Anda di halaman 1dari 5

PENGAUDITAN II

RESUME CHAPTER 24
MENYELESAIKAN AUDIT

Disusun Oleh:
Kelompok 10

1. Saniya Safira (041811333055)


2. Anastasya Elok Candra Kirana (041811333056)
3. Rizka Khairunnisa (041811333084)
4. Firmansyah Handy Pradhana (041811333109)
5. Muhammad Miftah Farid (041811333161)
6. Gatra Kautsar Lusandi (041811333168)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
MELAKSANAKAN PENGUJIAN TAMBAHAN UNTUK PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN
Auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang
berhubungan dengan penyajian dan pegungkapan konsisten dengan pendekatan dalam
memperoleh bukti yang berkaitan dengan transaksi dan saldo.
 Melakukan prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian untuk tujuan
penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko.
 Melakukan uji pengendalian yang berhubungan dengan pengungkapan ketika
penilaian awal resiko pengendalian berada di bawah maksimum.
 Melakukan prosedur subtantif untuk memperoleh jaminan bahwa semua tujuan audit
dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan.
Salah satu perhatian utama auditor berhubungan dengan tujuan penyajian dan
pengungkapan adalah menentukan apakah manajemen sudah mengungkapkan seluruh
informasi yang diperlukan. Auditor harus mempertimbangkan informasi yang diperoleh
selama tiga tahap pertama dalam pengujian audit untuk menentukan apakah mereka
menyadari fakta dan situasi yang harus diungkapkan.
REVIEW KEWAJIBAN KONTINJEN DAN KOMITMEN
Kewajiban Kontinjensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas
jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan.
Terdapat tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu :
1. Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan
nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang.
2. Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa
mendatang.
3. Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang.
Standar audit mensyaratkan bahwa manajemen, bukan auditor, bertanggung jawab atas
identifikasi dan penetuan perlakuan akuntansi yang tepat untuk kewajiban kontinjensi dan
pada dasarnya dalam pengungkapan atas kontijensi dapat dilakukan atas kerjasama pihak
manajemen dengan auditor. Tujuan utama auditor dalam melakukan verifikasi kewajiban
kontijensi adalah :
- Mengevaluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban kontinjensi yang diketahui untuk
menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan kontijensi dengan benar
(tujuan penyajian dan pengungkapan untuk klasifikasi).
- Mengidentifikasi praktek kontinjensi yang belum diidentifikasi manajemen (tujuan
penyajian dan pengungkapan untuk kelengkapan).
Komitmen  sangat berkaitan erat dengan kewajiban kontinjensi. Komitmen meliputi
hal-hal seperti perjanjian untuk membeli bahan baku atau melakukan sewa guna usaha suatu
fasilitas pada harga tertentu dan penjualan barang dagangan pada harga yang sudah
ditentukan. Karakteristik dalam komitmen yaitu perusahaan setuju berada dalam kondisi
tertentu di masa mendatang, tanpa memperhatikan apa yang terjadi dengan laba perusahaan
atau perekonomian keseluruhan.
REVIEW TERHADAP PERISTIWA KEMUDIAN
Bagian ketiga dari menyelesaikan audit yang termasuk dalam sidebar adalah tinjauan
untuk acara-acara berikutnya. Auditor harus meninjau transaksi dan peristiwa yang terjadi
setelah tanggal neraca untuk menentukan apakah salah satu dari transaksi atau peristiwa ini
memengaruhi penyajian yang adil atau pengungkapan laporan periode berjalan.
Ada dua jenis peristiwa yang memerlukan pertimbangan oleh manajemen dan evaluasi
oleh auditor: mereka yang memiliki efek langsung pada laporan keuangan dan membutuhkan
penyesuaian jumlah laporan keuangan tahun berjalan dan mereka yang tidak memiliki efek
langsung pada jumlah laporan keuangan tetapi yang diperlukan pengungkapan.
Kategori tes kedua dilakukan secara khusus untuk mendapatkan informasi untuk
dimasukkan ke dalam saldo akun atau catatan kaki tahun berjalan sebagai tes dari
kelengkapan presentasi dan tujuan pengungkapan. Tes-tes ini meliputi:
1. Tinjau Catatan yang Disiapkan Setelah Tanggal Neraca
2. Tinjau Laporan Internal yang Disiapkan Setelah Tanggal Neraca
3. Periksa Ringkasan yang Diterbitkan Setelah Tanggal Neraca
4. Berkorespondensi dengan Pengacara
5. Permintaan Manajemen
6. Dapatkan Surat Representasi

AKUMULASI BUKTI AKHIR


1. Melaksanakan Prosedur Analitis Akhir
Membaca laporan keuangan dan mempertimbangkan kecukupan bukti yang
dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak biasa.
2. Mengevaluasi Asumsi Going- Concern
Mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan substansial
mengenai kemampuan klien untuk terus berjalan sebagai going concern untuk
setidaknya satu tahun setelah tanggal neraca.
3. Memperoleh Surat Representasi Manajemen
Mengharuskan auditor untuk memperoleh surat representasi yang
mendokumentasikan representasi lisan yang paling penting selama audit.
Tiga tujuan dari surat representasi klien adalah :
1. Untuk menekankan kepada manajemen tanggung jawabnya atas asersi dalam
laporan keuangan
2. Untuk mengingatkan manajemen potensi salah saji atau penghapusan dala
laporan keuangan
3. Untuk mendokumentasikan respons dari manajemen untuk mengajukan
pertanyaan mengenai berbagai aspek dari audit.
4. Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan dasar
Standar auditing tidak mendefinisikan informasi tambahan. Tetapi, beberapa jenis
informasi tambahan sering kali dimasukkan dalam bagian informasi tambahan,
contohnya laporan komparatif yang terinci, data statistik, skedul perlindungan
asuransi.
5. Membaca informasi lain dalam laporan tahunan
Tanggung jawab auditor untuk membaca informasi lain yang dimasukkan dalam
laporan tahunan hanya berkaitan dengan informasi yang bukan merupakan bagian dari
laporan keuangan tetapi diterbitkan bersama laporan keuangan.

MENGEVALUASI HASIL

Auditor harus mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan secara keseluruhan


mengenai laporan keuangan.
1. Bukti yang Tepat yang mencukupi
2. Bukti yang Mendukung Pendapat Auditor
3. Pengungkapan Laporan Keuangan
4. Mengaudit Review Dokumentasi
5. Review Indpenden
6. Ikhtisar Evaluasi Bukti.
MENERBITKAN LAPORAN AUDIT
Auditor akan menerbitkan laporan tanpa pengecualian dengan kata-kata standar. Kantor
akuntan biasanya memiliki template elektronik untuk laporan ini danhanya mengubah nama
klien, judul laporan keuangan, dan tanggal. Sebagian besar kantor akuntan publik memiliki
petunjuk manual pelaporan audit yang komprehensif untuk membantunya memilih kata-kata
yang tepat dalam laporan yang akan diterbitkan.
BERKOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DAN MANAJEMEN
Standar auditing mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan informasi tambahan
tertentu yang diperoleh selama audit kepada pihak yang berhak. Ada empat tujuan utama dari
komunikasi yang diwajibkan ini:
1. Untuk mengkomunikasikan tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan
keuangan.
2. Untuk menyediakan tinjauan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit.
3. Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang diperoleh selama
audit.
4. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang berhak atau
yang terlibat dalam tata kelola.

Management letter ditujukan untuk memberi tahu personil klien mengenai rekomendasi
akuntan publik guna memperbaiki setiap bagian bisnis klien.

PENEMUAN FAKTA-FAKTA LEBIH LANJUT


Ketika penemuan fakta-fakta lebih lanjut ini terjadi, auditor berkewajiban untuk
memastikan bahwa para pemakai yang mengandalkan laporan keuangan diberi tahu mengenai
salah saji tersebut. Jika auditor menemukan bahwa laporan keuangan ternyata menyesatkan
setelah diterbitkan, tindakan yang harus ditempuh adalah meminta klien untuk segera
menerbitkan laporan keuangan yang telah direvisi yang mencantumkan penjelasan mengenai
alasan revisi tersebut.
ANALISIS KASUS

Auditor senior Santro, best & hormon, larry lenape menugaskan asisten staff clawson
little untuk mengaudit utang usaha industri produsen peralatan yang besar. utang usaha
merupakan akun kewajiban utama untuk perusahaan manufaktur dan menguji pisah batas
utang usaha adalah bidang audit yang penting pengujian terutama melibatkan review
kewajiban yang dicatat oleh klien dengan memeriksa pembayaran lanjutan ke pemasok dan
kreditor lainnya untuk memastikan bahwa kewajiban- kewajiban itu dicatat dengan benar 
Lenape mengamati bahwa little menghabiskan banyak waktu di telepon untuk masalah
pribadinya, tak lama sebelum audit selesai Little mengumum kan bahwa dia akan
meninggalkan kantor akuntan 
Karena khawatir akan kinerja little, lenape memutuskan untuk mereview file audit
dengan teliti. setiap skedul dengan telah disiapkan dengan benar dengan tanah yang
dimasukkan dan dijelaskan oleh little yang mengindikasikan bahwa dia telah melakukan
pemeriksaan ekstensif terhadap data dan dokumen pendukungnya serta menemukan saldo
klien dengan memadai seperti yang dinyatakan.
Saat audit dan hp selesai dia memberitahu kelsey Mayburn Manager penugasan audit
bahwa file filenya telah siap ia review. Mayburn review semua file audit termasuk prosedur
analitis yang dilakukan selama audit setelah menghitung prosedur analitis tambahan yang
dilaksanakan selama review,  dia menghubungi lenape dan memberitahu bahwa utang usaha
tampak tidak wajar meminta Lenape untuk melakukan pemeriksaan tambahan. 
Lenape kembali dan memeriksa semua dokumen yang telah ditandai dalam file audit
yang diperiksanya segera terlihat bahwa Little mungkin sama sekali tidak memeriksa
dokumen tersebut atau tidak tahu apa yang harus ia lakukan sewaktu memeriksanya ternyata
ada hampir 5juta dolar pembelian yang dapat dimasukkan pada tanggal 31 Desember 2013
periode audit yang tidak dimasukkan sebagai kewajiban review. Mayburn mungkin telah
menyelamatkan Santro &harmon dari rasa malu atau bahkan hal-hal yang lebih buruk.

Anda mungkin juga menyukai