PENYELESAIAN AUDIT
Disusun oleh :
Tahun 2019
Melaksanakan Pengujian Tambahan untuk Penyajian dan Pengungkapan
Prosedur untuk memenuhi tiga kategori tujuan audit:
1. Tujuan yang berhubungan dengan transaksi
2. Tujuan yang berhubungan dengan saldo
3. Tujuan penyajian dan pengungkapan
Ketiga tahap pertama proses audit menjelaskan bagaimana auditor merancang dan
melaksanakan pengujian audit untuk memperoleh bukti yang kuat untuk mendukung
setiap kategori dari tujuan audit.
Proses audit:
Sebagai bagian dari tahap IV proses audit, auditor mengevaluasi bukti yang
mereka peroleh selama tiga tahap pertama dalam audit untuk menentukan apakah
mereka harus melaksanakan prosedur tambahan untuk tujuan penyajian dan
pengungkapan. Auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan
audit yang berhubungan dengan penyajian dan pengungkapan, konsisten dengan
bagaimana mereka melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit
yang berkaitan dengan transaksi dan saldo.
Untuk tahap II menyajikan contoh dari prosedur substantif berhubungan dengan
penyajian dan pengungkapan dipadukan dengan pengujian auditor untuk tujuan yang
berkaitan dengan transaksi dan saldo. Contoh: prosedur substantif auditor yang
dilasaknakan dalam siklus persedian dan pergudangan.
Tujuan audit penyajian dan pengungkapan:
Jika auditor menyimpulkan adanya kewajiban kontijen, auditor harus mengevaluasi arti
penting dari kewajiban potensial itu dan hakikatnya dari pengungkapan yang
diperlukan dalam laporan keuangan untuk memperoleh bukti mengenai tujuan
keterjadian dan hak serta kewajiban penyajian dan pengungkapan. Dalam hal ini
pengungkapan tidak diperlukan jika kontijensi sangat remote. Untuk kontinjensi yang
memerlukan pengungkapan, auditor juga mereview catatan kaki draft untuk
memastikan informasi yang diungkap dapat dipahami dan menyatakan secara wajar
kondisi dari kontinjensi.
Prosedur audit untuk menemukan komitmen
Pencarian komitmen yang tidak diketahui biasanya dilakukan sebagai bagian dari audit
setiap bidang audit. Contoh: dalam memverivikasi transaksi penjualan auditor
seharusnya waspada terhadap komitmen penjualan. auditor seharusnya waspada ketika
membaca risalah, kontrak atau file korespondensi.
Meruapakan prosedur utama yang menjadi tempat utama auditor bergantung untuk
mengevaluasi tuntutan hukum yang diketahui atau klaim lain terhadap klien dan
mengidentifikasi tuntutan tambahan. Auditor bergantung pada keahlian dan
pengetahuan pengacara klien. Penyelidikan standar terhadap pengacara klien dan
ditandatangani oleh pejabat perusahaan harus mencantumkan hal-hal:
1. Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verivikasi saldo akun
akhir tahun.
2. Prosedur yang dilaksankan terutama untuk tujuan mengungkapkan perisrtiwa
yang harus diakui sebagai peristiwa selanjutnya.
Kategori kedua dari pengujian dilaksanakan secara khusus untuk memperoleh
informasi yang akan dimasukan kedalam saldo akun tahun berjalan atau catatan kaki
sebagai pengujian dari tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan pengjian
tersebut mencakup hal berikut:
1. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen
Pengajuan pertanyaan biasanya berkaitan dengan potensi kewajiban atau
komitmen kontinjen, perubahan siginifikan dalam aktiva atau struktur modal
perusahaan.
2. Berkorespondensi dengan pengacara
Auditor berkoresponden dengan pengacara sebagai bagian dari pencarian
kewajiban kontijen
3. Mreview laporan internal yang disiapkan pada tanggal neraca
Auditor seharusnya menekankan perubahan dalam bisnis dibandingkan dengan
hasil untuk periode yang sama ditahun yang diaudit dan perubahan setelah akhir
tahun.
4. Mereview catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca
Auditor harus mereview jurnal dan buku besar untuk menentukan keberadaan dan
sifat dar transaksi signifikan yang berhubungan dengan tahun berjalan.
5. Memeriksa risalah yang diterbitkan pada tanggal neraca
Auditor memeriksa risalah pertemuan pemegang saham dan direktur setelah
tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan periode saat ini.
6. Memperoleh letter of representation
Ditulis oleh manajemen klien kepada auditor mengesahkan laporan yang dibuat
manajemen mengenai persoalan yang berbeda sepanjang audit, termasuk diskusi
mengenai peristiwa keudian.
Auditor memiliki dua pilihan yang sebanding yang dapat diterima untuk
memperluas pengujian peristiwa kemudian:
1. Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal yang baru
2. Membatasi review peristiwa kemudian oada persoalan yang berhubungan dengan
peristiwa lanjutan yang baru.
Untuk pilihan pertama auditor hanya mengubah tanggal laporan audit ke tanggal
yang baru. Pilihan kedua, auditor menerbitkan laporan audit dengan tanggal ganda yang
berarti laporan audit tersebut memasukan dua tanggal: tanggal yang pertama pada saat
pekerjaan lapangan selesai, kecuali pengecualian tertentu. Tamggal kedua, selalu lebih
lambat, untuk pengecualian.
1. Laporan keuangan
a. Pengakuan manajemen atas tanggungjawab untuk penyajian yang wajar
dari laporan keuangan
b. Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum
2. Kelengkapan informasi
a. Ketersediaan dari semua catatan keuangan dan data terkait
b. Kelengkapan dan ketersediaan dari semua notulen rapat pemegang saham
3. Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
a. Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan keuangan
yang tidak diperbaiki adalah tidak material terhadap laporan keuangan
b. Informasi berkenaan kecurangan melibatkan: manajemen, karyawan, orang
lain dimana kecurangan memiliki dampak material terhadap laporan
keuangan.
c. Klaim yang belum dinilai menurut pengacara perusahaan adalah asersi yang
mungkin harus diungkapkan sesuai FASB statement No 5
4. Peristiwa kemudian
a. Kebangkrutan dari pelanggan utama yang masih memiliki saldo piutang
usaha pada tanggal neraca
b. Merger atau akuisisi setelah tanggal neraca
D. Mengevaluasi Hasil
Auditor harus mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan secara
keseluruhan mengenai laporan keuangan. Pada akhirnya auditor harus memutuskan
apakah bukti audit yang tepat yang mencukupi telah dikumpulkan untuk mencapai
kesimpulan bahwa laoran keuangan telah dinyatakan sesuai prinsip akuntansi yang
diterima umum yang diterpakan atas dasar konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
Evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah dikumpulkan,
auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan apakah semua kelas transaksi
material, akun, dan pengungkapan telah diuji secara memadai dengan
mempertimbangkan situasi audit. Review yang penting adalah memastikan bahwa
semua bagian program audit telah diselesaikan dan didokumentasikan secara akurat
serta semua tujuan audit telah dipenuhi.
Auditor seringkali menggunakan suatu penyelesaian daftar pemeriksaan audit
yang merupakan sisa item yang mungkin telah terabaikan. Auditor telah menyimpulkan
bukti yang mencukupi belum diperoleh untuk memutuskan apakah laporan keuangan
telah disajikan secara wajar, auditor memiliki dua pilihan : mengumpulkan bukti
tambahan atau mengeuarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak
memberikan pendapat.
Auditor menggunakan skedul audit salah saji yang belum disesuaikan. Jika
auditor meyakini adanya cukup bukti tetapi menyimpulkan bahwa laporan keuangan
tidak disajikan secara wajar. Mereka kembali memeiliki dua pilihan: laporan harus
direvisi untuk memenuhi keinginan auditor atau memberikan baik pendapat wajar
dengan pengecualian maupun pendapat tidak wajar
Ada tiga alasan mengapa seorang nggota kantor akuntan publik yang
berpengalaman harus meneliti dengan seksama review dokumentasi audit pada tahap
penyelesaian audit:
Kecuali review akhir yang independen yang akan dibahas secara singkat, review
dokumentasi audit harus dilakukan seorang yang memiliki pengetahuan tentang klien
dan situasi audit. Contoh: pekerjaan auditor yang belum berpengalaman biasanya
direview oleh auditor senior.
Pada tahap penyelesaian audit yang lebih besar. Suatu review independen
diwjibkan oleh penugasan SEC termasuk review informasi keuangan interim dan audit
atas pengendalian internal.
Penilaian temuan dilakukan auditor dengan dua tujuan: (1) menetapkan jenis
pendapat yang akan diberikan dan (2) menentukan apakah standar auditing telah
dipenuhi dalam audit. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, auditor melakukan
langkah-langkah berikut:
1. Membuat penetapan akhir tentang materialitas dan risiko audit.
2. Mengevaluasi apakah terdapat keraguan substansial tentang kemampuan
perusahaan untuk melangsungkan usahanya (going concern).
3. Melakukan review teknis atas laporan keuangan.
4. Merumuskan pendapat dan membuat konsep laporan auditor.
5. Melakukan review akhir terhadap kertas kerja.
Jika KAP memutuskan bahwa laporan tanpa pengecualian standar tidak tepat,
akan ada pembahasan yang ekstensif diantara para partner teknis pada KAP itu dan
seringkali dengan personil klien