Anda di halaman 1dari 11

RESUME MATA KULIAH (RMK)

LIABILITAS LANCAR, PROVISI, DAN KONTINJENSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan


Dosen Pengampu: Dr. Lilik Handajani, SE., MSA, Ak., CA.

Disusun Oleh:
BAIQ NAILI AMALIA
NIM: I2F02310001

JURUSAN MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2023
BAB 13
LIABILITAS LANCAR, PROVISI, DAN KONTINJENSI

A. LIABILITAS LANCAR
1. Karakteristik Liabilitas Lancar
Liabilitas lancar adalah kewajiban yang likuiditasnya diperkirakan secara layak
memerlukan penggunaan sumber daya yang ada, yang diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar atau penciptaan liabilitas lancar atau liabilitas yang penyelesaiannya dalam satu
siklus operasi biasanya satu tahun.
Ada tiga karakteristik utama liabilitas lancar, yaitu:
a. Kewajiban saat ini
b. Muncul dari transaksi masa lalu
c. Mengakibatkan arus keluar sumber daya (uang tunai, barang, jasa) di masa depan atau
masa yang akan datang.
Liabilitas harus dilaporkan jika terdapat salah satu dari dua kondisi berikut ini:
a. Liabilitas tersebut diharapkan akan diselesaikan dalam satu siklus operasi normal, atau
b. Liabilitas tersebut diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan setengah
tanggal pelaporan.
Siklus operasi adalah periode waktu di antara saat perolehan barang dan jasa dengan saat
realisasi kas yang berasal dari penjualan dan penagihannya.
2. Jenis-jenis Liabilitas Lancar
a. Utang dagang (trade accounts payable)
Utang dagang adalah saldo yang terutang kepada pihak lain atas barang, persediaan,
atau jasa yang dibeli secara kredit.
 Adanya jeda waktu antara penerimaan layanan atau perolehan hak atas aset dengan
pembayarannya.
 Syarat penjualan (misalnya, 2/10, n/30 atau 1/10, E.O.M) yang menyatakan suatu
periode perpanjangan pembayaran kredit (credit term), biasanya 30 hingga 60 hari.
b. Utang wesel (notes payable)
Utang wesel merupakan suatu janji tertulis untuk membayarkan sejumlah uang pada
tanggal tertentu di masa depan kepada pihak lain.
 Timbul dari pembelian, pembiayaan atau transaksi lainnya.
 Wesel dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek ataupun jangka
panjang.
 Wesel dapat berbunga ataupun tanpa bunga.
c. Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo
Utang jangka panjang yang akan jatuh tempo merupakan bagian dari obligasi, surat
hipotek, dan utang jangka panjang lainnya yang akan jatuh tempo dalam tahun buku
berikutnya.
Kecuali jika utang panjang yang akan jatuh tempo tersebut akan:
 Dibayarkan dengan aset yang telah diakumulasikan untuk tujuan pelunasan tersebut
 Dilakukan pembiayaan kembali (refinancing) atau dihentikan dengan
menggunakan hasil penerbitan utang jangka panjang baru, atau
 Dikonversi menjadi saham biasa.
d. Liabilitas jangka pendek yang diharapkan akan dibiayai kembali (refinance)
Dikecualikan dari liabilitas lancar, jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
 Diniatkan untuk membiayai kembali kewajiban jangka panjang dan
 Memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas setidaknya selama
12 bulan setelah tanggal pelaporan.
e. Utang dividen
Utang dividen merupakan suatu jumlah yang terutang kepada pemegang saham sebagai
akibat dari keputusan dewan direksi dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
 Umumnya dibayarkan dalam waktu tiga bulan sejak diumumkan
 Dividen saham preferen kumulatif yang tidak diumumkan tidak diakui sebagai
liabilitas.
 Utang dividen dalam bentuk tambahan saham (dividen saham) tidak diakui sebagai
liabilitas, melainkan dicatat sebagai ekuitas.
f. Utang muka dan deposit pelanggan
Deposit tunai yang dapat dikembalikan yang diterima dari pelanggan dan atau pegawai.
Dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar ataupun liabilitas tidak lancar,
tergantung jangka waktu pengembaliannya.
g. Pendapatan diterima dimuka
Pembayaran yang diterima sebelum barang diserahkan atau jasa diberikan. Contoh
industr penerbangan, industri majalah, bisnis perhotelan, dealer.
h. Utang pajak penjualan dan utang pajak pertambahan nilai
Pajak atas konsumsi dapat berupa
 Pajak penjualan atau
 Pajak pertambahan nilai (PPN)
 Bertujuan untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah
 Kedua jenis pajak ini menggunakan ketentuan yang berbeda untuk mencapai tujuan
tersebut (sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku)
i. Pajak penghasilan terutang
Perusahaan harus menyiapkan surat pemberitahuan (SPT) atas pajak penghasilan dan
menghitung pajak penghasilan yang harus dibayarkan.
 Utang pajak merupakan liabilitas lancar
 Perusahaan harus melakukan pembayaran pajak secara berkala
 Perbedaan antara penghasilan kena pajak dan penghasilan akuntansi merupakan hal
yang sering terjadi.
j. Liabilitas yang berkaitan dengan pegawai
Jumlah yang terutang kepada pegawai atas gaji atau upah dilaporkan sebagai liabilitas
lancar.
Termasuk di dalam liabilitas lancar jenis ini adalah:
a.) Unsur pengurang gaji yaitu pajak atas jaminan sosial, pemotongan pajak
penghasilan
b.) Kompensasi ketidakhadiran
Ketidakhadiran yang dibayarkan untuk liburan, cuti sakit, cuti melahirkan, cuti
menjadi ayah dan cuti sebagai juri pengadilan.
 Hak melekat (vested rights), pemberi kerja memiliki kewajiban untuk tetap
melakukan pembayaran kepada pegawai bahkan setelah pegawai tersebut
memutuskan hubungan kerja.
 Hak akumulasi (accumulated rights), pegawai dapat mengalihkan haknya ke
periode berikutnya apabila tidak menggunakan hak tersebut pada periode di
mana hak diperoleh.
 Hak nonkumulatif (non-accumulating rights), hak yang tidak dapat dialihkan
ke periode berikutnya, hak ini hilang (hangus) apabila tidak digunakan.

