Oleh :
LUBUKLINGGAU
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan di Indoensia merupakan faktor yang harus
difikirkan dengan serius, mengingat dampak yang di timbulkan dari
pengelolaan lingkungan yang kurang baik terlihat sangat nyata. Saat ini
aspek lingkungan menjadi sorotan serta perhatian khusus karena semakin
meningkatnya fenomena pemanasan global serta banyak nya kerusakan
yang terjadi. Maka dari itu pemerhati lingkungan, pembisnis, dan
pemerintah mengubah cara pandang dan cara berfikir mereka dari yang
hanya peduli akan laba tetapi sekarang juga mulai peduli akan lingkungan
yang menjadi sumber daya utama bagi usaha mereka. Oleh sebab itu
diperlukan upaya untuk merawat lingkungan tersebut agar menimbulkan
pengaruh terhadap bidang akuntansi di Indonesia.
Akuntansi lingkungan muncul sejak adanya teori Three Battom Line
(people, planet, profit). Envirotmen Accounting merupakan salah satu
cabang dari akuntansi yang memperhatikan upaya konservasi
lingkungan/Akuntansi Lingkungan adalah identifikasi, pengukuran dan
alokasi biaya-biaya lingkungan hidup dan pengintegrasian biaya-biaya ke
dalam pengambilan keputusan usaha serta mengkomonikasikan hasilnya
kepada stakeholder perusahaan.
Penggunaan konsep akuntansi lingkungan bagi perusahaan untuk
mendorong kemampuan perusahaan dalam meminimalisasi persoalan-
persoalan lingkungan yang di hadapi oleh perusahaan. Pengelolaan
lingkungan menjadi salah satu wujud tanggungjawab perusahaan terhadap
lingkungan sekitar. Aktivitas yang timbul dari pengelolaan lingkungan
akan munculkan biaya-biaya lingkungan. Perusahaan perlu mengukur
biaya lingkungan dari aktivitas dalam pengelolaan lingkungan. Sehingga
perusahaan memerlukan sistem akuntansi lingkungan sebagai kontrol
terhadap tanggung jawab perusahaan sebab pengelolaan limbah yang
dilakukan oleh perusahaan memerlukan pengukuran, penilaian,
pengungkapan dan pelaporan biaya pengelolaan limbah dari hasil kegiatan
operasional perusahaan. Perhitungan biaya dalam penanganan limbah
tersebut diperlukan adanya perlakuan akuntansi yang tersistematis secara
benar.
Rumah sakit sebagai organisasi jasa yang bergerak dibidang kesehatan
memberikan dampak positif bagi masyarkat, namun rumah sakit juga dapat
memberikan dampak negatif yaitu limbah yang berpotensi mencemari
lingkungan sekitar dan menularkan penyakit. Limbah yang dihasilkan dari
rumah sakit yaitu berbentuk padat, cair, pasta (gel) maupun gas yang
bersifat infeksius. Terdapat juga bahan habis pakai yang telah
terkontaminasi seperti masker, sarung tangan, dan bahan-bahan/alat
kesehatan yang mengalami kontak langsung dengan pasien, dengan resiko
penularan, potongan/bagian tubuh manusia, serta limbah bahan berbahaya
beracun yang merupakan hasil laboratorium, radiologi, kemasan-kemasan
desinfektan, bahan kimia/farmasi dan lain-lain.
Pengelolaan lingkungan menjadi wujud tanggungjawab perusahaan
terhadap lingkungan sekitar. Aktivitas yang timbul dari pengelolaan
lingkungan maka akan muncul biaya-biaya lingkungan. Perusahaan perlu
mengukur biaya lingkungan dari aktivitas pengelolaan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, penulis merumuskan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa tujuan penerapan akuntansi lingkungan ?
2. Apakah pengelolaan biaya lingkungan Badan Rumah Sakit Umum
Daerah (BRSUD) telah sesuai dengan yang dianggarkan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tujuan dari penerapan akuntansi lingkungan.
2. Untuk mengetahui sudah sesuaikah biaya lingkungan Badan Rumah
Sakit Umum Daerah (BRSUD) dengan biaya anggaran yang ada.
D. Metode Penelitian
Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data yang diperoleh
dari menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau
oleh orang lain tentang subjek. Dokumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah jurnal penelitian, dan artikel-artikel.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Biaya Lingkungan
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian diatas berdasarkan
informasi yang di peroleh, Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD)
tabanan belum cukup sempurna dalam menerapkan akuntansi lingkungan
sesuai dengan teori yang ada. Badan Rumah Sakit Umum Daerah
(BRSUD) mengidentifikasi biaya lingkungan sebagai belanja langsung
dan tidak langsung, mengakui biaya lingkungan pada saat setalah
mendapatkan manfaat dari hal tersebut meskipun kas belum dikeluarkan,
menyajikan dan mengungkapkan biaya lingkungan secara keseluruhan
dalam laporan keuangan bersama-sama dengan biaya-biaya yang sejenis
seperti biaya layanan, serta biaya administrasi dan umum. Biaya kualitas
lingkungan yang di keluarkan oleh Badan Rumah Sakit Umum Daerah
(BRSUD) Tabanan sebesar 28,21% dari biaya oprasional serta
pengelolaan anggaran yang sudah terrealisasi mencapai 76,62%
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, A. S., & Suciati. (2019). Jurnal Riset Terapan Akuntansi. Penerapan
Akuntansi Lingkungan Terhadap Pengelolaan Limbah Bahan Berbhaya Beracun
(B3) Pada RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO Makasar, 3(Juli), 11.
https://www.jurnal.polsri.ac.id/index.php/jrtap/article/view/1824