Anda di halaman 1dari 39

Beyond Budgeting Round Table

Svenska Handelsbanken

Oleh Kelompok 1
Aldila Yanri (023151900001)
Arthur Fernando (023151900002)
Bagas Ari Wibawanto (023151900003)
Benny Surya (023151900004)
Dhea Charlene (023151900006)
Dony Setiawan (023151900008)
Endah Budiati (023151900009)
Endah Dipoyanti (023151900010)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Profesi Akuntansi
Universitas Trisakti
2020
Traditional Budgeting VS Beyond Budgeting

Penganggaran tradisional, digunakan pada masa industri (industrial age), yaitu suatu keadaan
dimana fokus utama perusahaan adalah memproduksi dan menjual produk sebanyak-
banyaknya. Perusahaan memikirkan bagaimana memproduksi dengan biaya yang rendah dan
kemudian memasarkan produknya ke pelanggan. Strategi perusahaan diterjemahkan ke dalam
anggaran sebagai rencana operasi perusahaan, dasar pengendalian, serta dasar penilaian dan
penghargaan terhadap kinerja. Struktur perusahaan berbentuk hierarki yang berfokus pada
perintah dan pengendalian (command and control).

Pada era informasi (information age) sekarang ini, dunia bisnis bergerak dengan sangat cepat,
sehingga membutuhkan kemam-puan adaptasi yang tinggi dari perusahaan. Salah satu cara
untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah dengan melakukan pember-dayaan karyawan
(empowerment). Perusahaan tidak lagi berfokus pada sumber daya dan pengurangan biaya,
melainkan berfokus pada pemenuhan kebutuhan pelanggan yang terus berubah-ubah.Hal ini
terutama ditujukan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Perbedaan Traditional Budgeting dan Beyond Budgeting
1. Management Style: command and control vs. empowering and coaching
2. Seat of Authority: centralized bureaucracy vs. decentralized team
3. Performance Assessment: fixed target vs. relative target
Pendekatan Top-Down
• Menggunakan logika berpikir dari “atas” kemudian melakukan pemetaan
“kebawah” untuk melihat keberhasilan atau kegagalan suatu
implementasi kebijakan.
• Sering disebut sebagai pendekatan policy centered karena focus
perhatian peneliti hanya tertuju pada kebijakan dan berusaha
memperoleh fakta apakah kebijakan tersebut efektif atau tidak
• Biasanya lebih fokus pada kegagalan implementasi kebijakan karena
menjelaskan persoalan-persoalan atau faktor penghambat implementasi
• Pendekatan top down identic dengan command and control →
keberhasilan implementasi kebijakan didasarkan pada kejelasan perintah
dan cara mengawasi atasan kepada bawahan
Pendekatan Bottom-Up

• Berkebalikan dengan top-down, bottom up menggunakan logika


berpikir dari “bawah” kemudian melakukan pemetaan “keatas”.
• Pendekatan bottom up percaya bahwa implementasi akan berhasil
jika kelompok sasaran dilibatkan dari awal mulai proses sampai
implementasi kebijakan.
Perbedaan Top-Down & Bottom Up
Latar Belakang Beyond Budgeting

Perusahaan membutuhkan penganggaran sebagai alat pengendalian dan


perencanaan. Penganggaran terdiri atas berbagai macam, salah satunya adalah
 penganggaran tradisional yang tidak berfungsi saat ini karena instrumennya
terlalu statis dan mengunci manajer dalam masa lalu – ke dalam sesuatu yang
mereka pikir tahun lalu benar. Penganggaran tradisional menghalangi orang-orang
dalam organisasi untuk melakukan hal yang benar.

