Disusun Oleh:
BAIQ NAILI AMALIA
NIM: I2F02310001
A. LIABILITAS LANCAR
1. Karakteristik Liabilitas Lancar
Liabilitas lancar adalah kewajiban yang likuiditasnya diperkirakan secara layak
memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar atau penciptaan liabilitas lancar atau liabilitas yang penyelesaiannya dalam satu
siklus operasi biasanya satu tahun.
Ada tiga karakteristik utama liabilitas lancar, yaitu:
a. Kewajiban saat ini
b. Muncul dari transaksi masa lalu
c. Mengakibatkan arus keluar sumber daya (uang tunai, barang, jasa) di masa depan atau
masa yang akan datang.
Liabilitas harus dilaporkan jika terdapat salah satu dari dua kondisi berikut ini:
a. Liabilitas tersebut diharapkan akan diselesaikan dalam satu siklus operasi normal, atau
b. Liabilitas tersebut diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan setengah
tanggal pelaporan.
Siklus operasi adalah periode waktu di antara saat perolehan barang dan jasa dengan saat
realisasi kas yang berasal dari penjualan dan penagihannya.
2. Jenis-jenis Liabilitas Lancar
a. Utang dagang (trade accounts payable)
Utang dagang adalah saldo yang terutang kepada pihak lain atas barang, persediaan,
atau jasa yang dibeli secara kredit.
Adanya jeda waktu antara penerimaan layanan atau perolehan hak atas aset dengan
pembayarannya.
Syarat penjualan (misalnya, 2/10, n/30 atau 1/10, E.O.M) yang menyatakan suatu
periode perpanjangan pembayaran kredit (credit term), biasanya 30 hingga 60 hari.
b. Utang wesel (notes payable)
Utang wesel merupakan suatu janji tertulis untuk membayarkan sejumlah uang pada
tanggal tertentu di masa depan kepada pihak lain.
Timbul dari pembelian, pembiayaan atau transaksi lainnya.
Wesel dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek ataupun jangka
panjang.
Wesel dapat berbunga ataupun tanpa bunga.
c. Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo
Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo merupakan bagian dari obligasi, surat
hipotek, dan utang jangka panjang lainnya yang akan jatuh tempo dalam tahun buku
berikutnya.
Kecuali jika utang panjang yang akan jatuh tempo tersebut akan:
Dibayarkan dengan aset yang telah diakumulasikan untuk tujuan pelunasan tersebut
Dilakukan pembiayaan kembali (refinancing) atau dihentikan dengan
menggunakan hasil penerbitan utang jangka panjang baru, atau
Dikonversi menjadi saham biasa.
d. Liabilitas jangka pendek yang diharapkan akan dibiayai kembali (refinance)
Dikecualikan dari liabilitas lancar, jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
Diniatkan untuk membiayai kembali kewajiban jangka panjang dan
Memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas setidaknya selama
12 bulan setelah tanggal pelaporan.
e. Utang dividen
Utang dividen merupakan suatu jumlah yang terutang kepada pemegang saham sebagai
akibat dari keputusan dewan direksi dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Umumnya dibayarkan dalam waktu tiga bulan sejak diumumkan
Dividen saham preferen kumulatif yang tidak diumumkan tidak diakui sebagai
liabilitas.
Utang dividen dalam bentuk tambahan saham (dividen saham) tidak diakui sebagai
liabilitas, melainkan dicatat sebagai ekuitas.
f. Utang muka dan deposit pelanggan
Deposit tunai yang dapat dikembalikan yang diterima dari pelanggan dan atau pegawai.
Dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar ataupun liabilitas tidak lancar,
tergantung jangka waktu pengembaliannya.
g. Pendapatan diterima dimuka
Pembayaran yang diterima sebelum barang diserahkan atau jasa diberikan. Contoh
industr penerbangan, industri majalah, bisnis perhotelan, dealer.
h. Utang pajak penjualan dan utang pajak pertambahan nilai
Pajak atas konsumsi dapat berupa
Pajak penjualan atau
Pajak pertambahan nilai (PPN)
Bertujuan untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah
Kedua jenis pajak ini menggunakan ketentuan yang berbeda untuk mencapai tujuan
tersebut (sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku)
i. Pajak penghasilan terutang
Perusahaan harus menyiapkan surat pemberitahuan (SPT) atas pajak penghasilan dan
menghitung pajak penghasilan yang harus dibayarkan.
Utang pajak merupakan liabilitas lancar
Perusahaan harus melakukan pembayaran pajak secara berkala
Perbedaan antara penghasilan kena pajak dan penghasilan akuntansi merupakan hal
yang sering terjadi.
j. Liabilitas yang berkaitan dengan pegawai
Jumlah yang terutang kepada pegawai atas gaji atau upah dilaporkan sebagai liabilitas
lancar.
Termasuk di dalam liabilitas lancar jenis ini adalah:
a.) Unsur pengurang gaji yaitu pajak atas jaminan sosial, pemotongan pajak
penghasilan
b.) Kompensasi ketidakhadiran
Ketidakhadiran yang dibayarkan untuk liburan, cuti sakit, cuti melahirkan, cuti
menjadi ayah dan cuti sebagai juri pengadilan.
Hak melekat (vested rights), pemberi kerja memiliki kewajiban untuk tetap
melakukan pembayaran kepada pegawai bahkan setelah pegawai tersebut
memutuskan hubungan kerja.
Hak akumulasi (accumulated rights), pegawai dapat mengalihkan haknya ke
periode berikutnya apabila tidak menggunakan hak tersebut pada periode di
mana hak diperoleh.
Hak nonkumulatif (non-accumulating rights), hak yang tidak dapat dialihkan
ke periode berikutnya, hak ini hilang (hangus) apabila tidak digunakan.