Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN TUGAS BESAR ANALISIS PERANCANGAN

SISTEM INFORMASI DAN PRAKTIKUM

Diajukan untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Analisis Perancangan Sistem Informasi Dan Praktikum

Kelas : TI RP-20A

Kelompok : 2 (Dua)

Disusun Oleh :

Diky Muhammad Albar 20262011055

Muhammad Rifaizh Dzikir W 20262011001

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG

2022
LAPORAN TUGAS BESAR ANALISIS PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI DAN PRAKTIKUM

Diajukan untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Analisis Perancangan Sistem Informasi Dan Praktikum

Kelas : TI RP-20A

Kelompok : 2 (Dua)

Disusun Oleh :

Diky Muhammad Albar 20262011055

Muhammad Rifaizh Dzikir W 20262011001

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, yang senantiasa memberikan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas besar APSI+Prak. Dalam
penyusunan laporan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telat ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung. Adapun pihak-pihak
tersebut adalah :

1. Ibu Pipin Anggaliya, S.Kom., MT selaku dosen Analisis Perancangan


Sistem Informasi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Bandung.
2. Teman-teman TI RP 20A yang telah membantu dalam pelaksanaan dan
pembuatan laporan dengan baik.

Dalam pembuatan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan.


Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat dan menambah referensi
mengenai Analisis Perancangan Sistem Informasi. Akhir kata mohon maaf atas
kekurangannya dalam pembuatan laporan ini. Sekian dan terima kasih.

Bandung, 11 November 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................. 1
1.3 Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.4 Tujuan Laporan......................................................................... 2
1.5 Manfaat Praktikum.................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan Laporan................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 3
2.1 Sistem Informasi....................................................................... 3
2,2 Jenis Sistem Informasi............................................................... 3
2.3 Pengembangan Sistem Informasi............................................... 4
2.4 Sistem Development Life Cycle................................................ 4
2.5 Activity Diagram........................................................................ 7
2.6 Usecase Diagram........................................................................ 8
2.7 ERD............................................................................................ 9
2.8 DFD............................................................................................ 9
2.9 Dekomposisi Diagram................................................................ 10
BAB III STUDI KASUS................................................................................ 12
3.1 Activity Diagram........................................................................ 13
3.2 Usecase....................................................................................... 15
3.3 ERD............................................................................................ 16
3.4 DFD............................................................................................ 17
3.5 Dekomposisi Diagram................................................................ 18
BAB IV KESIMPULAN................................................................................ 19
4.1 Kesimpulan................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Bentuk Diagram Dekomposisi Diagram.................................. 10


Gambar 2. 2 Diagram Dekomposisi............................................................... 10
Gambar 3. 1 Activity Diagram
Gambar 3. 2 Usecase Diagram
Gambar 3. 3 ERD
Gambar 3. 4 DFD
Gambar 3. 5 Dekomposisi Diagram
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol Activity Diagram.......................................................... 8


Tabel 2. 2 Simbol Usecase Diagram.......................................................... 9
Tabel 2. 3 Simbol DFD.............................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan bisnis online di indonesia yang sangat pesat munculnya


jasa yang ditawarkan cukup beragam, salah satunya adalah dapat berbelanja
secara online. Dengan menggunakan Handphone atau perangakat elektronik yang
terhubung dengan internet kita dapat membeli barang yang dicari dengan mudah.
Dengan mencari barang yang dicari kemudian memesan barang dan mentransfer
uang tersebut kepada toko online maka barang tersebut akan dikirim kerumah
melalui pihak jasa kirim. Dalam analisis proses bisnis tersebut terdapat analisis
sistem dan data yang diaplikasikan pada proses bisnis tersebut. Salah satu proses
bisnis yang digunakan adalah Shopee. Aplikasi tersebut menawarkan penjualan
barang, pulsa, tagihan dan tiket secara online dan dapat menggunakan metode
pembayaran melalui rekening bank, COD, Shopeepay, dan bahkan Spaylater.
Selain itu dalam aplikasi tersebut dapat transfer dan topup Shopeepay. Dalam
proses sistem informasi yang digunakan akan menggunakan Activity Diagram,
Usecase Diagram, ERD, DFD, Dekomposisi Diagram. dengan menggunakan
aplikasi Visual Paradigm dan Aplikasi Draw.io pada analisis proses bisnis
Shopee.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Analisis proses bisnis marketplace shopee menggunakan Activity


Diagram
2. Analisis proses bisnis marketplace shopee menggunakan Usecase
Diagram
3. Analisis proses bisnis marketplace shopee menggunakan ERD
4. Analisis proses bisnis marketplace shopee menggunakan DFD
5. Analisis proses bisnis marketplace shopee menggunakan
Dekomposisi Diagram

1
2

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Activity Diagram, Usecase Diagram,


ERD, DFD, Dekomposisi Diagram.?
2. Bagaimana pengaplikasian pada Analisis proses bisnis
markerplace shopee ?
3. Bagaimana Analisis Proses menggunakan Visual Paradigm. ?

