Anda di halaman 1dari 6

Ujian Akhir Semester

Hari/Tanggal : Senin / 28 Juni 2021


Mata Kuliah : Pelaporan Korporat
Dosen : Dr. Afrizon,SE,,Msi,AK,CA
Nama Mahasiswa/i : Febrian Jonathan
NIM : 023152000063

Soal.

1. Jelaskan Ruang Lingkup, konsep pendapatan, serta Pengakuan dan pengukuran pendapatan dalam
PSAK PSAK 23 dan 72, dan berikan pendapat saudara terhadap 2 standar tersebut.

Jawab:

Ruang lingkup PSAK 23:

a. Penjualan barang

b. Penjualan jasa

c. Penggunaan asset entitas oleh pihak yang menghasilkan bunga, royalty dan dividen

Tidak mengatur pendapatan dari:

a. Sewa (PSAK 30)

b. Dividen dari investasi dengan metode ekuitas (PSAK 15)

c. Kontrak asuransi (PSAK 28 dan 36)

d. Perubahan nilai wajar instrumen keuangan (PSAK 50 & 55)

e. Perubahan nilai nilai aset lancar lain

f. Pengukuran awal dan perubahan nilai aset bilologi dan produk agrikultur (IAS 41)

g. Ekstraksi hasil tambang (PSAK 29 dan 33)

h. Kontrak konstruksi (IAS 11)

Ruang lingkup PSAK 72:

Untuk seluruh kontrak dengan pelanggan, kecuali:

a. Kontrak sewa - PSAK 30 Sewa;

b. Kontrak asuransi - PSAK 62 Kontrak Asuransi;

c. Instrumen keuangan - ED PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian, PSAK 66: Pengaturan Bersama, PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri dan PSAK
15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; dan Pertukaran nonmoneter antara entitas
dalam lini bisnis yang sama untuk memfasilitasi penjualan kepada pelanggan atau pelanggan
potensial  kontrak antara dua perusahaan minyak untuk menukarkan minyak untuk memenuhi
permintaan dari pelanggan dalam lokasi yang berbeda secara tepat waktu.

PSAK 72 menggantikan PSAK 23. Dalam PSAK 23, definisi pendapatan mensyaratkan entitas untuk
mengukurnya berdasarkan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau akan diterima dengan
memperhitungkan potongan dagang dan rabat volume yang diperkenankan entitas, Jika pada PSAK
23 pengakuan pendapatan berbasis pada perpindahan risiko, pada PSAK 72 pengakuan ini berbasis
pada perpindahan kontrol yang menyebabkan entitas dapat mengakui pendapatannya lebih cepat atau
lebih lambat.

2. Jelaskan Jenis Perusahaan yang memungkinkan melakukan financial shenanigans, serta bagaimana
mendeteksi terjadinya financial shenanigans berdasarkan laporan keuangan perusahaan.

Jawab:

Jenis Perusahaan melakukan financial shenanigans:

 Perusahaan dengan lingkungan pengendalian yang lemah,dengan ciri :

- Tidak ada anggota independent

- Kurangnya auditor independen/kompeten

- Fungsi audit internal yang tidak memadai

 Manajemen menghadapi tekanan kompetitif yang ekstrim atau diketahui atau


diduga memiliki karakter yang dipertanyakan

 Perusahaan dengan pertumbuhan cepat tetapi kecil

 Perusahaan publik yang baru

 Perusahaan swasta

bagaimana mendeteksi terjadinya financial shenanigans berdasarkan laporan keuangan


perusahaan yaitu:

a. Perusahaan dengan penurunan arus kas dari kegiatan operasi yang sangat tajam relatif
terhadap laba bersih

b. Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan tahunan yang tinggi,namun kemudian


diikuti dengan pertumbuhan yang rendah atau negative

c. Perusahaan dengan pertumbuhan piutang yang tinggi relative terhadap penjualan >
gunakan rasio perputaran piutang

d. Perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi relative terhadap penjualan dan
harga pokok penjualan >gunakan rasio perputaran persediaan

e. Perusahaan dengan penurunan laba kotor yang paling rendah atau paling tinggi
3. Jelaskan revolusi pelaporan korporat dan jelaskan kenapa pentingnya Integrated
Reporting.

Jawab:

Revolusi korporat adalah perubahan besar dan mendasar terhadap yang dilakukan
manusia dalam manajemen sumber daya manusia, alam dan memproduksi barang yang
berdampak pada tatanan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.

Pentingnya integrated reporting untuk menjelaskan kepada penyedia modal keuangan


bagaimana oraganisasi menciptakan nilai dari waktu ke waktu. Sebuah laporan yang
terintegrasi menguntungkan semua stakeholder yang tetarik pada kemampuan organisasi
dalam menciptakan nilai dari waktu ke waktu, termasuk karyawan, pelanggan, pemasok,
mitra bisnis, masyarakat lokal, legislator,regulator dan pembuat kebijakan. Proses IR juga
akan menguntungkan manajemen dan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karena
merekaakan memiliki informasi yang lebih baik dan dapat menjadi dasar keputusan tentang
bagaimana oraganisasi dapat menciptakan nilai dalam jangka pedek,menengah dan Panjang.

4. Jelaskan istilah-istilah berikut ini:

(a) Imbalan Kerja

Upah, yang merupakan hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dana tahu jasa yang telah atau akan dilakukan dan Kesejahteraan
pekerja/buruh, yang merupakan suatu pemenuhan kebutuhan dan/ keperluan yang
bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, secara
langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktifitas kerja dalam lingkungan
kerja yang aman dan sehat. Imbalan kerja meliputi imbalan yang diberikan kepada
pekerja atau tanggungannya atau penerima manfaat dan dapat diselesaikan dengan
pembayaran (atau dengan penyediaan barang atau jasa), baik secara langsung kepada
pekerja, suami/istri mereka, anak-anak atau tanggungan lain, atau kepada pihak lain,
seperti perusahaan asuransi

(b) b. Aset Pajak Tangguhan

Dilihat dari sisi aset, pajak tangguhan merupakan jumlah Pajak Penghasilan


(PPh) yang dapat dipulihkan pada periode masa depan akibat akumulasi
rugi pajak yang belum dikompensasi dan akumulasi kredit pajak belum
dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
peraturan perpajakan.

(c) c. Liabilitas Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan sebenarnya timbul karena perbedaan beban antara peraturan


perpajakan (fiskal) dengan standar akuntansi keuangan (komersial). Perbedaan
saat pengakuan ini mengakibatkan pendapatan/beban yang diakui pada masing-
masing periode berbeda, namun pada akhirnya, secara keseluruhan, jumlah
total yang diakui antara peraturan secara fiskal dan komersial akan sama.
Perbedaan ini biasa dikenal dengan istilah “temporary different”. 

(d) d. Liabilitas Kontinjensi

kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya
menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di
masa depan.

(e) e. Entitas Asosiasi

 suatu entitas termasuk entitas non korporasi seperti persekutuan, dimana


investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak
ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.

(f) f. Ventura Bersama

Joint Venture) Pembentukan suatu ventura bersama (joint venture) adalah


suatu strategi bisnis yang relatif banyak dipergunakan oleh perusahaan-
perusahaan baik di dunia maupun di Indonesia.

kasus 1
a. Nilai laba kena pajak = Laba sebelum pajak penghasilan – Beda Temporer

Atau dengan kata lain Laba sebelum pajak penghasilan = Beda temporer + Laba Kena Pajak

Perhitungan Beda Temporer;


- Menghitung nilai perbedaan kumulatif temporer;

- Menghitung perbedaan yang akan menghasilkan jumlah kena pajak masa depan;
- Sehingga dapat dihitung nilai laba sebelum pajak penghasilan adalah $ 160,000.

b. Jurnal

Dimana nilai Hutang Pajak Penghasilan ($ 95,000 x 40%) = $ 38,000


c. Beban Pajak Penghasilan;

d. Tarif pajak di 2021 adalah 25% x 41,000 = angsuran sebesar $ 10,250

Kasus 2

a) Bagaimana Peran Satuan Pengendalian internal, Berikan alasan?

Sistem pengendalian internal perusahaan yang efektif merupakan unsur penting dalam


pengelolaan perusahaan. Perusahaan yang efektif adalah perusahaan yang dapat
membantu manajemen perusahaan untuk meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku menjamin tersedianya
laporan keuangan dan laporan manajemen yang benar, lengkap, tepat waktu dan
memenuhi efisiensi serta efektivitas dari kegiatan usaha perusahaan, karena dapat
meminimalisir terjadinya fraud. Penerapan pengendalian internal yang ketat diharapkan
dapat membantu berjalannya seluruh kegiatan oprasional dengan baik. Dari kasus garudi
ini dapat dibilang kalau peran pengendalian internal dari perusahaan belum dapat
mencegah perusahaan dari kesalahan atau fraud, pengendalian internalnya berarti masih
lemah atau bisa juga pihak pengendalian internalnya pun ikut terlibat, karena dengan
sengaja garuda membuat lapiran keuangannya terlihat laba melaluii pengakuan
pendapatan yang seharusnya belum dapat diakui.

b) Jelaskan apakah ada kaitan kasus diatas dengan PSAK 66 atau PSAK 15?

Menurut saya dalam kasus tersebut tidak ada keterkaitan psak 66 dan 15 karena dalam sak 15
mengatur tentan penyertaan pada perusahaan asosiasi sedangkan PT Mahata Aero Teknologi bukan
termasuk anak perusahaan PT Garuda Indonesia begitu halya dengan psak 66 tentang pengaturan
Bersama dalam psak 66 jenis pengaturan Bersama di bagi menjadi 2 yaitu operasi Bersama dan
ventura,tetapi di kasus ini tidak memenuhi syarat

c) Jelaskan keterkaitan kasus diatas dengan pengakuan dan pengkuran pada PSAK 23 dan 72 d. Berikan
pendapat Anda pada pada kasus diatas, huhungkan dengan etika profesi

Keterkaitan kasus tersebut akuntan tidak jeli dalam memahami standar yang ada sehingga timbul
kasus tersebut berdasarkan psak 23 paragraf 14 tertuang pendapatan dapat di akui jika memenuhi
syarat “entitas telah memindahi resiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada
pembeli”sedangkan kasus ini perusahaan mengakui pendpatan atas kontrak jangka Panjang yang
tidak memenuhi syarat tersebut.

Dan bedasrkan psak 72 perusahan tidak memenuhi salah satu syarat pengakuan pendapatan yaitu
mengakui Ketika entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan

d) Berikan pendapat Anda pada pada kasus diatas, huhungkan dengan etika profesi

Kasus tersebut akuntan diberikan sanksi karena selain karena kejanggalan atas laporan keuangannya
juga melanggar kode etik profesi yaitu profesionalitas

Anda mungkin juga menyukai