c.) Program bagi hasil dan bonus


Pembiayaan selain gaji atau upah reguler kepada pegawai tertentu atau kepada
semua pegawai.
 Bonus yang dibayarkan merupakan biaya operasional
 Bonus yang belum dibayar harus dilaporkan sebagai liabilitas lancar
B. PROVISI
1. Pengertian Provisi
Menurut PSAK 57, provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
Artinya liabilitas yang belum pasti waktu terjadinya dan belum pasti jumlah uang yang
akan dikeluarkan untuk menyelesaikan liabilitas tersebut.
Provisi dilaporkan sebagai liabilitas lancar ataupun nonlancar
Jenis-jenis provisi yang umum, diantaranya sebagai berikut:
 Kewajiban yang berhubungan dengan litigasi atau proses pengadilan (obligations
related to litigation).
 Garansi atau jaminan produk (warrantees or product guarantees)
 Restrukturisasi bisnis (business restructurings)
 Kerusakan lingkungan (environmental damage)
2. Pengakuan Provisi
Perusahaan memperoleh beban dan liabilitas terkait provisi hanya jika tiga kondisi berikut
ini terpenuhi, yaitu:
a) Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu.
b) Penyelesaian kewajiban tersebut kemungkinan besar probable akan mengakibatkan
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis, dan
c) Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat ditentukan.
Contoh pengakuan provisi
Kewajiban konstruktif adalah kewajiban yang timbul dari tindakan perusahaan dimana:
a) Melalui penerapan praktik masa lalu, kebijakan yang diterbitkan atau pernyataan
terkini yang cukup spesifik, perusahaan menunjukkan kepada pihak lain bahwa mereka
akan menerima tanggung jawab tertentu, dan
b) Sebagai konsekuensinya, perusahaan memberi harapan resmi kepada pihak lain bahwa
mereka akan melaksankan tanggung jawab tersebut.
3. Pengukuran Provisi
Bagaimana cara perusahaan menentukan jumlah yang harus dilaporkan untuk provisi?
Menurut IFRS:
Jumlah yang diakui harus merupakan estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban kini tersebut.
Estimasi terbaik mempresentasikan jumlah yang akan dibayarkan oleh perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban pada tanggal laporan posisi keuangan.
4. Jenis-jenis Umum Provisi
a. Gugatan (lawsults)
Dalam menentukan apakah perusahaan akan mencatat liabilitas terkait dengan ligitasi
yang tertunda atau terancam dan klaim & penilain aktual atau klaim & penilaian yang
mungkin terjadi, maka perusahaan harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
a) Periode waktu dimana terjadinya penyebab yang mendasari tindakan litigasi
b) Probabilitas hasil yang tidak menguntungkan
c) Kemampuan untuk membuat estimasi wajar dari jumlah kerugian
Sehubungan dengan gugatan yang belum diajukan dan klaim serta penilaian yang
belum ditegaskan, perusahaan harus menentukan:
a) Tingkat kemungkinan gugatan dapat diajukan atau klaim atau penilaian dapat
diajukan, dan
b) Kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan
Jika keduanya sangat mungkin terjadi, maka apabila kerugian dapat diperkirakan secara
wajar dan apabila penyebab tindakan tersebut bertanggal pada atau sebelum tanggal
laporan keuangan, maka perusahaan harus mengakui liabilitas.
Jurnal yang dibuat perusahaan:
Kerugian perkara pengadilan xxx
Kewajiban perkara pengadilan xxx
b. Garansi (warranties)
Janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk memperbaiki kekurangan
kuantitas, kualitas atau kinerja suatu produk.
Jika kemungkinan besar pelanggan akan membuat klaim garansi dan perusahaan dapat
memperkirakan secara wajar biaya yang terkait, maka perusahaan harus mencatatnya
sebagai beban.
Perusahaan sering kali memberikan salah satu dari dua jenis garanasi berikut kepada
pelanggannya, yaitu:
a) Garansi jaminan (Assurance Type Warranty)
Suatu jaminan bahwa kualitas barang atau jasa yang dijual terbebas dari kecacatan.
 Liabilitas ini harus dibebankan pada periode barang disediakan atau jasa
dilakukan (dengan kata lain, pada saat penjualan).
 Perusahaan harus mencatat liabilitas garansi.
b) Garansi jenis jasa (Service Type Warranty)
Suatu perpanjangan garansi yang dapat diberikan pada suatu produk dengan adanya
biaya tambahan.
 Biasanya dicatat dalam akun pendapatan jaminan diterima dimuka
 Mengakui pendapatan berdasarkan metode garis lurus selama periode
berlakunya garansi jenis layanan.
Contoh:
Selama tahun 2022 PT Abadi berhasil menjual 1000 unit televise dengan harga
Rp. 4.000.000/unit. Setiap produk memiliki garansi 2 tahun. Berdasarkan
pengalaman masa lalu, biaya garansi per unit rata-rata sebesar 2% dari harga jual.
Selama tahun 2022, biaya garansi yang terjadi adalah Rp. 10.000.000
Jurnal penjualan:
Kas 4.000.000
Penjualan 4.000.000
Jurnal biaya garansi yang terjadi:
Beban garansi 10.000.000
Kas/Persediaan, dll 10.000.000
Jurnal penyesuaian terkait dengan garansi:
Beban garansi 70.000.000
Kewajiban garansi 70.000.000

c. Utang imbalan (consideration payable)


Perusahaan sering melakukan pembayaran (memberikan pertimbangan) kepada
pelanggan mereka sebagai bagian dari pengaturan pendapatan (revenue arrangement).
Perusahaan menawarkan premi, penawaran kupon, dan rabat untuk memengaruhi
penjualan.
 Perusahaan harus membebankan biaya premi dank upon ke beban dalam
periode penjualan yang mendapat manfaat dari rencana tersebut
d. Dampak lingkungan (environmental damage)
Sebuah perusahaan harus mengakui liabilitas (dampak) lingkungan ketika telah
memiliki kewajiban hukum yang terkait dengan penghentian aset jangka panjang dan
ketika dapat memperkirakan secara wajar jumlah liabilitas tersebut.
Obligasi events, contoh kewajiban hukum yang memerlukan pengakuan kewajiban,
namun tidak terbatas pada:
 Penonaktifan fasilitas nuklir
 Pembongkaran, restorasi, dan reklamasi properti minyak dan gas bumi
 Biaya penutupan, reklamasi, dan pemindahan aset tertentu dari fasilitas
pertambangan
 Biaya penutupan dan pasca penutupan tempat pembuangan akhir
a) Pengukuran, sebuah perusahaan mengukur liabilitas lingkungan awal pada nilai
estimasi terbaik dari biaya masa depan
b) Pengakuan dan pengalokasian, untuk mencatat liabilitas lingkungan perusahaab
menyertakan:
 Biaya yang terkait dengan liabilitas lingkungan dalam nilai tercatat aset
jangka panjang terkait dan
 Mencatat kewajiban dengan jumlah yang sama
Contoh :
PT Bintang harus melakukan pembongkaran fasilitas tambang. Fasilitas tersebut
dibangun pada tanggal 1 Januari 2018. Pembongkaran fasilitas akan dilakukan di
akhir umur tambang, yaitu di akhir tahun ke 5. Estimasi biaya pembongkaran
tersebut adalah Rp. 3.000.000.000. berdasarkan tingkat bunga 10%, nilai kini dari
biaya tersebut adalah Rp. 1.862.760.000.
Jurnal untuk mengakui environmental liability 1 Januari 2018
Aset 1.862.760.000
Kewajiban Lingkungan 1.862.760.000
Jurnal depresiasi aset (31 Desember 2018, 2019, 2020, 2021 dan 2022)
Beban penyusutan 372.552.000
Akm. Penyusutan 372.552.000
(1.862.760.000/5 tahun)
Jurnal pengakuan beban bunga (amortisasi diskon) 31 Desember 2018
Beban bunga 186.276.000
Kewajiban lingkungan 186.276.000
(10% x 1.862.760.000)
e. Kontrak merugi (onerous contacts)
Kontrak dengan biaya yang tidak terhindarkan untuk memenuhi kewajiban kontraknya
melebihi manfaat ekonomi yang akan diterima dari kontrak tersebut.
Biaya yang tidak dapat dihindari dalam kontrak harus mencerminkan biaya neto
terendah untuk terbebas dari ikatan kontrak, yaitu mana yang lebih rendah antara:
a) Biaya memenuhi kontrak dengan
b) Denda atau kompensasi yang dibayar jika entitas tidak memenuhi kontrak
f. Restrukturisasi (restructuring)
Restrukturusasi didefinisikan sebagai program yang direncanakan dan dikendalikan
oleh manajemen dan secara material mengubah, baik
 Lingkup kegiatan usaha entitas, atau
 Cara mengelola usaha
Perusahaan diwajibkan untuk memiliki rencana formal restrukturisasi yang rinci dan
telah menyampaikan harapan formal kepada mereka yang terkena dampak dari
implementasi atau pengumuman rencana restrukturisasi tersebut.
IFRS mensyaratkan pengungkapan yang luas terkait dengan provisi di dalam catatan atas
laporan keuangan. Perusahaan tidak perlu mencatat atau melaporkan dalam catatan risiko
umum kontijensi yang melekat dalam operasi bisnis (misalnya, kemungkinan terjadinya
perang, pemogokan, bencana yang tidak dapat diasuransikan, atau resesi ekonomi).
5. Pengungkapan Provisi
Sebuah perusahaan harus menyiapkan rekonsiliasi saldo awal hingga saldo akhir untuk
setiap kelas utama provisi dan mengidentifikasi apa saja yang menyebabkan terjadinya
perubahan provisi selama periode tersebut.
Selain itu:
 Provisi harus dijelaskan dan waktu yang diharapkan dari setiap arus keluar perlu
diungkapkan.
 Pengungkapan tentang ketidakpastian yang terkait dengan arus keluar yang diharapkan
serta penggantian yang diharapkan tersebut harus disampaikan.
C. LIABILITAS KONTINJENSI
1. Pengertian
Liabilitas kontinjensi adalah kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa
di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas, atau kewajiban kini
yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena tidak terdapat
kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik
untuk menyelesaikan kewajibannya atau jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur
secara andal.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan karena:
a) Kemungkinan terjadinya liabilitas belum dapat dikonfirmasi
b) Liabilitas kini yang kemungkinan besar pembayarannya tidak akan dilakukan, atau
c) Liabilitas kini yang estimasi kewajibannya tidak dapat dibuat secara andal
2. Aset Kontinjensi
Aset kontijensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa
di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan.
Contoh aset kontinjensi:
a) Kemungkinan penerimaan uang dari hadiah, sumbangan atau bonus
b) Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah dalam kasus sengketa pajak
c) Kasus hukum yang tertunda dengan kemungkinan hasilnya menguntungkan
Aset kontinjensi tidak perlu diakui pada laporan posisi keuangan apabila menimbulkan
pengakuan penghasilan yang mungkin tidak pernah terealisasikan.
D. PENYAJIAN DAN ANALISIS
1. Penyajian liabilitas lancar
a) Biasanya dilaporkan pada nilai penuh saat jatuh tempo
b) Selisih antara nilai sekarang dan nilai jatuh tempo dianggap tidak material
2. Analisis Liabilitas Lancar
Likuiditas terkait dengan liabilitas adalah waktu yang diharapkan untuk dilalui oleh
liabilitas sebelum tiba saat jatuh temponya. Ada dua rasio keuangan untuk menilai
likuiditas perusahaan.
Current Assets
Current Ratio =
Current Liabilities

Cash + Short term investments + net receivables


Acid Test Ratio =
Current Liabilities

Anda mungkin juga menyukai