Terimakasih atas kesempatannya disini saya akan menjelaskan mengenai tahapan dalam menyelesaikan
audit, yaitu : (Baca slide 2 sampai selesai )
Lanjut slide 3
Apa itu pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan? Pengujian tambahan untuk penyajian
dan pengungkapan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh auditor dalam melaksanakan prosedur
penyelesaian audit, yang bertujuan agar dapat memperoleh bukti untuk tujuan audit yang berhubungan
dengan penyajian dan pengungkapan.
Nah, seperti yang kita pelajari bahwa tahapan proses audit itu ada 4 yaitu, yang pertama (Baca poin 1
sampai 4).
Nah, sebagai bagian dari tahapan penyelesaian proses audit, auditor nantinya akan mengevaluasi bukti
yang diperoleh selama tiga tahap pertama dari empat tahapan proses audit tersebut. Nah, tujuan dari
evaluasi tersebut itu untuk menentukan apakah auditor harus melaksanakan prosedur tambahan bagi
tujuan penyajian dan pengungkapan. Dalam kegiatan evaluasi ini, auditor akan melakukan pendekatan
untuk memperoleh bukti bagi tujuan audit yang berhubungan dengan penyajian dan pengungkapan,
yang juga konsisten dengan bagaimana mereka melakukan pendekatan demi memperoleh bukti untuk
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan saldo.
Yang dimaksud dengan pendekatan disini yaitu, prosedur pendekatan audit. Yang dimana ada 3 yaitu :
Lanjut Slide 4
Selanjutnya yaitu, adapun asersi yang terkait dengan penyajian dan pengungkapan, yaitu :
2. Kelengkapan
Pada asersi ini, yang mengharuskan kita untuk menilai apakah seluruh pengungkapan yang
harusnya dicantumkan di dalam pelaporan keuangan, telah disertakan ataukah belum. (Baca
contoh prosedur substantifnya).
(Fioren)
Lanjut Slide 5
Nah, dari ketiga kondisi tersebut hadirnya kewajiban kontijen inilah yang menjadi solusi untuk
menanggulangi permasalahan seperti hal-hal Ini di masa yang akan datang.
Lanjut Slide 6
Lanjut Slide 7
Lanjut slide 8
1. Peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan memerlukan
penyesuaian
Beberapa peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca menyediakan informasi tambahan bagi
manajemen yang membantunya menentukan saldo akun yang wajar pada tanggal neraca.
Informasi mengenai peristiwa tersebut akan membantu auditor dalam memverifikasi saldo.
Sebagai contoh, jika auditor mengalami kesulitan dalam menentukan penilaian yang benar atas
persediaan karena keusangan, penjualan persediaan bahan baku sebagai bahan sisa pada
periode selanjutnya akan menunjukan nilai persediaan yang benar pada tanggal neraca.
Peristiwa periode selanjutnya seperti berikut ini, memerlukan penyesuaian terhadap saldo akun
pada laporan keuangan tahun berjalan jika jumlahnya material, yaitu :
1. Deklarasi kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang usaha yang beredar karena
kondisi usaha yang memburuk
2. Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari jumlah yang dicatat pada
pembukuan
3. Pelepasan peralatan yang tidak digunakan dalam operasi dengan harga di bawah nilai buku
saat ini.
2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi
memerlukan pengungkapan
Peristiwa kemudian jenis ini itu, menyediakan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal
neraca dilaporkan tetapi muncul setelah tanggal neraca dan cukup signifikan sehingga
memerlukan pengungkapan. Contoh jenis peristiwa kemudian yang tidak diakui ini meliputi :
1. Penurunan nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk investasi sementara atau untuk dijual
kembali
2. Penerbitan sekuritas obligasi atau ekuitas
3. Penurunan nilai pasar persediaan sebagai konsekuensi dari tindakan pemerintah yang
menghalangi penjualan lebih lanjut suatu produk
4. Kerugian persediaan yang tidak di asuransikan akibat kebakaran
5. Merger atau akuisisi
Nah, teman-teman bisa perhatian pada gambar 24.3 itu, tentang periode yang tercakup dalam review
terhadap peristiwa kemudia. (Jelaskan berdasarkan kalimat di tabel)
Lanjut slide 9
1. Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun
Pada kategori ini itu, mencakup pengujian pisah batas dan penilaian yang dilakukan sebagai
bagian dari pengujian atas rincian saldo. Sebagai contoh, auditor memeriksa transaksi penjualan
dan akuisisi periode selanjutnya untuk menentukan apakah pisah batas sudah akurat atau
belum.
Auditor juga menguji kolektibilitas piutang usaha dengan mereview penerimaan kas periode
selanjutnya untuk mengevaluasi penilaian penyisihan piutang tak tertagih. Mengenai pisah batas
dan penilaian juga telah dibahas di bab-bab sebelumnya.
2. Prosedur yang dilaksanakan terutama untuk tujuan mengungkapkan peristiwa atau transaksi
yag harus diakui sebagai peristiwa kemudian.
Pada kategori ini, dilakukan pengujian yang dilaksanakan secara khusus untuk memperoleh
informasi yang akan dimasukkan kedalam saldo akun tahun berjalan atau catatan kaki sebagai
pengujian atas tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan. Pengujian tersebut mencakup
hal – hal sebagai berikut :
Auditor perusahaan public harus mengajukan pertanyaan mengenai dan memeriksa laporan
yang diterbitkan selama periode review peristiwa kemudia, seperti laporan audit internal
yang relevan dan laporan badan pembuat peraturan tentang pengendalian internal
perusahaan terhadap pelaporan keuangan.
Auditor harus membahas laporan intern dengan manajemen untuk menentukan apakah
laporan itu disiapkan atas dasar yang sama dengan laporan periode berjalan, dan juga
mengajukan pertanyaan mengenai perubahan hasil operasi yang signifikan.
Lanjut Slide 10
Untuk opsi pertama, auditor hanya mengubah tanggal laporan audit ke tanggal yang baru. Sedangkan
untuk opsi yang kedua, auditor menerbitkan laporan audit dengan tanggal ganda (Dual-dated audir
report), yang berarti laporan audit tersebut memasukkan dua tanggal, yaitu tanggal yang pertama pada
saat pekerjaan lapangan selesai, kecuali untuk pengecualian tertentu. Dan tanggal kedua, yang selalu
lebih lambat untuk pengecualian.
(JAKSON)
Lanjut slide 11
Ketika melaksanakan prosedur analitis selama tahap review akhir, umumnya partner membaca
laporan keuangan termasuk catatan kaki dan mempertimbangkan kecukupan bukti yang
dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang
teridentifikasi selama perencanaan atau ketika melaksanakan audit.
Hasil dari prosedur analitis nantinya mungkin akan menunjukan bukti audit tambahan jika
diperlukan.
Mengambil keputusan akhir menyangkut apakah akan menerbitkan laporan dengan paragraph
penjelasan going concern dapat menghabiskan waktu dan juga sulit.
2. Untuk mengingatkan manajemen potensi salah saji atau penghapusan dalam laporan
keuangan. Sebagai contoh, jika surat representasi memasukkan referensi terhadap asset
yang dijaminkan atau kewajiban kontijen manajemen yang jujur mungkin harus di ingatkan
mengenai kegagalannya yang tidak disengaja untuk mengungkapkan informasi secara
memadai yang akan membantu memenuhi tujuan kelengkapan penyajian dan
pengungkapan.
Standar auditing dengan sengaja tidak mendefinisikan atau membatasi informasi tambahan
demi memungkinkan perusahaan mengindividualisasikan informasi untuk memenuhi
penggunaan pengguna laporan. Akan tetapi, beberapa jenis informasi seringkali dimasukkan
dalam bagian informasi tambahan. Seperti, laporan komparatif terinci yang mendukung
total akun-akun laporan keuangan utama seperti harga pokok penjualan dan beban operasi.
Auditor harus membedakan dengan jelas tanggung jawab auditnya dan tanggung jawab
pelaporan atas laporan keuangan utama dan informasi tambahan. Biasanya auditor tidak
melaksanakan audit yang cukup rinci untuk memberikan pendapat tentang informasi
tambahan. Akan tetapi, dalam beberapa kasus auditor mungkin ditugaskan oleh klien untuk
melaporkan informasi tambahan yang menyertai laporan keuangan dasar.
Contohnya, seperti surat presiden direktur dan penjelasan aktivitas perusahaan yang
dimasukkan dalam laporan tahunan oleh hampir semua perusahaan publik. Biasanya hanya
diperlukan beberpa menit lagi auditor untuk memastikan bahwa informasi laporan non
keuangan, sudah konsisten dengan laporan. Jika auditor menyimpulkan bahwa terdapat
ketidak konsistenan yang material, mereka harus meminta klien untuk mengubah informasi.
Jika klien menolak, yang merupakan hal yang tidak biasa, auditor harus memasukkan
paragraph penjelasan dalam laporan audit atau menarik diri dari penugasan.
(Inggrid)
Lanjut slide 12
Pada gambar 24.8 mengikhtisarkan pengevaluasian apakah ada bukti yang tepat dan mencukupi, serta
apakah bukti tersebut mendukung pendapat atas laporan keuangan. Hal tersebut menunjukan bahwa
auditor mengevaluasi kecukupi dan kelayakan bukti dengan pertama kali mengevaluasi resiko audit
yang dicapai menurut akun dan siklus, dan kemudian melakukan evaluasi yang sama atas laporan
keuangan secara keseluruhan.
Auditor juga mengevaluasi apakah bukti itu mendukung pendapat audit dengan pertama kali
mengestimasi salah saji dalam setiap akun dan kemudian atas laporan keuangan secara keseluruhan.
Dalam praktik, evaluasi atas resiko audit yang dicapai dan estimasi salah saji dilakukan pada waktu yang
bersamaan. Berdasarkan evaluasi tersebut, diterbitkanlah laporan audi atas laporan keuangan
Lanjut slide 13
Lanjut slide 14
Bagian yang penting ketika mengevaluasi apakah laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar
meliputi review auditor terhadap ikhtisar salah saji yang ditemukannya di dalam audit. Jika salah satu
salah sajinya material, maka auditor harus mengusulkan agar klien memperbaiki laporan keuangan itu.
Seperti yang telah tertera pada gambar 24.6 yang menyajikan baik salah saji yang diketahui dimana klien
telah memutuskan untuk tidak menyesuaiakan dan memproyeksikan salah saji, termasuk kasalahan
sampling maupun total salah saji yang mungkin bagi beberapa kategori laporan keuangan.
Terlihat pada gambar pada bagian yang sisi kiri yang merupakan kesimpulan itu, mencakup
perbandingan lebih saji dan kurang saji yang mungkin dengan materialitas. Ikhtisar skedul audit ini harus
dimasukkan dalam representasi manajemen bahwa salah saji yang belum dikoreksi tidak material.
Lanjut slide 15
Sebelum menyelesaikan audit, auditor harus melakukan evaluasi akhir apakah pengungkapan dalam
laporan keungan telah memenuhi semua tujuan penyajian dan pengungkapan. Sebagai bagian dari
review akhir terhadap pengungkapan laporan keuangan, banyak kantor akuntan publik mengharuskan
penyelesaian daftar pemeriksaan pengungkapan laporan keuangan (Financial statement disclosure
checklist) atas setiap audit. Kuesioner tersebut dirancang untuk mengingatkan auditor akan masalah
pengungkapan umum dalam laporan keuangandan untuk memfasilitasi review akhir atas keseluruhan
audit oleh partner yang independen.
Daftar yang dimaksud ini yaitu pada gambar yang teman-teman bisa liat di slide (Jelaskan sesuai tabel)
Lanjut slide 16
2. Untuk Memastikan Bahwa Audit Memenuhi Standar Kinerja Kantor Akuntan Publik
Pada setiap kantor akuntan publik, kualitas kinerja staff sangat bervariasi, tetapi review yang
cermat oleh personil puncak kantor bersangkutan akan membantu kita mempertahankan
kualitas audit yang seragam.
Lanjut slide 17
Lanjut slide 18
Setelah semua bukti telah terkumpul dan di evaluasi termasuk semua langkah penyelesaian audit yang
telah dibahas sebelumnya, maka barulah auditor akan memutuskan jenis laporan audit apakah yang
tepat untuk diterbitkan. Mengingat, laporan audit merupakan satu-satunya hal yang ingin dilihat oleh
sebagian besar pengguna dalam proses audit, dan konsekuensi dari menerbitkan laporan audit yang
tidak benar dapat sangat berap, maka penting untuk menerbitkan laporan yang benar.
(Nathalia)
Lanjut slide 19
4. Surat Manajemen
Surat manajemen ditujukan untuk memberi tahu personil klien mengenai rekomendasi akuntan
publik guna memperbaiki setiap bagian bisnis klien. Sebagian besar rekomendasi itu berfokus
pada saran agar operasi berjalan lebih efisien. Surat manajemen bersifat opsional dan ditujukan
untuk membantu klien mengoperasikan bisnisnya secara efektif.
Lanjut slide 20
1. Untuk mengkomunikasikan tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan
Komunikasi ini meliputi diskusi dengan auditor bahwa audit atas laporan keuangan dirancang
untuk memperoleh assurance yang masuk akan dan bukan absolut mengenai salah saji yang
material dalam laporan keuangan. Bagi audit laporan keuangan yang tidak memasukkan audit
pengendalian internal atas pelaporan keuangan, komunikasi ini juga menunjukan bahwa
auditor tidak memberikan pendapat tentang keefektifan pengendalian internal, disamping
keterbatasan lainnya atas laporan keuangan.
4. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang berhak atau terlibat
dalam tata kelola
Komite audit atau pihak yang berhak lainnya seperti dewan direksi, mungkin berbagi keputusan
strategis yang dapat mempengaruhi sifat dan penetapan waktu prosedur audit.