Anda di halaman 1dari 20

PENYELESAIAN AUDIT DAN PENYUSUNAN LAPORAN AUDITOR

INDEPENDEN

Oleh:

Kelompok 6

Muthia Arlisha 1810536021

Rola Adris 1810536031

Alifiany Mardhiah 1810536043

Sylvia Putri Ramadhany 1810536044

Riny Novia Sari 1910536031

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI

2019

1
PEMBAHASAN

A. Melaksanakan Pengujian Tambahan untuk Penyajian dan


Pengungkapan
Prosedur untuk memenuhi tiga kategori tujuan audit:
1. Tujuan yang berhubungan dengan transaksi
2. Tujuan yang berhubungan dengan saldo
3. Tujuan penyajian dan pengungkapan
Ketiga tahap pertama proses audit menjelaskan bagaimana auditor
merancang dan melaksanakan pengujian audit untuk memperoleh bukti
yang kuat untuk mendukung setiap kategori dari tujuan audit.
Proses audit:
Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
Merencanakan Melaksanakan Melaksanakan Menyelesaikan
dan merancang pengujian prosedur analitis audit dan
pendekatan pengendalian dan pengujian menerbitkan
audit dan pengujian atas rincian saldo laporan audit
substantif atas
transaksi

Sebagai bagian dari tahap IV proses audit, auditor mengevaluasi


bukti yang mereka peroleh selama tiga tahap pertama dalam audit untuk
menentukan apakah mereka harus melaksanakan prosedur tambahan untuk
tujuan penyajian dan pengungkapan. Auditor melakukan pendekatan untuk
memperoleh bukti untuk tujuan audit yang berhubungan dengan penyajian
dan pengungkapan, konsisten dengan bagaimana mereka melakukan
pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi dan saldo.
Untuk tahap II menyajikan contoh dari prosedur substantif
berhubungan dengan penyajian dan pengungkapan dipadukan dengan
pengujian auditor untuk tujuan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo.
Contoh: prosedur substantif auditor yang dilasaknakan dalam siklus
persedian dan pergudangan.
Tujuan audit penyajian dan pengungkapan:
Tujuan Audit Contoh Prosedur Substantif
Keterjadian serta hak dan Mereview kontak untuk menetukan
kewajiban—mengungkapkan bahwa piutang usaha dimohonkan
peristiwa dan transaksi yang sebagai jaminan
terjadi dan terkait dengan entitas
Kelengkapan—semua Mengunakan daftar pengungkapan
pengungkapan yang harus untuk menentukan apakah laporan
dimasukan dalam laporan keuangan sudah memuat semua
keuangan telah dimasukan pengungkapan yang diwajibkan oleh
prinsip akuntansi yang diterima umum
Klasifikasi dan kemampuan Mereview laporan keuangan untuk
untuk dipahani—informasi menetukan apakah aktiva
keuangan disajikan dan diklasifikasikan dengan benar antara
digambarkan dengan tepat dan kategori lancar dan tidak lancar. Baca
pengungkapan diekspresikan catatan kaki untuk penjelasannya
dengan jelas
Ketepatan dan penilaian— Merekonsiliasi jumlah yang
informasi keuangan dan dimasukan dalam catatan kaki utang
informasi lainnya diungkapkan jangka panjang dengan informasi yang
secara wajar, pada jumlah yang diperiksa dan didukung dalam kertas
benar kerja audit utang jangka panjang
auditor
Banyak informasi yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan diaudit sebagai bagian dari pengujian audit dalam tahap yang
lebih awal, dalam IV auditor harus mengevaluasi apakah keseluruhan
penyajian dari laporan keuangan dan catatan kaki yang berhubungan sudah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditemia secara umum (GAAP). Hal ini
mencakup evaluasi apakah apakah laporan keuangan individual
mereflesikan klasifikasi yang tepat dan deskripsi akun konsisten dengan
persyaratan dan informasi disajikan dalam bentuk yang tepat sebagaimana
dituntut standar akuntansi.
Salah satu kekhawatiran utama auditor berkenaan dengan tujuan
penyajian dan pengungkapan adalah menetukan apakah manajemen telah
mengungkapkan semua informasi yang diperlukan. Untuk menilai risiko
bahwa tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan tidak dipenuhi,
auditor memeprtimbangkan informasi selama 3 tahap pertama pengujian
audit untuk menentukan apakah mereka menyadari fakta dan situasi yang
seharusnya diungkapkan.

B. Review Kewajiban Kontijen dan Komitmen


Kewajian kontinjen adalah potensi kewajiban dimasa mendatang
kepada pihak luar untuk jumlah yang tidak diketahui dari aktivitas yang
telah terjadi. Diperlukan tiga kondisi agar suatu kewajiban kontinjen ada:
1. Terdapat potensi pembayaran kepihak luar atau kerusakan aktiva yang
diakibatkan kondisi yang ada
2. Terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pembayaran atau kerusakan
dimasa mendatang
3. Hasil akan dipecahkan oleh satu atau beberapa kejadian di masa
mendatang
Contoh: tuntutan hukum yang diajukan tetapi belum diputuskan
memenuhi ketiga kondisi tersebut. SAS 5 menggambarkan tiga
kemungkinan keterjadian dan perlakuan laporan keuangan yang sesuai
untuk masing-masing kemungkinan:
Kemungkinan keterjadian peristiwa Perlakuan laporan keuangan
Remote (kecil kemungkinan) Tidak diperlukan pengungkapan
Reasonably Possible (lebih besar Diperlukan pengungkapan catatan
dari remote, tapi lebih kecil dari kaki
probable)
Probable ( mungkin terjadi)  Jika jumlah dapat diestimasi
secara masuk akal, akun-akun
laporan keuangan di sesuaikan
 Jika jumlah tidak dapat
diestimasi secara masuk akal,
diperlukan pengungkapan
catatan

Auditor terutama mencurahkan pada beberapa kewajiban kontinjen:


1. Tuntutan tertunda untuk pelaggaran paten, kewajinban produk atau
tindakan lainnya
2. Perselissihan pajak pendapatan
3. Garansi produk
4. Diskonto wesel tagih
5. Jaminan untuk kewajiban orang lain
6. Saldo letter of credit yang beredar yang tidak digunakan
Dalam banyak audit, tidaklah praktis bagi auditor untuk
mengungkapkan kontinjen tanpa kejasama dengan manajemen. Tujuan
auditor dalm memverifikasi kewajiban kontinjen adalah:
1. Mengevaluasi perlakuan akuntansi dari kewajiban kontinjen yang
diketahui menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasi
dengan benar kotinjensi tersebut. (tujuan klasifikasi penyajian dan
pengungkapan)
2. Mengidentifikasi sampai batasan praktis, setiap kontinjensi yang
belum diidentifikasi olehmanajemen. (tujuan kelengkapan penyajian
dan pengungkapan)
Karakteristik yang paling penting dari komitmen adalah kesepalatan
perusahaan untuk memberikan komitmennya pada suatu rangkaian kondisi
tetap dimasa mendatang, tanpa memandang apa yang terjadi terhadap laba
atau ekonomi. Tentunya entitas setuju memberikan komitmen untuk
kepentingan sediri yang lebih baik, tetapi komitemen tersebut berubah
menjadi kurang menguntungkan daripada semua diantisipasi.
Prosedur Audit Untuk Menemukan Kontijensi

Langkah pertama dalam mengaudit kontinjen adalah menetukan ada


atu tidaknya kontijensi (tujuan keterjadian penyajian dan pengungkapan)
begitu auditor mendapat adanya kontinjensi evaluasi terhadap materialitas
dan pengungkapan catatan kaki biasanya dapat dilakukan dengan
memuaskan.
Beberapa prosedur untuk mecari kewajiban kontinjen akan tetapi tidak
semuanya dapat diterapkan dalam semua audit:
1. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen (secara lisan atau tertuis).
Dalam pertanyaan auditor harus spesifik dalam menggambarkan
berbagai jenis kontijensi yang mungkin memerlukan pengungkapan
sebagai pengingat bagi manajemen untuk kontijensi yang tidak dilihat
/belum paham.
2. Mereview laporan agen pendapatan internal tahun ini dan tahun
sebelumnya untuk penyelesaian pajak pendapatan.
3. Mereview risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk
indikasi tuntutan hukum atau kontijensi lainnya.
4. Menganalisis biaya hukum untuk periode dibawah audit dan mreview
faktur dan laporan dari penasihat hukum untuk indikasi kewajiban
kontijensi, terutama tuntutan hukum dan penundaan penilaian pajak.
5. Memperoleh surat dari pengacara untuk membrrikan jasa hukum
untuk klien nya dalam status penundaan tuntutan atau kewajiban
kontijen lainnya.
6. Mereview dokumentasi audit untuk setiap informasi yang mungkin
menunjukan potensi kontinjensi.
7. Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tanggal neraca dan
memperoleh konfirmasi saldo yang digunakan dan tidak digunakan.

Evaluasi kewajiban kontijen yang diketahui

Jika auditor menyimpulkan adanya kewajiban kontijen, auditor harus


mengevaluasi arti penting dari kewajiban potensial itu dan hakikatnya dari
pengungkapan yang diperlukan dalam laporan keuangan untuk memperoleh
bukti mengenai tujuan keterjadian dan hak serta kewajiban penyajian dan
pengungkapan. Dalam hal ini pengungkapan tidak diperlukan jika kontijensi
sangat remote. Untuk kontinjensi yang memerlukan pengungkapan, auditor
juga mereview catatan kaki draft untuk memastikan informasi yang
diungkap dapat dipahami dan menyatakan secara wajar kondisi dari
kontinjensi.

Prosedur audit untuk menemukan komitmen

Pencarian komitmen yang tidak diketahui biasanya dilakukan sebagai


bagian dari audit setiap bidang audit. Contoh: dalam memverivikasi
transaksi penjualan auditor seharusnya waspada terhadap komitmen
penjualan. auditor seharusnya waspada ketika membaca risalah, kontrak
atau file korespondensi.

Mengajukan pertanyaan kepada pengacara klien

Meruapakan prosedur utama yang menjadi tempat utama auditor bergantung


untuk mengevaluasi tuntutan hukum yang diketahui atau klaim lain terhadap
klien dan mengidentifikasi tuntutan tambahan. Auditor bergantung pada
keahlian dan pengetahuan pengacara klien. Penyelidikan standar terhadap
pengacara klien dan ditandatangani oleh pejabat perusahaan harus
mencantumkan hal-hal:

1. Penundaan tuntutan yang mungkin diajukan


2. Klaim yang telah dinilai atau belum dinilai atau penilaian dimana
pengacara memiliki keterlibatan yang signifikan.
3. Permintaan dimana pengacara memberi masukan informasi atau
komentar mengenai kemajuan dari setiap item yang terdaftar.
4. Permintaan biro hukum untuk mengidentifikasi setiap penundaan yang
tidak disebutkan atau tindakan atau pernyataan hukum yang mungkin
diajukan bahwa daftar klien tidak lengkap.
5. Penyataan yang memberikan pengacara mengenai tanggungjawab
pengacara untuk memnberitahukan manajemen mengenai persoalan
hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan dan
untuk merespon secara langsung kepada auditor.
Pengacara tahun belakangan ini enggan menyediakan informasi
tetentu kepada auditor karena exposure mereka sendiri akan kewajiban
hukum karena menyediakan informasi yang tidak benar atau rahasia. Sifat
penolakan pengacara untuk meyediakan informasi yang lengkap mengenai
kewajiban kontinjen kepada auditor jatuh dalam dua kategori:
1. Pengacara menolak merespon karena kurangnya pengetahuan
mengenai persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen.
2. Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap
rahasia

C. Review Terhadap Peristiwa Kemudian


Auditor harus mereview transaksi dan peristiwa yang muncul setelah
tanggal neraca untuk menetukan apakah terdapat transaksi atau peristiwa
yang muncul yang mungkin mempengaruhi penyajian dan pengungkapan
wajar dari laporan periode saat ini.

Jenis Peristiwa Kemudian

Tanggungjawab anuditor untuk mereview peristiwa biasanya terbatas


pada periode awal dengan tanggal neraca dan berakhir dengan tanggal
laporan audit. Karena tanggal laporan auditor berkaitan dengan penyelesaian
prosedur audit yang penting dikantor klien. Terdapat 2 jenis peristiwa
kemudian yang memerlukan pertimbangan manajemen dan evaluasi auditor:
1. Peristiwa yang memiliki dampak terhadap laporan keuangan yang
memerlukan penyesuaian.
Peristiwa yang muncul seteah tanggal neraca menyediakan informasi
tambahan terhadap manajemen yang membantu penyajian yang wajar
sari saldo akun. Peristiwa seperti berikut ini memerlukan penyesuain
saldo akun pada laporan keuangan tahun ini jika jumlahnya material:
a. Penyataan kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang
usaha yang beredar karena kondisi keuangan yang buruk.
b. Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari
jumlah dicatat pembukuan
c. Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan operasi dengan
harga dibawah nilai buku saat ini.
d. Penjualan investasi harga dibawah biaya yang tercatat
2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan
keuangan tetapi memerlukan pengungkapan.
Peristiwa jenis ini menyediakan bukti dari kondisi yang tidak ada pada
tanggal neraca dilaporkan tetapi sangat siginifikan sehingga
memerlukan pengungkapan walau tidak memerlukan penyesuain
akun. Peristiwa yang muncul dipeiode selanjutnya yang mungkin
memerlukan pengungkapan dan bukan penyesuaian dilaporan
keuangan termasuk:
a. Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk
investasi sementara atau untuk dijual kembali.
b. Penerbitan obligasi / sekuritas
c. Penurunan nilai pasar dari persediaan sebagai konsekuensi
tindakan pemerintah menghalangi penjualan dari produk
d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari
kebakaran
e. Merger atau akuisisi

Pengujian Audit

Terdapat 2 kategori prosedur audit untuk mereview peristiwa kemudian:

1. Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verivikasi


saldo akun akhir tahun.
2. Prosedur yang dilaksankan terutama untuk tujuan mengungkapkan
perisrtiwa yang harus diakui sebagai peristiwa selanjutnya.
Kategori kedua dari pengujian dilaksanakan secara khusus untuk
memperoleh informasi yang akan dimasukan kedalam saldo akun tahun
berjalan atau catatan kaki sebagai pengujian dari tujuan kelengkapan
penyajian dan pengungkapan pengjian tersebut mencakup hal berikut:
1. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen
Pengajuan pertanyaan biasanya berkaitan dengan potensi kewajiban
atau komitmen kontinjen, perubahan siginifikan dalam aktiva atau
struktur modal perusahaan.
2. Berkorespondensi dengan pengacara
Auditor berkoresponden dengan pengacara sebagai bagian dari
pencarian kewajiban kontijen
3. Mreview laporan internal yang disiapkan pada tanggal neraca
Auditor seharusnya menekankan perubahan dalam bisnis
dibandingkan dengan hasil untuk periode yang sama ditahun yang
diaudit dan perubahan setelah akhir tahun.
4. Mereview catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca
Auditor harus mereview jurnal dan buku besar untuk menentukan
keberadaan dan sifat dar transaksi signifikan yang berhubungan
dengan tahun berjalan.
5. Memeriksa risalah yang diterbitkan pada tanggal neraca
Auditor memeriksa risalah pertemuan pemegang saham dan direktur
setelah tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan periode
saat ini.
6. Memperoleh letter of representation
Ditulis oleh manajemen klien kepada auditor mengesahkan laporan
yang dibuat manajemen mengenai persoalan yang berbeda sepanjang
audit, termasuk diskusi mengenai peristiwa kemudian

Penanggalan Ganda

Auditor memiliki dua pilihan yang sebanding yang dapat diterima


untuk memperluas pengujian peristiwa kemudian:
1. Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal
yang baru
2. Membatasi review peristiwa kemudian oada persoalan yang
berhubungan dengan peristiwa lanjutan yang baru.
Untuk pilihan pertama auditor hanya mengubah tanggal laporan audit
ke tanggal yang baru. Pilihan kedua, auditor menerbitkan laporan audit
dengan tanggal ganda yang berarti laporan audit tersebut memasukan dua
tanggal: tanggal yang pertama pada saat pekerjaan lapangan selesai, kecuali
pengecualian tertentu. Tamggal kedua, selalu lebih lambat, untuk
pengecualian.
AKUMULASI BUKTI AKHIR
Tujuan merancang dan melaksanakan langkah terakhir dalam segmen
pengumpulan bukti audit. Selain review terhadap peristiwa kemudian,
auditor memiliki beberapa tanggung jawab akumulai bukti akhir yang
diterapkan pada semua siklus. 5 jenis akumulasi bukti akhir yaitu :

Melaksanakan prosedur analitik akhir

Prosedur analitik diadakan selama penyelesaian audit bermanfaat


sebagai review akhir untuk salah saji material atau masalah keuangan yang
tidak ditemukan selama pengujian lain dan untuk membantu auditor
mengambil pandangan objektif akhir tehadap laporan keuangan. Ketika
melaksanakan prosedur analitik selama tahap review akhir yang diharus kan
standar audit, partner pada umumnya membaca laporan keuangan termasuk
catatan kaki dan mempertimbangkan:
1. Kecukupan dari bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang
tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang tidak
teridentifikasi selama perencanaan atau ketika melaksanakan audit.
2. Saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharpkan atau hubungnnya
yang sebelumnya tidak teridentifikasi.
Mengevaluasi Asumsi Going-Concern

SAS 59 (AU 341) mengharuskan auditor mengevaluasi apakah


terdapat keraguan substansial mengenai kemampuan klien umtuk terus
berjalan sebagai Going-Concern untuk setidaknya satu tahun setelah tanggal
neraca. Penilaian akhir dari status going concern perusahaan dilakukan
setelah semua bukti telah dikumpulkan dan penyesuain audit yang
disusulkan kedalam laporan keuangan.

Mempertimbangkan Informasi Tambahan dalam kaitannya dengan Laporan


Keuangan secara keseluruhan.

Standar auditing dengan tidak sengaja tidak mendefinisikan atau


membatasi informasi tambahan demi memungkinkan perusahaan
mengindividualisasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan
keuangan. Akan tetapi, beberapa jenis informasi sering kali dimasukkan dalam
bagian informasi tambahan seperti laporan komparatif terinci yang mendukung
total akun-akun laporan keuangan utama seperti harga pokok penjualan dan beban
operasi.

Ketika melapoorkan atas informasi tambahan, auditor menggunakan


materialitas yang sama dengan yang digunakan ketika memberikan pendapat atas
laporan keuangan dasar. Akibatnya, prosedur tambahan yang diperlukan tidak
begitu ekstensif dibandingkan jika auditor memberikan pendapat atas informasi
itu secara tersendiri. Pelaporan auditor atas informasi tambahan dapat berupa
paragraf penjelasan yang mengikuti paragraf pendapat pada lapoan auditor tentang
laporan keuangan atau pada laporan terpisah tentang informasi tambahan.

Membaca informasi lain dalam laporan tahunan


SAS 8 (AU 550) mengharuskan auditor membaca informasi lain yang
dismasukan dalam laporan tahunan yang berhubungan langsung dalam
laporan tahunan. Contoh: asumsikan surat presiden direktur dalam laporan
tahuanan merujuk peningkatan laba persaham 2,60 dolar menjadi 2,93 dolar.
Auditor harus membandingkan informasi tersebut dengan laporan keuangan
untuk memastikan bahwa data tersebut sama.

Auditor harus mendapatkan bukti tentang:

1. Adanya suatu kondisi, situasi, atau sejumlah keadaan yang


mengindikasikan ketidakpastian tentang kemungkinan kerugian
terhadap perusahaan yang berasal dari tuntutan hukum, klaim, atau
keputusan pengadilan.
2. Periode terjadinya penyebab tindakan hukum.
3. Tingkat kemungkinan terjadinya hasil yang tidak menguntungkan.
4. Jumlah atau perkiraan kerugian potensial.

Berhubung tentang tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan


berada dalam pengetahuan langsung manajemen, maka manajemen
merupakan sumber informasi dalam hal ini. Oleh karena itu, auditor harus:

1. Mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan dengan manajemen


tentang cara untuk mengidentifikasikan tuntutan hukum, klaim, dan
keputusan pengadilan.
2. Mendapatkan deskripsi dan evaluasi dari manajemen tentang tuntutan
hukum, klaim, dan keputusan pengadilan yang ada pada tanggal
neraca.
3. Mendapatkan jaminan dari manajemen mengenai keberadaan klaim
yang belum ada keputusannya.

D. Mengevaluasi Hasil
Auditor harus mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan
secara keseluruhan mengenai laporan keuangan. Pada akhirnya auditor
harus memutuskan apakah bukti audit yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan bahwa laoran keuangan telah
dinyatakan sesuai prinsip akuntansi yang diterima umum yang diterpakan
atas dasar konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
Bukti yang tepat dan mencukupi

Evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah


dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan
apakah semua kelas transaksi material, akun, dan pengungkapan telah diuji
secara memadai dengan mempertimbangkan situasi audit. Review yang
penting adalah memastikan bahwa semua bagian program audit telah
diselesaikan dan didokumentasikan secara akurat serta semua tujuan audit
telah dipenuhi.
Auditor seringkali menggunakan suatu penyelesaian daftar
pemeriksaan audit yang merupakan sisa item yang mungkin telah
terabaikan. Auditor telah menyimpulkan bukti yang mencukupi belum
diperoleh untuk memutuskan apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, auditor memiliki dua pilihan : mengumpulkan bukti tambahan
atau mengeuarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak
memberikan pendapat.
Auditor menggunakan skedul audit salah saji yang belum disesuaikan.
Jika auditor meyakini adanya cukup bukti tetapi menyimpulkan bahwa
laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Mereka kembali memeiliki
dua pilihan: laporan harus direvisi untuk memenuhi keinginan auditor atau
memberikan baik pendapat wajar dengan pengecualian maupun pendapat
tidak wajar

Pengungkapan laporan keuangan

Banyak kantor akuntan publik mengharuskan penyelesaian daftar


pemeriksaan pengungkapan laporan keuangan atas setiap audit. Kuesioner
tersebut dirancang untuk mengingatkan auditor akan masalah pengungkapan
umum dalam laporan keuangan dan untuk memvasilitasi review akhir atas
keseluruhan audit oleh partner yang independen.
Mengaudit review dokumentasi

Ada tiga alasan mengapa seorang nggota kantor akuntan publik yang
berpengalaman harus meneliti dengan seksama review dokumentasi audit
pada tahap penyelesaian audit:

1. Untuk mengevaluasi kinerja personil yang belum berpengalaman.


2. Untuk memastikan bahwa audit memenuhi standar kinerja kantor
akuntan publik
3. Untuk mengatasi bias yang seringkali merecoki pertimbangan auditor

Kecuali review akhir yang independen yang akan dibahas secara


singkat, review dokumentasi audit harus dilakukan seorang yang memiliki
pengetahuan tentang klien dan situasi audit. Contoh: pekerjaan auditor yang
belum berpengalaman biasanya direview oleh auditor senior.

Review Independen

Pada tahap penyelesaian audit yang lebih besar. Suatu review


independen diwajibkan oleh penugasan SEC termasuk review informasi
keuangan interim dan audit atas pengendalian internal. Reviewer ini sering
kali mengambil posisi berlawanan untuk memastikan pelaksanaan audit
sudah memadai. Tim audit harus mampu menjustifikasi bukti yang telah
dikumpulkan dan kesimpulan yang dicapai berdasarkan situasi audit.
Iktisar Evaluasi Bukti

Hal tersebut menunjukkan bahwa auditor mengevaluasi risiko audit yang


dicapai, menurut akun dan siklus dan kemudian melakukan evaluasi yang sama
atas laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga mengevaluasi apakah
bukti itu mendukung pendapat audit dengan pertama kali mengestimasi salah saji
dalam setiap akun dan kemudian atas laporan keuangan secara keseluruhan.

E. Menerbitkan Laporan Audit


Auditor harus menunggu untuk memutuskan jenis laporan audit yang
tepat yang akan diterbitkan hingga semua bukti telah terkumpul dan
dievaluasi, termasuk semua langkah penyelesaian audit. Laporan audit
adalah satu-satunya hal yang ingin diihat ooleh sebagian besar pengguna
dalam proses audit, dan konsekuensi dari menerbitkan laporan audit yang
tidak benar dapat sangat berat, maka penting menerbitkan laporan yang
benar.
Auditor akan menerbitkan laporan tanpa pengecualian dengan kata-
kata standar. Kantor akuntan biasanya memiliki template elektronik untuk
laporan ini dan hanya perlu mengubah nama klien, judul laporan keuangan
dan tanggal.

Jika KAP memutuskan bahwa laporan tanpa pengecualian standar


tidak tepat, akan ada pembahasan yang ekstensif diantara para partner teknis
pada KAP itu dan seringkali dengan personil klien

F. Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen


Setelah audit selesai, beberapa komunikasi yang potensial dari auditor
dapat dikirim kan kepada komite komite audit atau pihak lain yang berhak,
termasuk komunikais tentang kecurangan dan tindakan ilegal yang
terdeteksi, defisiensi pengendalian internal, komunikasi lain dengan komite
audit dan surat manajemen. Tiga komunikasi yang pertama diwajibkan oleh
standar auditing untuk memastikan bahwa pihak yang berhak, yang
seringkali adalah komite audit dan manajemen senior, diberi informasi
temuan audit dan rekomendasi auditor. Item keempat, surat manajemen,
sering kali dikomunikasikan kepada manajemen kepada manajemen.
Operasi.
SAS 99 (AU 316) dan SAS 54 (AU 317) mengharuskan auditor untuk
mengomunikasi kan semua kecurangan dan tindakan ilegal kepada komite
audit atau kelompok yang ditunjuk, tanpa memandang materialitas.
Tujuannya adalah membantu komite audit dalam melaksanakan perannya
sebagai pengawas atas laporan keuangan yang dapat diandalkan.
SAS 114 (AU 380) mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan
informasi tambahan tertentu yang diperoleh selama audit kepada pihak yang
berha, yang umumnya adalah komite audit. Tujuan dari komunikasi yang
diwajibkan ini adalah untuk mempertahankan komite audit atau pihak yang
berhak tetap memperoleh informasi yang relevan dan signifikan guna
mengawasi proses pelaporan keuangan serta menyediakan kesempatan bagi
komite audit untuk mengomunikasikan persoalan penting kepada auditor.
Ada empat tujuan utama dari komunikasi yang diwajibkan ini:
1. Untuk mengomunikasikan tanggungjawab auditor dalam audit atas
laporan keuangan.
Komunikasi ini meliputi diskusi dengan auditor bahwa audit atas
laporan keungan dirancang untuk memperoleh asuransi yang masuk
akal, dan bukan absolute mengenai salah saji material dalam laporan
keuangan serta mengindikasi bahwa auditor tidak memberikan
pendapat tentang keefektifan pengendalian internal, disamping
keterbatasan lainnya dari audit atas laporan keuangan.
2. Untuk menyediakan tinjuan mengenai lingkup dan penetapan waktu
audit.
Tujuan dari komunikasi yang diwajibkan adalah menyediakan
tinjauan tingkat tinggi.
3. Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang
diperoleh selama audit.
Komunikasi mungkin mencakup diskusi mengenai materi, salah saji
yang yang diperbaiki yang terdeteksi selama audit.
4. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak
yang berhak atau yang terlibat dalam tata kelola.
Komite audit atau pihak lainnya, seperti dewak direksi atau pihak
yang berhak lainnya seperti dewan direksi
Komunikasi mengenai temuan yang signifikan yang diperoleh selama
audit umumnya akan dilakukan secara tertulis. Komunikasi mengenai
persoalan lainnya dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dengan
komunikasi lisan disokumnetasikan dalam file audit. Komunikasi harus
dilakukan secara tepat waktu agar kemungkinan pihak yang berhak
mengambil tindakan yang tepat.
Surat manajemen ditujukan untuk memberi tahu personil klien
mengenai rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki setiap bagian
bisnis klien. Banyak kantor akuntan publik menulis surat manajemen bahwa
kantor tersebut telah menambah nilai bagi bisnis diluar dari jasa yang
disediakan. Tujuannya adalah untuk mendorong hubungan yang lebih baik
dengan manajemen dan menyarankan pajak tambahan dan jasa manajemen
yang dapat disediakan oleh KAP.
Setiap surat manajemen harus dikembangkan untuk memenuhi gaya
dan preferensi KAP serta kebutuhan klien. Auditor memadukan surat
manajemen dengan surat mengenai defisiensi yang signifikan dan
kelemahan yang material. Pada audit yang lebih kecil sudah umum bagi
auditor untuk mengomunikasikan saran tentang operasi secara lisan dan
bukan melalui surat manajemen.

G. Penemuan Fakta-Fakta Lebih Lanjut


Setelah auditor menerbitkan laporan audit dan menyelesaikan semua
komunikasi dengan manajemen serta komite audit, audit dianggap telah
selesai. Biasanya, kontak penting berikutnya antara auditor dan klien terjadi
ketika proses perencanaan audit untuk tahun berikutnya dimulai.
Penemuan fakta-fakta lebih lanjut ini terjadi, auditor berkewajiban
untuk memastikan bahwa para pemakai yang mengandalkan laporan
keuangan diberi tahu mengenai salah saji tersebut. Walaupun penemuan
fakta-fakta lebih lanjut bukan meruapakan bagian dari penyelesaian audit.
Jika auditor menemukan bahwa lapoaran ternyata menyesatkan
setelah diterbitkan, tindakan yang harus ditempuh adalah meminta klien
untuk segera menerbitkan laporan keuangan yang telah direvisi yang
mencantumkan penjelasan mengenai alasan revisi tersebut. Auditor
bertanggung jawab memastikan bahwa klien telah mengambil langkah yang
tepat untuk memberi tahu para pemakai tentang laporan yang mengandung
salah saji.
Jika klien menolak mengungkapkan laporan mengandung salah saji ,
auditor harus memberitahu dewan direksi. Auditor juga harus memberitahu
agen regulator yang memiliki jurisdiksi terhadap klien bahwa laporan tidak
lagi dinyatakan secara wajar, praktis, setiap orang yang mengandalkan
laporan keuangan.
Penemuan fakta-fakta lebih lanjut yang memerlukan penarikan
kembali atau penerbitan kembali laporan keuangan hanya berasal dari
peristiwa bisnis yang terjadi sebelum tanggal laporan audit.
Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian akan
berakhir pada tanggal penyelesain pekerjaan lapangan. Auditor tidak lagi
bertanggungjawab mencari fakta-fakta lebih lanjut, tetapi jika menemukan
bahwa laporan keuangan yang diterbitkan dinyatakan secara salah, mereka
harus mengoreksinya. Dalam bagian kasus besar penemuan fakta-fakta lebih
lanjut terjadi ketika auditor menemukan salah saji yang material dalam
laporan keuangan yang ditebitkan selama audit tahun selanjutnya atau ketika
klien melaporkan salah saji kepada auditor.

H. Iktisar
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk
memastikan audit yang berkualitas. Di tahap ini auditor melaksanakan
pengujian tambahan atas penyajian dan pengungkapan, termasuk mereview
kontijensi dan peristiwa kemudian. Auditor juga mereview kecukupan bukti
audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan apakah hal itu
mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan
komite audit dan manajemen mengenai temuan audit yang penting dan
persoalan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai