Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 3 RMK 9 AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Dr. Drs. ROEKHUDIN, M.Si., Ak.

Disusun oleh:
RAYHAN ALMAS 200020113111004
WAFI D. ALI 200020113111010

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN

Bagi banyak organisasi pengelolaan biaya lingkungan menjadi prioritas utama dan minat
yang intens, karena berpengaruh signifikan terhadap posisi keuangan perusahaan. Ada dua alasan
hal tersebut terjadi: a) peraturan lingkungan di negara-negara telah meningkat secara signifikan
bahkan diperkirakan akan semakin ketat; dan b) keberhasilan penyelesaian lingkungan menjadi
isu yang semakin kompetitif. Untuk memahami kedua hal tersebut, maka perlu memahami konsep
ekoefisiensi (ecoefficiency).
Konsep ekoefisiensi menyatakan bahwa organisasi dapat memproduksi barang dan jasa
yang lebih bermanfaat sambil mengurangi dampak negative lingkungan, konsumsi sumber daya,
dan biaya secara simultan. Konsep ini mengandung tiga hal penting: 1) perbaikan kinerja ekologi
dan ekonomi seharusnya saling melengkapi; 2) perbaikan kinerja lingkungan seharusnya tidak lagi
dipandang hanya sebagai amal; serta 3) ekoefisiensi adalah suatu pelengkap dan pendukung
pengembangan yang berkesinambungan.
Ekoefisiensi mengimplikasikan peningkatan efisiensi berasal dari perbaikan kinerja
lingkungan. Ada sejumlah sumber dari insentif dan penyebab peningkatan efisiensi:
1. Pelanggan menginginkan produk yang lebih bersih, yaitu produk yang diproduksi tanpa
merusak lingkungan serta penggunaan dan pembuangannya ramah lingkungan.
2. Para pegawai lebih suka bekerja di perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan
dan akan menghasilkan produktivitas yang lebih besar.
3. Perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan cenderung memperoleh keuntungan
eksternal.
4. Kinerja lingkungan yang lebih baik dapat menghasilkan keuntungan sosial yang signifikan,
yaitu yang dapat memperbaiki citra perusahaan dan memperkuat kemampuan untuk menjual
produk dan jasanya.
5. Fokus pada perbaikan kinerja lingkungan memabngkitkan keinginan para manajer untuk
melakukan inovasi dan mencari pelauang baru.
6. Pengurangan biaya lingkungan dapat mempertahankan atau menciptakan keunggulan
bersaing.
MODEL BIAYA KUALITAS LINGKUNGAN
Dalam model kualitas lingkungan total, keadaan yang ideal adalah tidak ada kerusakan
lingkungan (sama dengan cacat nol pada manajemen kualitas total). Kerusakan didefinisikan
sebagai degradasi langsung dari lingkungan, seperti emisi residu benda padat, cair, atu gas kedalam
lingkungan, atau degradasai tidak langsung seperti penggunaan bahan baku dan energi yang tidak
perlu. Dengan demikian, biaya lingkungan dapat disebut biaya kualitas lingkungan. Biaya
lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang buruk atau kualitas
lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Jadi, biaya lingkungan berhubungan dengan kreasi,
deteksi, perbaikan, dan pencegahan degradasi lingkungan. Sehingga, dapat diklasifikasikan
menjadi empat kategori:
a. Biaya pencegahan lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
mencegah diproduksinya limbah dan/atau sampah yang dapat merusak lingkungan.
b. Biaya deteksi lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk
menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain di perusahaan telah memenuhi standar
lingkungan yang berlaku atau tidak. Standar lingkungan dan prosedur yang diikuti perusahaan
antara lain: peraturan pemerintah, standar sukarela (ISO 14001) yang dikembangkan oleh
International Standards Organization, dan kebijakan lingkungan yang dikembangkan oleh
manajemen.
c. Biaya kegagalan internal lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar. Biaya
kegagalan internal terjadi untuk menghilangkan dna mengolah limbah dan sampah ketika
diproduksi. Tujuan aktivitas kegagalan internal adalah 1) memastikan limbah dan sampah yang
diproduksi tidak dibuang ke lingkungan luar, atau 2) mengurangi tingkat limbah yang dibuang
sehingga jumlahnya tidak melewai standar lingkungan.
d. Biaya kegagalan eksternal lingkungan adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan. Biaya kegagalan eksternal yang
direalisasi adalah biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan. Biaya kegagalan eksternal
yang tidak direalisasikan atau biaya sosial disebabkan oleh perusahaan, tetapi dialami dan
dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Biaya sosial lebih lanjut dapat diklasifikasikan
sebagai: 1) biaya yang berasal dari degradasi lingkungan, dan 2) biaya yang berhubungan
dengan dampak buruk terhadap property atau kesejahteraan masyarakat.
Tabel 1 Contoh Biaya Lingkungan Menurut Aktivitas
Aktivitas Pencegahan Aktivitas Kegagalan Internal
- Evaluasi dan memilih pemasok - Pengoperasian peralatan untuk mengurangi
- Evaluasi dan memilih alat untuk atau menghilangkan polusi
mengendalikan polusi - Pengolahan dan pembuangan limbah
- Desain proses dan produk untuk beracun
mengurangi atau menghapus limbah - Pemeliharaan peralatan polusi
- Melatih pegawai - Lisensi fasilitas untuk memproduksi
- Mempelajari dampak lingkungan limbah
- Audit risiko lingkungan - Daur ulang sisa bahan
- Pelaksanaan penelitian lingkungan
- Pengembangan sistem manajemen
lingkungan
- Daur ulang produk
- Pemerolehan sertifikasi ISO 14001
Aktivitas Deteksi Aktivitas Kegagalan Eksternal
- Audit aktivitas lingkungan - Pembersihan danau yang tercemar
- Pemeriksaan produk dan proses - Pembersihan minyak yang tumpah
- Pengembangan ukuran kinerja lingkungan - Pembersihan tanah yang tercemar
- Pelaksanaan pengujian pencemaran - Penggunaan bahan baku dan energi yang
- Verifikasi kinerja lingkungan dari tidak efisien
pemasok - Penyelesaian klaim kecelakaan pribadi dari
- Pengukuran tingkat pencemaran praktik kerja yang tidak ramah lingkungan
- Penyelesaian klaim kerusakan property
- Pembaruan tanah ke keadaan alaminya
- Hilangnya penjualan karena reputasi
lingkungan yang buruk
- Perawatan medis karena udara yang
terpolusi (S)
- Hilangnya lapangan pekerjaan karena
pencemaran (S)
- Hilangnya fungsi danau sebagai tempat
rekreasi (S)
- Rusaknya ekosistem karena pembuangan
sampah padat (S)

Laporan Biaya Lingkungan


Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan hasil yang penting, yaitu: 1) dampak
biaya lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan dan 2) jumlah relatif yang dihabiskan untuk
setiap kategori. Dari sudut pandang praktis, biaya lingkungan akan mendapat perhatian dari
manajemen jika jumlah signifikan. Biaya lingkungan ternyata dapat mempengaruhi profitabilitas
perusahaan secara signifikan.
Contoh Laporan Biaya Lingkungan
PT ABC
LAPORAN BIAYA LINGKUNGAN
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X6
Biaya Lingkungan Persentase
dari Biaya
Operasional
Biaya Pencegahan
- Pelatihan pegawai $600,000
- Desain produk 1,800,000
- Pemilihan peralatan 400,000 $2,800,000 1.40%
Biaya Deteksi
- Pemeriksaan proses $2,400,000
- Pengembangan ukuran 800,000 $3,200,000 1.60%
Biaya Kegagalan Internal
- Pengoperasian peralatan polusi $4,000,000
- Pemeliharan peralatan polusi 2,000,000 $6,000,000 3.00%
Biaya Kegagalan Eksternal
- Pembersihan danau $9,000,000
- Restorasi tanah 5,000,000
- Penyelesaian klaim kerusakan properti 4,000,000 $18,000,000 9.00%
TOTAL $30,000,000 15.00%

Mengurangi Biaya Lingkungan


Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan
menginvestasikan lebih banyak aktivitas pencegahan dan deteksi. Model pengurangan biaya
lingkungan mungkin akan berperilaku serupa dengan model biaya kualitas total. Biaya lingkungan
terendah yang diperoleh pada titik kerusakan nol mungkin sama seperti titik cacat nol pada model
biaya kualitas total.
Ford Motor - Berusaha memperoleh sertifikasi ISO 1400 bagi semua pabriknya di
Company seluruh dunia.
- Di pabrik-pabrik tersebut, Ford telah menghemat ratusan ribu dolar
dalam biaya lingkungan.
Phillips Petroleum - Terdapat konsep 1-10-100, jika suatu masalah diselesaikan di area
kerjanya sendiri, maka biayanya adalah $1.
- Jika masalah diselesaikan di luar daerah asalnya (masih di dalam
perusahaan), maka biayanya $10.
- Jika masalah diselesaikan di luar perusahaan, maka biayanya $100.
Numar - Berhasil mengurangi emisi pembuangan cairan yang tercemar
menjadi nol.
- Menginvestasikan sistem baru yang mengolah limbah cairan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk mendapatkan
kembali bahan baku yang masih dapat digunakan, pada saat yang
sama, air tersebut digunakan kembali.
- Keuntungan yang diperoleh:
a. Jumlah air yang dibutuhkan setiap hari berkurang (950 kubik
menjadi 200 kubik), hemat $391,500 per tahun.
b. Bahan baku yang diolah kembali dari air yang telah dipakai
$30,000 per tahun.
c. Perusahaan terhindar dari denda lingkungan yang ketat.
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN LINGKUNGAN
Laporan Keuangan Lingkungan
Selain melaporkan biaya lingkungan diperlukan juga melaporkan keuntungan lingkungan,
ada tiga jenis keuntungan yaitu: pemasukan, penghematan saat ini, dan penghindaran biaya
(penghematan berjalan). Pemasukan mengacu pada pendapatan yang didapat perusahaan karena
tindakan lingkungan seperti mendaur ulang kertas, menemukan aplikasi baru untuk limbah yang
tidak berbahaya dan meningkatkan penjualan karena penguatan citra lingkungan. Penghindaran
biaya mengacu pada penghematan berjalan yang dihasilkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Penghematan mengacu pada pengurangan biaya lingkungan yang dicapai tahun ini.
Dengan membandingkan keuntungan yang didapat dengan biaya lingkungan yang terjadi
pada periode tertentu maka suatu laporan keuangan lingkungan dapat disusun. Manajer dapat
menggunakan laporan tersebut untuk menilai kemajuan (keuntungan yang dihasilkan) dan potensi
kemajuan (biaya lingkungan). Laporan keuangan lingkungan juga dapat menjadi bagian laporan
kemajuan lingkungan yang disediakan bagi pemegang saham.
Berikut Contoh Laporan Keuangan Lingkungan
ABC Corporation
Laporan Keuangan Lingkungan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008
Keuntungan Lingkungan
Pengurangan biaya, pencemaran $ 3.000.000
Pengurangan biaya, pembuangan limbah yang berbahaya 4.000.000
Pemasukan daur ulang 2.000.000
Penghematan biaya konservasi energi 1.000.000
Pengurangan biaya pengemasan 1.500.000
Total keuntungan linkungan $ 11.500.000
Biaya Lingkungan
Biaya pencegahan $ 2.800.000
Biaya deteksi 3.200.000
Biaya kegagalan internal 6.000.000
Biaya kegagalan eksternal 18.000.000
Total biaya lingkungan $ 30.000.000
Membebankan Biaya Lingkungan
Proses dalam memprodusi produk dapat menciptakan residu padat, cair, dan gas yang
selanjutnya dilepas ke lingkungan, hal ini menyebabkan proses dalam memproduksi produk
merupakan sumber biaya lingkungan. Residu ini memiliki resiko mencemari lingkungan. Dengan
demikian, residu merupakan penyebab biaya kegagalan lingkungan internal dan eksternal. Selain
proses produksi, pengemasan juga merupakan sumber biaya lingkungan. Produk sendiri dapat
menjadi sumber biaya lingkungan. Setelah menjual produk, penggunaan dan pembuangan oleh
pelanggan dapat mencemari lingkungan. Hal ini adalah contoh biaya lingkungan pascapembelian.
Biaya lingkungan pasca pembelian sering ditanggung oleh masyarakat, bukan oleh perusahaan
sehngga merupakan biaya sosial. Akan tetapi, biaya lingkungan pasca pembelian terkadang
dikonversi menjadi biaya eksternal yang direalisasikan.

Biaya Produk Lingkungan


Biaya lingkungan dari proses memproduksi, memasarkan, serta mengirimkan produk dan
biaya lingungan pasca pembelian yang disebabkan oleh penggunaan dan pembuangan produk
merupakan contoh-contoh biaya produk lingkungan (environmental product costs). Penghitungan
biaya lingkungan penuh (full private costing) adalah pembebanan semua biaya lingkungan, baik
yang bersifat privat maupun sosial pada produk. Penghitungan biaya privat penuh (full private
costing) adalah pembebanan biaya privat pada produk individual. Jadi ,penghitungan biaya privat
membebankan biaya lingkungan yang disebabkan oleh proses internal organisasi pada produk.
Biaya privat menggunakan data yang dihasilkan dari dalam perusahaan sedangkan biaya penuh
memerlukan data yang dihasilkan di luar perusahaan dari pihak ketiga.
Pembebanan biaya lingkungan pada produk dapat menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi manajerial. Contohnya, suatu produk tertentu lebih bertanggung jawab atas
limbah beracun daripada produk lainnya. Informasi ini dapat mengarah pada desain produuk dan
proses alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan membebankan biaya
lingkungan secara tepat dapat diketahui apakah suatu produk menguntungkan atau tidak. Jika tidak
menguntungkan, produk tersebut dapat dihentikan untuk mencapai perbaikan yang signifikan
dalam kinerja lingkungan.
Pembebanan Biaya Berbasis Fungsi
Pada sebagian besar akuntansi biaya, biaya lingkungan dimasukkan dalam overhead.
Dengan menggunakan definisi biaya lingkungan dan kerangka kerja klasifikasi, maka biaya
lingkungan harus dipisahkan dari kelompok biaya lingkungan. setelah dipisahkan dari
kelompoknya sendiri, perhitungan biaya berbasis fungsi membebankan biaya-biaya tersebut pada
produk individual dengan menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah jam tenaga kerja
dan jam mesin. Pendekatan ini dapat berjalan baik untuk produk yang homogen. Namun, dalam
perusahaan yang memiliki banyak produk bervariasi, pembebanan berbasis fungsi dapat
mengakibatkan distorsi biaya.
Produk yang diproduksi ABC diantaranya: jenis A dan jenis B masing-masing diproduksi
sebanyak 50.000 lembar, setiap jenis kaca memerlukan ½ jam mesin. Asumsikan jam mesin akan
digunakan untuk pembebanan biaya lingkungan ke produk. Dalam produk kaca terdapat emisi
kadmium. Untuk memproduksi kadmium harus ada izin dari pemerintah sebesar $300.000 yang
diperbarui setiap tiga tahun sekali, maka biaya perizinan sebesar $100.000 setiap tahunnya. Izin
tersebut memperbolehkan penggunaan kadmium pada tingkat tertentu. Jika penggunaan melebihi
batas perizinan maka perusahaan akan didenda. Denda yang dibayarkan perusahaan rata-rata
$50.000 per tahun. Jadi biaya tahunan emisi kadmium adalah $150.000 ($100.000 + $50.000).
Biaya lingkungan per jam mesin $3 ($150.000/50.000 jam mesin). Penggunaan tarif ini
menghasilkan biaya lingkungan per unit sebesar $1,50 untuk setiap produk ($3 x ½ jam mesin).
Keakuratan pembebanan merupakan ha yang penting. Contohnya, kaca jenis A merupakan
penyebab dari semua emisi kadmium maka seharusnya biaya lingkungan seharusnya $3 per unit
untuk jenis A dan $0 untuk jenis B. Dalam, hal ini pembebanan biaya jenis A terlalu rendah dan
terlalu tinggi untuk jenis B. Kemungkinan itu bukanlah suatu hal yang mustahil. Hal yang sangat
mirip terjadi pada Spectrum Glass, produsen kaca khusus. Perusahaan tersebut menemukan hanya
satu produk, “Ruby Red”, yang menyebabkan semua emisi kadmiumnya. Namun, sistem biayanya
membebankan sebagian biaya ini pada setiap produk yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut
maka ABC memperbaiki sistem biaya lingkungannya dengan menggunakan perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas.
Pembebanan Biaya Lingkungan Berbasis Aktivitas
Munculnya penghitungan biaya berbasis aktivitas memfasilitasi penghitungan biaya
lingkungan. Penelusuran biaya lingkungan ke produk-produk yang menyebabkan biaya-biaya
tersebut merupakan syarat utama dari sistem akuntansi lingkungan yang baik.
Lihat contoh Kadmium di PT ABC
Emisi kadmium merupakan aktivitas lingkungan. Biaya aktivitas ini adalah biaya denda
dan biaya perizinan: $150.000. Sekarang anggaplah jumlah emisi kadmium adalah ukuran output
aktivitas dan anggaplah jumlahnya 20.000 unit. Tarif aktivitas adalah $7,50 per unit
($150.000/20.000 unit). Jika Jenis A memproduksi 20.000 unit emisi dan Jenis B memproduksi 0
unit, maka pembebanan biaya seharusnya: $150.000 untuk Jenis A ($7,50 x 20.000) dan $0 untuk
Jenis B. Pembebanan biaya berdasar aktivitas ini menghasilkan unit biaya lingkungan sebesar $3
untuk Jenis A ($150.000/50.000) dan $0 untuk Jenis B.
Semua biaya yang dibebankan pada contoh ini merupakan biaya privat. Biaya sosial juga
dimungkinkan. Jika demikian dan jika dapat diperkirakan, maka pendekatan penghitungan biaya
yang lebih menyeluruh dapat digunakan. Sebagai contoh, emisi kadmium menyebabkan $150.000
per tahun untuk pengeluaran medis bagi mereka yang tinggal di komunitas yang dipengaruhi oleh
emisi tersebut. Dalam hal ini, biaya per unit untuk Jenis A akan berlipat ganda.
Contoh dengan Aktivitas Ganda
Jika terdapat aktivitas-aktivitas lingkungan ganda. Setiap aktivitas akan dibebankan biaya
dan tingkat aktivitas akan dihitung. Kemudian, tingkat tersebut digunakan untuk membebankan
biaya lingkungan pada produk berdasarkan penggunaan aktivitas. Sebagai contoh, PT ABC
memproduksi dua jenis pembersih industri di pabriknya yang berada di Orlando. Pembebanan
biaya lingkungan pada dua produk yang memiliki berbagai aktivitas ditampilkan pada tabel berikut
Aktivitas Pembersih A Pembersih B
Mengevaluasi dan memilih pemasok $ 0,20 $ 0,05
Mendesain proses (untuk mengurangi polusi) 0,10 0,10
Memeriksa proses (untuk masalah polusi) 0,25 0,15
Menangkap dan menghilangkan racun 0,05 1,00
kloroflorokarbon
Memelihara peralatan lingkungan 0,00 0,50
Membuang limbah beracun 0,10 1,75
Menggunakan bahan baku secara berlebihan 0,08 0,25
Biaya lingkungan per unit $ 0,78 $ 3,80
Biaya manufaktur lainnya (non lingkungan) 9,02 16,20
Biaya unit $ 9,80 $ 20,00
Unit yang diproduksi 100.000 100.000

