Anda di halaman 1dari 15

QRIS

• Quick Response Code Indonesian


Standard atau biasa disingkat QRIS
(dibaca KRIS) adalah penyatuan
berbagai macam QR dari berbagai
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran
(PJSP) menggunakan QR Code. Semua
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran
yang akan menggunakan QR Code
Pembayaran wajib menerapkan QRIS.

• Catatan BI menunjukkan, sebanyak


85% pengguna QRIS adalah pelaku
UMKM, dari total 6 juta merchant di
34 provinsi, 480 kabupaten/kota
memanfaatkan sistem pembayaran
berbasis digital itu. BI bersama industri
menargetkan sebanyak 12 juta pelaku
usaha/pedagang atau merchant
menggunakan "Quick Response Code
Indonesian Standard" (QRIS)
KETENTUAN QRIS
• Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 24/1/PADG/2022 tanggal 25 Februari 2022 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang
Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.
• Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/18/PADG/2019 tentang Implementasi Standar
Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.
• Nominal Transaksi QRIS dibatasi paling banyak sebesar Rp10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah) per
transaksi. Penerbit dapat menetapkan batas nominal kumulatif harian dan/atau bulanan atas Transaksi
QRIS yang dilakukan oleh setiap Pengguna QRIS, yang ditetapkan berdasarkan manajemen risiko
Penerbit.
QRIS UNGGUL
QRIS MEMILIKI KARAKTERISTIK UNGGUL
YANG MERUPAKAN KEPANJANGAN DARI :

• Universal
QRIS dapat menerima pembayaran aplikasi
pembayaran apapun yang menggunakan QR
Code, jadi masyarakat tidak perlu memiliki
berbagai macam aplikasi pembayaran
• Gampang
Pengguna : Mudah, tinggal scan dan klik,
bayar.
Merchant : Mudah , tidak perlu memajang
banyak QR Code, cukup satu QRIS yang
dapat dipindai menggunakan aplikasi
pembayaran QR apapun
• Untung
Pengguna : Dapat menggunakan akun
pembayaran QR apapun untuk membayar
Merchant : Cukup punya minimal 1 akun
untuk menerima semua pembayaran QR
Code.
• Langsung
Pembayaran dengan QRIS langsung diproses
seketika. Pengguna dan Merchant langsung
mendapat notifikasi transaksi.
JENIS PEMBAYARAN MENGGUNAKAN QRIS
Merchant Presented Mode (MPM) Statis

Paling mudah, merchant cukup memajang satu sticker atau print-out QRIS dan gratis. Pengguna hanya
melakukan scan, masukkan nominal, masukkan PIN dan klik bayar. Notifikasi transaksi langsung diterima
pengguna ataupun merchant. QRIS MPM Statis sangat cocok bagi usaha mikro dan kecil.

Merchant Presented Mode (MPM) Dinamis

QR dikeluarkan melalui suatu device seperti mesin EDC atau smartphone dan gratis. Merchant harus me-
masukkan nominal pembayaran terlebih dahulu, kemudian pelanggan melakukan scan QRIS yang tampil atau
tercetak. QRIS MPM Dinamis sangat cocok untuk merchant skala usaha menengah dan besar atau dengan
volume transaksi tinggi.

Customer Presented Mode (CPM)

Pelanggan cukup menunjukkan QRIS yang ditampilkan dari aplikasi pembayaran pelanggan untuk discan oleh
merchant. QRIS CPM lebih ditujukan untuk merchant yang membutuhkan kecepatan transaksi tinggi seperti
penyedia transportasi, parkir dan ritel modern.
CARA MENJADI PENGGUNA DAN
MERCHANT QRIS
Sebagai Merchant
• Apabila belum memiliki account, buka terlebih dahulu dengan datang ke kantor
cabang atau mendaftar online pada salah satu PJSP penyelenggara QRIS yang berada
terdaftar disini.
• Lengkapi data usaha dan dokumen yang diminta oleh PJSP tersebut.
• Tunggu proses verifikasi, pembuatan Merchant ID dan pencetakan kode QRIS oleh
PJSP.
• PJSP akan mengirimkan sticker QRIS.
• Install aplikasi sbg merchant QRIS.
• PJSP melakukan edukasi kepada merchant mengenai tata cara menerima pembayaran.

Sebagai Pengguna
• Apabila belum memiliki akun, maka anda harus registrasi terlebih dahulu mengunduh
aplikasi salah satu PJSP berijin QRIS yang terdaftar disini.
• Lakukan registrasi sesuai prosedur PJSP tersebut.
• Isi saldo pada akun anda.
• Gunakan untuk melakukan pembayaran pada merchant QRIS sesuai petunjuk di
aplikasi anda.
• Bukan aplikasi, cari icon scan/gambar QR/pay, scan QRIS merchant, masukan nominal,
masukan PIN, klik bayar, liat notifikasi.
MANFAAT QRIS
• Bagi pengguna aplikasi pembayaran: just scan and pay!
1. Cepat dan kekinian.
2. Tidak perlu repot lagi membawa uang tunai.
3. Tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang.
4. Terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh
Bank Indonesia.
• Bagi Merchant:
1. Penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun.
2. Meningkatkan branding.
3. Kekinian.
4. Lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS.
5. Mengurangi biaya pengelolaan kas.
6. Terhindar dari uang palsu.
7. Tidak perlu menyediakan uang kembalian.
8. Transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat.
9. Terpisahnya uang untuk usaha dan personal.
10. Memudahkan rekonsiliasi dan berpotensi mencegah tindak kecurangan dari pembukuan
transaksi tunai.
11. Membangun informasi credit profile untuk memudahkan memperoleh kredit kedepan.
VOLUME DAN NILAI TRANSAKSI QRIS DI INDONESIA (JANUARI 2020 -
AGUSTUS 2022)

Menurut data Asosiasi Sistem


Pembayaran Indonesia (ASPI), pada
Januari 2020 volume transaksi QRIS
secara nasional baru mencapai 5 juta kali
dengan nilai total transaksi Rp365 miliar.
Kemudian di bulan-bulan berikutnya tren
penggunaan QRIS terus meningkat,
hingga pada Agustus 2022 terdapat 91,7
juta kali transaksi QRIS dengan nilai
total Rp9,66 triliun.

Gubernur BI menyatakan pada Agustus


2022 sudah ada sekitar 20 juta merchant
QRIS di seluruh Indonesia. Sebanyak
90% di antaranya merupakan pelaku
usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM).
Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah pengguna Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Indonesia sebanyak 28,75 juta hingga
Desember 2022. Jumlah tersebut sudah bertambah 15,95 juta pengguna dibandingkan pada akhir tahun lalu. Dari jumlah tersebut,
mayoritas pengguna QRIS berada di Jawa, yakni 20,59 juta. Posisi kedua ditempati Sumatera dengan 4,75 juta pengguna QRIS hingga
Desember 2022. Sebanyak 1.25 juta pengguna QRIS berada di Kalimantan. Ada pula 1,18 juta pengguna QRIS yang berlokasi di Sulawesi,
Maluku, dan Papua. Sementara, pengguna QRIS paling sedikit berada di Bali dan Nusa Tenggara. Jumlahnya tercatat sebanyak 979.788
pengguna hingga akhir tahun lalu.
Implementasi QRIS antarnegara saat ini sudah bisa
digunakan di Thailand. Sementara QRIS Malaysia sedang
tahap piloting, disusul QRIS Singapura dalam proses
pengembangan/inisiasi.

QRIS Jepang pun akan segera menyusul. Perluasan kerja


sama ini dilakukan antara BI dengan Kementerian Ekonomi,
Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang melalui
penandatanganan Nota Kerja Sama (NK) terkait
Pembayaran Berbasis QR code. Kerja sama pembayaran
digital lintas negara ini menggunakan QR Code Indonesian
Standard (QRIS) dan Japan Unified QR Code (JPQR).

Kerja sama sistem pembayaran berbasis QR code ini


merupakan wujud nyata implementasi dari G20 Roadmap for
Enhancing Cross-border Payments, serta menjadi terobosan
dalam memperkuat integrasi ekonomi kawasan sejalan
dengan Keketuaan Indonesia pada ASEAN and co-
Chairmanship Jepang pada ASEAN+3 di tahun 2023.
KEKURANGAN QRIS
1. Keterbatasan aksesibilitas: QRIS membutuhkan akses ke smartphone dan internet untuk dapat digunakan.
Hal ini dapat menjadi kendala bagi mereka yang tidak memiliki akses ke perangkat atau jaringan yang diperlukan.
2. Ketergantungan pada teknologi: QRIS tergantung pada teknologi untuk berfungsi dengan baik. Jika ada
masalah dengan perangkat, jaringan, atau sistem yang terkait, transaksi menggunakan QRIS dapat terganggu atau
tidak dapat dilakukan.
3. Kebutuhan penggunaan aplikasi khusus: Untuk menggunakan QRIS, pengguna harus mengunduh dan
menginstal aplikasi pembayaran elektronik yang kompatibel dengan standar QRIS. Ini bisa membatasi penggunaan
QRIS jika seseorang tidak ingin atau tidak mampu menginstal aplikasi tambahan di perangkat mereka.
4. Kurangnya standarisasi internasional: QRIS adalah standar yang dikembangkan secara khusus untuk
Indonesia. Meskipun QRIS memiliki interoperabilitas dengan beberapa sistem pembayaran internasional, masih
ada beberapa negara yang menggunakan standar QR yang berbeda. Ini dapat menjadi hambatan jika ada transaksi
lintas negara yang melibatkan QRIS.
5. Keamanan dan privasi: Meskipun QRIS memiliki langkah-langkah keamanan, ada potensi risiko keamanan
terkait penggunaan QRIS. Misalnya, QRIS dapat menjadi sasaran penipuan atau pencurian data jika tidak
diimplementasikan dengan benar. Pengguna juga harus berhati-hati dalam memastikan keamanan perangkat
mereka ketika menggunakan QRIS.
6. Ketergantungan pada daya baterai: Penggunaan QRIS melalui aplikasi di smartphone dapat mempengaruhi
daya baterai perangkat. Pengguna perlu memperhatikan level daya baterai mereka agar tidak kehabisan daya
selama transaksi.
MASA DEPAN QRIS
1. Perluasan cakupan: QRIS dapat diharapkan untuk meluas lebih jauh dan diadopsi oleh lebih banyak sektor bisnis di
Indonesia. Selain sektor ritel, QRIS dapat diterapkan dalam industri pariwisata, transportasi, makanan dan minuman,
hingga layanan publik seperti pembayaran tagihan.
2. Integrasi dengan teknologi lain: QRIS dapat terintegrasi dengan teknologi lain seperti pembayaran digital berbasis
aplikasi, dompet digital, atau sistem pembayaran lainnya. Ini akan memungkinkan pengguna untuk menggunakan berbagai
metode pembayaran melalui QRIS, meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan.
3. Peningkatan keamanan: Keamanan QRIS akan terus ditingkatkan untuk melindungi pengguna dari risiko penipuan
atau kebocoran data. Langkah-langkah keamanan tambahan, seperti enkripsi data atau verifikasi ganda, dapat
diimplementasikan untuk melindungi transaksi yang menggunakan QRIS.
4. Penggunaan QRIS lintas negara: QRIS dapat mengalami standarisasi internasional, memungkinkan pengguna di
Indonesia untuk menggunakan QRIS saat melakukan transaksi di luar negeri dan sebaliknya. Ini akan meningkatkan
kemudahan penggunaan QRIS dalam transaksi lintas negara.
5. Inovasi teknologi: QRIS dapat memanfaatkan inovasi teknologi seperti augmented reality (AR) atau virtual reality
(VR) untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Contohnya, QRIS dapat digunakan dalam promosi atau iklan interaktif
di mana pengguna dapat memindai kode QR untuk mendapatkan informasi tambahan atau diskon khusus.
6. Peningkatan keterhubungan: QRIS dapat terhubung dengan sistem perbankan yang lebih luas, memungkinkan
pengguna untuk melakukan transfer dana atau penarikan uang tunai melalui QRIS. Ini akan membuat QRIS lebih
terintegrasi dengan infrastruktur keuangan yang ada.
7. Peningkatan kesadaran dan edukasi: Meningkatnya kesadaran dan edukasi tentang QRIS akan mempercepat
adopsi dan penggunaan QRIS di masyarakat. Kampanye pemasaran dan program pendidikan yang efektif dapat
membantu memperluas pemahaman tentang keuntungan dan cara menggunakan QRIS.

Anda mungkin juga menyukai