DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK V
TA : 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Akutansi Forensik ini. Tak lupa pula shalawat beserta
salam atas junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Makalah Akutansi Forensik ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah Akutansi Forensik ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : PEMBAHASAN
1. Kesimpulan …………………………………………………... … 10
2. Saran …………………………………………………………. … 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
3. Management
Manajemen adalah anggota gorporate governance yang paling bertanggung
jawab atas kualitas, integritas dan kehandalan proses pelaporan keuangan dan
penyajian yang wajar atas laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum, dan oleh karenanya manajemen bertanggung jawab atas
pencegahan dan pendeteksian kecurangan atas laporan keuangan (Sartono, 2013).
4. Internal Audit
Internal audit bertanggung jawab memonitor aspek operasional, kinerja
keuangan dan struktur pengendalian intern (Sartono, 2013).Internal auditor,
menurut IIA (2011) No. 2120.A1 menjelaskan bahwa aktivitas internal audit harus
mengevaluasi risiko yang berhubungan dengan tata kelola perusahaan, operasi dan
sistem informasi untuk memenuhi kehandalan dan intergritas informasi keuangan
8
dan operasi, keefektivan dan efisiensi operasi dan program, mengamankan harta
dan taat pada hukum, regulasi, kebijakan, prosedur dan kontrak. Internal auditor
juga adalah auditor yang harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk
mengevaluasi risiko atau potensial terjadinya kecurangan dan sikap yang ada di
perusahaan, tetapi tidak diharapkan untuk mendeteksi dan menginvestigasi
kecurangan sebagai tanggung jawab utamanya (IIA, 2011) dalam (Lukman dan
Harun, 2018).
Sawyer’s (2005:10) dalam Yuliani et al (2013) menggambarkan lingkup
audit internal modern sebagai sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam
organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah
akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah
diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan
prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan
ekonomis dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan
dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota
organisasi dalam menjalankan tanggungjwabnya secara efektif.
5. Eksternal Audit
Auditor eksternal adalah pihak yang bertanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang
memadai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang
disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan (IAPI, 2011) dalam (Lukman dan
Harun, 2018). Akuntan publik bertanggung jawab untuk melaksanakan auditing
dan attestasi atas kewajaran laporan keuangan (Sartono, 2013). Auditor
memberikan kredibilitas laporan keuangan perusahaan dan dengan demikian
menambah nilai tata kelola perusahaan melalui audit yang terintegrasi terhadap
pelaporan keuangan dan laporan keuangan (Anugerah, 2014).
6. Regulator
Pihak regulator merupakan bagian dari CG dalam mencegah terjadinya
kecurangan material dalam pelaporan keuangan dengan mengeluarkan aturan-
aturan yang disebut diatas dan mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran.
9
3.1. Kesimpulan
1. Financial statement fraud adalah tindakan atau perbuatan yang
disengaja untuk menghasilkan salah saji material untuk menutupi
kondisi keuangan yang sebenarnya, sehingga informasi keuangan
yang dihasilkan menyesatkan dan menipu pengguna laporan
keuangan.
2. Skema yang dilakukan dalam kecurangan laporan keuangan
adalah melakukan pencatatan penjualan fiktif/overstatement,
mengakui pendapatan lebih dini, sengaja salah mengklasifikasi
pendapatan dan aktiva, mencatat aktiva fiktif, overvalued aktiva dan
undervalued biaya dan kewajiban, tidak mencatat kewajiban,
menghilangkan atau mengurangi disclosure penting, kecurangan
dalam permodalan, kecurangan dalam laporan keuangan dengan “arah
terbalik”.
3. Cara mencegah kecurangan laporan keuangan adalah dengan
menekankan pada penerapan Good Corporate Governance (GCG)
dengan mengoptimalkan peran dari elemen-elemen GCG yaitu dewan
komisaris, komite audit, manajemen, internal audit, eksternal audit, dan
regulator.
3.2. Saran
Sebagai manusia jangan pernah kita melakukan hal-hal yang melanggar
norma-norma, salah satunya adalah kecurangan. Perbuatan yang tidak baik itu
sangatlah tidak dibenarkan oleh pemerintah terutama dalam agama. Apalagi
kita sebagai umat muslim yang mana kecurangan adalah perbuatan dosa yang
dapat merugikan orang lain maupun diri sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37962319/FINANCIAL_STATEMENT_FRAUD-
KECURANGAN_LAPORAN_KEUANGAN
11