Tabel di atas menunjukkan Pembersih B memiliki masalah lingkungan yang lebih besar
daripada Pembersih A. Total biaya lingkungan Pembersih B adalah $380.000 ($3,80 x 100.000)
dan merupakan 19% dari total biaya manufaktur. Biaya kegagalan lingkungannya adalah
$350.000, besarnya 92,1% dari total biaya lingkungan. Pembersih A menunjukkan gambaran yang
lebih baik. Total biaya lingkungannya adalah $78.000 atau 8% dari total biaya manufaktur, dan
biaya kegagalannya adalah 29,5% dari total biaya lingkungan. Hal ini membuktikan Pembersih B
memerlukan perbaikan lingkungan dan ekonomi yang terbesar.

Penilaian Biaya Siklus Hidup


Pembenahan produk adalah praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang
produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhadap lingkungan. Penilaian Siklus Hidup
adalah sarana meningkatkan pembenahan produk. Penilaian siklus hidup mengidentifikasi
pengaruh lingkungan dari suatu produk di sepanjang siklus hidupnya, kemudian mencari peluang
untuk memperoleh perbaikan lingkungan. Penilaian biaya siklus hidup membebankan biaya dan
keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan.
Ada empat tahap dalam siklus hidup produk : ekstraksi sumber daya, pembuatan produk,
penggunaan produk, serta daur ulang dan pembuangan. Tahapan siklus hidup yang berbeda-beda
dapat berada di bawah kendali pihak lain, selain produsen produk. Sudut pandang siklus hidup
yang digunakan menggabungkan sudut pandang pemasok, produsen, dan pelanggan. Hubungan
internal maupun eksternal dianggap penting dalam menilai pengaruh lingkungan dari produk,
desain produk, dan desain proses yang berbeda-beda. Sebelum membahas penilaian biaya,
diperlukan adanya pemahaman lebih terperinci mengenai analisis siklus hidup.
Tahapan Penilaian
Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal: analisis persediaan, analisis
dampak, dan analisis perbaikan. Analisis persediaan menyebutkan jenis dan jumlah input bahan
baku dan energi yang dibutuhkan serta pelepasan ke lingkungan yang dihasilkan dalam bentuk
residu padat, cair, dan gas. Analisis persediaan mencakup seluruh siklus hidup produk. Analisis
dampak menilai pengaruh lingkungan dari beberapa desain bersaing dan menyediakan peringkat
relatif dari pengaruh-pengaruh tersebut. Analisis perbaikan bertujuan mengurangi dampak
lingkungan yang ditunjukkan oleh tahap persediaan dan dampak.

Penilaian Biaya
Sampai saat ini, analisis hanya menggunakan ukuran-ukuran nonkeuangan dan faktor-
faktor kualitatif. Penilaian biaya siklus hidup menentukan pengaruh keuangan dari dampak
lingkungan yang diidentifikasi pada tahap persediaan dan tahap perbaikan dari penilaian siklus
hidup. Penilaian biaya lingkungan untuk tahap persediaan dapat memfasilitasi analisis dampak.
Cangkir Kertas Cangkir
Polyfoam
Penggunaan bahan baku $ 0,010 $ 0,004
Utilitas 0,012 0,003
Sumber daya yang berhubungan dengan limbah 0,008 0,005
Total Biaya Privat $ 0,030 $ 0,012
Keuntungan daur ulang (sosial) (0,001) (0,004)
Biaya lingkungan per unit $ 0,029 $ 0,008

Analisis Lingkungan
Penilaian dampak lingkungan dalam istilah operasional dan keuangan menetapkan tahap
untuk langkah terakhir, yaitu mencari cara mengurangi dampak lingkungan dari alternatif-
alternatif yang dipertimbangkan atau dianalisis. Perbaikan kinerja lingkungan dari produk dan
proses yang ada merupakan tujuan keseluruhan dari sistem pengendalian lingkungan.
Akuntansi Pertanggungjawaban Lingkungan Berbasis Strategi
Tujuan keseluruhan dari perbaikan kinerja lingkungan mengusulkan kinerja perbaikan
berkelanjutan untuk pengendalian lingkungan adalah paling sesuai. Jika suatu pihak menerima
paradigma ekoefisiensi, maka perspektif lingkungan dapat diterima karena perbaikan kinerja
lingkungan dapat menjadi sumber dari keunggulan bersaing. Sistem manajemen lingkungan
berbasis strategi menyediakan kerangka kerja operasional untuk memperbaiki kinerja lingkungan.

Perspektif Lingkungan
Ada sekurang-kurangnya lima tujuan inti dari perspektif lingkungan: (1) meminimalkan
pengggunaan bahan baku atau bahan yang masih asli, (2) meminimalkan penggunaan bahan
berbahaya, (3) meminimalkan kebutuhan energi untuk produksi dan penggunaan produk, (4)
meminimalkan pelepasan residu padat, cair, gas, serta (5) memaksimalkan peluang untuk daur
ulang.
Ada dua tema lingkungan yang terkait dengan bahan baku dan energi. Pertama, energi atau
bahan baku yang digunakan tidak melebihi nergi atau bahan baku yang dibutuhkan (isu
konservasi). Kedua, harus dicari sarana untuk menghilangkan penggunaan bahan baku atau energi
yang merusak lingkungan (isu zat berbahaya). Ukuran-ukuran yang memungkinkan adalah berapa
jumlah kuantitas total dan per unit dari berbagai bahan baku dan energi, ukuran produktivitas, dan
biaya bahan berbahaya yang dinyatakan sebagai persentase total biaya bahan baku.
Tujuan inti yang keempat dapat direalisasikan dalam salah satu dari dua cara berikut: (1)
menggunakan teknologi dan metode untuk mencegah pelepasan residu ketika diproduksi, dan (2)
menghindari produksi residu dengan mengidentifikasi penyebab dasar serta mendesain ulang
produk dan proses untuk menghilangkan penyebab-penyebabnya. Ukuran kinerja untuk tujuan ini
mencakup berat limbah beracun yang diproduksi, volume pembuangan cairan, jumlah gas rumah
kaca yang diproduksi, dan persentase pengurangan bahan baku pengemasan.
Tujuan kelima menekankan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui melalui
penggunaan kembali. Daur ulang mengurangi permintaan untuk ekstraksi tambahan bahan baku.
Daur ulang mengurangi degradasi lingkungan dengan mengurangi pembuangan sampah oleh
pemakai akhir. Ukuran kinerjanya mencakup berat bahan baku yang didaur ulang, jumlah bahan
baku yang berbeda-beda, jumlah komponen yang berbeda-beda, persentase unit yang dibuat ulang,
dan energi yang diproduksi dari pembakaran.
Peran Manajemen Aktivitas
Analisis aktivitas lingkungan penting untuk sistem pengendalian lingkungan yang baik.
Identifikasi aktivitas lingkungan dan penilaian biayanya merupakan persyaratan untuk
penghitungan biaya lingkungan berbasis aktivitas. Aktivitas lingkungan harus diklasifikasikan
sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.
Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang tidak perlu ada jika perusahaan
beroperasi secara optimal dan efisien. Jika produksi limbah ekuivalen dengan ketidakefisienan
ekonomi, maka semua aktivitas yang gagal harus ditandai sebagai kegiatan tidak bernilai tambah.
Biaya lingkungan tidak bernilai tambah adalah biaya dari aktivitas tidak bernilai tambah. Biaya ini
mewakili keuntungan yang dapat ditangkap dengan cara memperbaiki kinerja lingkungan.

Desain Lingkungan
Desain ini menyentuh produk, proses, bahan baku, energi, dan daur ulang. Keseluruhan
daur hidup produk dan pengaruhnya terhadap lingkungan harus dipertimbangkan. Misalnya,
proses manufaktur adalah sumber langsung dari berbagai residu padat, cair, dan gas. Residu ini
banyak yang dilepaskan ke lingkungan. Desain ulang suatu proses dapat menghilangkan produksi
residu tersebut. Desain produk juga dapat mengurangi degradasi lingkungan.

Ukuran Keuangan
Perbaikan lingkungan harus menghasilkan keuntungan keuangan yang signifikan. Hal ini
berarti perusahaan telah mencapai trade-off yang menguntungkan antara aktivitas yang gagal dan
aktivitas pencegahan. Ketika keputusan ekoefisien dibuat, maka total biaya lingkungan harus
terhapus bersamaan dengan perbaikan kinerja lingkungan. Tren biaya lingkungan merupakan
ukuran kinerja yang penting. Perusahaan dapat mempersiapkan laporan biaya lingkungan yang
tidak bernilai tambah dari periode berjalan dan membandingkannya dengan periode sebelumnya.
Tren Biaya Tidak Bernilai Tambah: Biaya Lingkungan
Aktivitas Lingkungan Tidak Bernilai Tambah Tahun
20x6 20x5
Proses pemeriksaan $ 200.000 $ 240.000
Pengoperasian peralatan polusi 350.000 400.000
Pemeliharaan peralatan polusi 200.000 200.000
Pembersihan polusi air 700.000 900.000
Klaim kerusakan properti 300.000 400.000
Total $ $
1.750.000 2.140.000

Referensi:
Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M. 2009. Akuntansi Manajerial, Edisi 8. Penerbit
Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai