Anda di halaman 1dari 64

MAKALAH

AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN;


PENGUJIAN PENGENDALIAN, PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI, DAN UTANG USAHA

Disusun Oleh Kelompok VI:

1. Yohana Sitinjak 43214110418


2. Karina 43214110433
3. Nurma Prabawati 43214110438
4. Luciani Cita Sari 43214110459
5. Wiwin Anggraeni 43214110479
6. Ester Eliana 43214110482
7. Fikki M.Nisha 43214110483
8. Intan Paradilla S. Hasibuan 43214110485

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
DAFTAR ISI

Kelompok VI Page 1
DAFTAR ISI..................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 2
1.1 Tujuan Pembelajaran........................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalh................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Akun dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Akuisisi Dan Pembayaran....... 5
.............................................................................................................
B. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen dan Catatan yang Terkait 6
C. Bagaimana E-Commerce Mempengaruhi Siklus Akuisisi dan
Pembayaran.........................................................................................
13
D. Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif atas Transaksi......................................................................14
E. Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Utang Usaha
.............................................................................................................35
BAB III KESIMPULAN......................................................................................52
PERTANYAAN DAN JAWABAN..........................................................................54
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................60

BAB I
Kelompok VI Page 2
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Pembelajaran


18.1 Mengidentifikasi akun serta kelas transaksi dalam siklus akuisisi
dan pembayaran.
18.2 Menguraikan fungsi bisnis dan dokumen serta catatan terkait
dalam siklus akusisi dan pembayaran.
18.3 Memahami pengendalian internal, dan merancang serta
melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembiayaan.
18.4 Menguraikan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian
saldo utang usaha dengan menggunakan model risiko audit.
18.5 Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk utang
usaha.
18.6 Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo utang
usaha, termasuk pengujian kewajiban setelah periode.
18.7 Membedakan reliabilitas faktur vendor, laporan vendor, dan
konfirmasi utang usaha sebagai bukti audit.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja akun dan klasifikasi transaksi dalam siklus akuisisi dan
pembayaran?
Apa fungsi bisnis dalam siklus serta dokumen dan pencatatan terkait
akuisisi dan pembayaran?
Bagaimana pengaruh e-commerce dalam siklus akuisisi dan
pembayaran?
Bagaimana metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi?
Bagaimana metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo
utang usaha?

BAB II
PEMBAHASAN
Nama : Yohana Sitinjak
Nim : 43214110418

Kelompok VI Page 3
Contoh Kasus
Pembelian Fiktif Mengkamuflase Lebih Saji Laba
Comptronix corporation mengumpulkan bahwa anggota senior tim
manajemennya telah melebihsajikan laba, dan akan dilakukan penyesuaian
yang metarial atas laporan keuangan yang diaudit pada tahun sebelumnya.
Inti dari kecurangan adalah penggunaan utang usaha fiktif atas pembeliaan
item peralatan yang besar untuk melebih sajikan asset tetap dan
menyembunyikan penjualan fiktif.

Eksekutif senior mengakali pengendalian internal. Comptronix yang ada


dengan melewati dapretemen pembeliaan dan penerimaan sehingga tidak
ada orang yang di Comptronix yang akan mengungkapkan skema tersebut.
Para karyawan comptonix biasanya meninggalkan jejak kertas yang cukup
ekstensif untuk pembeliaan peralatan. Pengendalian internal perusahaan
terhadap transaksi akuisisi dan pengeluaran kas umumnya memerlukan
pesanan pembeliaan, laporan penerimaan, dan faktur vendor sebelum
pembayaran dapat di otorisasi oleh Chief Operating Officcer atau
controller/bendara, yang keduanya terlibat dalamnkecurangan tersebut.
Sebagai akibatnya, eksekutif para eksekutif itumampu melewati
pengendalkiaan terhadap pengeluaran kas dan mengotorisasi pembayaran
atas pembeliaan fiktif tanpa membuat dokumen apapun untuk transaksis
fiktif.

Perusahaan juga menciptakan penjulan fiktif dan piutang yang terkait.


Perusahaan mengelkuarkan cek untk membayar transaksi pembeliaan fiktif
tu. Cek tersebut kemudian disetorkan kembali ke dalam akun perusahaan
dan di catat sebgai penagihan atas piutang fiktif. Akibatnya, penjualan fiktif
disebut tampak telah ditagih, dan pembayaran dilakukan untuk mendukung
pembeliaan asset tetap fiktif.
Skema kecurangan itu membesar besarkan kinerja perusahaan dengan
melaporkan laba padahal sebenarnya perusahaan mengalami kerugian.

Kelompok VI Page 4
Ketika kecurangan tersebut diumumkan kepada public, harga saham
Comptronix menurun secara drastis sebesaar 72 persen! SEC akhirnya
menuntut para eksekutif itu karena melanggar provisi anti kecurangan dari
securities Act tahun 1933 dan securities Exchange Act Tahun 1934. SEC
secara permanen melarang para eksekutif itu untuk menjadi pejabat atau
direktur perusahaan public mana pun, memintanya untuk membayarkn
kembali bonus dan kerugiaan perdagangan yang dihindari, dan mengenakn
penalty moneter sipil kepada mereka.

Sekarang kita akan, membahas siklus akuisisi dan pembayaran ( Acquestion


and payment cycle ). Barang dan jasa mencakup akuisisi barang seperti
bahan baku, peralatan, perklengkapan, utilitas, perbaikan dan pemeliharan
serta penelitian dan pengembangan. Pada bagian pertama bab ini, kita akan
membahas penelitian resiko pengendalian dan perancangan pengujian
penelitian serta pengujiaan serta pengujiaan substansif atas transaksi
untuk kelas transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran. Kemudian, kita
akan membahas pelaksanaan pengujiaan atas rincian saldo utang usaha.

Seperti pada siklus penjualan dan penagihan, auditor harus memahami


fungsi bisnis serta dokumen dan catatan perusahaan sebelum mereka dapat
penilai risiko pengendaliaan dan merancang pengujian pengendalian serta
pengujiaan substansif atas transaksi. Pertama kita akan menbahas dua topik
yang berhubungan:
1. Kelas transaksi dan saldo akun siklus akuisisi dan pembayaran pada
sebuah perusahaan umum.
2. Dokumen dan catatan khusus yang digunakan dalam siklus akuisisi
dan pembayaran.

A. AKUN DAN KELAS TRANSAKSI DALAM SIKLUS AKUISISI DAN


PEMBAYARAN

Kelompok VI Page 5
Tujuan keselurahaan dari audit atas akuisisi dan pembayaran adalah
mengevaluasi apakah akun akun yang dipengaruhi oleh akuisis barang
dan jasa serta pengeluaran kas bagi akuisisi tersebut disajikan secara
wajar sesuai dengan standar akutansi . gambar 18-1 menunujukkan cara
informasi akutansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus akuisi
dan pembayaran.
Terdapat tiga kelas transaksi yang dimasukkan dalam siklus :
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembeliaan serta diskon pembeliaan.

Gambar 18-1 Akun-akun dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Sepuluh akun khusus yang terlibat dalam siklus akuisisi dan


pembayaran ditunjukkan oleh akun T Pada gambarf 18-1. Untuk
sederhanyanya, kita hanya akan menunjukkn akun kun pengndaliaan
bagi ketiga kategori utama beban yang akan di gunakan oleh sebagian
besar perusahaan. Untuk setia akun pengendaliaan, contoh Akun beban

Kelompok VI Page 6
pembantu juga disajikan. Perhatikan sejumlah besar akun yang
terpengaruh oleh siklus ini. Karena itu. Tidaklah mengejutkan jika audit
atas siklus akuisis dan pembayaran sering kali menghabiskan lebih
byanak waktu ketimbang siklus lainnya.

Gambar 18 1 memnunjukkan bahwa setiap transaksi di debet atau si


kredit ke utang usaha. Karena banyak perusahan melakukan akuisis
secara langsung dengan menggunakn cek atau kas kecil ( petty cash ).
Gambar tersebut sangat sederhana. Kita asumsikan bahwa akuisisi yang
dilakukan secara tunai di protes dengan cara yang sama seperti yang
dilakukan dengan utang usaha.

B. FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN


YANG TERKAIT
Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan protes yang
diperlukan untuk memperoleh barang serta jasa guna mengoperasikan
suatu bisnis. Siklus ini umumnya dimulai dengan pembuatan permintaan
pembeliaan oleh karyawan yang berwenang memerlukan barang dan jasa
itu, lalu berakhir dengan pembayaran utang usaha. Dalam pembahasan
berikut, contohnya perusahaan manufaktur kecil yang membuat produk
berwujud untuk dijual kepada pihak ketiga digunakan, tetapi prinsip
prinsip yang dibahas disini juga dapat diterapkan pada perusahaan jasa,
prinsipprinsip yang dibahas disini juga dapat diterepkan pada
perusahaan jasa, entitas pemerintah, dan jenis organisasi lainnya.

Kolom ketiga pada table 18-1 menyajikan empat fungsi bisnis yang
terjadi dalam setiap bisnis ketika mencatat tiga kelas transaksi pada
siklus akuisisi dan pembayaran.ketiga fungsi yang keempat adalah
mencatat pengeluaran kas untuk pembayaran kepada vendor. Demi
keserdahanaan, ilustrasi kami tidak menunjukkan pemrosesan retur dan
pengurangan pembeliaan serta diskon pembeliaan juga terjadi dalam

Kelompok VI Page 7
siklusini, kami mengabaikannya di sini karena jumlahnya tidak signifikan
bagi sebagian besar perusahaan.

Kemudian, kita akan membahas secara lebih terinci masng masing


dari empat fungsi bisnis itu, dengan mencurahkan perhtiaan khusus pada
dokumen dan catatan. Umum yang digunakan . hal tersebut tercantum
pada kolom keempat table 18-1.

Permintaan akan barang dan jasa leh personil klien merupakan titik
awal bagi siklus ini. Bentuk pasti dari permintaan itu dan persetujuan
yang diperlukan tergantung pada sifat barang dan jasa serta kebijakan
perusahaan . dokumen yang umum digunkan meliputi :

Permintaan Pembeliaan Permintaan Pembeliaan (Purchase


requisition) digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh karyawan yang
berwenang. Hal ini dapat berupa permintaan akuisisi seperti atas baham
oleh seorang mandor atau supervisor ruang penyimpanan, perbaikan luar
ruangan oleh personil kantor atau pabrik, atau asuransi oleh wakil presiden
direktur yang bertanggung jawab atas property dan peralatan sering kali
mengandalkan titik pemesanan kembali yang dispesifikasikan terlebih
dahulu yang digunakan oleh komputer untuk memulai permintaan pembelian
persediaan secara otomatis.

Nama: Karina
Nim : 43214110433

Kelompok VI Page 8
Tabel 18- Kelas Transaksi, Akun, Fungsi Bisnis, serta Dokumen
1 dan Catatan Terkait untuk Siklus Akuisisi dan
Pembayaran
Kelas Akun Fungsi Bisnis Dokumen Dan
Transaksi Catatan
Akuisisi Persediaan Memroses pesanan Permintaan
Properti, pabrik,
pembelian pembelian
dan peralatan Pesanan
Beban dibayar
pembelian
di muka
Menerima barang dan
Perbaikan
jasa Laporan
leasehold
penerimaan
Utang usaha
Beban Mengakui kewajiban

manufaktur Faktur vendor


Beban penjualan Memo Debet
Beban Voucher
File transaksi
administratif
akuisisi
Jurnal akuisisi atau
listing
File induk utang
usaha
Neraca saldo
utang usaha
Laporan vendor
Pengeluar Kas di bank (dari Memroses dan Cek atau
an kas pengeluaran memcatat pengeluaran pembayaran
kas) kas elektronik
Utang usaha File transaksi
Diskon
pengeluaran kas
pembelian Jurnal
pengeluaran kas
atau listing

Kelompok VI Page 9
Pesanan Pembelian Pesanan pembelian (purchase order) adalah
dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa dari vendor.
Pesanan tersebut mencakup deskripsi, kuantitas, dan informasi terkait
mengenai barang serta jasa yang ingin dibeli perusahaan dan sering kali
digunakan untuk menunjukan otoritas akuisisi. Perusahaan sering kali
menyerahkan pesanan pembeliaan secara elektronik kepada vendor
yang telah memiliki sistem elektronic data interchange (EDI).

Menerima Barang dan Jasa


Penerimaaan barang dana jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan
titik kritis dari siklus karena merupakan saat dimana sebagian besar
perusahaan mulai mengakui akuisisi dan kewajiban terkait pada
catatannya. Jika barang telah diterima ,pengendalian yang memadai
akan mewajibkan dilakukannya pemeriksaan atas deskripsi , kuantitas ,
kedatangan yang tepat waktu dan kondisinya. Laporan penerimaan
(receiving Report) adalah kertas atau dokumen elektronik yang dibuat
pada saat barang diterima. Laporan tersebut Mencantumkan deskripsi
barang ,kuantitas yang diterima,tanggal diterima ,dan data lainnya yang
relevan.

Mengakui Kewajiban
Pengakuan Kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa
memerlukan pencatatan yang tepat waktu dan akurat. Pencatatan awal
akan mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas
aktual,karena itu perusahaan harus berhati-hati mencantumkan semua
transaksi akuisisi,hanya akuisisi yang dilakukan,dan pada jumlah yang
tepat. Dokumen dan catatan yang umum meliputi:

Faktur Vendor Faktur Vendor (vendors invoice ) adalah dokumen


yang diterima dari vendor dan menunjukan jumlah yang terutang atas
suatu akuisisi. Faktur tersebut menunjukan deskripsi dan kuantitas

Kelompok VI Page 10
barang serta jasa yang diterima, harga (termasuk ongkos angkut), syarat
diskon tunai, tanggal penagihan, dan total jumlahnya. Faktur Vendor
merupakan hal yang penting karena menunjukkan jumlah yang tercatat
dalam file transaksi akuisisi. Untuk perusahaan yang menggunakan EDI,
faktur vendor dikirimkan secara elektronik , yang akan mempengaruhi
cara auditor mengevaluasi bukti.

Memo Debet Memo Debet (debit memo) juga merupakan dokumen


yang diterima dari vendor dan menunjukkan pengurangan jumlah yang
terutang kepada vendor akibat retur barang atau pengurangan yang
diberikan. Memo tersebut sangat mirp dengan Faktur vendor,tetapi
mendukung pengurangan utang usaha dan bukan peningkatan.

Voucher Voucher sering digunakan oleh organisasi dalam


menetapkan cara yang formal untuk mencatat dan mengendalikan
akuisisi ,terutama dengan memungkinkan setiap transaksi akuisisi diberi
nomor urut. Voucher meliputi sampul atau folder yang berisi dokumen
dan paket dokumen yang relevan seperti pesanan pembelian, salinan
packing slip, laporan penerimaan, dan faktur vendor. Setelah
pembayaran dilakukan,salinan cek ditambahkan ke paket voucher.

File Transaksi Akuisisi ini adalah file yang dibuat komputer yang
meliputi semua transaksi akuisisi yang diproses oleh sistem akuntansi
selama suatu periode, seperti satu hari, satu minggu, atau satu bulan.
File ini berisi semua informasi yang dicantumkan ke dalam sistem dan
meliputi informasi tentang setiap transaksi, seperti nama vendor,
tanggal,jumlah, klasifikasi akun atau klasifikasi, dan deskripsi serta
kuantitas barang dan jasa yang diberi. File tersebut juga dapat
menampung retur dan pengurangan pembelian atau dapat
diselenggarakan file terpisah untuk transaksi tersebut. Tergantung pada
kebutuhan perusahaan, informasi dalam file transaksi akuisisi dapat

Kelompok VI Page 11
digunakan untuk berbagai catatan, listing atau laporan, seperti jurnal
akuisisi, file induk utang usaha, dan transaksi untuk saldo akun atau
divisi tertentu.

Jurnal Akuisisi atau Listing Jurnal Akuisisi (acquisitions journal) atau


listing, yang sering kali disebut sebagai jurnal pembeliaan, umumnya
dibuat dari file transaksi akuisisi dan umumnya meliputi nama vendor,
tanggal,jumlah dan klasifikasi akun atau klasifikasi setiap transaksi,
seperti perbaikan dan pemeliharaan, persediaan, atau utilitas. Jurnal
tersebut juga mengidentifikasi apakah akuisisi dilakukan secara tunai
atau dengan utang usaha. Jurnal atau listing dapat mencakup setiap
periode waktu yang biasanya sebulan. Jurnal atau listing meliputi total
setiap jumlah akun yang dicatat selama periode waktu tersebut.
Transaksi yang sama yang dicatat dalam jurnal atau listing juga diposting
secara simultan ke buku besar umum dan, jika dilakukan secara kredit,
ke file induk utang usaha.

File induk Utang Usaha File Induk utang usaha (accounts payable
master file) mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan
pengurangan akuisisi untuk setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari
file transaksi akuisisi, retur dan pengurangan, serta pengeluaran kas
yang terkomputerisasi. Total setiap saldo akun dalam file induk sama
dengan total saldo utang usaha dalam buku besar umum. Printout file
induk utang usaha menunjukkan, per vendor, saldo awal utang usaha.
Setiap akuisisi, retur dan pengurangan akuisisi, pengeluaran kas, dan
saldo akhir. Namun, banyak juga perusahaan yang tidak
menyelenggarakan file induk per vendor. Perusahaan tersebut membayar
berdasarkan faktur setiap vendor. Karena itu, total faktur vendor yang
belum dibayar dalam file induk sama dengan total utang usaha.

Kelompok VI Page 12
Neraca Saldo utang usaha Neraca Saldo utang usaha (accounts
payable trial balance) mencantumkan jumlah yang terutang kepada
setiap vendor atau dari setiap faktur atau voucher pada suatu titik
waktu. Neraca tersebut dibuat secara langsung dari file induk utang
usaha.

Laporan Vendor Laporan vendor (vendors statement) adalah


dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor dan menunjukan saldo
awal, akuisisi, retur dan pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan
saldo akhir. Saldo dan Aktivitas tersebut merupakan representasi vendor
atas transaksi yang dilakukan selama periode berjalan, bukan klien.
Kecuali untuk jumlah yang diperselisihkan dan perbedaan waktu, file
induk utang usaha klien harus sama dengan laporan vendor.

Memproses dan Mencatat Pengeluaran kas


Pembayaran atas pembelian barang dan jasa merupakan aktivitas yang
signifikan bagi semua entitas. Aktivitas tersebut secara langsung akan
mengurangi saldo akun kewajiban, terutama utang usaha. Dokumen
yang terkait dengan proses pengeluaran kas yang diperiksa auditor
termasuk:

Cek Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika


pembayaran sudah jatuh tempo. Sebagian besar perusahaan
menggunakan cek yang dibuat melalui komputer berdasarkan informasi
yang tercantum dalam file transaksi akuisisi pada saat barang dan jasa
diterima. Biasanya cek dibuat dalam format multisalinan, dimana yang
asli diberikan pada pihak yang dibayar (payee). Satu salinan diarsipkan
dengan faktur vendor dan dokumen pendukung lainnya, dan yang
lainnya diarsip secara numeris. Pada sebagian besar kasus,setiap cek
dicatat dalam file transaksi pengeluaran kas.

Kelompok VI Page 13
Setelah cek ditandatangani oleh orang yang berwenang, cek tersebut
menjadi sebuah aset. Karena itu, cek yang telah ditandatangani harus
dikirimkan oleh si penandatangan atau orang yang ditunjuk oleh
penandatangan. Ketika cek dicairkan oleh vendor atau dikliring oleh bank
klien, cek itu disebut sebagaii cek yang dibatalkan. Pada titik tersebut,
cek bukan lagi merupakan sebuat aset, melainkan sebuah dokumen.
Dalam beberapa rencana EDI, perusahaan menyerahkan pembayaran
secara elektronik kepada vendor melalui transfer dana elektronik
(elektronic funds Transfer = EFT ) antara bank perusahaan dan bank
vendor.

File Transaksi Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Transaction File)


Ini adalah file yang dibuat dengan komputer yang mencatumkan semua
transaksi pengeluaran kas yang diproses oleh sistem akuntansi selama
suatu periode, seperti satu hari, satu minggu atau satu bulan. File ini
berisi jenis Informasi yang sama seperti yang dibahas untuk file transaksi
akuisisi.

Jurnal atau Listing Pengeluaran Kas (Cash Disbursement Journal Or


Listing) Ini adalah listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi
pengeluaran kas yang mencantumkan semua transaksi selama setiap
periode waktu. Transaksi yang sama termasuk semua informasi yang
relevan, akan dicantumkan dalam file indu utang usaha dan buku besar
umum.

C. BAGAIMANA E-COMMERCE MEMPENGARUHI SIKLUS AKUISISI DAN


PEMBAYARAN
Tujuan perusahaan menggunakan internet dan e-commerce untuk
merampingkan proses akuisisi barang dan jasa serta proses lainnya
seputar manajemen mata rantai suplai. Informasi mengenai deskripsi
produk, penetapan harga, skedul pengiriman, dan syarat lainnya telah

Kelompok VI Page 14
tersedia di internet melalui website vendor dan database yang dapat
diakses dengan mudah lainnya. Beberapa perusahaan menggunakan
ekstranet, yang merupakan jaringan kerja pribadi yang dibangun atas
dasar teknologi internet, yang memungkinkan pemasok dan pelanggan
bisnis mengkomunikasikan serta melakukan bisnis secara langsung
dalam setting yang aman.

Pengguna ekstranet dapat meningkatkan kemampuan untuk


melakukan bisnis dengan rekan bisnis yang jauh lokasinya, yang
sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Perusahaan lainnya menggunakan
lelang business-to-business yang diselenggarakan internet untuk
menegosiasikan pembelian perlengkapan dan jasa yang diperlukan
dalam lelang terbuka. Banyak yang berpendapat bahwa penggunaan
internet untuk memperoleh barang dan jasa menimbulkan efisiensi pasar
dan harga yang lebih murah karena pasar online akan memungkinkan
jumlah pemasok dan pelanggan yang lebih besar untuk menegosiasikan
pembelian serta penjualan produk dan jasa.

Nama: Nurma Prabawati


Nim : 43214110438

D. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN


DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Pada audit khusus,akun yang paling banyak menyita waktu untuk
diverifikasi oleh pengujian atas rincian saldo adalah akun piutang
usaha,persedian ,aset tetap,utang usaha ,dan beban.Perhatikan bahwa
empat dari lima akun tersebut berhubungan langsung dengan siklus
akuisisi dan pembayaran.Jika auditor dapat mengurangi pengujian atas
rincian saldo akun dengan menggunakan pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi untuk memverifikasi efektivitas
pengendalian internal terhadap akuisisi serta pengeluaran kas , waktu
bersih yang dapat dihemat sangatlah besar. Dalam audit yang

Kelompok VI Page 15
dilaksanakan dengan baik, pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran menerima
perhatian yang sangat besar, terutama apabila klien memiliki
pengendalian internal yang efektif.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi unyuk


siklus akuisisi dan pembayaran dibagi ke dalam dua bidang yang luas:
1. Pengujian akuisisi, yang meliputi tiga dari empat fungsi bisnis yang
telah dibahas sebelumnya dalam bab ini: memroses pesanan
pembelian, menerima barang dan jasa, serta mengakui kewajiban.

2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut fungsi keempat, yaitu


memroses dan mencatat pengeluaran kas.

Gambar 18-2 mengilustrasikan metodologi untuk merancang pengujian


pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus skuisisi
dan pembayaran. Ini merupakan metodologi yang sama dengan yang
digunakan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya, mari kita bahas setiap
bagian dari Gambar 18-2, dimulai dengan pemahaman atas pengendalian
internal.

Memahami Pengendalian Internal


Auditor harus memahami pengendalian internal untuk siklus akuisisi dan
pembayaran sebagai bagian dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko
dengan mempelajari bagan arus klien, mereview kuesioner pengendalian
internal, serta melaksanakan pengujian walkthrough untuk transaksi
akusisi dan pengeluaran kas. Prosedur untuk memahami pengendalian
internal dalam siklus akusisi dan pembayaran serupa dengan prosedur
yang dilaksanakan pada siklus transaksi lainnya, seperti yang dibahas
dalam bab-bab sebelumnya.

Menilai Risiko Pengendalian yang Direncanakan

Kelompok VI Page 16
Selanjutnya, akan dibahas pengendalian internal kunci untuk setiap fungsi
bisnis yang digambarkan sebelumnya dalam bab ini. Hal tersebut
merupakan otorisasi pembelian, pemisahan fungsi penyimpanan barang
yang diterima dari fungsi lainnya, pencatatan yang tepat waktu dan
review yang independen atas transaksi, serta otorisasi pembayaran
kepada vendor.

Otorisasi Pembelian
Otorisasi yang tepat untuk melakukan akusisi akan memastikan bahwa
barang dan jasa yang diperoleh adalah demi memenuhi tujuan
perusahaan yang diotorisasi , dan menghindari akusisi item yang
berlebihan atau tidak diperlukan. Sebagian besar perusahaan
mensyaratkan tingkat otorisasi untuk jenis akuisisi yang berbeda atau
jumlah nilai uang yang berbeda. Sebagai contoh, akusisi aset tetap yang
melebihi batas nilai uang yang telah ditentukan memerlukan akusisi aset
tetap yang melebihi batas nilai uang yang telah ditentukan memerlukan
persetujuan dewan direksi; item-item yang secara relatif jarang diperoleh,
seperti polis asuransi dan kontrak jasa jangka panjang, disetujui oleh
pejabat tertentu; perlengkapan dan jasa yang berharga lebih murah dari
jumlah yang ditetapkan disetujui oleh supervisor serta kepala
departemen; dan beberapa jenis bahan baku serta perlengakapn dipesan
kembali secara otomatis apabila sudah berada di bawah tingkat yang
telah ditentukan sebelumnya, sering kali melalui komunikasi langsung
dengan computer vendor.

Setelah permintaan pembelian melalui suatu akusisi telah disetujui ,


pesanan pembelian untuk memperoleh barang atau jasa harus mulai
dibuat. Pesanan pembelian yang dibuat untuk vendor atas item tertentu
pada harga tertentu akan dikirmkan pada atau sebelum waktu yang
ditetapkan. Pesanan pembelian, yang biasanya dibuat secara tertulis dan

Kelompok VI Page 17
terdiri dari dokumen hokum, merupakan tawaran untuk membeli barang
atau jasa.

Gambar 18-2

Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian


Substantif atas Transaksi untuk Siklus Akusisi dan Pembayaran

Memahami pengendalian internal-


akusisi dan
pengeluaran kas

Menilai risiko pengendalian yang


direncanakan-akuisisi dan pengeluaran
kas

Menentukan luas
pengujian
pengendalian*

Kelompok VI Page 18
Merancang pengujian Prosedur audit
pengendalian dari pengujian Ukuran sampel
Item yang akan
substantif atas transaksi untuk
dipilih
akuisisi dan pengeluaran kas Penetapan waktu
guna memenuhi tujuan audit
*Luas
yang berkaitan dengan transaksi
pengujian pengendalian ditentukan oleh ketergantungan yang
direncanakan pada pengendalian. Untuk perusahaan publik, pengujian
harus cukup untuk menerbitkan opini mengenai pengendalian internal
terhadap pelaporan keunagan.

Biasanya perusahaan meminta departemen pembelian untuk


memastikan kualitas barang dan jasa yang memadai pada harga
minimum. Agar pengendalian internal berjalan dengan baik, departemen
pembelian harus terpisah dari departemen yang mengotorisasi akuisisi
atau menerima barang. Semua pesanan pembelian harus dipranomori
agar akuntansi untuk semua pesanan pembelian yang beredar menjadi
lebih mudah dan harus meliputi kolom serta ruang yang cukup guna
meminimalkan kemungkinan penghilangan yang tidak disengaja pada
formulir ketika barang di pesan.

Pemisahan Penyimpanan Aset dari Fungsi Lainnya

Kelompok VI Page 19
Sebagian besar perusahaan meminta departemen penerimaan untuk
memulai membuat laporan penerimaan sebagai bukti penerimaan dan
pemeriksaan barang. Satu salinan biasanya diserahkan ke gudang bahan
baku dan yang lainnya ke departemen utang usaha yang memerlukan
informasinya. Untuk mencegah pencurian dan penyalahgunaan, barang
tersebut harus dikendalikan secara fisik dari saat penerimaannya hingga
penggunaan atau pelepasannya. Personil di departemen penerimaan
harus independen dari personil ruang penyimpanan dan departemen
akuntansi. Terakhir, catatan akuntansi harus mentransfer tanggung jawab
atas barang setiap kali barang itu dipindahkan, dan penerimaan ke
penyimpanan, dari penyimpanan ke manufaktur, dan seterusnya.

Pencatatan yang Tepat Waktu dan Review Independen atas


Transaksi
Dalam beberapa perusahaan, pencatatan kewajiban atas akuisisi dibuat
atas dasar penerimaan barang dan jasa. Dalam perusahaan lainnya,
pencatatan ditangguhkan hingga faktur vendor diterima. Dalam kedua
kasus, departemen utang usaha umumnya bertanggung jawab untuk
memverifikasi kelayakan akuisisi. Hal ini dilakukan dengan
membandingkan rincian pada pesanan pembelian, laporan penerimaan,
dan faktur vendor untuk menentukan bahwa deskripsi, harga, kuantitas,
syarat, dan ongkos angkut yang ada dalam faktur vendor sudah benar.
Pada umumnya, departemen utang usaha juga memverifikasi perkalian,
footing, dan distribusi akun. Dalam beberapa kasus, perangkat lunak
komputer akan menandingkan dokumen dan memverifikasi keakuratan
faktur secara otomatis. Departemen utang usaha juga harus
memperhitungkan semua laporan penerimaan untuk memastikan bahwa
tujuan kelengkapan dipenuhi.

Pengendalian yang penting dalam departemen utang usaha dan


teknologi informasi adalah persyaratan bahwa personil yang mencatat

Kelompok VI Page 20
akuisisi tidak boleh memiliki akses ke kas, sekuritas, dan asset lainnya.
Dokumen dan catatan yang memadai, prosedur yang tepat untuk
menyimpan catatan, dan pengecekan independen atas kinerja juga
merupakan pengendalian yang penting dalam fungsi utang usaha.

Otorisasi Pembayaran
Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran kas termasuk:
Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenang yang
tepat.
Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan
melaksanakan fungsi utang usaha.
Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si
penandatangan cek pada saat cek ditandatangani.

Cek harus dipranomori agar jauh lebih mudah memperhitungkan


semua cek dan dicetak pada kertas khusus agar sulit untuk mengubah
payee atau penerima pembayaran atau jumlah. Perusahaan harus
berhati-hati dalam melakukan pengendalian fisik terhadap cek kosong,
yang sudah tidak digunakan lagi, dan yang telah ditandatangani. Mereka
juga harus memiliki metode pembatalan dokumen pendukung agar tidak
bisa digunakan lagi sebagai pendukung cek lainnya pada waktu nanti.
Metode yang umum adalah menuliskan nomor cek pada dokumen
pendukung.

Menentukan Luas Pengujian Pengendalian


Setelah mengidentifikasi pengendalian internal kunci dan definisi, auditor
menilai risiko pengendalian. Jika ingin mengandalkan pengendalian untuk
mendukung penilaian risiko pengendalian pendahuluan di bawah
maksimum, auditor melaksanakan pengujian pengendalian untuk
memperoleh bukti bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif.
Setelah efektivitas operasi pengendalian ditingkatkan dan didukung oleh

Kelompok VI Page 21
pengujian pengendalian tambahan, auditor akan mampu mengurangi
pengujian substantif. Tentu saja, jika klien adalah sebuah perusahaan
publik, auditor harus mendokumentasikan dan menguji pengendalian
secara memadai untuk menerbitkan pendapat mengenai pengendalian
internal terhadap pelaporan keuangan.

Nama: Luciani Citra Sari


Nim : 43214110459

Merancang Pengujain Pengendalian dan Pengujian Subtansif atau


Transaksi untuk Akuisisi
Tabel 18.2 mengikhtisarkan pengendalian internal kunci, pengujian
pengendalian yang umum, dan pengjuain substantif atas transaksi yang
umum untuk setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Kita
mengansumsikan keberadaan jurnal atau listing akuisisi terpisah untuk
pencatatan semua akuisisi.
Ketika mempelajari tabel 18-2, anda harus:
Menghubungkan setiap pengendalian internal dengan tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi.
Menghubungkan pengujian pengendalian dengan pengendalian
internal.
Menghubungkan pengujian substantif atas transaksi dengan tujuan
audit yang berkaitan dengan transaksi setelah memperimbangkan
pengendalian serta definisi system.

Bukti audit dalam suatu penugasan audit akan bervariasi dengan


pengendalian internal dan situasi lainnya. Efisisensi audit yang signifikan
dapat dicapai pada banyajk audit apabila pengendalian beroperasi secara
efektif.

Kelompok VI Page 22
Empat dari enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi akuisisi
memerlukan perhatian khusus sehingga harus diperiksa secara teliti
kebenaran banyak akun asset, kewajiban, dan beban tergantung pada
pencatatan transaksi yang benar dalam jurnal akuisisi, terutama yang
berhubungan dengan keempat tujuan tersebut.

1. Akuisisi yang Dicatat Adalah untuk Barang dan Jasa yang


Diterima, yang Konsisten dengan Kepentingan Utama Klien
(Keterjadian)
Jika auditor yakin bahwa pengendalian sudah memadai untuk tujuan ini
pengujian atas transaksi yang tidak benar dan transaski yang dicatat
padahal sebenarnya tidak dapat dikurangi secara drastis. Pengendalian
yang memadai akan mencegah pencatatan akuisisi ganda. Pengendalian
yang memadai juga mendapat mencegah klien untuk mencantumkan
beban bisnis atau transaksi aset yang curang atau yang terutama
memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lainnya dan bukan
entitas yang sedang diaudit. Dalam beberapa contoh transaksi yang tidak
tepat saja terjadi, seperti akuisisi item pribadi yang tidak diotorisasi oleh
karyawan. Dalam contoh lainnya, ketetapan transaksi jauh lebih sult
dievaluasi seperti pembayaran iuran keanggotaan para pejabat di country
club atau biaya liburan ke luar negeri yang ditanggung perusahaan bagi
manajemen dan keluarganya. Jika pengendalian terhadap transaksi yang
tidak tepat atau transaksi yang sebenarnya tidak ada, tidak memadai,
akan diperlukan pemeriksaan yang lebih ekstensif atas dokumen
pendukung.

2. Akuisisi yang Ada Telah Dicatat (Kelengkapan)


Kelalaian untuk mencatat akuisisi barang dan jasa yang diterima akan
mengurangsajikan saldo utang usaha dan mungkin menghasilkan lebih
saji laba bersih ekuitas pemilik. Karena itu auditor mempetimbangkan
tujuan ini sebagai tujuan yang penting untuk akuisisi dalam beberapa

Kelompok VI Page 23
audit mungkin sulit untuk melakukan pengujian atas rincian saldo guna
menentuka apakah transaksi yang ada belum dicatat sehingga auditor
harus mengandalkan pengendalian dan pengujian substantive atas
transaksi tujuan ini. Selain itu karena audit atas utang usaha biasanya
emerlukan waktu yang lama pengendalian internal yang efektif diuji
dengan tepat dan banyak mengurangi biaya audit.
Tabel 18-2 Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan
Pengendalian Kunci, Pengujian Pengendalian, dan
Pengujian Substantif Transaksi atau Transaksi untuk
Akuisisi
Tujuan Audit Pengendalian Pengujian Pengujain
yang Berkaitan Internal Kunci Pengendalian Substantif atas
dengan Trans yang Umum Transaksi yang
Umum

Akuisisi yang Permintaan Memeriksa Mereview jurnal


dicatat adaah pembelian, dokumen dalam akuisisi buku

Kelompok VI Page 24
untuk barang dan pesanan paket voucher besar umum dan
jasa yang pembelian, untuk eksistensi. file induk utang
diterima yang laporan usaha untuk
konsisten dengan penerimaan, dan melihat jurnal
kepentingan faktur vendor yang besar atau
terbaik klien dilampirkan pada tidak biasa.*
(Keterjadian) voucher.*

Akuisisi disetujui
pada tingkat
Memeriksa
yang tepat. Memeriksa
dokumen yang
indikasi
mendasari untuk
persetujuan.
melihat kekayaan
dan otentitas
(factor vendor,
laporan
penerimaan,
pesanan
pembelian dan
Komputer
permintaan
menerima ayat
pembelian).*
jurnal pembelian
hanya dari
vendor ang
Memeriksa file
diotorisasi dalam
induk vendor
file induk vendor.
menyangkut

Berusaha untuk yang tidak biasa.


Dokumen
menginput
dibatalkan untuk
transaksi dengan
mencegah
vendor yang
digunakan lagi.

Kelompok VI Page 25
valid dan tidak
Faktur vendor valid.
lamporan
penerimaan dan
permintaan
Menelusuri
pembelian
akuisisi
diverifikasi
persediaan ke file
secara internal.* Memeriksa
induk persediaan.
indikasi
pembatalan.

Memeriksa aset
tetap yang
diakuisisi.
Memeriksa
indikasi verifikasi
internal.

Transaksi akuisisi Pesanan Memeriksa Menelusuri file


yang ada telah pembelian telah urutan pesanan laporan
dicatat dipromosikan pembelian. penerimaan
(Kelengkapan) dan kejurnal akuisisi.*
diperhitungkan.
Memeriksa
Laporan urutan laporan Menelusuri file
penerimaan penerimaan. faktur vendior ke
telah jurnal akuisisi.
dipranomori dan
diperhitungkan.* Memeriksa
urutan voucher.
Voucher telah

Kelompok VI Page 26
dipranomori dan
diperhitungkan.
Transaksi akuisisi Perhitungan dan Memeriksa Membandingkan
yang dicatata jumlahnya sudah indikasi verifikasi transaksi yang
sudah akurat diverifikasi internal. tercatat dalam
(Keakuratan) secara internal. jurnal akuisisi
dengan faktur
vendor, laporan
penerimaan dan
dokumentasi
Total batch pendukung
dibandingkan Memeriksa file lainnya.*
dengan laporan total batch untuk
ikhtisar melihat tanda
computer. tangan klerk
pengendali data:
Akuisisi disetujui
menyangkut Membandingkan Menghitung ulang
harga dan totalnya dengan keakuratan
diskon. laporan ikhtisar. klerikal pada
Memeriksa faktur vendor,
indikasi termasuk diskon
persetujuan dan ongkos
angkut.
Transaksi akuisisi Isi file induk Memeriksa Menguji ketepatan
telah utang usaha indikasi verifikasi klerikal dengan
dicantumkan telah diverifikasi internal. memfooting jurnal
dengan benar secara internal. dan menelusuri
dalam file induk posting ke buku
persediaan dan File induk utang besar umum serta
utang usaha usaha dan total Memeriksa tanda file induk utang

Kelompok VI Page 27
diikhtisarkan neraca saldo tangan pada usaha dan
secara benar telah akun buku besar persediaan.
(Posting dan dibandingkan umum yang
pengikhtisaran) dengan saldo menunujukan
buku besar perbandingan.
umum.
Transaksi akuisisi Bagan akun yang Memeriksa Membandingkan
telah memadai telah prosedur manual klasifikasi dengan
diklarifikasikan digunakan. dan bagan akun. bagan akun dan
dengan benar merujuk ke faktur
(Klasifikasi) vendor.
Klasifikasi akun Memeriksa
telah diverifikasi indikasi verifikasi
secara internal. internal.
Transaksi akuisisi Prosedur Memeriksa Membandingkan
telah dicatat mengharuskan prosedur manual tanggal laporan
pada tanggal pencatatan dan mengamati penerimaan dan
yang benar transaksi apakah ada faktur vendor
(Penetapan sesegera faktur vendor dengan tanggal
waktu) mungkin setelah yang belum pada jurnal
barang dan jasa tercatat. akuisisi.*
diterima.

Tanggal telah Memeriksan


diverifikasi indikasi verifikasi
secara internal. internal.
*Laporan penerimaan hanya digunakan untuk barang berwujud sehingga
tidak digunakan untuk jasa, seperti utilitas serta reparasi dan pemeliharaan.
Sering kali, faktur vendor merupakan satu-satunya dokumentasi yang
tersedia.

Kelompok VI Page 28
*Prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan lainnya, termasuk
kelengkapan, dan penetapan waktu.

3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat ( Keakuratan )


Luas pengujian atau rincian saldo terhadap banyak akun neraca saldo dan
beban tergantung pada evaluasi auditor atas keefektifanpengendalian
internal. Terhadap keakuratan transaksi akuisis yang dicatat. Sebagai
contoh jka auditor merasa yakin bahwa transaksi aset tetp telah dicatat
dengan benar dalam jurnal akusisi maka dapat diterma untk
memvouching lebih sedki akusisi periode berjalan selama pengujian atas
rincian saldo kermbang jika pengedaliannya tidak memadai.

Jika klien menggunakan catatan persediaan perpetual pengujian atas


rinfcian saldo persediaan juga dpat dikurangi secara signifikan apabila
auditor yakn bahwa catatan perpetual memang akurat. Pengendalian
terhadap akuss yang dcantumkan dalam catatan perpetual biasanya diuj
sebagai dari pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi akuisisi.

4. Akuisisi Telah Diklarifkasi dengan Benar ( Klasifikasi )


Pengujian atas rincian saldo setiap akun tertentu dapat dikurangi jika
auditor yakin bahwa pengendalian internal sudah memadai untuk
memberikan kepastian yang layak menyangkut klasifikasi yang benar
dalam jurnal akuisisi. Meskipun semua akun terpengaruh hingga beberapa
tingkatan oleh pengendalian yang efektif terhadap klasifikasi, dua bidang
yangpaling terpengaruh dalam akuisisi periode berjalan atas aset tetap
dan semua akun beban seperti reparasi dan pemeliharaan utilitas serta
iklan.

Relatif menghabiskan banyak waktu bagi auditor untuk


mendokumentasikan pengujian atas akuisisi aktiva tetap pada periode
berjalan dan akun beban demi tujuan keakuratan dan klasisfikasi. Karena

Kelompok VI Page 29
itu, waktu yang dapat dihemat sangatlah besar jika pengendaliannya
efektif.

Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas


Transaksi untuk Pengeluaran Kas
Table 18-3 menyajikan pengeluaran kas dengan menggunakan format yang
sama seperti table 18-2 untuk akuisisi. Kita mengasumsikan untuk
pengendalian dan prosedur audit tersebut bahwa ada pengeluaran kas dan
jurnal akuisisi yang terpisah. Komentar kami mengenai metodologi dan
proses mengembangkan prosedur audit untuk akuisisi yang berlaku untuk
pengeluaran kas.
Biasanya auditor melaksanakan pengujian akuisisi dan pengeluaran
kas pada saat yang bersamaan. Untuk transaksi tertentu yang akan
diperiksa dari jurnal akuisisi, faktur vendor, laporan penerimaan, dan
dokumentasi akuisisi lainnya diperiksa pada saat bersamaan seperti cek
yang dibatalkan yang terkait. Jadi, verifikasi dapat dilakukan secara efisien
tanpa mengurangi keefektifan pengujian.

Sampling Atribut untuk Pwngujian Pengendalian dan Pengujian


Substantif atas Transaksi
Karena pengujain dan pengendalian substantive atas transaksi penting bagi
akuisisi pengeluaran kas, penggunaan sampling atribut merupakan hal yang
sudah umum. Pendekatannya serupa dengan yang digunakan pada
pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi penjualan
yang dibahas dalam bagian sampling audit statistik.

Terdapat tiga perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran


dibandingkan dengan siklus lainnya:
1. Seperti dibahas pada awal bab terdapat sejumlah besar akun yang
terlibat dalam siklus ini, termasuk akun laporan laba rugi dan neraca.
Hal ini meningkatkan potensi salah saji klasifikasi, yang beberapa

Kelompok VI Page 30
mungkin akan mempengaruhi laba adalah misklasfikasi antara beban
reparasi dan pemeliharaan serta aset tetap. Akibtanya auditor sering
mengurangi tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi terutama
untuk atribut klasifkasi.

Nama: Wiwin Anggraeni


Nim : 43214110479

Table 18-3 Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi,


Pengendalian Kunci, Pengujian Pengendalian, dan
Pengendalian Substantif atas Transaksi untuk
Pengeluaran Kas
Tujuan Audit Pengendalian Pengujian Pengujian
yang Berkaitan Internal Kunci Pengendalian Substantif atas
dengan Umum Transaksi
Transaksi Umum
Pengeluaran kas Terdapat Membahas Mereview jurnal
yang dicatat pemisahan tugas dengan personil pengeluaran kas,
adalah untuk usaha yang dan mengamati buku besar
barang dan jasa memadai antara aktivitas umum dan file
yang benar-benar utang usaha dan induk utang
diterima penyimpanan cek usaha atas
(keterjadian) yang jumlah yang
ditandatangi atau besar atau tidak
otoritas untuk biasa.
mengeluarkan
dana secara
elektronik Membahas
dengan personil Menelusuri cek
Dokumentasi dan mengamati yang dibatalkan

Kelompok VI Page 31
pendukung aktivitas atau catatan
diperiksa bank elektronik
sebelum cek menyangkut
ditandatangani pengeluaran ke
atau pengeluaran ayat jurnal
dana secara akuisisi terkait
elektronik oleh dan memeriksa
orang yang nama payee
berwewenang serta jumlahnya.

Memeriksa Memeriksa cek


indikasi yang dibatalkan
Persetujuan persetujuan untuk melihat
pembayaran tanda tangan
pada dokumen yang terotorisasi,
pendukung endorsement
diberikan pada yang tepat dan
saat cek pembatalan bank
ditandatangani. atau
menggunakan
catatan bank
untuk
memverifikasi
payee atas
pembayaran
elektronik.

Memeriksa
dokumen
pendukung
sebagai bagian

Kelompok VI Page 32
dari penguji
akuisisi.
Transaksi Cek telah di Memperhitungka Merekonsiliasi
pengeluaran kas pranomori dan n urutan cek. pengeluaran kas
yang ada telah diperhitungkan. yang tercatat
dicatat dengan
(kelengkapan) pengeluaran kas
pada laporan
bank (bukti
Rekonsiliasi bank Memeriksa pengeluaran kas).
disiapkan setiap rekonsiliasi bank
bulan oleh dan mengamati
karyawan yang penyusunannya.
independen yang
mencatat
pengeluaran kas
atau
penyimpanan
asset.
Transaksi Perhitungan dan Memeriksa Membandingkan
pengeluaran kas jumlah verifikasi indikasi cek yang
yang dicatat diverifikasi secara internal. dibatalkan atau
sudah akurat internal. catatan bank
(keakuratan) elektronik dengan
jurnal akuisisi
yang terkait dan
ayat jurnal
pengeluaran kas

Rekonsiliasi bank Memeriksa Menghitung


disiapkan setiap rekonsiliasi bank ulang diskon

Kelompok VI Page 33
bulannya oleh dan mengamati tunai.
orang penyusunannya.
independen.
Menyiapkan bukti
pengeluaran kas.
Transaksi Isi file induk Memeriksa Menguji
pengeluaran kas utang usaha indikasi verifikasi keakuratan
telah diverifikasi secara internal. klerikal dengan
dicantumkan internal. memfooting
dengan benar jurnal
dalam file induk danmenelusuri
utang usaha dan posting kebuku
ikhtisar secara besar umum
benar (posting serta file induk
dan File induk utang Memeriksa tanda utang usaha.
pengikhtisaran) usaha dan total tangan pada
neraca saldo akun buku besar
dibandingkan umum yang
dengan saldo menunjukan
buku besar perbandingan.
umum.
Transaksi Bagan akun yang Memeriksa Membandingkan
pengeluaran kas memadai telah prosedur manual klasifikasi dengan
telah digunakan. dan bagan akun. bagan akun
diklasifikasikan dengan merujuk
secara benar ke faktur vendor
(klasifikasi) dan jurnal
Klasifikasi akun Memeriksa akuisisi.
diverifikasi secara indikasi verifikasi
internal. internal
Transaksi Prosedur Memeriksa Membandingkan
pengeluaran kas mengharuskan prosedur manual tanggal pada

Kelompok VI Page 34
telah dicatat pencatatan dan mengamati yang dibatalkan
pada tanggal transaksi apakah terdapat atau catatan
yang benar sesegera cek yang belum bank elektronik
(tepatwaktu) mungkin setelah tercatat. dengan jurnal
cek ditanda pengeluaran kas.
tangani atau
pengiriman
secara elektronik
untuk diproses
oleh bank. Membandingkan
Memeriksa dengan tanggal
Tanggal telah indikasi verifikasi cek yang
diverifikasi secara internal. dibatalkan atau
internal. catatan bank
elekronik dengan
tanggal
pembatalan
bank.

*Prosedur analitis juga dapat diterapkan untuk tujuan yang lain, trmasuk
kelengkapan, keakuratan, danpenetapan waktu.

Kelompok VI Page 35
PENGENDALIA Tidak lama setelah bendaharawan US Lime & Minerals ,Inc
N INTERNAL yang berbasis di Dallas mengundurkan diri secara tiba-tiba
YANG LEMAH , auditor pada tim penugasan Errest dan Young
TERHADAP menemukan hal penggelapan yang signifikan atas dana
PENGELUARAN perusahaan oleh pejabat tinggi di bagian keuangan .
YANG Penyelidikan lebih lanjut oleh securities and exchange
MENYEBABKA commission (SEC) menghasilkan dugaan bahwa Larry
N T.Ohms, Wakil direktur keungan dan bendahara U.S Lime ,
PENGGELAPAN telah menggelapkan dana hamper $2,2 Juta dengan
SEBESAR $2,2 mengakali pengendalian internal terhadap pengeluaran
JUTA kas selama periode empat tahun.

Menurut penyelidikan SEC,Ohms memulai aktivitas


penggelapannya dibulan januari 1998, yang melibatkan
lebih dari 100 pengeluaran terpisah yang curang hingga
desember 2001. Ohms mencuri dana dari perusahaan
dengan menyalahgunakan cek perusahaan, dimana setiap
pencurian berkisar dari $2.000 hingga $100.000 . Jumlah
kecurangan meningkat setiap tahun : $126.000 pada
tahun 1998, $282.000 pada tahun1999, $729.000 dan
tahun 2000 $980.000 pada tahun 2001.

Demi menyembunyikan kecurangannya ia menggunakan


berbagai teknik kecurangan . dalam beberapa situasi , ia
mengeluarkan cek untuk dirinya sendiri, membubuhkan
cap dan tandatangannya dan tanda tangan CEO pada cek
dengan menggunakan pelat tanda tangan dari mesin
penandatanganan cek mekanis, dan mencatat
pengeluaran itu sebagai pembayaran kepada sebuah
firma hukum yang memberikan jasa hukum bagi U.S Lime.
Pengeluaran lainnya yang dibayarkan kepdanya untuk

Kelompok VI Page 36
premi asuransi kompensasi karyawan. Dia kemudian
memalsukan tanda tangan pejabat lain di perusahaannya
pada cek reimbursement untuk ohms atas beban bisnis
fiktif . pada tahun 2000, ia menggunakan cek Counter
dan cek Starter yang diterima U.S Lime ketika membuka
rekening bank baru yang berbeda. Dia mencatat cek itu
sebagai utang bank dan menukarkannya dengan cek kasir
bank sebagai utang kpd kreditor pribadinya. Untuk
beberapa transaksi, ia memalsukan tanda tangan pejabat
lainnya. Sementara dalam kasus lainnya bank menerima
cek yang hanya ditandatangani ohms. Untuk menutupi
jejaknya, dia mencatat pengeluaran tersebut sebagai
Biaya pendanaan dibayar dimuka. Yang dilaporkan
sebagai asset dalam neraca U.S Lime.

Ohms kemudian dihukum atas penggelapan itu dengan


mendekam dipenjara federal selama 32 tahun, plus tiga
tahun pembebasan bersyarat, dan diperintahkan untuk
membayar restitusi sebesar $2.179.195 kepada U.S Lime.
Dia juga dilarang seumur hidup menjadi pejabat tau
direktur perusahaan publik.

2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam siklus ini untuk menuntut
pertimbangan yang signifikan, seperti biaya lease dan kontruksi.
Pertimbangan tersebut mengakibatkan meningkatnya kemungkinan salah
saji. Akibatnya, auditor sering kali mengurangi tingkat pengecualian yang
dapat ditoleransi untuk atribut keakuratan.

Kelompok VI Page 37
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus mencakup rentang yang
luas. Akibatnya, auditor sering kali memisahkan item-item yang bernilai
besar dan tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100%.

E. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN


SALDO UTANG USAHA
Karena semua transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya
mengalir melalui utang usaha , akun ini penting bagi setiap audit atas
siklus akuisisi dan pembayaran. Utang usaha adalah kewajiban yang
belum dibayar atas barang jasa yang diterima dalam peristiwa bisnis yang
biasa. Utang usaha mencakup kewajiban akuisisi bahan baku, peralatan,
utilitas, reparasi serta banyak jenis barang dan jasa lainnya yang diterima
sebelum akhir tahun. Sebagian besar utang usaha juga dapat di
identifikasikan oleh keberadaan faktur vendor menyangkut kewajiban.

Kelompok VI Page 38
GAMBAR 18-3 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian
Saldo Utang Usaha

TAHAP I
Mengidenifikasiresikobisnis yang
memengaruhiutangusaha.
TAHAP I
menetapkanmaterialitaskinerjadanmenilairesikoinherenuntukutang
usaha

TAHAP I
Menilairesikopengendalianuntuksiklusakusisidanpembayaran

TAHAP II
Merancangdanmelaksanakanpengujianpengendaliansubstansifatas
transaksiuntuksiklusakuisisidanpembayaran

TAHAP III
Merancangdanmelaksanakanproseduranalitisuntukutangusaha.

TAHAP III Prosedur audit


Merancangpengujianatasrincians
aldoutangusahauntukmemenuhit Ukuran sample
ujuan audit yang Item ygakandipilih
berkaitandengansaldo.
Penetapanwaktu

Utang usaha harus dibedakan dari kewajiban akrual dan kewajiban


berbunga.
Kewajiban akan dianggap sebagai utang usaha hanya jika total jumlah
kewajiban itu diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jika kewajiban
mencakup pembayaran berbunga, hal tersebut harus dicatat sebagai wesel
bayar, utang kontrak, utang hipotik, atau hutang obligasi.

Gambar 18-3 mengikhtisarkan metodologi untuk merancang pengujian


atas rincian saldo utang usaha. Metodologi ini sama seperti yang digunakan
untuk piutang usaha pada Bab 16.

Kelompok VI Page 39
Jika pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi
terkait menunjukan bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif, dan
jika hasil prosedur analitis memuaskan, auditor mungkin akan mengurangi
pengujian atas rincian saldo hutang usaha. Akan tetapi, karena hutang usaha
cenderung material bagi sebagian besar perusahaan, auditor hampir selalu
melaksanakan sejumlah pengujian atas rincian saldo.

Fokus terkini yang diberikan oleh banyak perusahaan pada perbaikan


aktivitas manajemen mata rantai ruplainya telah menimbulkan banyak
perubahan dalam perancangan sistem yang digunakan untuk mengawali
serta mencatat aktivitas akuisisi dan pembayaran. Usaha untuk
merampingkan proses pembelian barang dan jasa, termasuk penekanan
yang lebih besar pada pembelian persediaan just-in-time, pembagian
informasi yang meningkat dengan pemasok penggunaan teknologi serta s-
commerce untuk melakukan transaksi bisnis, setelah mengubah semua
aspek siklus akuisisi dan pembayaran bagi banyak perusahaan. Pengaturan
dan sistem tersebut dapat menjadi kompleks.

Nama: Ester Eliana


Nim : 43214110482

Resiko bisnis klien yang disignifikan dapat saja berasal dari perubahan
tersebut, sebagai contoh: pemasok mungkin memiliki akses yang lebih besar
kecatatan utang usaha, yang memungkinkannya untuk terus memonitor
status saldo ulang dan untuk melaksanakan rekonsiliasi yang terinci. Akses
oleh pihak eksternal, seperti pemasok, kecatatan akuntansi meningkatkan
kemungkinan terjadinya salah saji jika akses tidak dikendalikan secara layak.
Selain itu, semakin berfokus pada perbaikan logistik persediaan yang
bergerak secara fisik sepanjang mata rantai distribusi perusahaan juga dapat
menambah kesulitan dalam menetapkan pisah batas saldo utang yang
efektif pada akhir tahun. Auditor harus memahami sifat perubahan sistem

Kelompok VI Page 40
tersebut untuk mengindentifikasi apakah resiko bisnis klien dan
pengendalian manajemen yang terkait mempengaruhi kemungkinan salah
saji yang material dalam utang usaha.

Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren (Tahap


I)
Seperti piutang usaha, sejumlah besar transaksi dapat mempengaruhi utang
usaha.
Saldonya sering kali berjumlah besar dan terdiri dari sejumlah besar saldo
vendor serta relatif mahal untuk mengaudit akkun tersebut. Karena alasan
tersebut, auditor umumnya menetapkan materialitas kinerja yang relatif
tingghi untuj utanng usaha. Untuk alasan yang sama, auditor sering kali
menilai resiko inheren sebagai sedang atau tinggi. Mereka terutama peduli
dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo pisah batas dan
kelengkapan karena berpotensi menimbulkan kurang ssaji saldo akun.

Menilai Resiko Pengendalian dan Merancang Serta Melaksanakan


Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
(Tahap I dan II)
Seperti ditunjukkan pada gambar 18-3, setelah menetapkan materialitas
kinerja dan resiko inheren untuk utang usaha, auditor menilai resiko
pengendalian berdasarkan pemahaman terhadap pengendalian internal.
Pengujian substantif auditor akhirnya bergantung pada keefektifan relatif
pengendaloian internal yang berhubungan dengan utang usaha. Karena itu,
auditor harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana
pengendalian tersebut berhubungan dengan utang usaha.

Pengaruh pengendalian internal klien terhadap pengujian utang usaha


dapat diilustrasikan dengan dua contoh:
1. Asumsikan bahwa klien memiliki pengendalian internal yang sangat
efektif terhadap pencatatan dan pembayaran akuisisi. Penerimaan

Kelompok VI Page 41
barang didokumentasikan secara tepat waktu denngan laporan
penerimaan yang telah dipranomori: sementara voucher yang
pranomori disiapkan secara tepat waktu dan efisien serta dicatat
dalam file transaksi pengeluaran kas serta file induk utang usaha.
Saldo setiap utang usaha adalah file induk direkonsiliasi setiap bulan
dengan laporan vendor dan secara otomatis komputer akan
merekonsiliasi total file induk dengan buku besar umum. Dalam situasi
tersebut, verifikasi utang usaha akan memerlukan sedikit upaya audit
setelah auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal beroperasi
secara efektif.

2. Asumsikan bahwa laporan penerimaaan tidak digunakan, klien


menunda pencatatan akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, dan
karena lemahnya sisi kas, tagihan sering kali dibayar beberapa bulan
setelah tanggal jatuh temponya. Ketika auditor mengalami situasi
semacam itu, kemungkinan besar akan ada kurang saji utang usaha;
karena itu, diperlukan pengujian atas rincian saldo utang usaha yang
ekstensif utuk menentukan apakah utang usaha telah dinyatakan
dengan benar pada tanggal neraca.

Tabel 18-4 Prosedur Analistis untuk Siklus Akuisisi dan


Pembayaran
Prosedur Analistis Salah Saji yang Mungkin
Membandingkan saldo akun beban yang Salah saji utang usaha dan
berhubungan dengan Akuisisi dengan tahun beban.
sebelumnnya.
Mereview daftar utang usaha untuk melihat Klasifikasi salah saji untuk
utang yang tidak biasa,nonvendor,dan utang kewajiban nondagang.
berbunga.
Membandingkan utang usaha individual Akun yang tidak tercatat atau
dengan tahun sebelumnya. tidak ada, atau salah saji.
Menghitung rasio,seperti pembelian dibagi Akun yang tidak tercatat atau
dengan utang usaha dan utang usaha dibagi tidak ada,atau salah saji.

Kelompok VI Page 42
dengan kewajiban lancer.

Kita telah membahas pengendalian terhadap utang usaha dan pengujian


pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang paling penting
sebelumnya dalam bab ini. Selain pengendalian tersebut,setiap bulan orang
yang indenpenden atau program komputer juga akan merekonsiliasi laporan
vendor dengan kewajiban yang tercatat dalam file induk utang usaha dengan
buku besar umum. Setelah menilai resiko pengendalian, auditor merancang
dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas
transaksi akuisisi dan pengeluaran kas.

Penggunaan prosedur analistis merupakan hal yang penting dalam siklus


akuisisi dan pembayaran seperti pada setiap siklus lainnya, terutama untuk
mengungkapkan salah saji utang usaha. Tabel 18-4 mengilustrasikan
prosedur analistis untuk akun-akun neraca serta laporan laba rugi dalam
siklus akuisisi dan pembayaran, yang berguna untuk mengungkapkan bidang
dimana penyelidikan tambahan memang diperlukan.

Auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun


sebelumnya untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun
beban. Karena akuntansi double-entri, salah saji akun beban biasanya juga
menimbulkan salah saji yang sama pada utang usaha. Karena itu,
membandingkan beban saat ini seperti sewa,utilitas dan tagihan lainnya
yang terjadwal secara teratur dengan tahun sebelumnya, merupakan
prosedur yang efektif untuk menganalisis utang usaha apabila beban dari
tahun ke tahun diharapkan relatif stabil.

Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah menentukan


apakah saldo utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan
secara layak. Tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
yang di bahas pada bab 6 di jilid 1 dapat diterapkan pada utang usaha:

Kelompok VI Page 43
eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, detail tie-in,
serta hak dan kewajiban. Nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada
kewajiban.

Terdapat perbedaan penekanan yang penting dalam audit atas kewajiban


dan aset. Ketika memverifikasi aset, auditor menekankan lebih saji melalui
verifikasi dengan konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dokumen
pendukung. Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan aset mengalami
kurang saji tetapi harus lebih memperhatikan lebih saji. Pendekatan yang
berlawanan ini di ambil ketika memverifikasi saldo kewajiban; yaitu fokus
utamanya adalah pada kewajiban yang kurang saji atau dihilangkan.

Perbedaan penekanan ketika mengaudit aset dan kewajiban dihasilkan


secara langsung dari kewajiban hukum akuntan publik. Jika investor ekultas,
kreditor, dan pemakai lainnya menentukan setelah diterbitkannya laporan
keuangan yang diaudit bahwa ekultas pemilik dilebih sajikan secara material,
tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik mungkin akan terjadi
karena lebih saji ekuitas pemilik dapat terjadi baik dari lebih saji aset atau
kurang saji kewajiban merupakan hal yang alami bagi akuntan publik untuk
menekankan kedua jenis salah saji tersebut. Auditor tidak boleh
mengabaikan kemungkinan bahwa aset akan mengalami kurang saji dan
kewajiban mengalami lebih saji, dan harus merancang pengujian demi
mendeteksi kurang saji laba serta ekuitas pemilik yang material, termasuk
yang berasal dari lebih saji utang usaha yang material.

Kita akan menggunakan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang
sama dari bab 16 yang kita terapkan untuk memverifikasi piutang usaha,
karena tujuan itu juga dapat diterapkan pada kewajiban, dengan tiga
modifikasi kecil:
1. Tujuan nilai realitasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban nilai
realisasi hanya dapat diterapkan pada asset

Kelompok VI Page 44
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban diterapkan pada kewajiban.
Untuk aset, auditor memperhatikan hak klien atas penggunaan dan
pelepasan aset itu. Untuk kewajiban, auditor memperhatikan kewajiban
klien atas pembayaran kewajiban. Jika klien tidak memiliki kewajiban
untuk membayar suatu kewajiban, hal tersebut tidak boleh dianggap
sebagai kewajiban.

3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan kepada pencarian kurang saji


dan bukan lebih saji, seperti yang baru saja kita bahas.
Tabel 18-5 menyajikan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan
prosedur pengujian atas rincian saldo yang umum untuk utang usaha.
Prosedur audit aktual yang digunakan auditor sangat bervariasi tergantung
pada sifat entitas, materialitas utang usaha, sifat dan efektifitas
pengendalian internal, resiko inheren. Ketika melaksanakan pengujian atas
rincian saldo utang usaha dan akun kewajiban lainnya, auditor juga dapat
mengumpulkan bukti mengenai empat tujuan penyajian dan pengungkapan,
terutama ketika melaksanakan pengujian tujuan kelengkapan. Prosedur lain
yang berhubungan dengan tujuan penyajian dan penggungkapan dilakukan
sebagai bagian dari prosedur untuk menyelesaikan audit, yang akan dibahas
pada bab 24.

Pengujian Kewajiban Setelah Peroide


Karena menekankan paada kurang saji pada akun kewajiban pengujian
kewajiban setelah periode(out-of-period liabillities test) merupakan hal yang
penting bagi utang usaha. Luas pengujian untuk mengungkapkan utang
usaha yang belum tercatat, yang sering kali disebut pencarian utang usaha
yang belum tercatat, sangat tergantung pada penilaian resiko pengendalian
dan materialitas saldo akun yang potensial. Prosedur audit yang sama yang
digunakan untuk mengungkapkan utang yang belum tercatat dapat

Kelompok VI Page 45
diterapkan pada tujuan keakuratan. Berikut adalah prosedur audit yang
umum.

Memeriksa Dokumentasi Yang Mendasari Pengeluaran Kas


Selanjutnya
Auditor memeriksa dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas
setelah tanggal neraca guna menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan
untuk kewajiban periode berjalan. Jika memang untuk kewajiban periode
berjalan kewajiban auditor harus menelusurinya ke neraca saldo utang usaha
untuk memastikan bahwa pembayaran tersebut telah dilakukan. Laporan
penerimaan menunjukkan tanggal persediaan diterima sehingga merupakan
dokumen yang sangat berguna. Demikian juga faktur vendor biasanya
menunjukkan tanggal jasa diberikan. Auditor sering kali memeriksa
dokumentasi pengeluaran kas yang dibuat pada periode selanjutnya selama
beberapa minggu setelah tanggal neraca, terutama apabila klien tidak
membayar tagihan secara tepat waktu.

Nama: Fikki M.Nisha


Nim : 43214110483

TABEL 18- Tujuan Audit yang berkaitan dengan Saldo dan


5 Pengujian atas Rincian Saldo untuk Utang Usaha
Tujuan Audit yang Prosedur Pengujian atas Komentar
Berkaitan dengan Rincian Saldo yang
Saldo Umum
Utang usaha dalam Menambahkan kembali Semua halaman tidak
daftar utang usaha atau menggunakan perlu difooting jika
sama dengan file computer untuk footing dilakukan
induk terkait, dan menjumlahkan total dari secara manual. Kecuali
totalnya ditambahkan daftar uatang usaha. pengendaliannya
dengan benar serta Menelusuri total ke buku lemah, penelusuran ke

Kelompok VI Page 46
sama dengan buku besar umum. file induk harus
besar umum Menelusuri setiap faktur dibatasi.
vendor ke file induk
menyangkut nama dan
jumlah.
Utang usaha dalam Menelusuri dari daftar Pada umumnya
daftar utang usaha utang usaha ke faktur dan menerima sedikit
memang ada laporan vendor. perhatian karena
(eksistensi) Mengkonfirmasi utang perhatian utama
usaha, dengan tertuju pada kurang
menekankan jumlah yang saji.
besar dan tidak biasa.
Utang usaha yang Melaksanakan pengujian Ini merupakan
ada telah kewajiban setelah periode pengujian audit yang
dicantumkan dalam (lihat pembahasan). penting untuk usaha.
daftar utang usaha
(kelengkapan)
Utang usaha dalam Melaksanakan prosedur Pada umumnya,
daftar utang usaha yang sama seperti yang penekanan pada
sudah akurat digunakan untuk tujuan prosedur ini untuk
(keakuratan). eksistensi dan pengujian keakuratan merupakan
kewajiban setelah periode. kurang saji dan bukan
penghapusan.
Utang usaha dalam Mereview daftar dan file Pengetahuan mengenai
daftar utang usaha induk untuk pihak terkait, bisnis klien merupakan
diklasifikasikan wesel atau kewajiban hal yang penting bagi
dengan benar berbunga lainnya, utang pengujian ini.
(klasifikasi). jangka panjang dan saldo
debet.
Transaksi dalam Melaksanakan pengujian Ini merupakan
siklus akuisisi dan kewaijiban setelah periode pengujian audit yang
pembayaran dicatat (lihat pembahasan). penting untuk utang

Kelompok VI Page 47
periode yang tepat Melaksanakan pengujian usaha. Disebut
(pisah batas). yang terinci sebagai bagian pengujian pisah batas.
dari pengamatan fisik
persediaan (lihat
pembahasan). Menguji
persediaan dalam
perjalanan (lihat
pembahasan).
Perusahaan memiliki Memeriksa laporan vendor Biasanya tidak begitu
kewajiban untuk dan mengkonfirmasi utang diperhatikan dalam
membayar kewajiban usaha. audit atas utang usaha
yang tercangkup karena semua utang
dalam utang usaha usaha merupakan
(kewajiban). kewajiban.

Memeriksa dokumentasi yang Mendasari Tagihan yang Belum


Dibayar Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun
Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti
sebelumnya dan untuk tujuan yang sama. Prosedur ini berbeda karena
dilakukan untuk kewajiban yang telah dibayar.

Sebagai contoh, dalam audit untuk tahun yang terakhir 31 Maret,


asumsikan auditor memeriksa dokumen pendukung untuk cek yang dibayar
hingga tanggal 28 Juni. Tagihan yang masih belum dibayar pada tanggal 28
Juni harus diperiksa untuk menentukan apakah hal itu merupakan kewajiban
pada tanggal 31 Maret.

Kelompok VI Page 48
Menulusuri Laporan Penerimaan yang Dikeluarkan Sebelum Akhir
Tahun ke Faktur Vendor Terkait
Semua barang dagang yang diterima sebelum akhir tahun periode akuntansi
harus dicantumkan sebagai utang usaha. Dengan menelusuri laporan
penerimaan yang diterbitkan hingga akhir tahun ke faktur vendor dan
memastikan bahwa laporan itu telah dimasukkan dalam utang usaha, auditor
menguji kewajiban yang belum tercatat.

Menelusuri Laporan Vendor yang Menunjukkan Saldo yang Jatuh


Tempo ke Neraca Saldo Utang Usaha
Jika klien menyimpan file laporan vendor, auditor dapat menelusuri setiap
laporan yang memiliki saldo yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke listing
untuk memastikan bahwa hal itu telah dicantumkan sebagai utang usaha.

Mengirim Konfirmasi ke Vendor dengan Siapa Klien Melakukan


Bisnis
Walaupun penggunaan konfirmasi untuk piutang usaha auditor kadang-
kadang menggunakannya untuk menguji vendor yang dihapus dari daftar
utang usaha, transaksi yang dihilangkan, dan saldo akun yang salah saji.
Pengiriman konfirmasi kepada vendor yang aktif yang saldonya belum
dicantumkan dalam daftar utang usaha merupakan cara yang bermanfaat
dalam mencaritahu jumlah yang dihilangkan. Jenis konfirmasi ini biasanya
disebut konfirmasi saldo nol. Pembahasan tambahan mengenai konfirmasi
utang usaha akan ditangguhkan hingga akhir bab ini.

Pengujian Pisah Batas Pengujian pisah batas (cutoff tests) utang


usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa
hari sebelum dan setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang
benar. Lima pengujian Audit kewajiban setelah periode yang baru saja kita
bahas semuanya merupakan pengujian pisah batas untuk akuisisi, tetapi
menekankan pada kurang saji. Tiga prosedur yang pertama juga dapat

Kelompok VI Page 49
diteraokan untuk memeriksa dokumentasi pendukung sebagai pengujian
atas lebih saji utang usaha. Sebagai contoh, pengujian prosedur ketiga atas
kurang saji (utang usaha yang belum dicatat) dilakukan dengan menelusuri
laporan penerimaan yang dikeluarkan setelah akhir tahun ke faktur terkait
guna memastikan bahwa hal itu tidak dicatat sebagai utang usaha (kecuali
merupakan persediaan dalam perjalanan, yang akan dibahas dengan
singkat).

Kita telah membahas sebagian besar pengujian pisah batas pada bagian
sebelumnya, tetapi kita akan berfokus pada dua aspek disini hubungan pisah
batas dengan observasi fisik persediaan dan penentuan jumlah persediaan
dalam perjalanan.

Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan Dalam


menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benar, sangatlah
penting jika pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observatif fisik
persediaan. Sebagai contoh, asumsikan bahwa akuisisi persediaan senilai
$400.000 terlambat diterima pada sore hari tanggal 31 Desember, setelah
obeservasi fisik persediaan selesai. Jika akuisisi dimasukkan dalam utang
usaha dan pembeliaan tetapi dikecualikan dari persediaan akhir, hal itu akan
menimbulkan kurang saji laba bersih sebesar $400.000. Sebaliknya jika
akuisisi dikecualikan baik dari persediaan maupun utang usaha, terdapat
salah saji dalam neraca, tetapi laporan labaruginya benar. Satu-satunya cara
bagi auditor untuk mengetahui jenis salah saji mana yang telah terjadi
adalah mengoordinasikan pengujian pisah batas dengan observasi
persediaan.
Nama: Intan Paradilla S.Hasibuan
Nim : 43214110485

Informasi pisah batas untuk akuisisi harus diperoleh selama observasi fisik
persedian. Pada saat tersebut, auditot harus mereview prosedur dalam

Kelompok VI Page 50
departemen penerimaan untuk menentukan bahwa semua persediaan yang
diterima telah dihitung, dan auditor harus mencatat pada dokumentasi audit
nomor laporan penerimaan terakhir dimana persediaan dilibatkan dalam
perhitungan fisik. Setelah tanggal perhitungan fisik, auditor kemudian harus
menguji catatan akuntansi menyangkut pisah batas. Auditor harus
menelusuri nomor laporan penerimaan yang didokumentasikan sebelumnya
ke catatan utang usaha untuk memverifikasi bahwa hal itu telah
dimasukankan atau dikecualikan dengan benar. Sebagai contoh, asumsikan
bahwa nomor laporan penerimaan terkhir yang merepresentasikan
persediaan yang dilibatkan dalam perhitungan fisik adalah 3167. Auditor
harus mencatat nomor dokumen ini dan selanjutnya menelusuri hal itu dan
beberapa nomor sebelumnya ke faktur vendor terkait dank e daftar utang
usaha atau file induk utang usaha untuk menentukan bahwa semuanya telah
dicantumkan. Demikian juga, utang usaha atas akuisisi yang dicatat pada
laporsn penerimaan dengan nomor yang lebih dari 3167 harus dikecualikan
dari utang usaha.

Jika klien melakukan operhitungan fisik sebelum akhir tahun berjalan,


auditor masih harus melakukan pisah batas utang usaha pada saat
perhitungan fisik dengan cara seperti yang digambarkan pada paragraph
sebelumnya. Selain itu, auditor juga harus memverifikasikan apakah semua
akuisisi yang dialkukan antara perhitungan fisik dan akhir tahun telah
ditambahkan kepersediaan fisik dan utang usaha.

Persediaan dalam Perjalanan


Menyangkut utang usaha, auditor harus membedakan antara akuisisi
persediaan atas dasar FOB destination dan atas dasar FOB origin. Untuk
FOB destination, hak akan berpindah ketika persediaan diterima, sehingga
hanya persediaan yang diterima pada atau sebelum tanggal neraca yang
harus dimasukan dalam persediaaan dan utang usaha pada akhir tahun. Jika
akuisisi dilakukan atas dasar FOB origin, perusahaan harus mencatat

Kelompok VI Page 51
prsediaan ddan utang usaha terkait pada periode berjalan jika pengiriman
dilakukan pada atau sebelum tanggal neraca.

Auditor dapat menentukan apakah persediaan akuisisi atas dasar FOB


destination atau Fob origin dengan memeriksa faktur vendor. Audito harus
memeriksa faktu atas barang dagang yang diterima tidak lama setelah akhir
tahun guna menentukanapakah hal itu dilakukan atas dasar FOB origin.
Untuk barang yang diakuisisi atas dasar FOB origin, dan apabila tanggal
pengiriman adalah pada atau sebelum tanggal neraca, persediaan dan utang
usaha terkait harus dicatat pada atau sebelum tanggal neraca persediaan
dan utang usaha terkait harus dicatat pada periode berjalan jikaa jumlahnya
material.

Reliabilitas Bukti
Auditor harus memahami reliabilitas relative dari tiga jenis utama bukti yang
umumnya digunakan untuk memverifikasi utang usaha: faktur vendor,
laporan vendor dan konfirmasi.

Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor


Auditor harus membedakan antara faktur vendor dan laporan vendor ketika
memverifikasi jumlah yang terutang kedapa vendor. Auditor akan
memperoleh bukti yang sangat andal mengenai setiap transaksi ketika
mereka memeriksa faktur vendor dan dokumen pendukung terkait, seperti
lporan penerimaan dan pesanan pembelian. Laporan vendor tidak begitu
disukai seperti faktur untuk memverifikasi setiap transaksi karena laporan itu
hanya mencantumkan total jumlah transaksi. Unit yang diperoleh, harga,
ongkos angkutan, dan data lainnya tidak dicantumkan.

Mana dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik dalam


memverifikasisaldo utang usaha yang benar? Laporan vendor lebih unggul
dalam memverifikasi utang usaha karena mencantumkan saldo akhir. Auditor

Kelompok VI Page 52
dapat membandingkan faktur vendor yang ada dengan milik klien dan masih
belum mengungkapkan yang hilang, yang merupakan perhatian utama
dalam utang usaha.

Gambar 18- Permintaan Konfirmasi Utang Usaha


4
15 Januari 2014
ROGER MEAD, INC
Jones Sales, Inc.
2116 Stewart Street
Waynevaille, Kentucky 36021

Kepada yang Berkepentingan:


Auditor kami, Murrsy and Rogers, CPA sedang melaksanakan audit terhadap
laporan keuangan kami, untuk tujuan ini harap bagikan mereka informasi
berikut per 31 Desember 2013.
1. Laporan tersendiri tentang utang usaha kami kepada Anda yang
menunjukkan semua item yang belum dibayar.
2. Daftar lengkap setiap wesel dan penerimaan utang kepada Anda
(termasuk yang telah didiskonkan) yang menunjukan tanggal awal,
tanggal jatuh tempo, jumlah awal, saldo yang belum dibayar, jaminan,
dan penjamin, serta
3. Daftar tersendiri menyangkut barang dagang Anda yang
dikonsinyasikan kepada kami.
Perhatian Anda terhadap permintaan ini akan kami hargai. Sebuah amplop
telahkami lampirkan untuk jawaban Anda.

Hormat kami,

Phill Geriovini

Phill Geriovini, Presiden Direktur

Kelompok VI Page 53
Mana dari kedua dokumen tersebut yang lebih baik untuk menguji akuisisi
dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transkasi?
Faktur vendor lebih unggul dalam memverifikasi transaksi Karena auditor
memverifikasi setiap transaksi dan faktur menunjukkan rincian akuisisi.

Perbedaan Antara Laporan Vendor dan Konfirmasi


Perbedaan paling penting antara laporan vendor dan konfirmasi utang usaha
terletak pada sumber informasinya. Laporan vendor disiapkan oleh vendor
(pihak ketiga yang independen) tetapi berada di tangan klien pada saat
auditor memeriksanya. Hal ini memberikan klien kesempatan untuk
mengubah laporan vendor atau menyimpan laporan tertentu dari auditor.

Respon terhadap permintaan konfirmasi utang usaha umumnya berupa


laporan tersendri yang dikirimkan langsung kekantor akuntan public oleh
vendor. Respons tersebut menyediakan informasi yang sama seperti laporan
vendor tetapi lebih dapat diandalkan. Selain itu, konfirmasi utang usaha
yang umum disajikan pada gambar 18-4.

Karna ketersediaan laporan vendor dan faktur vendor, yang keduanya


merupakan bukti yang relative dapat diandalkan karena bersal dari pihak
ketiga, konfirmasi utang usaha kurang begitu umum ketimbang konfirmasi
piutang usaha.

Jika klien memiliki pengendalian internal yang memadai dan laporan


vendor tersedia untuk diperiksa, konfirmasi bisanya tidak dikirimkan. Akan
tetapi, jika pengendalian internal klien lemah, jika laporan tidak tersedia,
atau jika auditor mempertanyakan integritas klien, sangatlah penting untuk
mengirimkan permintaan konfirmasi kepada vendor. Karna menekankan
pada kurang saji akun kewajiban, akun yang dikonfirmasi harus mencakup

Kelompok VI Page 54
akun saldo yang beesar, aktif, dan nol serta sample representative dari
semua akun lainnya.

Ketika auditor memeriksa laporan vendor atau menerima konfirmasi,


maka dia harus merekonsiliasih laporan atau konfirmasi dengan daftar utang
usaha. Perbedaan yang ada sering kali disebabkan oleh persedian dalam
perjalanan, cek yang telah dikirimkan oleh klien tetapi belum diterima oleh
vendor pada tanggal laporan, dan penundaan pemrosesan catatan akutansi.
Rekonsiliasih ini memiliki sifat umum yang sama seperti yang dibahas pada
bab 16 untuk piutang usaha. Dokumen yang umumnya digunakan untuk
merekonsiliasih saldo pada daftar utang usaha dengan konfirmasih atau
laporan vendor termasuk laporan penerimaan, faktur vendor, dan cek yang
dibatalakan.
Pembahasan kita mengenai pengujian atas rincian saldo utang usaha
terutama berfokus pada prosedur audit yang umumnya dilakukan, dokumen
dan catatan yang diperiksa, serta penetapan waktu pengujian. Auditor juga
harus mempertimbangkan ukuran sampell ketika mengaudit utang usaha.

Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi,


tergantung pada faktor-faktor seperti materialitas utang usaha, jumlah utang
yang beredar, penilaian resiko pengendalian, dan hasil tahun sebelumnya.
Jika pengendalian internal klien lemah, yang bukan merupakan hal yang
umum untuk utang usaha, hampir semua item populasi harus diverifikasi.
Pada situasi lainnya, pengujian yang minimal mungkin sudah mencukupi.

Sampling statisti umumnya jarang digunkkan dalam mengaudit utang


usaha ketimbang untuk piutang usaha. Mendefinidikan populasi dan
menentukan ukuran populasi untuk utang usaha jauh lebih sulit. Karena
penekanannya diberikan pada utang usaha yang dihapus, auditor harus
berusaha memastikan bahwa populasi melibatkan semua utang usaha yang
potensial.

Kelompok VI Page 55
BAB III
KESIMPULAN

Tujuan keseluruhan dalam audit siklus akuisisi dan pembayaran adalah


untuk mengevaluasi apakah akun dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa
dan pengeluaran kas untuk akuisisi tersebut telah disajikan dengan wajar
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Siklus akuisisi dan pembayaran meliputi keputusan dan proses yang


diperlukan untuk menyediakan barang dan jasa dalam pelaksanaan usaha.
Siklus ini biasanya diawali dengan tindakan pembelian oleh pegawai yang
membutuhkan barang atau jasa dan berakhir dengan pembayaran utang
dagang.

Pengguna ekstranet dapat meningkatkan kemampuan untuk melakukan


bisnis dengan rekan bisnis yang jauh lokasinya, yang sebelumnya tidak
mungkin dilakukan
Banyak yang berpendapat bahwa penggunaan internet untuk memperoleh
barang dan jasa menimbulkan efisiensi pasar dan harga yang lebih murah
karena pasar online akan memungkinkan jumlah pemasok dan pelanggan
yang lebih besar untuk menegosiasikan pembelian serta penjualan produk
dan jasa.

Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi untuk


siklus akuisisi dan pembayaran dibagi ke dalam dua bidang, yaitu:

Kelompok VI Page 56
Pengujian akuisisi: memroses pesanan pembelian, menerima barang dan
jasa, serta mengakui kewajiban.
Pengujian pembayaran, meliputi proses bisnis: memroses dan mencatat
pengeluaran kas.
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha
anrata lain :
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Utang Usaha
(Tahap I)
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren
(Tahap I)
Menilai Risiko Pengendalian dan Merancang serta Melaksanakan Pengujian
pengendalian dan pengujian Substantif atas Transaksi (tahap I dan II)
Merancang dan Melaksanakan Prosedur analitis (tahap III)

Kelompok VI Page 57
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Nama: Yohana Sitinjak


Nim : 43214110418

Soal
Jelaskan apa yang dimaksud dengan faktur vendor dan kegunaan nya!

Jawaban:
Faktur Vendor (Vendors Invoice ) adalah dokumen yang diterima dari vendor
dan menunjukan jumlah yang terutang atas suatu akuisisi.Faktur tersebut
menunjukan deskripsi dan kuantitas barang serta jasa yang diterima ,harga
(termasuk ongkos angkut),syarat diskon tunai, tanggal penagihan , dan total
jumlahnya.Faktur Vendor merupakan hal yang penting karena menunjukkan
jumlah yang tercatat dalam file transaksi akuisisi.Untuk perusahaan yang
menggunakan EDI ,faktur vendor dikirimkan secara elektronik , yang akan
mempengaruhi cara auditor mengevaluasi bukti.

Nama: Karina
Nim : 43214110433

Soal

Kelompok VI Page 58
Sebut dan jelaskan dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran kas
yang diperiksa auditor !

Jawaban:
Cek . Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika
pembayaran sudah jatuh tempo . Sebagian besar perusahaan
menggunakan cek yang dibuat melalui komputer berdasarkan informasi
yang tercantum dalam file transaksi akuisisi pada saat barang dan jasa
diterima.
File Transaksi Pengeluaran Kas (cash Disbursement Transaction File) Ini
adalah file yang dibuat dengan komputer yang mencatumkan semua
transaksi pengeluaran kas yang diproses oleh sistem akuntansi selama
suatu periode .seperti satu hari ,satu minggu atau satu bulan.File ini berisi
jenis Informasi yang sama seperti yang dibahas untuk file transaksi
akuisisi.
Jurnal atau Listing Pengeluaran Kas (cash Disbursement Journal Or Listing)
Ini adalah listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran
kas yang mencantumkan semua transaksi selama setiap periode waktu.

Nama: Nurma Prabawati


Nim : 43214110438

Soal
Sebutkan tiga perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran
dibandingkan dengan siklus lainnya!

Jawaban:
Terdapat tiga perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran
dibandingkan dengan siklus lainnya.
1. Terdapat sejumlah besar akun yang terlibat termasuk akun laporan
laba rugi dan neraca. Hal ini meningkatkan potensi salah saji

Kelompok VI Page 59
klasifikasi yang mungkin akan mempengaruhi laba. Contoh:
misklasifikasi antara beban reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap
akibatnya auditor sering mengurangi tingkat pengecualian yang dapat
ditoleransi terutama untuk atribut klasifikasi.
2. Sudah umum bagi transaksi dalam siklus ini untuk menuntut
pertimbangan yang signifikan seperti biaya lease dan kontruksi.
Pertimbangan tersebut mengakibatkan meningkatnya kemungkinan
salah saji. Akibatnya auditor sering mengurangi tingkat pengecualian
yang dapat ditoleransi untuk atribut keakuratan.
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam siklus mencakup rentang
yang luar. Akibatnya auditor sering memisahkan item-item yang
bernilai besar dan tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100
persen.

Nama: Luciani Citra Sari


Nim : 43214110459

Soal
Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal
bagi siklus. Sebutkan dokumen apa saja yang diperlukan dalam permintaan
akan barang dan jasa tersebut !

Jawaban:
a) Permintaan pembelian (purchase requisition),
b) Pesanan pembelian (purchase order),
c) Faktur vendor (vendor invoice),
d) Memo debet (debit memo),
e) Voucher,
f) File transaksi akuisisi,
g) Jurnal akuisisi atau listing,
h) File induk utang usaha (accounts payable master file),
i) Neraca saldo utang usaha (accounts payable trial balance),
j) Laporan vendor (vendors statement)

Kelompok VI Page 60
Nama: Wiwin Anggraeni
Nim : 43214110479

Soal
Apakah Metodologi untuk merancang pengujian atas pengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi?

Jawaban:
a) Melaksanaka prosedur untuk memehami srtuktur pengendalian intern
b) Menetapkan risiko pengendalian
c) Mengevaluasi biaya dan manfaaat dari pengujian atas pengendalian
d) Merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk memenuhi tujuan audit berkaitan transaksi
- Prosedur audit
- besar sempel
- pos / unsure yang dipilh
- saat pelaksanaan

Nama: Ester Eliana


Nim : 43214110482

Soal
Jelaskan hubungan antara pengujian siklus akuisisi dan pembayaran serta
pengujian hutang usaha dan berikan contoh spesifik kedua jenis pengujian
tersebut mempengaruhi satu sama lain?

Kelompok VI Page 61
Jawaban:
Tujuan keseluruhan didalam audit siklus perolehanb(akuisisi) dan
pembayaran yaitu untuk mengevaluasi apakah akun yang dipengaruhi oleh
perolehan barang dan jasa dan apakah pengeluaran kas untuk perolehan
tersebut secara wajar disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
diterima umum. Gambar 18-1 menggambarkan cara arus informasi akuntansi
melalui macam-macam akun didalam siklus perolehan dan pembayaran.
Gambar tersebut menunjukkan bahwa ada tiga kelompok transaksi yang
termasuk kedalam siklus itu;
1. Perolehan barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan cadangan pembelian serta potongan pembelian
Karena semua transaksi siklus perolehan dan pembayaran biasanya mengalir
melalui hutang dagang/usaha, maka akun ini sangat menetukan
keberhasilan audit maupun atas siklus perolehan dan pembayaran.

Nama: Fikki M.Nisha


Nim : 43214110483

Soal

Jelaskan alas an mengapa perusahaan menggunakan metode pengujian


impres?

Jawaban:

Metode Imprest

Dalam system ini jumlah rekening dalam kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar
yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.
Apabila dan kas kecil tinggal sedikit dan juga pada akhir periode, kasir kas
kecil akan meminta pengisian kembali kas kecilnya sejumlah jumlah yang
sudah dibayar dari kas kecil. Dengan cara ini jumlah uangdalam kas kecil

Kelompok VI Page 62
kembali lagi seperti semula. Pengisian kembali pada akhir periode ini perlu
dikatakan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bias dicatat,
karena dalam system imprest, pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru
dicatat pada saat pengisian kembali.

Itulah sebabnya banyak perusahaan mengunakan system ini. Misalnya,


membuat akun penggajian impres terpisah untuk meningkatkan
pengendalian internal pembayaran gaji. Saldo tetap, misalkan Rp.
5.000.000,- dibuat dalam akun bank penggajian. Segera sebelum setiap
periode pembayaran, suatu cekatas transfer elektronik ditarik pada akun kas
umum untuk menyetorkan total jumlah penggajian bersih keakun
penggajian. Setelah cek untuk gaji dilakukan pada akun penggajian impres,
akun bank seharusnya memiliki saldoRp. 5.000.000,-. Satu-satunya setoran
kedalam akun adalah untuk penggajian mingguan dan semi bulanan dan
satu-satunya pengeluaran adalah pembayaran cek kepada karyawan.

Nama: Intan Paradilla S. Hasibuan


Nim : 43214110485

Soal
Dalam penggunaan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sama dengan
yang diterapkan untuk memverifikasi piutang usaha, karena tujuan itu juga
dapat diterapkan pada kewajiban dengan tiga modifikasi kecil. Sebutkan tiga
modifikasi kecil tersebut:

Jawaban:

1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai realisasi
hanya dapat diterapkan pada aktiva.

Kelompok VI Page 63
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban tidak dapat diterpkan pada
kewajiban. Untuk aktiva auditor menggunakan hak klien atas penggunaan
dan pelepasan aktiva. untuk kewajiban auditor memperhatikan kewajiban
klien atas pembayaran kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji dan
bukan lebih saji.

DAFTAR PUSTAKA

A.Arens Alvin, Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2014. Auditing dan Jasa
Assurance: Pendekatan Terintegrasi, Edisi kelimabelas Jilid 2, Jakarta :
Erlangga.

Kelompok VI Page 64

Anda mungkin juga menyukai