Anda di halaman 1dari 7

Bab 24 Menyelesaikan Audit

MELAKSANAKAN PENGUJIAN TAMBAHAN UNTUK PENYAJIAN


DAN PENGUNGKAPAN
Auditor melakukan pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yang
berhubungan penyajian dan pengungkapan, konsisten dengan bagaimana mereka melakukan
pendekatan untuk memperoleh bukti untuk tujuan audit yag berkaitan dengan transaksi saldo.

Melaksanakan prosedur untuk memahami pengendalian yang berkaitan dengan tujuan


penyajian dan pengungkapan sebagai bagian dari prosedur penilaian risiko.
Melakukan uji pengendalian dan hubungan dengan pengungkapan ketika penilaian
awal atas risiko pengendalian berada di bawah maksimum.
Melaksanakan prosedur substantive untuk memperoleh assurance bahwa semua tujuan
audit dicapai untuk informasi dan jumlah yang disajikan dan diungkapkan dalam
laporan keuangan.

Salah satu kekhawatiran utama auditor berkenaan dengan tujuan penyajian dan
pengungkapan adalah menentukan apakah manajemen telah mengungkapkan semua
informasi yang diperlukan (tujuan kelengkapan penyajian dan pegungkapan). Untuk menilai
risiko bahwa tujuan kelengkapan untuk penyajian dan pengungkapan tidak dipenuhi, auditor
mempertimbangkan informasi yang diperolehnya selama tiga tahap pertama pengujian audit
untuk menentukan apakah mereka menyadari fakta dan situasi yang seharusnya diungkapkan.
Review Kewajiban Kontinjen dan Komitmen
Kewajiban Kontinjensi adalah potensi utang di masa depan kepada pihak luar atas jumlah
yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah dilakukan. Terdapat
tiga kondisi yang diperlukan atas munculnya kewajiban kontijensi, yaitu :
1
2
3

Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada pihak luar atau penurunan
nilai asset yang dihasilkan dari kondisi sekarang.
Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan nilai di masa mendatang.
Hasilnya akan diperoleh dari kejadian di masa mendatang.

Ketidakpastian atas pembayaran di masa mendatang dapat bervariasi dari sangat mungkin
terjadi sampai kemungkinan besar tidak terjadi. SAK 57 menjelaskan tiga tingkatan
kemungkinan keterjadian dan perlakuan atas laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai
standard evaluasi dalam mempertimbangkan dan melakukan penilaian secara profesional bagi
auditor terhadap kondisi pelaporan klien.
Standar audit mensyaratkan bahwa manajemen, bukan auditor, bertanggung jawab atas
identifikasi dan penetuan perlakuan akuntansi yang tepat untuk kewajiban kontinjensi dan
pada dasarnya dalam pengungkapan atas kontijensi dapat dilakukan atas kerjasama pihak

manajemen dengan auditor. Tujuan utama auditor dalam melakukan verifikasi kewajiban
kontijensi adalah :

Mengevaluasi perlakuan akuntansi atas kewajiban kontinjensi yang diketahui untuk


menentukan apakah manajemen telah mengklasifikasikan kontijensi dengan benar
(tujuan penyajian dan pengungkapan untuk klasifikasi).
Mengidentifikasi praktek kontinjensi yang belum diidentifikasi manajemen (tujuan
penyajian dan pengungkapan untuk kelengkapan).

Komitmen sangat berkaitan erat dengan kewajiban kontinjensi. Komitmen meliputi hal-hal
seperti perjanjian untuk membeli bahan baku atau melakukan sewa guna usaha suatu fasilitas
pada harga tertentu dan penjualan barang dagangan pada harga yang sudah ditentukan.
Karakteristik dalam komitmen yaitu perusahaan setuju berada dalam kondisi tertentu di
masa mendatang, tanpa memperhatikan apa yang terjadi dengan laba perusahaan atau
perekonomian keseluruhan. Perusahaan biasanya menjelaskan seluruh komitmen, baik dalam
penjelasan tambahan terpisah maupun digabungkan, dengan sebuah catatan mengenai
kontinjensi.
REVIEW TERHADAP PERISTIWA KEMUDIAN
Auditor harus mereview transaksi dan peristiwa yang muncul setelah tanggal neraca untuk
menentukan apakah terdapat transaksi atau peristiwa yang muncul yang mungkin
mempengaruhi penyajian dan pengungkapan wajar dari laporan periode saat ini. Prosedur
audit yang disyaratkan oleh SAS 1 (AU 560) untuk memverifikasi transaksi dan peristiwa
tersebut sering kali disebut review untuk peristiwa kemudian atau review pasca tanggal
neraca.
Jenis Peristiwa Kemudian
Terdapat dua jenis peristiwa kemudian yang memerlukan pertimbangan manajemen :
1

Peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan memerlukan
penyesuaian.
Peristiwa periode kemudian, seperti berikut ini, memerlukan penyesuaian terhadap saldo
akun pada laporan keuangan tahun ini jika jumlahnya material :
- Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang usaha yang beredar
karena kondisi keuangan pelanggan yang memburuk
- Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah yang dicatat di
dalam pembukuan
- Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan dalam operasi dengan harga di bawah
nilai buku saat ini
- Penjualan investasi dengan harga di bawah biaya yang tercatat

Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi
memerlukan pengungkapan.
Peristiwa atau transaksi yang muncul di periode selanjutnya yang mungkin memerlukan
pengungkapan dan bukan penyesuaian di laporan keuangan termasuk :

Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk investasi sementara atau
untuk dijual kembali
Penerbitan obligasi atau sekuritas
Penurunan dalam nilai pasar dari persediaan sebagai konseskuensi dari tindakan
pemerintah yang menghalangi penjualan lebih lanjut dari suatu produk
Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari kebakaran
Merger atau akuisisi

Pengujian Audit
Terdapat dua kategori prosedur audit untuk review peristiwa kemudian :
1 Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir
tahun
2 Prosedur yang dilaksanakan terutama untuk tujuan mengungkapkan peristiwa atau
transaksi yang harus diakui sebagai peristiwa lanjutan
Kategori pertama memasukkan pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai
bagian dari pengujian atas rincian saldo.
Kategori kedua dari pengujian dilaksanakan secara khusus untuk memperoleh informasi yang
akan dimasukkan ke dalam saldo akun tahun berjalan atau catatan kaki sebagai pengujian dari
tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan.
Pengungkapan tersebut mencakup hal berikut :
Pengajuan Pertanyaan kepada Manajemen. Pengajuan pertanyaanbervariasi dari klien ke
klien tetapi biasanya berkaitan dengan potensi kewajiban atau komitmen kontinjen,
perubahan signifikan dalam aktiva atau struktur modal perusahaan, status saat ini dari item
yang tidak sepenuhnya diselesaikan pada tanggal neraca dan penyesuaiannya tidakbiasa yang
dibuat setelah tanggal neraca. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen mengenai peristiwa
kemudian harus dilakukan dengan personel klien untuk memperoleh jawaban yang berarti.
Berkorespondensi dengan Pengacara. Auditor biasanya meminta pengacara untuk member
tanggal dan mengirimkan surat pada tanggal penyelesaian pekerjaan lapangan yang
diharapkan untuk memenuhi tanggung jawab auditor terhadap peristiwa kemudian.
Mereview Laporan internal yang disiapkan pada tanggal neraca. Dalam mereview
auditor seharusnya menekankan perubahan dalam bisnis dibandingkan dengan hasil untuk
periode yang sama di tahun yang diaudit dan perubahan setelah akhir tahun.
Mereview Catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca. Auditor harus mereview jurnal
dan buku besar untuk menentukan keberadaan dan sifat dari transaksi signifikan yang
berhubungan dengan tahun berjalan.
Memeriksa Risalah yang diterbitkan pada tanggal neraca. Auditor harus memeriksa
risalah pertemuan pemegang saham dan direktur setelah tanggal neraca untuk peristiwa
kemudian yang mempengaruhi laporan keuangan periode saat ini.

Memperoleh Letter of Representation. Letter of Representataion ditulis oleh manajemen


klien kepada auditor mengesahkan laporan yang dibuat manajemen mengenai persoalan yang
berbeda sepanjang audit, termasuk diskusi mengenai peristiwa kemudian.
Penanggalan Ganda
Kadang-kadang, auditor menentukan bahwa peristiwa kemudian yang mempengaruhi laporan
keuangan periode berjalan terjadi setelah pekerjaan lapangan diselesaikan tetapi sebelum
laporan audit diterbitkan.
Auditor memiliki dua pilihan sebanding yang dapat diterima untuk memperluas
pengujian peristiwa kemudian :
1 Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal yang baru
2 Membatasi review peristiwa kemudian pada persoalan yang berhubungan dengan
peristiwa lanjutan yang baru
Untuk pilihan pertama, auditor hanya mengubah tanggal laporan audit ke tanggal yang baru.
Untuk pilihan yang kedua, auditor menerbitkan laporan audit dengan tanggal ganda, yang
berarti laporan audit tersebut memasukkan dua tanggal: tanggal yang pertama pada saat
pekerjaan lapangan selesai, kecuali untuk pengecualian tertentu, dan tanggal kedua, yang
selalu lebih lambat untuk pengecualian.
AKUMULASI BUKTI AKHIR
Lima jenis pengumpulan bukti akhir dibahas di bab ini adalah: melaksanakan
prosedur analitis akhir, mengevaluasi asumsi going concern, memperoleh surat representasi
dari manajemen, mempertimbangkan informasi yang menemani laporan keuangan dasar, dan
membaca informasi lain dalam laporan tahunan. Maing-masing dari hal tersebut dilakukan
belakangan dalam audit.
Melaksanakan Prosedur Analitis Akhir
Ketika melaksanakan prosedur analitis selama tahap review akhir, yang diharuskan
oleh standar audit, partner pada umumnya membaca laporan keuangan, termasuk catatan
kaki, dan mempertimbangkan :
1 Kecukupan dari bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak biasa atau
tidak diharapkan atau hubungan yang teridentifikasi selama perencanaan atau ketika
melaksanakan audit
2 Saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang sebelumnya
tidak teridentifikasi.
a

Mengevaluasi Asumsi Going- Concern


SAS 59 (AU 341) mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan
substansial mengenai kemampuan klien untuk terus berjalan sebagai going concern untuk
setidaknya satu tahun setelah tanggal neraca. Auditor melakukan penilaian awalnya
sebagai bagian dari perencanaan akan tetapi mungkin merevisinya jika memperoleh
informasi yang baru.

Memperoleh Surat Representasi Manajemen


SAS 85 (AU 333) mengharuskan auditor untuk memperoleh surat representasi yang
mendokumentasikan representasi lisan yang paling penting selama audit.

Tiga tujuan dari surat representasi klien adalah :


1 Untuk menekankan kepada manajemen tanggung jawabnya atas asersi dalam laporan
keuangan
2 Untuk mengingatkan manajemen potensi salah saji atau penghapusan dala laporan
keuangan
3 Untuk mendokumentasikan respons dari manajemen untuk mengajukan pertanyaan
mengenai berbagai aspek dari audit.
SAS 85 menyarankan empat kategori persoalan khusus yang harus dimasukkan. Keempat
kategori tersebut, dengan contoh dari masing-masing adalah :
1 Laporan keuangan
2 Kelengkapan informasi
3 Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
4 Peristiwa kemudian
Mempertimbangkan informasi yang menyertai laporan keuangan dasar

SAS 29 (AU 551) merujuk pada informasi tambahan tersebut sebagai informasi yang
menyertai laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan auditor. Auditor harus
membedakan dengan jelas tanggung jawab auditnya dan tanggung jawab pelaporan untuk
laporan keuangan utama dan untuk informasi tambahan.
d

Membaca informasi lain dalam laporan tahunan

SAS 8 (AU 550) mengharuskan auditor untuk membaca informasi lain yang dimasukkan
dalam laporan tahunan yang berhubungan secara langsung dengan laporan keuangan. SAS 8
hanya berkaitan dengan informasi yang bukan merupakan bagian dari laporan keuangan tapi
diterbitkan bersama laporan keuangan.
MENGEVALUASI HASIL
Setelah melaksanakan semua prosedur audit dalam setiap bidang audit, termasuk mereview
kontinjensi dan peristiwa kemudian serta mengumpulkan bukti akhir, auditor harus
mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan secara keseluruhan mengenai laporan
keuangan.
Bukti yang Tepat yang Mencukupi
Untuk melakukan evaluasi akhir menyangkut apakah bukti yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan apakah semua kelas
transaksi yang material, akun dan pengungkapan telah diuji secara memadai, dengan
mempertimbangkan semua situasi audit.

Bukti yang Mendukung Pendapat Auditor


Bagian yang penting ketika mengevaluasi apakah laporan keuangan telah dinyatakan secara
wajar meliputi review auditor terhadap ikhtisar salah saji yang ditemukannya dalam audit.

Selain setiap salah saji yang material tersebut, sering kali juga ada beberapa salah saji yang
tidak material yang belum disesuaikan oleh klien.
Jika auditor meyakini cukup bukti tetapi menyimpulkan bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar, mereka kembali memiliki dua pilihan: Laporan harus direvisi untuk memenuhi
keinginan auditor atau harus memberikan baik pendapat wajar dengan pengecualian maupun
pendapat tidak wajar.
Pengungkapan Laporan Keuangan
Sebagai bagian dari review akhir terhadap pengungkapan laporan keuangan, banyak kantor
akuntan publik mengharuskan penyelesaian daftar pemeriksaan pengungkapan laporan
keuangan atas setiap audit. Kuisioner tersebut dirancang untuk mengingatkan auditor akan
masalah pengungkapan umum dalam laporan keuangan dan untuk memfasilitasi review akhir
atas keseluruhan audit oleh partner yang independen.
Mengaudit Review Dokumentasi
Ada tiga alsan mengapa seorang anggota kantor akuntan publik yang berpengalaman harus
meneliti dengan seksama review dokumentasi audit pada tahap penyelesaian audit:
1
2
3

Untuk mengevaluasi kinerja personil yang belum berpengalaman.


Untuk memastikan bahwa audit memenuhi standar kinerja kantor akuntan publik.
Untuk mengatasi bias yang sering kali merecoki pertimbangan auditor.

Review Indpenden
Reviewer ini sering kali mengambil posisi berlawanan untuk memastikan pelaksanaan audit
sudah memadai. Tim audit harus mampu menjustifikasi bukti yang telah dikumpulkan dan
kesimpulan yang dicapai berdasarkan situasi aduit.
Ikhtisar Evaluasi Bukti
Auditor mengevaluasi kecukupan dan kelayakan bukti dengan pertama kali mengevaluasi
risiko audit yang dicapai, menurut akun dan siklus, dan kemudian melakukan evaluasi yang
sama atas laporan keuangan secara keseluruhan.
MENERBITKAN LAPORAN AUDIT
Auditor akan menerbitkan laporan tanpa pengecualian dengan kata-kata standar. Kantor
akuntan biasanya memiliki template elektronik untuk laporan ini danhanya mengubah nama
klien, judul laporan keuangan, dan tanggal. Sebagian besar kantor akuntan publik memiliki
petunjuk manual pelaporan audit yang komprehensif untuk membantunya memilih kata-kata
yang tepat dalam laporan yang akan diterbitkan.
BERKOMUNIKASI DENGAN KOMITE AUDIT DAN MANAJEMEN

Tiga komunikasi yang pertama diwajibkan oleh standar auditing untuk memastikan bahwa
pihak yang berhak, yang sering kali adalah komite audit dan manajemen senior, diberi
informasi mengenai temuan audit dan rekomendasi auditor. Ada empat tujuan utama:
1
2
3
4

Untuk mengkomunikasikan tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan


keuangan.
Untuk menyediakan tinjauan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit.
Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang diperoleh selama
audit.
Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang berhak atau
yang terlibat dalam tata kelola.

Surat Manajemen
Surat manajemen ditujukan untuk memberi tahu personil klien mengenai rekomendasi
akuntan publik untuk memperbaiki setiap bagian bisnis klien. Sebagian besar rekomendasi itu
berfokus pada saran agar operasi berjalan lebih efisien. Beberapa auditor memadukan surat
manajemen dengan surat mengenai defisensi yang signifikan dan kelemahan yang material.
Pada audit yang lebih kecil, sudah umum bagi auditor untuk mengomunikasikan sara tentang
operasi secara lisan dan bukan melalui surat manajemen.
PENEMUAN FAKTA-FAKTA LEBIH LANJUT
Ketika penemuan fakta-fakta lebih lanjut ini terjadi, auditor berkewajiban untuk memastikan
bahwa para pemakai yang mengandalkan laporan keuangan diberi tahu mengenai salah saji
tersebut. Jika auditor menemukan bahwa laporan keuangan ternyata menyesatkan setelah
diterbitkan, tindakan yang harus ditempuh adalah meminta klien untuk segera menerbitkan
laporan keuangan yang telah direvisi yang mencantumkan penjelasan mengenai alasan revisi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai