanya dapat
memindai QR Code merchant yang terdaftar pada PJSP “A”. Setelah diluncurkannya QRIS, masing-
masing PJSP dapat saling terkoneksi dan memiliki interoperabilitas untuk memudahan proses dan
efesiensi pembayaran. Misalnya pembayaran untuk merchant “A” dapat dilakukan oleh aplikasi PJSP
“A”,”B”,”C”, dan “D” dan begitupun sebaliknya.
Seperti ilustrasi di atas, sebelum adanya QRIS merchant harus memiliki beberapa QR dan membuka
beberapa account pada aplikasi PJSP. Setelah menggunakan QRIS, merchant cukup memiliki 1 (satu)
QR Code dan membuka pada 1 (satu) account pada aplikasi PJSP untuk dapat menerima
pembayaran dari berbagai aplikasi PJSP.
Merchant Presented Mode (MPM) atau push payment atau customer scanning merupakan metode
penggunaan QR Code Pembayaran dengan cara merchant menampilkan QR Code Pembayaran untuk
kemudian dipindai oleh pengguna. Adapun karakteristik MPM, sebagai berikut:
Proses Settlement transaksi dilakukan secara push payment, di mana transaksi dipicu oleh transfer
dari akun nasabah di penerbit;
Standar hanya mencakup representasi QR Code saja;
Penggunaan MPM Static tidak memerlukan investasi yang besar karena hanya berupa stiker,
sementara untuk MPM Dynamic membutuhkan investasi device (seperti EDC); dan Penggunaan
MPM Static sesuai untuk usaha kecil dan mikro (mendukung inklusi keuangan), sementara MPM
Dynamic lebih sesuai diimplementasikan pada usaha menengah dan besar.
Customer Presented Mode (CPM) atau pull payment atau merchant scanning adalah metode
penggunaan QR Code Pembayaran dengan cara pengguna menampilkan QR Code Pembayaran
untuk kemudian dipindai oleh merchant. Adapun karakteristik CPM, yaitu:
04
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 1
Transaksi dilakukan secara pull payment, di mana merchant melalui PJSP acquirer menagihkan
pembayaran ke akun nasabah;
Membutuhkan investasi untuk penggunaan scanner, aplikasi POS, edukasi yang lebih
komprehensif ke merchant, dan standar QR Code;
Penggunaan CPM sesuai untuk usaha menengah dan besar; dan
Dapat menjadi alternatif pembayaran transportasi karena dapat digunakan tanpa sinyal.
MACAM-MACAM QR CODE
Sesuai dengan perkembangan layanan pembayaran QR Code, berdasarkan mekanisme
penerbitannya, terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
STATIS
DINAMIS
05
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 1
06
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 1
Dalam pemrosesan transaksi QRIS, pengelola NMR memiliki tugas sebagai berikut:
Menatausahakan data identitas merchant QRIS di seluruh Indonesia;
Menghasilkan (generate) QRIS yang bersifat statis yang digunakan merchant QRIS; dan Menjaga
kompetisi yang sehat antar PJSP termasuk mencegah terjadinya eksklusivitas merchant QRIS.
Pada Gambar 7 di atas, proses pembuatan QR Code diawali dengan melakukan kerjasama antara
merchant dan PJSP acquirer. Setelah itu, PJSP acquirer akan menyampaikan data merchant kepada
NMR untuk kemudian dibuatkan QR. Selanjutnya, QR Code akan dikirimkan kepada PJSP acquirer
untuk dilakukan pencetakan dan disampaikan kembali kepada merchant.
07
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 2
08
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 2
Catatan :
Nama merchant dan National Merchant ID (NMID) merepresentasikan Outlet;
Terminal ID (TID) / Cashier ID terdapat di bawah NMID (Optional); dan
Logo Issuer / PJSP acquirer / Prinsipal tidak ditampilkan di depan.
LOGO QRIS
LOGO GPN
09
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 2
QR CODE
Ukuran dari QR Code setelah dicetak minimal 5 cm x 5 cm (untuk stiker).
KERTAS
Minimal dicetak sesuai ukuran kertas A6, margin atas dan bawah 0.5cm, serta margin kiri dan kanan 1
cm.
BACKGROUND
Latar belakang dari Layout Logo merupakan Batik yang menyerupai QR Code dan kode warna merah
sama dengan warna pada Merah Burung GPN yaitu Pantone Red 032C atau kode CMYK:
0/93.04/75.84/0
VERSI CETAK
Format versi cetak
[versi QRIS].[dd].[mm].[yy]
1 Individu : Jika pedagang adalah individu maka nama merchant yang ditulis adalah nama dagang.
Berikut untuk merchant individu: a) Pedagang Kaki Lima b) Pedagang/ Penjual Jasa Keliling, c)
Pedagang Pasar, d) Warteg Pribadi, e) Toko Milik Pribadi, f) Penjual di Sosial Media, g) Ojek, h)
Rumah Makan Milik Pribadi, i) Warnet Milik Pribadi, j) Laundry Milik Pribadi, k) Pengemis, l) Warung,
m) lainnya (Catatan: Nama Merchant tidak boleh melebihi 50 karakter ternasuk spasi)
2. Badan : Jika pedagang merupakan badan usaha berbentuk a) Koperasi, b) BUMN, Perjan, Perum,
Persero, PD, dsb c) BUMS, Firma, CV, PT, Yayasan, dsb
nama merchant yang didaftarkan harus menggunakan nama merk dagang yang digunakan. Jika
terdapat cabang/outlet lebih dari satu, maka dapat menggunakan nama lokasi outlet. Catatan:
Nama Merchant tidak boleh melebihi 50 karakter, jika lebih dari 50 karakter maka karakter 51
sampai seterusnya tidak ditampilkan pada QR Code.
10
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 2
11
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 2
*Aktivitas decode, parsing data, check AID yang dilakukan oleh POI dapat dilakukan
oleh PJSP acquirer untuk memudahkan proses transaksi.
12
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 2
13
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 2
13
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
15
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
Merchant mengisi formulir yang diminta oleh PJSP acquirer. Secara garis besar rincian dokumen
yang harus diisi adalah nama merchant, alamat merchant, nomor identitas pemilik (KTP), nama
pemilik, alamat pemilik, nomor rekening tabungan, dan dokumen persyaratan lainnya;
Sebelumnya PJSP mendaftarkan PIC kepada NMR sebagai point of contact untuk penyampaian data
ke NMR dan penerimaan QRIS yang di-generate oleh NMR, termasuk untuk perbaikan apabila terjadi
kesalahan data.
PANDUAN MERCHANT
Beberapa PJSP menyediakan aplikasi khusus untuk merchant yang dapat digunakan untuk mencatat
dan memastikan keberhasilan transaksi melalui QRIS. Cara pengecekan transaksi dapat dilakukan
dengan langkah berikut
16
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
TIPS KEAMANAN
Demi keamanan saat melakukan transkasi pembayaran menggunakan QRIS, merchant diharapkan
meletakkan QR Code statis pada tempat yang mudah untuk diawasi sehingga meminimalisir terjadinya
tampering QR Code. Kemudian, Setelah selesai menggunakan QR Code, merchant harus menyimpan
pada tempat yang aman.
MERCHANT DISCOUNT RATE
Pengaturan mengenai MDR diatur dalam SK Deputi Gubernur BI No.21/1/KEP.DG/2019 tentang
skema dan biaya pemrosesan transaksi QRIS MPM dan alokasi pembagian MDR sebagaimana telah
dijelaskan pada Bab III.
TIPS MENGENALKAN MDR KEPADA MERCHANT
Apabila merchant menggunakan QR Code untuk proses transaksi pembayaran, maka merchant akan
dikenakan MDR sesuai dengan ketentuan. Untuk itu, merchant perlu diedukasi bahwa MDR
merupakan biaya yang wajar dikeluarkan dalam transaksi QRIS, karena dengan menggunakan QRIS
merchant akan mendapatkan banyak manfaat, sebagai berikut:
Mengikuti trend pembayaran secara digital;
Meningkatkan traffic penjualan;
Mengurangi biaya pengelolaan uang tunai;
Mengurangi kebutuhan pecahan uang kecil untuk kembalian;
Mengurangi risiko keamanan uang hilang karena sebagain uang penjualan tersimpan direkening;
17
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
18
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
Mengecek QR Code dan memastikan QR Code merchant sesuai dengan standar QRIS;
Memindai QRIS;
Mengecek Nama Merchant dan NMID pada aplikasi dan pastikan sesuai dengan nama merchant
yang tercetak pada QR Code. Jangan lanjutkan transaksi jika nama merchant tidak sesuai.
Kemudian, masukkan nominal transaksi yang dikehendaki; Masukkan PIN untuk melakukan
konfirmasi transaksi; dan
Mengecek dan menunjukkan notifikasi berhasil kepada merchant. Namun, apabila transaksi gagal
dapat menghubungi penyedia aplikasi yang anda gunakan
TIPS BERTRANSAKSI DAN KEAMANAN
Dalam melakukan transaksi, pengguna perlu memperhatikan tips keamanan dalam bertransaksi
seperti:
Menanyakan terlebih dahulu QR Code yang harus dipindai;
Melakukan transaksi pembayaran hanya pada merchant yang menggunakan QR Code Standar
QRIS;
Memastikan kesesuaian antara nama merchant yang tertera pada aplikasi dan stiker/layar QR
Code (Jangan lanjutkan transaksi jika nama merchant tidak sesuai); dan Merahasiakan kode PIN
atau OTP dan informasi rahasia lain kepada pihak lain.
PENGADUAN NASABAH
Apabila terjadi permasalahan pada saat melakukan transaksi, maka pengguna harus segera
menghubungi call center atau pusat pengaduan aplikasi PJSP yang digunakan.
19
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
20
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
21
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
22
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
Implementasi QRIS dapat dilakukan dalam rangka mempermudah pengelolaan penerimaan hasi
parkir dengan cara dinas pengelola membuka rekening penampungan pada PJSP, dengan demikian,
sistem pelaporan dapat terintegrasi dan transparan.
23
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3
Dengan menggabungkan model bisnis Pembayaran, Retribusi Pasar, dan Retribusi arkir, dapat
dibentuk suatu ekosistem ekonomi dan keuangan digital di pasar tradisional.
Pariwisata
Implementasi QRIS juga dapat dilakukan pada objek wisata untuk mempermudah pengelolaan
penerimaan dari sektor pariwisata yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan PJSP daerah.
24
Satu QR Code Untuk Semua Pembayaran
Pertemuan 3