Kelas : TI RP-20A
Kelompok : 2 (Dua)
Disusun Oleh :
2022
LAPORAN TUGAS BESAR ANALISIS PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI DAN PRAKTIKUM
Kelas : TI RP-20A
Kelompok : 2 (Dua)
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, yang senantiasa memberikan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas besar APSI+Prak. Dalam
penyusunan laporan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telat ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung. Adapun pihak-pihak
tersebut adalah :
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.4 Tujuan Laporan......................................................................... 2
1.5 Manfaat Praktikum.................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan Laporan................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 3
2.1 Sistem Informasi....................................................................... 3
2,2 Jenis Sistem Informasi............................................................... 3
2.3 Pengembangan Sistem Informasi............................................... 4
2.4 Sistem Development Life Cycle................................................ 4
2.5 Activity Diagram........................................................................ 7
2.6 Usecase Diagram........................................................................ 8
2.7 ERD............................................................................................ 9
2.8 DFD............................................................................................ 9
2.9 Dekomposisi Diagram................................................................ 10
BAB III STUDI KASUS................................................................................ 12
3.1 Activity Diagram........................................................................ 13
3.2 Usecase....................................................................................... 15
3.3 ERD............................................................................................ 16
3.4 DFD............................................................................................ 17
3.5 Dekomposisi Diagram................................................................ 18
BAB IV KESIMPULAN................................................................................ 19
4.1 Kesimpulan................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR
1
2
BAB I PENDAHULUAN
Bersisi tentang latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori dasar sebagai acuan dalam Laporan ini.
BAB III ANALISIS DATA
Berisi Studi Kasus dan Hasil dari Analisis Data
BAB IV KESIMPULAN
Berisi Hasil Kesimpulan
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
yang harus ditekankan disini adalah DSS bukan untuk menggantikan tugas – tugas
manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
2.4.1 Planning
Planning adalah tahap perencanaan dimana tim akan mengidentifikasi dan
menentukan scope atau ruang lingkup yang perlu dilakukan dalam proses
pengembangan proyek. Pada tahap ini, tim juga akan mengumpulkan semua
informasi yang dibutuhkan dalam proses pengembangan software dari para
pemangku kepentingan. Setelah itu, tim akan merencanakan struktur tim, time
frame, budget, security, dan berbagai faktor penting lain yang dibutuhkan untuk
pengembangan software.
2.4.2 Analysist
Tahapan SDLC yang selanjutnya adalah proses analisis. Pada tahap ini,
tim akan menganalisis kebutuhan fungsional sistem. Jadi, tim akan melakukan
analisis untuk mengetahui apa masalah bisnis, apa target yang ingin dicapai, apa
tujuan utama dari pengembangan software tersebut, apa fungsi dari software yang
akan dikembangkan, dan lain-lain. Analisi ini diperlukan dalam tahapan SDLC
agar produk nantinya akan memiliki hasil akhir yang sesuai dengan ekspektasi
klien.
2.4.3 Design
Berdasarkan requirement yang telah ditentukan sebelumnya, maka tim
akan membuat rencana desain atau spesifikasi desain. Beberapa aspek desain yang
akan ditentukan seperti:
Architecture: bahasa pemrograman yang akan digunakan, desain software secara
keseluruhan, dan lain-lain.
User Interface: mendefinisikan bagaimana cara users ketika berinteraksi dengan
software serta bagaimana cara software memberikan respon.
Platform: platform tempat software dapat berjalan seperti Android, iOs, Linux,
dan lain-lain.
Security: langkah-langkah untuk mengamankan sistem software seperti enkripsi
lalu lintas SSL, perlindungan kata sandi, atau yang lain.
Rincian desain tersebut kemudian akan dibahas dengan para pemangku
kepentingan. Tim akan menjelaskankan dengan berbagai parameter seperti risiko,
teknologi yang akan digunakan, kapabilitas tim, kendala proyek, waktu dan
anggaran. Setelah itu, pemangku kepentingan akan meninjau kembali desain
tersebut dan menawarkan umpan balik dan saran.
6
2.4.4 Development
Dalam fase ini, proses pengembangan software dimulai. Jadi, tim
pengembang akan mulai membangun seluruh sistem dengan menulis kode
menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih. Tahapan SDLC ini dapat
dikatakan sebagai fase terpanjang dari proses pengembangan software.
Untuk pengerjaan proyek besar, proses pengembangan software biasanya akan
dibagi menjadi beberapa unit atau modul kemudian ditugaskan ke beberapa tim
pengembang. Database admin akan membuat data yang diperlukan dalam
database, front-end developer bertugas membuat UI dan GUI untuk berinteraksi
dengan back-end. Proses pengembangan software tersebut akan dilakukan
berdasarkan pedoman dan prosedur yang sudah ditentukan sebelumnya
2.4.5 Testing
Tahapan SDLC ini akan melibatkan para software Quality Assurance
(QA)untuk melakukan pengujian pada sistem dan menilai apakah software dapat
bekerja sesuai dengan fungsionalitas yang diharapkan. Tim QA akan menguji
semua area software untuk memastikan bahwa sistem terbebas dari cacat, error,
ataupun bug. Jika ternyata masalah ditemukan di dalam software yang
dikembangkan, maka tim QA akan menginformasikannya dengan tim
pengembang agar perbaikan dapat segera dilakukan. Proses ini berlanjut hingga
software benar-benar terbebas dari bug, bekerja stabil, dan berfungsi sesuai
harapan.
2.4.6 Implementation dan Release
Setelah fase pengujian software selesai dan tidak ada bug yang tersisa pada
sistem, maka tahap implementasi dapat dimulai. Tahap ini biasanya juga disebut
sebagai tahap deployment. Tujuan dari tahap ini adalah untuk men-deploy
perangkat lunak ke lingkungan produksi sehingga users dapat mulai
menggunakannya
Fase ini melibatkan penginstalan aktual dari sistem yang baru
dikembangkan. Untuk proyek sederhana, contoh deployment seperti menerapkan
kode ke server web. Sedangkan untuk proyek pengembagan software berskala
besar, deployment akan melibatkan proses integrasi dengan banyak sistem
berbeda.
Meskipun demikian, banyak perusahaan memilih agar produk akhir dapat
pertama kali dirilis dalam segmen terbatas dan diuji di lingkungan bisnis (UAT-
User Acceptance Testing) sebelum benar-benar dirilis ke pasar. Hal ini juga
dilakukan untuk meminimalisir adanya masalah yang ditemukan oleh users
setelah produk dirilis ke pasar.
7
2.4.7 Maintenance
Tahapan SDLC yang terakhir adalah proses maintenance atau
pemeliharaan software. Di tahap ini, tim akan melakukan pemeliharaan sistem dan
rutin melakukan pembaruan agar kinerja software tetap dapat optimal. Biasanya
beberapa aktivitas maintenance yang dilakukan adalah:
Perbaikan bug: perbaikan bug ketika ada masalah yang dilaporkan
Upgrade sistem : meningkatkan kinerja software dengan sistem yang lebih baru
Peningkatan fitur: menambahkan fitur atau fungsionalitas pada pada software
yang dikembangkan
2.5 Activity Diagram
2.7 ERD
DFD yaitu suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan
bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu
proses yang berkaitan (McLeod,2001)
Dapat digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh developer ke user dan digunakan untuk
menggambarkan proses bisnis yang terjadi dan hubungannya dengan data.
10
12
13
a. Activity Diagram
b. Usecase Diagram,
c. ERD,
d. DFD,
e. Dekomposisi Diagram
HASIL DATA
3.1 Activity Diagram
3.2 Usecase
3.3 ERD
Gambar 3. 3 ERD
17
3.4 DFD
Gambar 3. 4 DFD
18
4.1 Kesimpulan
Hasil dari kesimpulan Laporan tersebut dapat diketahui pengertian dari Sistem
Informasi, Activity Diagram, Usecase Diagram, ERD, DFD, Dekomposisi
Diagram. serta pengaplikasian pada studi kasus marketplace Shopee. serta dapat
memahami alur dari pembelian Shopee menggunakan Activity diagram. Dapat
memahami model pada sistem Shopee. Dapat mengidentifikasi obyek data
hubungannya dengan menggunakan notasi grafis dan dapat gambaran grafis dari
suatu sistem yang menggunakan bentuk simbol.
19
DAFTAR PUSTAKA
McLeod & Schell. 2007. Management Information Systems 10th edition. New
Jersey: Prentice Hall Mulyadi, A. 2008.
20