1.4 Tujuan Laporan

1. Untuk memenuhi Ujian Tengah Semester


2. Dapat memahami Analisis Proses bisnis marketplace
3. Dapat memahami penggunaan aplikasi Visual Paradigm/Draw io

1.5 Manfaat Praktikum

1. Memenuhi nilai Ujian Tengah Semester


2. Memahami Analisis Proses bisnis marketplace
3. Memahami penggunaan aplikasi Visual Paradigm/Draw io

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN
Bersisi tentang latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori dasar sebagai acuan dalam Laporan ini.
BAB III ANALISIS DATA
Berisi Studi Kasus dan Hasil dari Analisis Data
BAB IV KESIMPULAN
Berisi Hasil Kesimpulan
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah proses mengumpulkan, memproses, menganalisis


dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu (cegielski,2014). Selain itu
sistem informasi juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdapat di dalam
sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan dari suatu organisasi
(leitch,2011)
Sistem informasi menurut O’brien(2011:62) adalah suatu kombinasi dari
setiap unit yang dikelola people, hardware, software, jaringan komunikasi data
serta komputer maupun database yang mengumpulkan, mengubah dan
menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi.
2,2 Jenis Sistem Informasi

2.2.1 Transaction Processing System (TPS)


TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan
untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yaitu
memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data
yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer. Sistem ini
bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian.
Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaruhi
data. Sedangkan outputnya adalah laporan detail, daftar lengkap dan ringkasan.
2.2.2 Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem SIM mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi
yang berguna untuk mengelola sistem dan memantau kinerjanya. SIM tidak
menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan. SIM
menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan dan juga
dapat membantu menayatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi(database)
2.2.3 Decision Support Sysytem (DSS)
DSS Hampir sama dengan SIM karena menggunakan database sebagai
sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung
pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya. DSS membantu pengambilan
keputusan dengan menyediakan informasi model atau perangkat untuk
menganalisa informasi yang dipakai oleh analis, manajer dan profesional. Hal

3
4

yang harus ditekankan disini adalah DSS bukan untuk menggantikan tugas – tugas
manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.

2.2.4 Sistem Informasi Eksekutif (EIS)


Sistem EIS merupakan salah satu sistem informasi menajemn yang
berfungsi untuk memudahkan pembuatan keputusan yang dibutuhkan oleh pihak
eksekutif senior. Sistem ini juga menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi
manajer dan eksekutif dalam mengakses informasi ekternal dan internal untuk
mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang.
2.3 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses


pengembangan sistem (system development). Pengembangan sistem merupakan
aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk
menyelesaikan suatu masalah organisasi atau memanfaatkan kesempatan yang
ada. Pengembangan sistem informasi terdiri dari ;
System analyst : Upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja dan
masalah masalah apa saja yang ada pada sistem.
System development : Langkah – langkah mengembangkan sistem informasi yang
baru berdasarkan gambaran kerja sistem & permasalahan yang ada.
Metode dalam pengembangan sistem informasi terdiri dari SDLC,
Prototype, Application Software, End-User Development, Outsourcing dll.
namun dalam organisasi metode yang biasa digunakan adalah metode SDLC.
2.4 Sistem Development Life Cycle

SDLC adalah siklus yang digunakan dalam pembuatan atau


pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah
secara efektif. Dalam pengertian lain, SDLC adalah tahapan kerja yang bertujuan
untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan
pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem tersebut. SDLC menjadi kerangka yang
berisi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproses pengembangan
suatu perangkat lunak. Sistem ini berisi rencana lengkap untuk mengembangkan,
memelihara, dan menggantikan perangkat lunak tertentu.
SDLC memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai sarana komunikasi
antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan. SDLC juga berfungsi
membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer,
analis bisnis, dan manajer proyek. Fungsi lain dari SDLC ialah dapat memberikan
gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya
5

2.4.1 Planning
Planning adalah tahap perencanaan dimana tim akan mengidentifikasi dan
menentukan scope atau ruang lingkup yang perlu dilakukan dalam proses
pengembangan proyek. Pada tahap ini, tim juga akan mengumpulkan semua
informasi yang dibutuhkan dalam proses pengembangan software dari para
pemangku kepentingan. Setelah itu, tim akan merencanakan struktur tim, time
frame, budget, security, dan berbagai faktor penting lain yang dibutuhkan untuk
pengembangan software.
2.4.2 Analysist
Tahapan SDLC yang selanjutnya adalah proses analisis. Pada tahap ini,
tim akan menganalisis kebutuhan fungsional sistem. Jadi, tim akan melakukan
analisis untuk mengetahui apa masalah bisnis, apa target yang ingin dicapai, apa
tujuan utama dari pengembangan software tersebut, apa fungsi dari software yang
akan dikembangkan, dan lain-lain. Analisi ini diperlukan dalam tahapan SDLC
agar produk nantinya akan memiliki hasil akhir yang sesuai dengan ekspektasi
klien. 
2.4.3 Design
Berdasarkan requirement yang telah ditentukan sebelumnya, maka tim
akan membuat rencana desain atau spesifikasi desain. Beberapa aspek desain yang
akan ditentukan seperti:
Architecture: bahasa pemrograman yang akan digunakan, desain software secara
keseluruhan, dan lain-lain.
User Interface: mendefinisikan bagaimana cara users ketika berinteraksi dengan
software serta bagaimana cara software memberikan respon.
Platform: platform tempat software dapat berjalan seperti Android, iOs, Linux,
dan lain-lain.
Security: langkah-langkah untuk mengamankan sistem software seperti enkripsi
lalu lintas SSL, perlindungan kata sandi, atau yang lain.
Rincian desain tersebut kemudian akan dibahas dengan para pemangku
kepentingan. Tim akan menjelaskankan dengan berbagai parameter seperti risiko,
teknologi yang akan digunakan, kapabilitas tim, kendala proyek, waktu dan
anggaran. Setelah itu, pemangku kepentingan akan meninjau kembali desain
tersebut dan menawarkan umpan balik dan saran. 
6

2.4.4 Development
Dalam fase ini, proses pengembangan software dimulai. Jadi, tim
pengembang akan mulai membangun seluruh sistem dengan menulis kode
menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih. Tahapan SDLC ini dapat
dikatakan sebagai fase terpanjang dari proses pengembangan software.
Untuk pengerjaan proyek besar, proses pengembangan software biasanya akan
dibagi menjadi beberapa unit atau modul kemudian ditugaskan ke beberapa tim
pengembang. Database admin akan membuat data yang diperlukan dalam
database, front-end developer bertugas membuat UI dan GUI untuk berinteraksi
dengan back-end. Proses pengembangan software tersebut akan dilakukan
berdasarkan pedoman dan prosedur yang sudah ditentukan sebelumnya
2.4.5 Testing
Tahapan SDLC ini akan melibatkan para software Quality Assurance
(QA)untuk melakukan pengujian pada sistem dan menilai apakah software dapat
bekerja sesuai dengan fungsionalitas yang diharapkan. Tim QA akan menguji
semua area software untuk memastikan bahwa sistem terbebas dari cacat, error,
ataupun bug. Jika ternyata masalah ditemukan di dalam software yang
dikembangkan, maka tim QA akan menginformasikannya dengan tim
pengembang agar perbaikan dapat segera dilakukan.  Proses ini berlanjut hingga
software benar-benar terbebas dari bug, bekerja stabil, dan berfungsi sesuai
harapan.
2.4.6 Implementation dan Release
Setelah fase pengujian software selesai dan tidak ada bug yang tersisa pada
sistem, maka tahap implementasi dapat dimulai. Tahap ini biasanya juga disebut
sebagai tahap deployment. Tujuan dari tahap ini adalah untuk men-deploy
perangkat lunak ke lingkungan produksi sehingga users dapat mulai
menggunakannya
Fase ini melibatkan penginstalan aktual dari sistem yang baru
dikembangkan. Untuk proyek sederhana, contoh deployment seperti menerapkan
kode ke server web. Sedangkan untuk proyek pengembagan software berskala
besar, deployment akan melibatkan proses integrasi dengan banyak sistem
berbeda.
Meskipun demikian, banyak perusahaan memilih agar produk akhir dapat
pertama kali dirilis dalam segmen terbatas dan diuji di lingkungan bisnis (UAT-
User Acceptance Testing) sebelum benar-benar dirilis ke pasar. Hal ini juga
dilakukan untuk meminimalisir adanya masalah yang ditemukan oleh users
setelah produk dirilis ke pasar.
7

2.4.7 Maintenance
Tahapan SDLC yang terakhir adalah proses maintenance atau
pemeliharaan software. Di tahap ini, tim akan melakukan pemeliharaan sistem dan
rutin melakukan pembaruan agar kinerja software tetap dapat optimal. Biasanya
beberapa aktivitas maintenance yang dilakukan adalah:
Perbaikan bug: perbaikan bug ketika ada masalah yang dilaporkan
Upgrade sistem : meningkatkan kinerja software dengan sistem yang lebih baru
Peningkatan fitur: menambahkan fitur atau fungsionalitas pada pada software
yang dikembangkan 
2.5 Activity Diagram

Activity diagram adalah Menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam


sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing – masing alir berawal, decision
yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir dan menggambarkan proses
paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi Untuk mengilustrasikan
proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat
berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Actiivity diagram dapat dibagi menjadi
beberpa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung
jawab untuk aktivitas tertenu.
8

Tabel 2. 1 Simbol Activity Diagram

2.6 Usecase Diagram

Usecase adalah sebuah teknik pemodelan yang digunakan untuk


menjelaskan apa yang harus dilakukan sebuah sistem baru, model usecase dibuat
melalui sebuah proses literasi selama diskusi antara developer sistem dan
customer (dan/atau end user) berdasarkan sebuah kebutuhan khusus yang disetujui
semuanya. Komponen utama model usecase adalah usecase, actor dan model
sistem.
9

Tabel 2. 2 Simbol Usecase Diagram

2.7 ERD

ERD Memungkinkan untuk identifikasi obyek data hubungannya dengan


menggunakan notasi grafis. Menetapkan semua data yang dimasukkan, disimpan,
ditransformasikan dan diproduksi pada suatu aplikasi dan Hanya berfokus pada
data.
Komponen – Komponen ERD :
1. Entitas (entity)
2. Relasi (Relationship)
3. Atribut (attribute)
4. Kardinalitas(kardinality)
5. Modalitas(modality)
2.8 DFD

DFD yaitu suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan
bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu
proses yang berkaitan (McLeod,2001)
Dapat digunakan untuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh developer ke user dan digunakan untuk
menggambarkan proses bisnis yang terjadi dan hubungannya dengan data.
10

Tabel 2. 3 Simbol DFD

2.9 Dekomposisi Diagram

Dekomposisi Diagram adalah membagi setiap proses yang rumit menjadi


bagian yang terkecil sampai setiap bagian dapat dengan mudah dimengerti dan
kemudian menyusun bagian –bagian tersebut secara hirarki.
Setiap proses merupakan parent process, child process (of a parent) atau
kedua-duanya. Parent harus memiliki dua atau lebih anak(anak tunggal tidak
menunjukkan perincian tambahan mengenai sistem). Anak memiliki satu parent
saja

Gambar 2. 1 Bentuk Diagram Dekomposisi Diagram


11

Gambar 2. 2 Diagram Dekomposisi


BAB III
STUDI KASUS

Marketplace shopee banyak digunakan oleh para penjual maupun pembeli


secara online yang banyak diminati dan digunakan, karena lebih memudahkan
waktu dan meringankan biaya pengeluaran, sebab produk yang didagangkan
bervariasi dan lengkap dari satu toko ke toko lain dan biasanya produk yang
diinginkan mudah didapatkan di toko online yang menjual produk serba
serbi.Proses bisnis shopee yang telah disediakan oleh pihak ketiga dalam
mengumpulkan berbagai penjual diberbagai negara dalam satu tempat untuk
menjualkan produk secara terbuka hanya dengan membutuhkan akses jaringan
internet.

Pembeli mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum login ke shopee agar


memiliki identitas diri dan berhak menggunakan platform shopee yang kemudian
memilih produk pakaian baju di salah satu toko online yang menjualkan jenis baju
dan style mode yang disediakan toko online. Pembeli memilih beberapa produk
pakaian baju dan memasukan ke keranjang shopee di toko pilihan yang
menyediakan jenis mode style yang diinginkan.Pembeli selesai memilih baju dan
merasa yakin produk pakaian baju untuk dibeli, selanjutnya melakukan checkout
keranjang, dan melakukan pembayaran ke shopee sekaligus mengisi alamat tujuan
dan memilih ingin menggunakan jasa pengiriman apa. Shopee akan mengecek
pembayaran dan verifikasi pembayaran dan akan memberikan notifikasi ke toko
online tersebut, dan toko online akan mengatur proses pengemasan barang dan
mengirimkan produk sesuai jasa pengiriman yang dipilih oleh pembeli. Pakaian
baju telah sampai ditangan pembeli melalui jasa pengiriman, pakaian baju dikirim
sesuai dengan pesanan dan pihak shopee akan mengirimkan dana ke rekening
penjual atas transaksi jual beli dan pembeli akan memberikan penilaian atas
pakaian baju sekaligus dapat menilai pelayanan toko online tersebut dan
berpengaruh untuk menarik konsumen/pembeli baju lainnya dan pembeli dapat
memfollow toko online tersebut untuk dapat melakukan repeat order untuk
pakaian baju yang lainnya.

12
13

Perintah : Silahkan analisa proses bisnis marketpalce diatas dan buatlah:

a. Activity Diagram
b. Usecase Diagram,
c. ERD,
d. DFD,
e. Dekomposisi Diagram

HASIL DATA
3.1 Activity Diagram

1. Pembeli melakukan registrasi trasi akun shopee, jika sudah pembeli


melakukan login
2. System memverifikasi data pembeli
3. Pembeli masuk ke halaman shopee
4. Pembeli mencari dan memilih produk baju pada salah satu toko online.
5. Pembeli memasukan produk baju yang diinginkan ke dalam keranjang
shopee
6. Pembeli melakukan checkout produk yang telah dimasukan kedalam
keranjang.
7. Pembeli melakukan pembayaran, mengisi alamat tujuan, dan memilih jasa
pengiriman yang diinginkan.
8. System akan mengecek pembayaran dari pembeli, dan verifikasi
pembayaran akan memberikan notifikasi penjual bersangkutan.
9. Penjual menerima notifikasi pesanan, mengemas produk, dab
mengirimkan produk sesuai jasa pengiriman yg dipilih pembeli.
10. Pembeli menerima produk yang dipesan, jika pesanan sesuai maka system
akan meneruskan dana pembayaran ke rekening penjual, jika tidak
pembeli berhak mengajukan komplain
11. Jika sesuai maka penjual menerima dana pembayaran, dan pembeli dapat
memberikan penilaian atas pesanan baju dan dapat memfollow toko online
tersebut untuk bisa melakukan repeat order
14

Gambar 3. 1 Activity Diagram


15

3.2 Usecase

Gambar 3. 2 Usecase Diagram


16

3.3 ERD

Gambar 3. 3 ERD
17

3.4 DFD

Gambar 3. 4 DFD
18

3.5 Dekomposisi Diagram

Gambar 3. 5 Dekomposisi Diagram


BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Hasil dari kesimpulan Laporan tersebut dapat diketahui pengertian dari Sistem
Informasi, Activity Diagram, Usecase Diagram, ERD, DFD, Dekomposisi
Diagram. serta pengaplikasian pada studi kasus marketplace Shopee. serta dapat
memahami alur dari pembelian Shopee menggunakan Activity diagram. Dapat
memahami model pada sistem Shopee. Dapat mengidentifikasi obyek data
hubungannya dengan menggunakan notasi grafis dan dapat gambaran grafis dari
suatu sistem yang menggunakan bentuk simbol.

19
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Hamdi (2019). Sistem Informasi Manajemen dalam Perspektif


Islam (PDF). Depok: PT Rajagrafindo Persada. ISBN 978-602-425-876-4.

Hutahaean, Jeperson (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:


Deepublish. ISBN 978-602-280-368-3.

McLeod & Schell. 2007. Management Information Systems 10th edition. New
Jersey: Prentice Hall Mulyadi, A. 2008.

Mulyadi, A. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

O’Brien, James A dan Markas, George M. 2011. Management Information


System 10th Edition. New York: McGraw-Hill.

Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul Jhon, (2016), Sistem Informasi


Akuntansi, Diterjemahkan oleh Kikin dan Novita, Salemba Empat, Jakarta.

Rusdiana, H. A., dan Irfan, M. (2014). Sistem Informasi Manajemen (PDF).


Bandung: CV. Pustaka Setia.

Susanto, Azhar (2017). Sistem Informasi Manajemen: Konsep dan Pengembangan


Secara Terpadu (PDF). Bandung: Lingga Jaya. ISBN 978-602-60978-2-8.

20

Anda mungkin juga menyukai