Anda di halaman 1dari 7

PELAPORAN KORPORAT

Disusun untuk memenuhi Tugas 3 RMK


Mata Kuliah Pelaporan Korporat

Dosen Pengampu :
Dr. Sari Atmini., M.Si., Ak.

Disusun Oleh:
Rayhan Almas 200020113111004

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
Sejak tanggal 15 Desember 2009, dewan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
meresmikan PSAK 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan. Aturan yang kemudian direvisi
tahun 2013 dan disesuaikan kembali tahun 2014. Isi dari PSAK 1 antara lain syarat, struktur
dan isi dari laporan keuangan.

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2015), laporan keuangan merupakan suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Dengan kata lain, laporan
keuangan adalah catatan tertulis yang menyampaikan kegiatan bisnis dan kinerja keuangan
suatu perusahaan. Laporan keuangan sebuah perusahaan sering diaudit lembaga tertentu
untuk memastikan keakuratan laporan, terutama urusan pajak, pembiayaan atau investasi.

Dengan begitu pentingnya laporan keuangan, maka dibuat aturan laporan keuangan
secara umum dengan dikeluarkannya aturan PSAK 1. Aturan PSAK 1 juga dibuat agar setiap
penyajian laporan keuangan dapat selalu dibandingkan dari satu periode ke periode lain
ataupun dari suatu perusahaan ke perusahaan lain.

Laporan keuangan menyajikan informasi seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan


dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, serta kontribusi dan distribusi kepada pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas.

Karakteristik Penyajian Laporan Keuangan

 Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK

Memilih dan menerapkan penyajian secara wajar sesuai dengan kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan yang terdapat dalam PSAK 25. Selain itu juga
menyajikan akuntansi dengan informasi yang relevan, andal dan mudah dimengerti.
Kemudian juga menambahkan informasi tambahan seperti mata uang yang digunakan dalam
laporan.

 Kelangsungan Usaha

Laporan keuangan dapat menyatakan sebuah penilaian tentang kemampuan


perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

1
 Dasar Akrual

Perusahaan menyusun laporan keuangan berdasar atas dasar akrual, kecuali laporan
arus kas.

 Materialitas dan Agregasi

Melihat transaksi laporan keuangan berdasarkan materialitasnya. Jika tidak material,


maka transaksi tersebut tidak boleh diungkapkan oleh pengungkapan khusus.

 Saling Hapus

Perusahaan tidak diperbolehkan menghapus antara aset dengan liabilitas, atau


pendapatan dengan beban. Misalnya, perusahaan A berutang pada perusahaan B sebesar 200jt
rupiah dan terdapat piutang dari perusahaan B 100jt rupiah. Perusahaan tidak boleh
menuliskan utang di laporan sebesar 100jt rupiah saja. Utang dan piutang tetap harus dicatat.

 Frekuensi Pelaporan

Setiap perusahaan diwajibkan menyajikan laporan keuangan per periode yaitu


tahunan.

 Informasi Komparatif

Dalam menyajikan laporan keuangan, perusahaan perlu mempunyai perbandingan


laporan antara periode berjalan dengan periode yang lalu.

 Konsistensi Penyajian

Setiap penyajian laporan keuangan harus konsisten. Misal untuk aset dibawah 2jt
rupiah harus dibebankan dan tidak masuk ke dalam aset. Begitu seterusnya.

Cara Penyajian Laporan Keuangan Menurut SAK

Berdasarkan aturan PSAK, terdapat cara dan beberapa komponen dalam pembuatan
laporan keuangan. Berikut komponen laporan keuangan yang telah dirangkum.

 Laporan Laba Rugi

2
Laporan laba rugi merupakan laporan yang berfokus pada pendapatan dan
pengeluaran perusahaan selama periode tertentu. Setelah pengeluaran dikurangi dari
pendapatan, maka menghasilkan angka laba perusahaan yang disebut laba bersih. Rumus
sederhana dari laba rugi yaitu:

Pendapatan – Pengeluaran = Penghasilan Bersih

Contoh Laporan Laba Rugi:

 Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyatakan perubahan yang terjadi
pada perusahaan seperti penambahan dan pengurangan dari laba atau rugi dan transaksi
pemilik perusahaan.

Jika saldo laba, maka rumus yang digunakan:

Modal Akhir= Modal Awal + (Labar bersih – Prive)

Akan tetapi, jika saldo rugi, rumus yang digunakan:

3
Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi bersih + Prive)

Contoh Laporan Perubahan Modal:

 Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan memberikan gambaran umum tentang aset, kewajiban, dan
ekuitas pemegang saham dalam periode tertentu. Rumus laporan posisi keuangan adalah:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Contoh Laporan Posisi Keuangan:

4
 Laporan Arus Kas

Laporan arus kas mengukur seberapa baik perusahaan mendapatkan uang tunai untuk
membayar kewajiban utang, mendanai biaya operasional, dan membiayai investasi
perusahaan.

Contoh Laporan Arus Kas:

5
Keterbatasan Penyajian Laporan Keuangan

Meskipun laporan keuangan memberikan banyak informasi tentang sebuah


perusahaan, laporan keuangan memiliki keterbatasan. Laporan keuangan harus terbuka untuk
segala interpretasi, dan sebagai akibatnya, ketika laporan disajikan, orang sering menarik
kesimpulan yang sangat berbeda tentang kinerja keuangan perusahaan.

Sebagai contoh, beberapa investor menginginkan saham mereka kembali dengan


adanya penyajian data laporan keuangan yang buruk pada periode tertentu, atau investor lain
rela menunggu dan percaya dengan perusahaan Anda dapat diinvestasikan dalam jangka
panjang.

Maka dari itu, saat menganalisis laporan keuangan, penting untuk membandingkan
beberapa periode dalam menentukan apakah terdapat tren tertentu di waktu tertentu dan
membandingkan hasil laporan keuangan dengan perusahaan lain di industri yang sama.

Anda mungkin juga menyukai