Beyond Budgeting adalah model manajemen yang berkeinginan untuk melawan


batasan-batasan dari konsep manajemen umum penganggaran tradisional. Modal
manajemen Beyond Budgeting berasal dari kira-kira 30 studi kasus dari Beyond
Budgeting Round Table/ BBRT – studi kasus dari perusahaan yang berhasil
mengelola perusahaannya tanpa fixed budget. Saat perusahaan menerapkan
Beyond Budgeting dengan tepat maka akan muncul peluang baru untuk
manajemen strategis perusahaan dengan membuat alokasi sumber daya lebih
fleksibel dan adaptif
Lanjutan…
Beyond Budgeting (BBRT)
adalah solusi untuk masalah-
masalah yang terjadi pada
penganggaran tradisional.
Beyond budgeting berarti
penghapusan anggaran tahunan
dan penerapan “alat” yang lebih
baik dalam mengelola
organisasi dibandingkan dengan
penganggaran tradisional.
Model ini berfokus dalam
menciptakan sebuah organisasi
dengan skill adaptif yang baik
dengan menerapkan sebuah
proses pengukuran kinerja yang
adaptif. Proses penganggaran
dihilangkan dari organisasi dan
diganti dengan sejumlah teknik “Kunci konsep Beyond Budgeting adalah bahwa
manajemen terintegrasi seperti
perencanaan dan pengendalian harus diganti dari
balanced scorecard dan rolling
forecasts.
pengendalian top-down menjadi bottom-up”
Prinsip Beyond Budgeting
Hope dan Fraser (2003) mengembang-kan sebuah model dengan dua belas prinsip:
• 6 poin berkaitan dengan proses manajemen kinerja (key performance management principles),
• 6 poin berkaitan dengan tindakan kepemimpinan (keyleadership principles)
Prinsip kunci manajemen kinerja: Prinsip kunci kepemimpinan:
1. Menghadapi persaingan, 1. Menciptakan iklim kinerja berdasarkan
2. Memberikan penghargaan persaingan yang sukses,
2. Membangun komitmen kelompok
berdasarkan kesuksesan kelompok,
dalam sebuah tujuan bersama, nilai
3. Membuat strategi menjadi sebuah bersama, dan pembagian penghargaan,
proses yang berkelanjutan dan 3. Menyerahkan pembentukan strategi
inklusif, kepada kelompok yang berada di lini
4. Mengambil sumber daya ketika depan dan memberikan kebebasan
dibutuhkan, untuk bertindak,
5. Mengkoordinasi interaksi antar- 4. Mementingkan kecermatan dan
perusahaan melalui kekuatan menantang terbentuknya kontribusi
bernilai tambah bagi semua sumber
pasar,
daya,
6. Menyediakan informasi yang cepat 5. Mengorganisasi hubungan antar-
dan terbuka bagi pengendalian kelompok dan menggabungkan
multi-level. kemampuan mereka untuk melayani
pelanggan,
6. Mendukung sistem informasi yang
transparan dan terbuka.
Beyond Budgeting

Keuntungan Kerugian
1. Merespon cepat terhadap ancaman dan • Kesuksesan model Beyond Budgeting
peluang; sangat berhubungan dengan bagaimana
2. Menghasilkan pengambilan keputusan model ini diterapkan dalam organisasi.
yang lebih baik; Beyond Budgeting harus jelas bagi
3. Memungkinkan dan mendorong inovasi manajer-manajer mengenai apa harapan-
yang berkelanjutan;
harapan dan apa yang harus mereka
4. Mendorong keunggulan operasional.
Organisasi Beyond Budgeting memiliki biaya lakukan. Mereka harus tertantang dan
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan termotivasi untuk membuat model ini
penganggaran tradisional karena proses sukses.
penganggaran tradisional membutuhkan • Bagaimanapun juga, saat manajer
lebih banyak waktu untuk menyusunnya; telah menggunakan sistem
5. Menghasilkan pelanggan loyal dan penganggaran tradisional untuk waktu
menguntungkan. Organisasi Beyond yang lama maka ada resiko yan terjadi
Budgeting menempatkan kebutuhan nilai
pelanggan sebagai pusat strateginya.
yaitu manajer-manajer tidak dapat
melakukan transisi.
Svenska Handelsbanken

• Svenska Handelsbanken adalah sebuah


perusahaan asal Swedia yang bergerak di sektor
finansial.
• Fokus utama Svenska Handelsbanken adalah
industri perbankan.
• Pada tahun 2014, Svenska Handelsbanken
mendapatkan penjualan sebesar AS$10,1 miliar
dengan total keuntungan US$2,2 miliar.
• Pada tahun yang sama, Svenska Handelsbanken
menempati peringkat ke-289 dalam daftar Global
2000, sebuah daftar perusahaan terbesar di dunia
yang diperingkat oleh majalah bisnis Forbes,
dengan total nilai pasar (market value) US$32,1
miliar dan total aset sebesar US$387,7 miliar.
Svenska Handelsbanken – A World Class financial services model

Seperti Toyota, Handelsbanken telah


secara konsisten menguntungkan selama
lebih dari 30 tahun. Selain itu konsisten
dalam meraih peringkat kepuasan
pelanggan independen di Swedia dan
Inggris dan memiliki jumlah terendah
dalam keluhan pelanggan. Dan secara
konsisten menjadi salah satu bank yang
paling efisien biaya di dunia dengan rasio
biaya terhadap pendapatan sekitar 40 %
(dibandingkan dengan 60 % - 80% untuk
sebagian besar para pesaingnya).
Keuntungannya bahkan meningkat pada
tahun 2008 ketika bank lain menderita
penurunan besar, Handelsbanken adalah
satu-satunya bank Swedia
tidak memerlukan dukungan Pemerintah.
Svenska Handelsbanken – A World Class financial services model

Fokusnya adalah peningkatan kinerja yang


berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Tidak ada kontrak kinerja tetap
untuk dikhawatirkan. Tekanan yang datang
tidak akan dibiarkan untuk melemahkan
tim atau suatu kantor (wilayah). Cabang
adalah pusat laba dan memiliki cukup
wewenang untuk mengambil keputusan.
Tujuan adalah self-imposed oleh tim
cabang yang bertujuan meningkatkan
terhadap rekan. Tetapi ini tidak
mengkomunikasikan kepada otoritas yang
lebih tinggi – mereka bukan sebuah
kontrak. Tidak ada target top - down.
Perencanaan berada pada tingkat cabang,
biasanya pada interval 6 sampai 12 minggu
sesuai denagan kebutuhan cabang
Handelsbanken
Bisnis yang Dibangun Berdasarkan Kepercayaan

• Bank beroperasi berdasarkan nilai – nilai kepercayaan dan


rasa hormat untuk pelanggan dan kolega.
• Bank berorientasi untuk membangun hubungan jangka
panjang dengan nasabah dan untuk tumbuh melalui
rekomendasi mereka.
• Tim cabang diberdayakan untuk mengambil semua keputusan
yang penting bagi nasabah, dan untuk terlibat secara lokal
dengan cara menemukan alternatif yang terbaik.
• Bank menanamkan budaya yang terbuka dan suportif.
• Pada akhirnya Bank berharap dapat membuat perbedaan
positif bagi komunitas yang Bank layani.
Handelsbanken
Tujuan, Cara Kerja, dan Hasil Pekerjaan

Tujuan
Cara Kerja Hasil Kerja
Memiliki profitabilitas yang
 Manajemen berbasis • Pelanggan yang lebih
lebih baik daripada rata-rata
kepercayaan puas daripada rata-rata
pesaing sebaya di pasar
 Organisasi yang industri sejak survei
dalam negeri.
terdesentralisasi dimulai pada tahun 1989
 Fokus pada pelanggan - • Salah satu bank paling
Tujuan ini terutama dicapai
bukan produk hemat biaya di Eropa
melalui pemilikan lebih
 Dekat dan pribadi selama bertahun-tahun
banyak nasabah yang puas
 Peran yang bertanggung • Kerugian pinjaman lebih
dengan pelayanan bank dan
jawab dalam masyarakat rendah daripada pesaing
biaya lebih rendah daripada
 Perspektif jangka panjang sejak awal tahun 1990-an
para pesaingnya.
 Pembagian keuntungan
bagi semua karyawan
Handelsbanken
Nilai – Nilai Bank

 Nilai – nilai Fundamental


Dua nilai mendasar membentuk cara Bank mengejar strategi bisnisnya. Kedua nilai itu tidak
lekang oleh waktu, memungkinkan Bank untuk beradaptasi secara alami terhadap
perubahan di dunia sekitar.

 Kepercayaan yang kuat pada orang-orang


Kepercayaan adalah dasar Bank dalam mengelola seluruh bisnisnya. Handelsbanken
percaya pada keinginan alami dan kemampuan orang untuk melakukan hal-hal baik dengan
baik. Hal tersebut membut Bank menjalankan bisnsinya secara terdesentralisaisi dan
memberikan tanggungjawab kepada individu. Kantor cabang bertanggungjawab atas
pelanggan lokal meliputi saran, keputusan, dan layanan yang nasabah terima. Cabang juga
bertanggungjawab atas pengembangan bisnis dan nama baik Handelsbanken di komunitas
lokal.

 Perspektif Jangka Panjang


Bank memperoleh kepercayaan dari nasabah melalui tindakan secara bertanggungjawab
untuk jangka panjang, baik sebagai warga negara korporat dan mitra perbankan.
Pengalaman yang dimiliki memandu Bank untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan,
tetap solid secara finansial dengan tetap menjaga risiko pelanggan dan kami sendiri.
Handelsbanken
Cara Bank Beroperasi

• Bank tersebar di 6 negara dan menyediakan berbagai layanan


untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
• Setiap cabang bertanggung jawab penuh atas nasabah mereka
dalam pengambilan keputusan untuk memberikan yang terbaik
bagi nasabah.
• Kantor cabang didukung penuh oleh kantor wilayah dan kantor
pusat.
• Hasilnya, Bank memperoleh beberapa penghargaan diantaranya:
Sustainability yearbook 2020
Sustainable player of the year – investments
Nasabah yang lebih puas (perorangan ataupun korporasi)
The most sustainable brand among Swedish banks in 2019
Handelsbanken
Cara Bank Beroperasi

• Sebagai bank yang terdesentralisasi, Bank mengoperasikan


kerangka kerja kontrol pusat yang kuat. Struktur tata kelola
perusahaan mendistribusikan hak dan tanggung jawab sesuai
dengan hukum, aturan, dan proses internal yang berlaku.
• Pendekatan yang terdesentralisasi terbukti menghasilkan
pelanggan yang lebih puas, efisiensi biaya yang lebih baik, dan
profitabilitas yang lebih tinggi daripada pesaing.
• Bank telah membangun jaringan cabang yang luas. Setiap cabang
beroperasi sebagai bank lokal, diberdayakan sepenuhnya untuk
melayani pelanggan, membangun hubungan dan mengambil semua
keputusan penting secara lokal.
Handelsbanken
Cara Bank Beroperasi

• Tim menentukan bagaimana mengembangkan bisnis Bank,


memainkan peran aktif dalam operasi bank lokal. Bank tahu betapa
banyak nasabah dari semua jenis memiliki akses ke tim khusus yang
memahami kebutuhan nasabah. Dengan menggabungkan teknologi
baru dengan sentuhan pribadi lokal, Bank dapat membangun
hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.
• Bank memiliki jaringan cabang yang luas yang tersebar di negara
Denmark, Finlandia, Belanda, Norwegia, Swedia, dan Inggris. Skala,
kekuatan, dan reputasi Bank juga menjadikan Handelsbanken mitra
yang tepat bagi perusahaan besar dan lembaga keuangan lainnya.
Handelsbanken
Kebijakan Kredit

• Handelsbanken termasuk salah satu bank yang menerapkan


kebijakan kredit yang ketat.
• Handelsbanken berpegang teguh pada kebijakan kreditnya di
seluruh siklus.
• Kredit hanya dapat diberikan jika ada alasan dan itikad yang baik
dari peminjam untuk memenuhi komitmennya.
• Kredit biasanya harus memiliki jaminan yang memadai dan
memuaskan.
• Handelsbanken berupaya untuk mempertahankan tingkat
kerugian pinjaman yang rendah secara historis dibandingkan
dengan bank lain, sehingga berkontribusi terhadap target
profitabilitas Bank dan mempertahankan posisi yang sehat.
Handelsbanken
Kebijakan Keuangan

• Handelsbanken menerapkan kebijakan beyond budgeting untuk


menghadapi persaingan yang begitu ketat dan membutuhkan
strategi-strategi tertentu dalam melawan berbagai perubahan.
• Pendanaan dan manajemen likuiditas Handelsbanken diterapkan
untuk memastikan komitmen pembayaran dalam jangka pendek
dan panjang dapat terpenuhi.
• Pendanaan dilakukan secara terdiversifikasi dalam hal pasar, mata
uang, dan maturitas.
• Dalam kondisi pasar yang penuh tekanan (stress) Bank
menetapkan pembentukan cadangan pendanaan untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas tanpa pendanaan tambahan.
Handelsbanken
Kebijakan Modal

• Kebijakan Bank menuntut Bank untuk selalu memenuhi kecukupan


modal dalam setiap risiko yang mungkin timbul, termasuk untuk
memenuhi persyaratan kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh
otorias pengawas, bahkan dalam kondisi tekanan keuangan (stress).
Strategi Bank adalah untuk memiliki model bisnis yang independen
terhadap perubahan dalam siklus bisnis.
• Handelsbanken mempertahankan modal untuk memenuhi
persyaratan minimum, termasuk modal inti utama untuk memenuhi
persyaratan penyangga gabungan. Di Swedia persyaratan minimum
terdiri dari Capital Conservation Buffer sebesar 2,5%, Countercyclical
Buffer sebesar 2,5% dan Systemic Risk Buffer 3%. Tambahan modal
tersebut berfungsi untuk mencegah agar Bank tidak melanggar
persyaratan modal dalam periode sulit.
Handelsbanken
Kebijakan Pengendalian Risiko
Handelsbanken
Kebijakan Pengendalian Risiko

• Kebijakan manajemen risiko Handelsbanken dibentuk untuk memastikan Bank


dalam memelihara eksposur risiko secara konsisten dengan kebijakan dan
prosedur internal serta peraturan eksternal.
• Dalam penerapan kebijakan manajemen risiko, Bank memperhatikan hal-hal
berikut:
 Jenis usaha dan produk yang dijalankan sesuai dengan visi, misi dan strategi
bisnis Bank
 Identifikasi dan mitigasi risiko secara jelas dan terkontrol
 Garis tanggung jawab yang jelas dalam mengelola setiap jenis risiko
 Metodologi dan sistem informasi manajemen yang dapat mengukur risiko
dan mendukung bisnis
 Penetapan kewenangan dan besaran limit yang menggambarkan maksimum
risiko kerugian sesuai dengan toleransi dan risk appetite Bank
 Pengelolaan rencana kelangsungan usaha Bank
 Kebijakan yang mengatur produk dan aktivitas baru
 Pengukuran dan penetapan peringkat risiko Bank yang disajikan dalam
bentuk profil risiko.
Handelsbanken
Kebijakan Risiko Operasional

• Handelsbanken menerapkan toleransi yang sangat rendah terhadap risiko


operasional. "Risiko operasional" mengacu pada kesalahan dalam proses
internal, kesalahan sistem, atau peristiwa eksternal.
• Tanggung jawab atas risiko operasional merupakan bagian integral dari
tanggung jawab manajerial di seluruh Grup. Handelsbanken memiliki
pembagian tanggung jawab yang jelas di mana setiap bagian dari operasi
bisnis memikul tanggung jawab penuh untuk bisnisnya dan untuk
manajemen risiko.
• Setiap cabang dan setiap pusat laba bertanggung jawab untuk menangani
masalah yang muncul. Ini menciptakan insentif kuat untuk kesadaran risiko
yang tinggi kesadaran dan kehati-hatian dalam operasi bisnis.
• Departemen Kredit Pusat menyiapkan keputusan kredit yang dibuat oleh
Dewan Direksi atau Dewan Komite Kredit. Departemen Kredit Pusat
memastikan bahwa penilaian kredit konsisten dan bahwa pinjaman
diberikan sesuai dengan kebijakan kredit yang diputuskan oleh Dewan.
Handelsbanken
Kebijakan Informasi

• Informasi yang dimiliki Handelsbanken harus benar, objektif, relevan dan


mudah dipahami. Handelsbanken harus menghormati penerima informasi
dan diberikan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar.
Informasi ini akan berkontribusi pada penguatan merek Handelsbanken
dan kepercayaan dari para pelanggannya, pasar modal dan masyarakat.
• Bank akan menggunakan semua upaya yang wajar untuk mematuhi
ketentuan Kebijakan Privasi untuk menghormati kerahasiaan informasi
kontak bisnis (data pribadi nasabah, seperti nama, alamat, no.telepon,
dsb). Perlindungan dan respek terhadap informasi nasabah adalah penting
bagi bank.
• Ketika nasabah memberikan informasi mengenai Individu Relevan dari
waktu ke waktu, nasabah harus mendapatkan persetujuan dari individu
tersebut untuk Bank memproses data pribadinya. Nasabah harus
menyatakan dan menjamin kepada Bank bahwa semua persetujuan yang
diperlukan telah diperoleh, dapat dibuktikan, dan akan diberikan kepada
Bank atas permintaan Bank.
Handelsbanken
Kebijakan Etika

• Keberhasilan Handelsbanken di pasar juga berasal dari kepercayaan yang


diperoleh dari para nasabah, rekanan, investor obligasi, karyawan,
pemegang saham, otoritas publik dan masyarakat pada umumnya. Karena
itu perilaku etis dan moral sangat penting bagi Bank.
• Handelsbanken memiliki kebijakan pusat yang ditetapkan oleh Kepala
Eksekutif Grup yang menjelaskan prinsip dan konsep dasar Handelsbanken,
yang disebut Our Way yang membentuk budaya perusahaan Grup, dan
didistribusikan kepada semua karyawan.
• Kebijakan juga mencakup peraturan, rekomendasi umum, dan pernyataan
tertulis dari Otoritas Pengawas Keuangan Swedia dan otoritas lain yang
relevan.
• Standar etika yang ditetapkan mengatur seluruh personel yang bekerja atas
nama Handelsbanken termasuk untuk melakukan praktik bisnis yang sehat,
bertindak secara konsisten, dan berlaku adil terhadap nasabah.
• Standar etika juga mengatur bagaimana dan kepada siapa karyawan harus
melapor jika terdapat hal – hal yang mencurigakan.
Handelsbanken
Kebijakan Keberlanjutan

• Tujuan kebijakan ini adalah untuk menetapkan fokus kerja Handelsbanken


di bidang keberlanjutan mencakup penciptaan hubungan jangka panjang
Handelsbanken dengan pelanggan, perilakunya sebagai pemberi kerja dan
lembaga dalam masyarakat, dan hubungannya dengan pemilik dan
investornya.
• Tata Kelola dan ruang lingkup kebijakan ini berlaku di seluruh Grup
Handelsbanken, operasi dan karyawannya, dan mencakup semua kegiatan
yang terkait dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
• Fokus Bank adalah untuk mengintegrasikan keberlanjutan finansial, sosial
dan lingkungan ke dalam semua operasinya, yang berarti bahwa Grup akan
menjalankan operasi yang sehat secara finansial, berkelanjutan, dan untuk
mendorong dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
• Tindak lanjut dan pelaporan Handelsbanken harus terukur, dilaporkan dan
ditindaklanjuti sebagai upaya keberlanjutan. Laporan-laporan ini akan
diterbitkan setiap tahun dalam laporan keberlanjutan Handelsbanken
secara teratur melalui situs web Handelsbanken.
Handelsbanken
Keberlanjutan Usaha Bank (Sustainability)

Pendekatan Untuk Mencapai Berkelanjutan


Komitmen
Handelsbanken memahami dampak yang Bank miliki terhadap masyarakat, lingkungan dan
pasar keuangan. Hubungan bisnis yang kuat dan berjangka panjang, pengambilan risiko
yang rendah dan kesadaran biaya adalah landasan bisnis Bank. Bank selalu ingin dekat
dengan komunitas dimana Bank beroperasi dan untuk dekat dengan nasabah. Bank
memiliki tanggung jawab yang signifikan dan berkomitmen untuk menjalankannya.

Keberlanjutan Dalam Operasi


 Sosial
Handelsbanken percaya bahwa kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting
untuk mencapai profitabilitas yang baik dan stabil dalam jangka panjang.
 Finansial
Peluang terbesar untuk berkontribusi adalah melalui bisnis inti Bank, yaitu dalam bentuk
kredit, investasi, dan layanan yang Bank berikan.
 Lingkungan
Bank merasa penting untuk tetap berkontribusi dalam menjaga iklim & lingkungan dalam
rangka keberlanjutan operasi yang semakin besar walaupun berdampak kecil.
Handelsbanken
Highlight Kinerja Bank

Grafik Efektivitas Biaya Historis


Termasuk kerugian kredit Historis Handelsbanken dibandingkan dengan rata-rata industri Bank.
Grafik diatas menunjukkan Handelsbanken lebih efektif dalam mengelola biaya dan kerugian
kredit dibandingkan rata-rata industri Bank.
Handelsbanken
Highlight Kinerja Bank

Grafik Persentase Kerugian Kredit Historis


Sejak tahun 2010, secara rata-rata Handelsbanken menanggung kerugian kredit sebesar 0,07%.
Nilai ini lebih rendah dibandingkan kerugian kredit yang ditanggung rata-rata industri Bank di
Swedia, yaitu sebesar 0,15%.
Handelsbanken
Highlight Kinerja Bank

Grafik Return on Equity


Tujuan Bank adalah untuk memperoleh laba yang lebih besar daripara pesaingnya yang setara.
Secara rata-rata ROE Handelsbanken adalah 11,9% sementara ROE rata-rata industri Bank
adalah 8,6%.
Handelsbanken
Highlight Kinerja Bank

Grafik Kepuasan Nasabah Handelsbanken dibandingkan dengan rata-rata industri Bank


Handelsbanken
Highlight Kinerja Bank

Grafik Perputaran Karyawan


Perputaran karyawan cenderung berada pada level yang rendah, yaitu 5% pada tingkat Grup
Bank dan 3,7% pada tingkat Handelsbanken yang berada di Swedia.
Hal ini selaras dengan salah satu nilai Bank, yaitu hubungan jangka panjang.
Kesimpulan Beyond Budgeting
Handelsbanken

• Handelsbanken menerapkan pengambilan keputusan


terdesentralisasi yang memberikan ruang bagi manajer di
tingkat yang lebih rendah (manajer cabang) untuk berinovasi.
• Penghargaan (reward) diberikan berdasarkan basis tim karena
pencapaian dilakukan atas dasar kerja sama tim, bukan
individual.
• Pendekatan beyond budgeting yang diterapkan
Handelsbanken terbukti membuat Bank tetap dapat bertahan
dan bertumbuh bahkan ketika Bank lain mengalami krisis.
• Pendekatan beyond budgeting yang diterapkan membuktikan
bahwa Handelsbanken dapat beroperasi secara lebih efisien
dibandingkan rata-rata industri bank yang setara.
Kesimpulan Beyond Budgeting
Handelsbanken

• Handelsbanken juga berhasil mempertahankan hubungan


yang baik dan berjangka panjang dengan karyawan maupun
nasabahnya.
• Handelsbanken terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil
dalam upaya mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba
lebih besar daripada pesaingnya.
• Implementasi beyond budgeting di Handelsbanken telah
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perencanaan &
pengendalian keuangan dalam bank serta mampu membantu
Bank secara penuh untuk mewujudkan tujuan Bank dalam
mempertahankan seluruh komitmennya baik dengan pihak
internal maupun eksternal.
Daftar Pustaka:
• https://id.wikipedia.org/wiki/Svenska_Handelsbanken
• https://www.handelsbanken.com/en/
• https://bbrt.org/wp-content/uploads/2018/06/R%C3%B6%C3%B6sli_Kaduthanam_Beyond-
Budgeting-as-a-mindset-and-a-framework-for-action.pdf
• http://slidepdf.com/reader/full/beyond-budgeting-paper
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai