Pengertian
1. Entitas dengan penurunan Arus Kas dari Kegiatan Operasi yang sangat tajam
relatif terhadap laba bersih.
2. Entitas dengan pertumbuhan penjualan tahunan yang tinggi, namun kemudian
diikuti dengan pertumbuhan yang rendah atau negatif.
3. Entitas dengan pertumbuhan piutang yang tinggi relatif terhadap penjualan –
gunakan rasio Perputaran Piutang.
4. Entitas dengan tingkat persediaan yang tinggi relatif terhadap penjualan dan
harga pokok penjualan – gunakan rasio Perputaran Persediaan.
5. Entitas dengan penurunan laba kotor yang paling relatif rendah atau paling
tinggi.
6. Entitas dengan peningkatan yang signifikan pada aset tak berwujudnya.
7. Entitas dengan nilai pendapatan tangguhan yang tinggi
Penyaringan juga dapat dilakukan pada entitas dengan kata kunci berikut ini:
Apabila ditemukan adanya entitas yang memenuhi kriteria penyaringan awal di atas,
langkah selanjutnya adalah penelusuran lebih lanjut informasi yang dikeluarkan oleh
entitas berupa:
Analisis atas laporan keuangan entitas dilakukan dengan tiga langkah utama berikut
ini:
1. Melakukan common size analysis atas Laporan Posisi Keuangan dan Laporan
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain.
2. Membaca dengan seksama Catatan Atas Laporan Keuangan dan penjelasan
kualitatif lainnya sesuai daftar yang ada di atas.
3. Membandingkan Arus Kas dari Kegiatan Operasi entitas dengan Laba
Bersihnya.
Analisis vertikal dilakukan untuk suatu periode tertentu, sementara analisis horizontal
dilakukan untuk beberapa periode dengan suatu periode dijadikan sebagai periode
dasar. Analisis vertikal memungkinkan analis untuk melihat struktur dan perubahan
dalam struktur Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain. Aturan umumnya adalah:
Struktur komponem kedua laporan tersebut akan relatif stabil tanpa banyak
perubahan yang signifikan.
Persentase perubahan pendapatan akan tercemen dalam perubahan akun beban
dan modal kerja entitas.
Dalam Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain
No Tanda - tanda Potensi Masalah/Shenanigans
Nilai Kas dan Kas Ekuivalen Masalah likuiditas, ada kemungkinan
1 yang turun lebih rendah dari perlu melakukan pinjaman
penurunan Nilai Total Aset
Nilai Piutang yang tumbuh lebih Kemungkinan aanya Pengakuan
cepat dari pada pertumbuhan Pendapatan yang terlalu agresif -
2 Nilai Penjualan/Pendapatan pengakuan pendapatan dipercepat atau
pemberian perpanjangan waktu
piutang pada konsumen
Nilai Piutang yang meningkat Piutang kemungkinan diklasifikasikan
lebih lambat dari pada dalam kategoti aset lain
3
peningkatan Nilai
Penjualan/Pendapatan
4 Pencadangan (penurunan nilai) Kemungkinan penggelembungan laba
piutang menurun relatif terhadap
nilai piutang
Nilai piutang yang belum Proporsi pendapatan yang diakui
ditagihkan tumbuh lebih cepat berdasarkan metode percentage-of-
5 dari pada pertumbuhan completion meningkat
penjualan atau piutang yang
telah ditagihkan
Nilai persediaan tumbuh lebih Persediaan kemungkinan telah usang,
cepat dari pada penjualan, harga membutuhkan penghapusan, atau
6
pokok, atau utang usaha entitas lalai membebankan sebagaian
harga pokok penjualan
Pencadangan (penurunan nilai) Kemungkinan pengglembungan laba
7 persediaan menurun secara
relatif terhadap nilai persedian
Persentase Beban Dibayar Kemungkinan terjadinya kapitalisasi
8 Dimuka terhadap Total Aset yang tidak wajar terhadap beban
entitas meningkat tajam operasi
Persentase Aset Lainnya Kemungkinan terjadinya kapitalisasi
9 terhadap Total Aset entitas yang tidak wajar terhadap beban
meningkat secara signifikan operasi
Persentase Harga Perolehan Aset Kemungkinan terjadinya kapitalisasi
10 Tetap terhadap Total Aset entitas atas Beban Perawatan dan Perbaikan
meningkat tajam
Persentase Harga Perolehan Aset Kegagalan Investasi pada Aset Tetap
11 Tetap Terhadap Total Total Aset di tahun berjalan
entitas menurun tajam
Nilai Akumulasi Penyusutan Kelalaian dalam pengakuan ilai
mengalami penurunan saat nilai pensutan yang wajar –
12
Harga Perolehan Aset Tetap penggelembungan laba
mengalami peningkatan
Persentase Goodwill terhadap kemungkinan pengklasifikasian aset
Total Aset entitas menigkat berwujud sebagai goodwill untuk
13
tajam menghindari pengakuan beban
penyusutan
14 Pertumbuhan Utang Usaha yang Kelalaian dalam melakukan
jauh lebih tinggi dari pada pembayaran atas utang terkait
pertumbuhan Pendapatan pembelian persediaandan
perlengkapan – potensi pengeluaran
kas yang tinggi pada periode yang
akan datang
Persentase Beban yang masih Kemungkinan Pengglebungan laba
harus dibayar terhadap Total
15
Aset entitas mengalami
penurunan
Nilai Pendapatan yang Bisnis entitas mengalami penurunan
Ditangguhkan mengalami atau entitas menggelembungkan
16
penurunan saat nilai Pendapatan pendapatan
meningkat
Persentase Harga Poko terhadap Kemungkinan adanya tekanan atas
17 Penjualan meningkat dengan kebijakan penetapan harga sehingga
cepat laba kotor menurun
Persentase Harga Pokok Kemungkinan entitas lalai untuk
18 terhadap Penjualan mengalami mengalihkan biaya produk dari
penurunan persediaan ke harga pokok
Persentase Harga Pokok Laba kotor yang tidak stabil dapat
terhadap Penjualan mengalami menunjukan adanya accounting
19
fluktuasi yang signifikan secara irregularities.
periodic
Persentase Beban Operasional Kemungkinan terjadinya kapitalisasi
20 terhadap Pendapatan mengalami yang tidak wajar terhadap beban
penurunan tajam operasi
Persentase Beban Operasional Kemungkinan adanya penurunan
terhadap Pendapatan mengalami efisiensi entitas, menghasilkan beban
21
peningkatan secara signifikan lebih tinggi untuk setiap unit yang
terjual.
Sebagian besar Laba Bersih Bisnis utama entitas mengalami
22 sebelum Pajak berasal dari penurunan
Keuntungan insidentil
Persentase Beban Bunga Potensi pengeluaran kas yang lebih
terhadap Nilai Utang Jangka tinggi
23
Panjang mengalami peningkatan
yang signifikan
Persentase Beban Bunga Kemungkinan terjadinya kapitalisasi
terhadap Nilai Utang Jangka yang tidak wajar terhadap beban
24
Panjang mengalami penurunan bunga
yang signifikan
Dalam Laporan Arus Kas
No Tanda - tanda Potensi Masalah / Shenanigans
Nilai Arus Kas dari Kegiatan Kualitas Laba dipertanyakan atau
Operasi entitas jauh lebih rendah pengeluaran untuk modal kerja terlalu
1
dibandingkan dengan nilai Laba tinggi
Bersih
Entitas lalai untuk Entitas kemungkinan berusaha untuk
2 mengungkapkan rincian Arus menyembunyikan sumber masalah
Kas dari Kegiatan Operasi dari masalah arus kas operasional
Penerimaan kas entitas Tanda-tanda kelemahan entitas,
sebagaian besar berasal dari khususnya apabila penerimaan kas
3
penjualan aset, pinjaman, atau hanya berasal dari penjualan aset,
tambahan modal pinjaman, atau tambahan modal
Berdasarkan contoh kasus yang dibahas dalam buku teks, sebagian besar financial
shenanigans berasal dari 2 (dua) area permasalahan utama:
1. Akuntansi untuk akuisisi
2. Akuntansi untuk pengakuan pendapatan
2. Penjualan konsinyasi.
Perhatikan apakah entitas (sebagai consignor) mencatat pendapatan saat
pengiriman produk kepada retailer (sebagai consignee)
3. Penjualan cicilan
4. Pendapatan dari penyewaan aset
(leasing) Yang perlu diperhatikan adalah:
a. Apakah entitas telah merubah pengakuan dari operating lease menjadi
finance lease, (dalam hal ini sales-type lease). Pendapatan jangka pendek
dari sales-type lease akan lebih tinggi dibandingkan sekedar penerimaan
sewa dalam operating lease.
b. Apakah ada perubahan pada asumsi finance lease, khususnya pada tingkat
diskonto dan nilai sisa. Tingkat diskonto yang leboh rendah dan nilai sisa
yang lebih tinggi akan menggeser pendapatan ke tahun awal periode sewa.
Rasio Protabilitas – Mengukur kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu.
Rasio Likuiditas – mengindikasikan jumlah kas atau aset jangka pendek (seperti
piutang dan persediaan) yang tersedia. Apabila tingkat likuiditas meningkat terlalu
tinggi, maka entitas mengorbankan profitabilitasnya: apabila tingkat likuiditas turun
terlalu rendah, entitas menghadapi potensi tidak dapat membayar kewajibannya.
Semakin tinggi nilai working capital, maka cadangan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan kas tak terduga semakin tinggi.
Apabila entitas memiliki tingkat leverage yang tinggi, maka risiko yang dihadapi juga
semakin besar; apabila tingkat leverage-nya rendah, maka kemungkinan entitas
tersebut tidak menggunakan kesempatan yang ada untuk mendapatkan pendanaan
jangka panjang untuk melakukan pertumbuhan.
Rasio aktivitas – mengindikasikan efisiensi produktif dari entitas. Secara umum, rasio
aktivitas yang kuat dapat dikaitkan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, sebagai
hasil dari tingginya efisiensi produktif.
Semakin tinggi nilai inventory turnover, semakin lama persediaan berada dalam
entitas dan tidak terjual. Semakin tinggi receivable turnover, semakin lama piutang
tidak terbayarkan.
Rasio hanya merupakan cerminan untuk ukuran tertentu seingga tidak perlu
dianggap sebagai ukuran yang paling tepat.
Apabila terjadi manipulasi atas laporan keuangan, maka rasio yang digunakan
tidak akan akurat.
Rasio hanya melibatkan informasi kuantitatif dalam laporan keuangan
Untuk memastikan bahwa pelaporan keuanan telah akurat, analis dan pembaca
laporan keuangan perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut ini:
Biaya non program adalah biaya-biaya yang digunakan untuk membiayai aktifitas non
program dari organisasi nirlaba yang mendukung visi, misi, dan tujuan organisasi.
Rasio efisiensi ini semakin meningkat semakin baik. Rasio efisiensi aktifitas non
program merupakan perbandingan antara total pendapatan dengan biaya non program.
Komponen dari rasio efisiensi aktivitas non program adalah : total pendapatan dibagi
dengan biaya non program. Modifikasi dari rasio total pendapatan dibagi dengan
biaya penerimaan dana.
Rasio ini untuk mengukur seberapa efektif investasi yang dilakukan oleh organisasi
nirlaba. Rasio kinerja investasi merupakan perbandingan antara kas dan setara kas
dengan total aset. Semakin meningkat rasio ini semakin efektif. Komponen dari rasio
kinerja investasi adalah : kas dan setara kas dibagi dengan total aset.
Rasio ini untuk mengukur seberapa efisiensi penggunaan dana yang dicairkan untuk
membiayai pelaksanaan program. Komponen dari efisiensi program : Biaya program
dibagi dengan total biaya.